net/publication/316738890
CITATIONS READS
0 17,265
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Yunita Djamalu on 08 May 2017.
Abstrak
Jagung merupakan salah satu pangan strategis yang bernilai ekonomi karena kedudukannya
sebagai salah satu sumber karbohidrat. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman
pangan terpenting kedua setelah padi. Dimana biji jagung sering kali digunakan sebagai
campuran beras dengan cara biji jagung dihancurkan terlebih dahulu menjadi butiran lebih
kecil melalui proses penggilingan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan
proses penggilingan dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk
menghasilkan suatu alat penggiling biji jagung yang mudah digunakan. Mesin penggiling
jagung ini mempunyai dua cara pengoperasian yakni dengan cara manual dan mekanis. Pada
mesin penggiling jagung ini menggunakan motor bensin 5.5 PK. Motor bensin ini yang
berfungsi sebagai sumber tenaga utama pada pengoperasian mesin penggiling jagung.
Kapasitas efektif dari mesin penggiling jagung ini apabila menggunakan motor bensin yaitu
11 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras
jagung. Sedangkan pada pengoperasian dengan cara manual yaitu menggunakan tuas/handel
manual dengan cara di putar sehingga jagung pipil dapat tergiling hingga menjadi beras
jagung. Kapasitas efektif mesin penggiling jagung apa bila menggunakan penggerak
manual/handel ini adalah 4 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk
mendapatkan hasil beras jagung. Mesin penggiling jagung pada intinya berfungsi untuk
menjadikan jagung pipil menjadi beras jagung.
output yang lebih baik. Pembangunan saringan seringkali tersumbat, dan daya
tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. yang dibutuhkan yakni kapasitas yang
Keduanya berjalan saling mengikat, dalam besar (mesin/alat yang besar) dengan
pembangunan tentu akan sangat berbeda muatan penuh komponen-komponen di
dalam segi kepraktisan maupun hasil dalamnya terdiri dari besi sering patah, ini
bangunan apabila industri tersebut sangat menghambat produksi sehingga
mengadopsi teknologi dibandingkan ia tidak menguntungkan.
memakai cara tradisional.
Sehingga penggunaan mesins II. LANDASAN TEORI
penggiling jagung sangatlah membantu
karena lebih efisien, menghemat waktu Tanaman Jagung
dan tenaga. Untuk mendapatkan mutu Tanaman Jagung (Zea Mays L)
jagung yang baik dan bermutu tinggi diduga berasal dari Meksiko Selatan
tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh kemudian menyebar keseluruh dunia
penanganan panen yang kurang tepat, (Efendi, 1985). Di Indonesia daerah-
kurang efisien, boros waktu dan tenaga daerah penghasil utama tanaman jagung
kadangkala hasilnya masih kurang baik. adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa
Demikian pula pada proses Timur, Madura, D.I.Yogyakarta, NTT,
penggilingannya yang kurang tepat dapat Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi
menghasilkan mutu jagung yang kurang Selatan dan Maluku (Annonimous, 2005).
baik atau rusak dan lain sebagainya. Jagung yang terbanyak ditanam di
Peluang untuk meningkatkan Indonesia dalah jagung tipe mutiara,
produktivitas dan mutu jagung melalui misalnya jagung arjuna dan tipe setengah
sentuhan teknologi mekanisasi pertanian mutiara, misalnya jagung harapan dan
dalam penanganan panen masih cukup pioneer-2. Disamping itu terdapat juga
terbuka melalui pemanfaatan potensi yang jagung berondong, jagung gigi kuda serta
ada dapat dimanfaatkan secara optimal. jagung manis.
Mesin penggiling jagung untuk Menurut sifatnya, jagung
menunjang pembangunan, dan tentunya dibedakan sebagai berikut : (Purwono dan
banyak alat lainnya. Dan dapat Hartono Rudi. 2010).
mengurangi pengunaan tenaga manusia 1. Menurut warna butir jagung : putih,
dengan dimensi yang kompak maka alat kuning, merah dan sebagian berwarna
ini diharapkan dapat membantu ungu.
mempercepat proses kerja dan 2. Menurut bentuk butiran jagung : butir
penghematan dapat dilakukan. Salah satu gepeng dan bulat
kendala dalam mendapatkan hasil gilingan 3. Menurut konsistensi biji : biji butir
yang berfariasi adalah pengunaan mesin keras (flint) dan biji lunak.
giling jagung yang belum sesuai dengan Kadar protein, lemak, phospor,
biaya operasi. dan tiamin lebih tinggi di dalam jagung
Teknologi penggilingan jagung bahkan aktivitas vitamin A jagung kuning
selama ini di dapatkan dari mesin yang menunjukkan kadar tinggi, sedangkan
bekerja dengan prisip tumbukan (hammer beras tidak mengandung vitamin A.
