Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN

ANALISIS KEBUTUHAN MEKANISASI SESUAI KAPASITAS


KEBUN PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.)

Dosen Pengampu : Ir. Buhaira, M.P.

Disusun Oleh
Kelompok 3
Kelas A
Silva Yulianda D1A018011
Fitria Salsabilla D1A018023
Adinda Puspita Siregar D1A018028
Syahril Romadhon D1A018029
M. Hendro Saputra D1A018031
Rana Rachim Arasy D1A018034

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Pengelolaan Lahan dan Lingkungan.Makalah ini merupakan salah satu
tugas dari mata kuliah Mekanisasi Pertanian.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami alami,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan
dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan walaupun masih
banyak kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan terima
kasih kepada bapak Ir. Buhaira, M.P. sebagai dosen pengampu mata kuliah
Mekanisasi Pertanian yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
membuat makalah ini dengan judul Analisis Kebutuhan Mekanisasi Sesuai
Kapasitas Kebun pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.).
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima jika ada kritik dan saran dari
pembaca agar bermanfaat dalam menyempurnakan tugas berikutnya. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca.

Jambi, 23 April 2020

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Analisis Mesin Pengolahan Lahan ............................................................. 3
2.1.1 Kegunaan Skala Kebun Luas dan Kecil ........................................... 3
2.1.2 Keuntungan ...................................................................................... 4
2.1.3 Kerugian ........................................................................................... 4
2.2 Analisis Mesin Penanaman ........................................................................ 5
2.3 Analisis Mesin Pemeliharaan ..................................................................... 6
2.3.1 Pemupukan ....................................................................................... 6
2.3.2 Penyiangan ....................................................................................... 6
2.3.3 Pengendalian OPT............................................................................ 6
2.3.4 Penyiraman ..................................................................................... 7
2.4 Analisis Mesin Panen dan Pasca Panen ..................................................... 7
2.4.1 Panen ................................................................................................ 7
2.4.2 Pasca Panen ...................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9
3.2 Saran ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia
sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu
mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan. Penggunaan alat dan mesin
pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan
perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian
masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi
bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai
ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek.
Mekanisasi pertanian pada dasarnya dibutuhkan untuk meningkatkan
efisiensi lahan dan tenaga kerja, meningkatkan luas lahan yang dapat ditanami,
menghemat energi dan sumber daya (benih, pupuk, dan air), meningkatkan
efektivitas, produktivitas dan kualitas hasil pertanian, mengurangi beban kerja
petani, menjaga kelestarian lingkungan dan produksi pertanian yang
berkelanjutan, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis tanaman umbi
yang mempunyai kandungan gizi cukup tinggi, namun membutuhkan hamparan
lahan lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lainnya. Pada basis bobot segar,
kentang memiliki kandungan protein tertinggi dibandingkan dengan ubi-ubian dan
umbi-umbian lainnya. Kandungan protein tersebut berkualitas tinggi, dengan
dicirikan oleh pola asam amino yang cocok dengan kebutuhan manusia. Dalam
usahatani kentang masih ditemui beberapa kendala seperti varietas, benih, cara
budidayanya, termasuk teknik pengendalian hama dan penyakit serta perlakuan
panen dan pasca panennya, hal ini bisa menjadi pertimbangan terhadap luas lahan
yang digunakan untuk budidaya kentang sehingga menentukan perlu atau
tidaknya dilakukan mekanisasi ataupun jenis mesin yang cocok digunakan pada
luasan lahan tertentu Oleh karena itu makalah ini dibuat guna menganalisis
kebutuhan mekanisasi sesuai kapasitas kebun kentang yang tepat sehingga dapat

1
menekan biaya pengelolaan lahan, penanaman, pemeliharaan hingga panen dan
pasca panen umbi kentang.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui analisis yang diperlukan pada mesin pengelolaan lahan
2. Untuk mengetahui analisis apa saja pada mesin penanaman.
3. Untuk mengetahui analisis mesin pada tahap pemeliharaan tanaman.
4. Untuk mengetahui analisis mesin pada tahap panen dan pasca panen.

