Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“ ALAT PENANAM JAGUNG SEMI MEKANIS ”

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

HADIWONO SITANGGANG (Ketua) NIM 5163121014 Angkatan 2016


GALIH SATRIAWAN (Anggota) NIM 5161121011 Angkatan 2016
MUHAMMAD AGUNG KURNIADI (Anggota) NIM 5162121001 Angkatan 2016

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN
2019
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jagung ( Zea mays L.) sangat diniminati oleh masyarakat dunia. Saat ini kebutuhan
jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, dengan 42% diantaranya merupakan kebutuhan
masyarakat di benua Amerika (Sugiarto, 2008). Di Indonesia, jagung menjadi komoditas
penting karena merupakan tanaman pangan alternative setelah jagung. Bahkan di beberapa
daerah di Indonesia jagung telah menjadi bahan pangan utama, selain itu jagung juga telah
banyak digunakan untuk bahan pakan ternak dan industry.

Namun, dalam proses budidayanya terdapat permasalahan seperti cara penanaman benih
jagung itu sendiri. Sebenarnya sudah dibuat teknologi-teknologi modern yang ditujukan untuk
membantu para petani jagung dalam proses penanaman benih jagung, namun, pada
pelaksanaannya teknologi modern yang telah dibuat tidak digunakan oleh petani karena terjadi
ketidaksesuaian budaya pertanian petani itu sendiri, selain itu biaya operasi yang mahal
menyebabkan para petani urung niat menggunakan alat tanam yang sebenarnya dapat
meningkatkan hasil penanaman atau kapasitas kerja. Alat tanam mekanis yang telah dibuat
seperti CO seeder memang sudah sederhana tetapi harga yang ditetapkan kurang dapat dijangkau
oleh petani kecil di pedesaan.

Banyak alat tanam mekanis yang telah beredar dipasaran namun tetap saja terdapat
permasalahan yang dialami oleh para petani, seperti ketidaknyaman para petani menggunakan
alat tanam tersebut yang membuat petani tidak cocok sehingga kembali pada cara tanam
tradisional yang membutuhkan waktu yang lama. Sehingga selain ketiga tujuan yakni memper
oleh alat tanam semi mekanis yang biaya operasionalnya murah, kapasitas kerja yang tinggi,
serta dapat digunakan dilahan yang sempit ternyata aspek ergonomis dari suatu alat tanam
mekanis juga sangat diperhatikan oleh para petani.Kenyamanan yang dirasakan petani saat
menggunakan alat tanam akan berpengaruh terhadap kapasitas kerja yang dhasilkan. Tingkat
keefisienan waktu pun akan meningkatkan kapasitas kerja seperti pengalihan watu untuk
mobilisasi penanaman ditiadakan yang digantikan oleh waktu untuk melubangi lahandan
memasukan benih dalam waktu yang hampir bersamaan.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa alat yang dapat membantu petani dalam proses penanaman bibit jagung yang dapat
mempersingkat waktu penanaman ?
2. Apakah produk yang akan dibuat dapat di jangkau oleh para petani kecil?

1.3 Tujuan
Tujuan dari PMK-KC ini adalah untuk memperoleh alat tanam semi mekanis yang biaya
operasionalnya murah, kapasitas kerja yang tinggi, serta dapat digunakan dilahan yang sempit.
BAB 2. GAGASAN
Kondisi umum lingkungan
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun
tingkatproduksi belum optimal. Untuk pertumbuhan diperlukan curah hujan ideal sekitar 85-
200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu
mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim
kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan
terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C -300C.
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan
kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air
baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %,
sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-
1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl (Wijaya, 2011).
Perancangan teknologi dilakukan berdasarkan kondisi para petani jagung di daerah
Tigabinanga Kabupaten Karo Sumatera Utara . Perancangan mempertimbangkan beberapa
aspek ergonomika, aspek desain dan karakter utama dari jenis benih yang digunakan dalam
penanaman jagung dan karakteristik alat yang digunakan dalam proses penanaman benih
jagung. Karakter utama dalam penentuan bentuk dan ukuran alat diantaranya:
-Dimensi, ukuran dan jenis benih jagung yang digunakan mitra,
-Bentuk fisiologis benih jagung yang digunakan mitra,
-Sifat fisik dan kimia benih jagung,
-Mekanisme kerja alat tanam semi
-mekanis yang sudah digunakan mitra,
-Dimensi alat tanam semi
-mekanis yang sudah digunakan mitra, dan
-Analisis aspek ergonomika pada alat tanam jagung yang telah digunakan.
Proses menanam jagung pada umumnya dilakukan secara manual dan mekanis, hal
tersebut bergantung pada luas lahan yang akan ditanami . Untuk lahan yang relatif besar dapat
menggunakan tenaga mekanis tetapi diperlukan biaya yang cukup besar pula serta
keterbatasan traktor untuk mengerjakan lahan yang miring atau sudah ditanami. Sedangkan
untuk penanaman manual dibutuhkan tenaga yang cukup besar serta waktu penanaman yang
relatif lama. Alat tanam yang paling efektif digunakan dalam lahan yang sempit adalah tipe
semi mekanis.
Dalam desain alat terjadi banyak perubahan desain prototipe dikarenakan
ketidaksesuaian desain dengan kondisi lapang yang ada serta permasalahan yang timbul
ketika prototipe diuji coba. Pemilihan bahan dan pabrikasi prototype yang baik menghasilkan
desain yang optimal. Perubahan desainpaling banyak adalah pada penjatah benih dimana
banyaknya permasalahan serta karakteristik jagung manis yang getas.
Solusi yang pernah diterapkan
Solusi yang pernah diterapkan dalam proses penanaman jagung adalah diciptakannya
Alat penjatah benih (metering device) berfungsi untuk mengatur penjatuhan benih dalam jumlah
tertentu dan untuk menghasilkan jarak tanam tertentu. Penutup alur berfungsi untuk menutup
alur tanam setelah penjatuhan benih. Penutup alur ini bisa berupa rantai yang diseret (drag chain),
piringan penutup (disk hiller), lempeng penutup, sekop penutup dan penutup dengan tekanan
roda .