mill). Metode ini paling sering di gunakan, Sebaliknya perbandingan kadar Ca
ada yang kapasitas besar 2-2,5 terhadap P di dalam jagung terlalu rendah
ton/jam.dan berkapasitas kecil 300- sehingga tidak mendukung penyerapan Ca
450kg/jam jadi mesin ini dapat di katakan di dalam usus.Jagung memiliki rasa yang
efektif. Walaupun begitu mesin ini ada lebih enak karena kadar pati yang hanya
beberapa kelemahan yaitu hasil gilingan 10-11% tapi dengan kadar gula (5-6%)
yang bervariasi lama sekali didapatkan, yang lebih tinggi. Namun demikian jagung
(d pulli2 d pulli1 )
2
n1 R 1
2 i
n2 R1 u
Menghitung Jarak Antara Poros (C) F2 (Kg), maka besar gaya tarik efektif
Fe (Kg) untuk menggerak pulli adalah :
Jarak poros C dapat dirumuskan
sebagai berikut:
F e F1 F 2
b b 2 8(R2 R1 ) 2
C Sumber : Sularso, hal 171
4
Sumber : A. Deutschman, hal 670 Bila kita ingin memperkirakan
tegangan pada V-belt, dapat digunakan
Keterangan: rasio antara 1:3 dan 1:5, untuk saat ini
dipilih rasio 1 : 5.
b L(R1 R2 )
F1
5
Sumber : A. Deutschman, hal 666 F2
Keterangan :
Menghitung Putaran Motor F1 dan F 2 = gaya pada belt (Kg)
Dari perbandingan antara
kecepatan pulli kecil dan pulli besar yang Sumber : Deutschman, hal 660
setara dengan perbandingan diameter pulli
besar dan pulli kecil, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut: Menghitung Torsi pada Pulli
Torsi yang dihitung adalah torsi
R n1 yang bekerja pada pulli sebagai fungsi
2
R 1 n2 waktu. Dirumuskan sebagai berikut:
D pulli
Keterangan : T F .
2
R1 = radius pulli kecil (mm)
R2 = radius pulli besar (mm)
Keterangan :
T = Torsi
Sumber : A. Deutschman, hal 666
F = gaya keliling yang timbul
(kg)
Menghitung Gaya Tarik pada V-belt D pulli = diameter pulli (mm)
F r Ft tan Keterangan :
max = tegangan geser maksimum
Keterangan : (lb/in²)
F = (F + F ) / Tp = torsi poros (lbin)
F = gaya radial yang bekerja M = momen maksimum poros
pada (lb.in)
poros (kg)
F = gaya tangensial yang Sumber : A. Deutschman, hal 341
bekerja
pada poros (kg)
= celah tekanan () Perencanaan Pasak
Sumber : A. Deutschman, hal 338
Pasak adalah bagian dari elemen
Tegangan Geser Maksimum mesin yang berguna untuk menjaga
hubungan putaran relatif antara poros
0 .5 penggerak dan poros yang digerakkan.
max Syp
N Tipe-tipe dari pasak memiliki spesifikasi
yang tergantung pada torsi transmisi yang
terjadi oleh beban yang bekerja, seperti Maka didapat dimensi pasak sebagai
beban statis, beban bervariasi dan beban berikut:
bolak-balik
W = maksimum lebar pasak
(mm)
H = Maksimum Tinggi Pasak
(Mm)
Keterangan :
W = maksimum lebar pasak Luasan pasak yang menerima gaya geser
(mm)
L = panjang pasak akibat gaya A W .L
s c
kompresi (mm)
Keterangan :
Sumber : A. Deutchman, hal 368
W = maksimum lebar pasak
(mm)
Tegangan kompresi yang diijinkan,Sc Lc = panjang pasak akibat gaya
(kg/mm²) kompresi (mm)
P ( X .V .Fr Y .Fa )
Keterangan:
V = faktor rotasi dengan ring
dalam yang berputar
F = gaya radial bantalan (kg)
r
= 20% x F2= gaya aksial (kg)
Fa
Gambar 5. Skema bantalan gelinding bola(ball
X = faktor beban radial
bearing)
Y = faktor beban aksial
Beberapa macam bantalan gelinding yaitu:
1.Bantalan gelinding bola (ball bearing)
Beban ekuivalen pembanding yang
1. Radial ball bearing
bekerja pada bantalan
2. Angular ball bearing
3. Thrust ball bearing
2.Bantalan gelinding roll (roller bearing) P V .F r
1. Cylinder roller bearing
2. Needle roller bearing Keterangan:
3. Tapered roller bearing V = faktor rotasi dengan ring
4. Sherical roll bearing dalam yang berputar
Fr = gaya radial bantalan (kg)
Sumber : Wayan Barata, hal 84
Proses pengerjaan:
1. Siapkan bahan yang akan digunakan
untuk perancangan rangka
2. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material.
3. Mengukur panjang besi U yang akan
dipotong sesuai ukuran rangka yaitu
dengan dimensi 56.5 cm x 55.5 cm x
87.5 cm kemudian menandainya.
4. Potong besi U dengan ukuran 56.5 cm
sebanyak 4 buah, 55.5 cm 4 buah, dan
87.5 cm 4 buah dengan menggunakan
mesin gergaji.