2
BAB II
ISI

2.1 Analisis Mesin Pengolahan Lahan


2.1 1 Kegunaan Mesin Skala Luas dan Kecil

Aktivitas yang pertama kali dilakukan dalam budidaya kentang adalah


pengolahan lahan. Proses ini jika dilakukan secara manual, seperti
mencangkul akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain tidak efisien,
proses pengerjaannya pun sangat lama. Dengan menggunakan mesin modern
berupa traktor maka waktu yang diperlukan jauh lebih singkat, dan akan
memangkas biaya pengolahan tanah.
Saat ini ada banyak jenis mesin traktor yang dijual di toko-toko
pertanian. Ukuran dan bentuknya pun beragam, disesuaikan dengan kontur
dan luas lahan yang digarap. Untuk budidaya kentang skala kecil, mesin
traktor tangan dapat dijadikan pilihan yang tepat. Selain penggunaannya yang
tergolong mudah, traktor tangan bisa dipakai pada lahan yang berada di
lereng-lereng pegunungan.
Sementara itu, untuk mesin traktor roda empat digunakan pada lahan
yang memiliki kontur datar. Kebanyakan petani kentang di luar negeri
menggunakan mesin traktor jenis ini untuk mengolah tanah, karena setiap
petani memiliki lahan yang sangat luas. Berbeda dengan kebanyakan petani
Indonesia yang hanya memiliki lahan skala kecil.

3
Mesin Rotovator berfungsi untuk pengolahan tanah lanjutan. Setelah
tanah bagian atas dibalik dengan menggunakan mesin traktor, selanjutnnya
tanah yang keras dipecah dan dihaluskan dengan menggunakan rotovator.
Mesin ini memiliki pisau yang tajam berbentuk lingkaran. Pisau tersebut
akan berputar dengan cepat memecah tanah yang masih berupa gumpalan-
gumpalan keras. Karena dalam budidaya kentang dibutuhkan tekstur tanah
yang halus, maka rotovator sangat diperlukan dalam proses pengolahan tanah.
2.1 2 Keuntungan Penggunaan Mesin
1. Menghemat tenaga dan waktu, karena mesin kantor dapat
membantu mempercepat pekerjaan kantor sehingga tenaga dan
waktu yang digunakan lebih efisien.
2. Meningkatkan ketelitian tenaga kerja.
3. Memperbaiki mutu pekerjaan
4. Mengurangi rasa bosan tenaga kerja jika dibandingkan dengan
metode manual/ metode menulis.
5. Memudahkan dalam pengawasan
6. Mengurangi kelelahan pegawai
7. Dapat memuat informasi lebih cepat dan lebih banyak.
2.1 3 Kerugian Penggunaan Mesin
1. Sulit mendapatkan operator mesin yang terlatih dan perlu adanya
biaya untuk melatihnya.
2. Tingkat penyusutan dari beberapa mesin tinggi.
3. Beberapa mesin memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan
dan pemeliharaannya.
4. Mengalami kesulitan dalam pemeliharaan dan perbaikan mesin-
mesin jika terjadi kerusakan.
5. Tidak ada fleksibilitas dari beberapa metode mesin

4
2.2 Analisis Mesin Penanaman Kentang

Penanaman kentang sering kita jumpai menggunakan cara manual yang


sederhana. Proses penanaman yang dilakukan secara manual akan menghabiskan
banyak waktu dan dibutuhkan banyak tenaga kerja.
Ada dua jenis mesin penanam benih kentang, yaitu semi otomatis dan full
otomatis. Ukurannya pun juga beragam, mulai dari 2 titik lubang tanam hingga 8
titik lubang tanam.
Mesin semi otomatis masih membutuhkan tenaga manusia sebagai operator
yang meletakkan benih ke dalam mesin. Cara kerjanya yaitu dengan bantuan
mesin traktor roda empat yang akan menarik mesin penanam kentang dengan
perlahan. Operator yang duduk di atas mesin bertugas untuk membuat lubang
penanaman benih.
Gambar mesin yang masih membutuhkan tenaga manusia

Pada mesin penanam benih kentang full otomatis tidak dibutuhkan tenaga
operator. Sebelum diaktifkan benih diletakkan di atas keranjang yang terbuat dari
besi. Secara otomatis mesin akan membuat lubang tanam, kemudian meletakkaan
benih dan menutupnya dengan tanah secara terus-menerus.
Mesin penanaman kentang pada konstruksinya memiliki beberapa bagian,
contohnya pada ujung dari alat ini mempunyai semacam pengolah tanah yang
digunakan sebagai tempat menanam kentang. Kemudian ada bagian yang