Perkembangan produk teknologi

Adapun contoh desain pengembangan produk yang dimaksud adalah berupa Prototipe
dirancang bangun dengan tuas pengungkit pada pegangan yang menghasilkan daya tarik dan
dorong yang lebih besar untuk mengangkat dan menekan mekanik yang terdiri dari 6 (enam)
buah pipa besi penumbuk berbentuk peluru dengan ujung ulir dengan ketinggian ulir tertentu,
ulir dimaksudkan untuk memberikan daya bongkar yang lebih besar. Pada ujung ulirnya dibuat
runcing yang berfungsi untuk melubangi tanah.
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni dengan melakukan rekayasa dan
Pengembangan alat tanam benih jagung yang ergonomis dengan tuas pengungkit dan mekanik
pembuat lubang yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tanam. Data yang dibutuhkan
adalah data antropometri yang meliputi (1) panjang bentangan tangan dari ujung kanan sampai
kiri; (2) Diameter genggaman tangan; (3) Panjang tangan; dan (4) Tinggi siku ke tanah, data
petani atau pengguna alat tanam benih, data respon alat tanam benih yang sudah ada dan potensi
pengembangan produk.Dalam penelitian ini dilakukan uji keseragaman data, uji kecukupan data,
uji kenormalan data, perhitungan persentil. Prototipe di rancang bangun dengan memperhatikan
kapasitas tanam secara simultan, kedalaman lubang tanam dan jarak tanam antar benih. Prototipe
hasil rancang bangun dilakukan pengujian dengan pre test dan Zpost test.Hasil ujicoba kemudian
dievaluasi, sehingga pada akhirnya diharapkan dihasilkan sebuah prototipe alat tanam benih
jagung yang ergonomis, efektif dan mudah dalam penggunaanya serta mampu meningkatkan
kapasitas tanam.
Rekayasa Keteknikan Dan Cara Uji Kendalan Karya
Kerangka utama alat tanam benih(A) dibuat sesuai dengan dimensi antropometri tubuh
petani berdasarkan sampel penelitian sehingga dalam penggunaan di harapkan lebih nyaman dan
ergonomis. Bahan yang digunakan yaitu pipa besi.Pada pangkal pegangan kerangka utama (A)
dibuat Tuas Pengungkit (B) dari besi yang dilapisi spons dengan tebal 1,5 mm dengan dimensi
panjang 110 mm dan diameter 27 mm. Tuas ini berfungsi untuk mengangkat dan menekan
mekanik Pipa Besi Penumbuk (C) yang menyerupai peluru dengan uliran dan di ujungnya dibuat
runcing untuk melubangi tanah serta membuka Tempat Benih (box)(E) yang terbuat dari besi
plat dengan tebal 1 mm dan memiliki kapasitas 500 benih jagung. Apabila Tempat Benih (E)
membuka maka benih jagung pada Pipa Benih (D) akan mengalir keluar menuju ujung pipa dan
pada akhirnya jatuh pada lubang tanah.
Untuk menutup tanah digunakan Plat Penutup Tanah (F) yang terbuat dari plat dengan tebal 2
mm lebar 20 mm yang akan menutup lubang secara otomatis ketika Roda (G) digerakkan
mundur.nMengacu pada Gambar 1, yang memperlihatkan suatu alat tanam benih tampang
samping sesuai dengan invensi ini. Tuas pengungkit seperti invensi yang diusulkan adalah
mengkondisikan mekanik pipa besi penumbuk berulir dengan ujung runcing yang mirip peluru
(C) bisa mengangkat dan menekan ke bawah serta kotak tempat benih (E) dengan katup pada
bagian bawahnya mampu membuka dan menutup. Pengkondisian yang dimaksudkan adalah
dengan memasang tuas pengungkit (B) yang terbuat dari besi dengan dilapisi spons berbentuk
seperti pegangan rem pada sepeda secara berpasangan pada pegangan kanan dan kiri dari
rangka utama (A). Penambahan sepasang tuas pengungkit(B) berbentuk seperti pegangan rem
ini bertujuan untuk memberikan daya angkat dan dorong yang lebih besar terhadap pipa besi
penumbuk (C) dan membuka tutup katup pada kotak penampung benih (E) untuk kemudian