Gambar 7. Kontruksi Mesin Penggiling 5. Lakukan pengelasan las titik terlebih
Jagung dahulu pada batang besi U dan besi U
200 mm
70
110 mm
mm
Poros
Jumlah : 2 Buah
Bahan yang di gunakan: ST 40
Gambar 8. Rangka Mesin Penggiling Jagung
Ukuran yang di buat :
Panjang 450 mm,
Corong Penampung Jagung (Hopper). dan Ø 19 mm (1 buah)
Panjang 345 mm dan Ø 19 mm (1 Buah)
Jumlah : 1 Buah
Mesin yang digunakan : Mesin bubut
Bahan yang di gunakan: : Mesin gergaji
Plat eser tebal 1,5 mm
Elektroda E6013 Ø2,6 Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
Ukuran yang di buat : ukuran benda kerja dengan ukuran
T= 22 cm. LB = 11x11 cm. material.
LA= 20x20 cm 2. Memotong benda kerja 2 buah
menggunakan mesin gergaji.
Mesin yang di gunakan : Gurinda Tangan, 3. Kemudian Melakukan bubut rata
: Mesin Las, hingga Ø 19 sebanyak 2 buah.
Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material.
2. Mengkartel benda kerja pada mesin Gambar 12. Dudukan Pisau
bubut
3. Mengalalur benda kerja dengan
kedalaman alur 5 mm dan jarak 5 mm Dinding Pengaman Gilingan (casing)
4. Kemudian mengefrais benda kerja
pada mesin frais menggunakan mata Jumlah : 1 Buah
frais ST 37 yang berdiameter Ø 5 mm,
dengan kedalaman hasil frai 5 mm. Bahan yang digunakan :
Plat eser tebal 1,5 mm.
110
mm
Elektroda E6013 Ø2,6
mm
50,
8
Finishing
perakitan sehingga pada akhirnya dapat penggiling yang berputar dan dudukan
diketahui besar biaya yang diperlukan. pisau. Jagung pipil akan langsung di giling
Selain itu juga dapat diketahui tahap-tahap melalui pisau penggling tersebut kemudia
dalam proses pengerjaan serta mesin- jagung pipil akan keluar melalui corong
mesin yang digunakan. tempat keluar jagung dengan bentuk
Dari tahap-tahap pengerjaan ini jagung yang sudah tergiling.
dapat diketahui lamanya waktu dan
besarnya biaya pengerjaan. Proses Perencanaan Sistem Transmisi
pengerjaan ini disusun secara berurutan Perencanaan Pulli dan V-Belt
dan bertahap dari awal sampai
terbentuknya benda jadi dengan 1. Kecepatan Pulli Keliling 1 Dan 2
didasarkan pada pengalaman dan teori.
V1 = 2 m/s
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN V2 = 27,19 m/s
V. PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada 2. Ketahanan alat perlu di uji secara
penelitian rancang bangun mesin berkesinambungan (continue) untuk
penggiling jagung adalah proses mengetahui performa mesin yang
penggilingan menghancurkan butiran lebih sempurna.
jagung menjadi beras jagung 3. Perlu adanya perhitungan analisis
Mesin ini dibuat melalui hasil biaya, dengan tujuan untuk
perhitungan analisa teknik meliputi semua mengetahui biaya yang diperlukan
komponenya dengan beberapa macam dalam pembuatan alat, sebagai
bahan diantaranya adalah, besi U, plat. rekomendasi bagi masyarakat dalam
Mesin ini bekerja dengan sistem kerja penggunaan alat secara ekonomis.
continue yang dapat digunakan sesuai
fungsinya dan diuji coba menggunakan
daya 5.5 PK. Kapasitas efektif penggiling DAFTAR PUSTAKA
jagung 11 Kg/Jam dengan menggunakan
motor penggerak. Sedangkan kapasitas A.D Deutcsman ‘‘Machine Design Theory
efektif penggiling jagung dengan and Practice”, Machinilan
menggunakan tuas manual yaitu 4 Kg/jam. Publisihing, New Yourk, 1975
Dibandingkan dengan manual, Purnomo, Hari. 2005. Pengantar teknik
mesin memiliki tingkat efisiensi yang Industri penerbit. Graha Ilmu.
lebih tinggi karena mesin ini bekerja Yogyakarta.
dengan baik, desain rangka cukup kokoh Sularsono, Kiyokatsu Suga. Elemen
untuk menahan getaran dari mesin Mesin. Jilid 3. PT. Pradya Paramitha,
penggerak. Jakarta, 1997.
Wayan Barata ‘‘Elemen mesin I dan II”
Saran Jurusan Teknik Mesin, FT IITS
1. Dari hasil perancangan alat Surabaya, 1986
menunjukkan operasi mesin berjalan
baik, tetapi perlu adanya
penyempurnaan dan pembaharuan
terutama pada mekanisme
penggilingan yang memerlukan
rancangan pada pisau penggiling agar
dapat menghasilkan penggilingan
yang lebih cepat lagi.