mengarahkan aliran benih jagung menuju pipa benih (D)yang melintasi bagian/daerah rangka
utama (A) tersebut, agar lebih seragam (uniform)dan memiliki percepatan (akselerasi)yang
lebih besar.Dengan kedua kondisi tersebut, maka aliran benih jagung pada pipa benih (D)
menjadi lebih baik dan lebih cepat, apabila dibandingkan dengan hanya melakukan penekanan
melalui pegas dengan pipa kecil di dalamnya.
Rekomendasi dan Prediksi di Masa Depan
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil perhitungan ergonomis sebagai berikut :
(1) Jangkauan tangan ke samping, jarak bentang dari ujung tangan kanan sampai ujung tangan
kiri 1218,4 mm; (2) Diameter genggaman tangan 39,71 mm; (3) Panjang tangan 150,195 mm;
(4)Tinggi siku ke tanah 886,265 mm. Sebagaimana telah dikemukan pada latar belakang bahwa
salah satu indikator keberhasilan dalam rancangbangun alat tanam benih adalah kombinasi antara
satu atau beberapa petani dengan sebuah alat dimana satu dengan lainnya akan saling berinteraksi
untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang efektif sesuai dengan keinginan. Dimana secara
umum, sistem kerja tanam benih jagung yang saat ini ada terdiri dari 3 (tiga) komponen utama,
yaitu (1) Alat Utama (main machine); (2) Tombol Penekan; (3) Katup. Berdasarkan hasil
penelitian, ada 3 (tiga) hal yang sebenarnya bisa lebih dioptimalkan dari sistem alat tanam benih
jagung yang tradisional, yaitu (1) jumlah benih jagung yang keluar dari katup; (2) kapasitas
penampung benih; (3) penutup tanah yang terotomasi. Jika dilihat dari sisi studi gerak dan waktu,
maka ada 2 gerakan yang sebenarnya bisa dijadikan 1 (satu) gerakan saja dalam 1 (satu) kali
aktivitas, yaitu (1) menekan tombol tekan; dan (2) menutup lubang dengan tanah.
Pihak-pihak yang membantu mewujudkan gagasan
Pihak yang membantu dalam mewujudkan gagasan ini tentunya adalah para petani dan
juga masyrakat yang terlibat dalam proses penanaman jagung dan juga pihak pemerintah sebagai
pemberi sarana dan prasarana. Dan juga pihak UNIVERSITAS NEGERI MEDAN yang terkait
khususnya Fakultas Teknik Langkah- Langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Beberapa langkah strategis yang dapat digunakan untuk mewujudkan
upaya- upaya tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah menjalin kerjasama terhadap pihak- pihak yang terkait dengan permasalahan-
permasalahan yang sesuai dengan bidang masing- masing terutama pihak UNIMED
2. Pengoptimalisasikan sumber daya yang dimiliki, yang dapat dilakukan dengan memperbaiki
kualitas sumber daya melalui pembinaan dan penyuluhan dengan pengawasan yang
komprehensif
3. Melakukan perbaikan sarana dan prasarana
BAB 3. KESIMPULAN

Dari urauain gagasan dan pertimbangan dari beberapa teknologi sebelumnya Prototipe
dirancang bangun dengan tuas pengungkit pada pegangan yang menghasilkan daya tarik dan
dorong yang lebih besar untuk mengangkat dan menekan mekanik yang terdiri dari 6 (enam)
buah pipa besi penumbuk berbentuk peluru dengan ujung ulir dengan ketinggian ulir tertentu,
ulir dimaksudkan untuk memberikan daya bongkar yang lebih besar. Pada ujung ulirnya dibuat
runcing yang berfungsi untuk melubangi tanah. Alat ini sangat membantu para petani dalam
proses penanaman benih jagung baik dari penghematan tenaga waktu dan hal lain dalam proses
pembenihan jagung.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Yunius Girry. 2011. Pembuatan Alat Tanam Benih Jagung (zea mays) Otomatis
Berbasis Mikrokontroler. Scientific Repository. Institut Pertanian Bogor.

Pribadi, Ekwasita Rini. 2007. Kajian Kelayakan Usaha Tani Pola Tanam Sambiloto
dengan Jagung. Jurnal Littri. Vol 13. No. 3 September. pp : 98-105.

Sugiarto, 2008. Peningkatan produksi dan mutu jagung. Makalah Seminar Mekanisasi

Sukria, Heri Ahmad dan Krisnan, Rantan. 2009. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku
Pakan di Indonesia. Bogor : IPB Press.
BIODATA DOSEN PENDAMPING

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ir. Batumahadi Siregar, S.T., M.T.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NIP/NIDN 196905022008121001 / 0002056912
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tebing Tinggi, 02 Mei 1969
6 E-mail batumahadi@gmail.com;
batumahadi@unimed.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08126584729

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UISU-Medan USU-Medan UNP-Padang
Jurusan Teknik Mesin Teknik Mesin PTK
Tahun Masuk-Lulus 1987 - 1993 2001 - 2005 2014 - ....

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Teknik Pengecoran Logam Wajib 2
2 Desain Produk Wajib 3
3 Perancangan Alat dan Penepat Wajib 2
4 Teknik Penulisan Karya Ilmiah Wajib 2

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang dana Tahun
Pengembangan Kerjasama Jurusan Teknik
Mesin Unimed dengan Industri
1 I-MHERE 2010
Menufaktur Dalam Uji Performansi
Sambungan Las Terhadap Beban Dinamis
Analisa Kekuatan Impak Dinamik Pelek
Lemlit
2 Mobil dan Redesain Model Menggunakan 2011
Unimed
Simulasi Perangkat Lunak SolidWork
Pemodelan Pelek Mobil Tangguh
Terhadap Impak Berdasarkan Uji Tarik
Hibah
dan Tekan Impak Pasca Fatik dengan
3 Fundamental 2013
Teknik Split Hopkinson Pressure Bar
DP2M-Dikti
(SHPB) Menggunakan Simulai MSC-
NASTRAN
Pemodelan Pelek Mobil Tangguh Hibah
4 2014
Terhadap Impak Berdasarkan Uji Tarik Fundamental
No Judul Penelitian Penyandang dana Tahun
dan Tekan Impak Pasca Fatik dengan DP2M-Dikti
Teknik Split Hopkinson Pressure Bar
(SHPB) Menggunakan Simulasi MSC-
NASTRAN” (Lanjutan)
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa
Hibah PPT
5 Sawit (TKKS) Menjadi Material Komposit 2017
DRPM-Ristekdikti
Penghambat Panas (k)
Karakterisasi Serat Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS) Sebagai Filler Penelitian KDBK
6 2017
Komposit Peredam Suara Komponen BOPTN-Unimed
Automobil
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa
Stranas
7 Sawit (TKKS) Menjadi Material Komposit 2018
DRPM-Ristekdikti
Penghambat Panas (k)” Lanjutan
Pengembangan Perangkat Pelatihan
Berbasis-Proyek Memanfaatakan Tandan Hibah PDD
8 2018
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Menjadi DRPM-Ristekdikti
Komposit Polimer Peredam Suara
Penerapan Model Pelatihan Berbasis
Kompetensi Pada Mata Kuliah
Penelitian KDBK
9 Teknik Merancang dan CAE Dalam 2018
BOPTN-Unimed
Peningkatan Kompetensi Mahasiswa
Diploma Tiga Teknik Mesin

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang dana Tahun
IbM Kelompok Usaha Pembelah Buah Biji
1 IbM-Dikti 2012
Pinang di Desa Medan Sinembah
IbM Kelompok Usaha Pengolahan Ikan
2 IbM-Dikti 2012
Asap
Pelatihan Manajemen Diri Guru SMK
Negeri Kabupaten Langkat Menghadapi
BOPTN
3 Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan 2013
Unimed
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB).
Pembinaan Daya Saing Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga
4 LPM-Unimed 2014
Sejahtera (UPPKS) Di Kota Tebing
Tinggi.
5 IbM Kelompok Petani Pengeringan Kopra DRPM-Dikti 2016
Peningkatan Produksi Nilam Kelompok
6 DRPM-Dikti 2018
Tani di Desa Brumun Gunung Tua

Anda mungkin juga menyukai