5
digunakan untuk meletakkan kentang yang akan ditanam. Alat ini bekerja dua
kali, pertama alat akan membuka alur tanah dan menjadikan gunungan-gunungan
kecil sehingga dapat digunakan sebagai lahan tanam untuk kentang. Setelah itu
mesin juga menancapkan kentang kedalam tanah dengan perlakuan otomatis yang
ada pada mesin.
2.3 Analisis mesin pemeliharaan tanaman kentang
2.3.1 Pemupukan
Untuk saat ini pemupukan tanaman kentang masih menggunakan cara
manual atau masih menggunakan tenaga manusia. Yaitu dengan cara
mencampur pupuk organic dengan tanah sampai kedalaman 20cm ketika
pembuatan bedengan. Biasanya pupuk organic digunakan sekitar 10-15 ton
per hectare. Pupuk dasar diberi setelah bedengan dibuat.
2.3.2 Penyiangan
Selama pertumbuhan, tanaman kentang sangat peka terhadap
pertumbuhan gulma. Karena itu, setelah 3 minggu dari ditanam harus segera
disiangi dengan menggunakan cangkul dan garpu/garuk tanaman. Pada saat
yang sama juga dilakukan pembubunan. Setelah tanaman berumur 5-6
minggu, pertanaman disiangi kembali dan guludan ditinggiakan agar tanaman
kentang tidak rebah dan aerase tanah tetap baik.
2.3.3 Pengendalian OPT
Beberapa pengganggu tanaman yang patut diwaspadai adalah hama
penggerek umbi, penyakit busuk daun, penyakit layu bakteri, dan penyakit
virus daun menggulung. Pengendalian hama pengganggu dapat dilakukan
dengan menggunakan bibit yang sehat, sanitasi, dan memusnahkan tanaman
sakit dan inang lainnya. Jika terpaksa harus mengobati, maka gunakan cara
menyemprotkan insektisida yang efektif dan pemakaian tepat.
2.3.4 Penyiraman
Penyirman tanaman kentang pada saat musim kemarau dilakukan satu
atau dua kali dalam seminggu. Penyiraman tanaman kentang dilakukan
melalui selokan diantara bedengan dengan menggunakan gembor atau pompa
irigasi.

6
Pada saat ini tanaman kentang untuk alat mekanisasi masih menggunakan
alat sederhana atau bisa dikatakan masih menggunakan tenaga manusia. Dunia
semakin maju masih ada kemungkinan semakin maju dunia pertanian maka tidak
menutup kemungkinan akan munculnya alat pertanian modern yang akan
mempermudah petani dalam mengerjakan pekerjaannya dan meminimalisir biaya
pengerjaan.
2.4 Analisis Mesin Panen dan Pasca Panen
2.4.1 Panen
Pada tanaman kentang kegiatan panen dilakukan dengan menggali tanah
untuk mendapat hasil panen. Umur yang tepat untuk memnen kentang adalah
bila tanaman kentang telah menginjak seratus hari kemudian bagian tanaman
atasnya telah kering maka tanaman kentang dibiarkan terlebih dahulu untuk
sampai semua bagian tanaman kering, apabila semua bagian tanaman kentang
telah kering maka, bagian atas tanaman kentag harus di cabut atau dipotong
agar tidak tumbuh tunas baru dan jangan digali terlebih dahulu agar umbi
tidak terkena matahari yang menyebabkan umbi kentang menjadi berwarna
hijau. Pencabutan umbi dilaksanakan selama lima hari bagian atas umbi
dicabut akibat kering.
Sama halnya dengan mesin panen umbi yang lainnya, pada mesin
pemanen kentang terdapat kemampuan untuk menggali dan mengambil
umbi, memisahkan daunnya dengan batang, sortasi (pemilihan umbi) yang
dilakukan secara manual oleh pekerja, dan juga menaruh umbi pada
keranjang atau tempat penyimpanan. Selain itu mesin pemanen kentang ini
juga dapat digunakan untuk pemanenan jenis umbi lainnya seperti ketela
rambat dan wortel.
Gambar mesin pemanen kentang

7
2.4.2 Pasca Panen
Penanganan pascapanen kentang yang perlu dilakukan supaya diperoleh
umbi kentang yang bermutu baik pada dasarnya meliputi pembersihan, sortasi
dan grading, penyimpanan dan pengemasan. Kentang yang masih berserakan
dan sudah tidak lembap lagi, kemudian disimpan di suatu tempat. Tempat ini
sebaiknya merupakan tempat terbuka dan mendapat sinar matahari langsung.
Ditempat ini dilakukan penyeleksian atau pengelompokan besar kecilnya
umbi kentang, sehat tidaknya, keseragaman, bentuk sempurna tidaknya umbi.
Masing-masing dipisahkan untuk menentukan mutu kentang yang akan
dipasarkan memilih kentang yang layak untuk konsumsi dan untuk
penyeleksian, dapat dihitung hasil panenan itu, banyaknya yang baik, rumuk,
dan yang bisa dijadikan bibit.
Mesin yang dapat digunakan adalah mesin penyemprot untuk
membersihkan kentang dari tanah dan kotoran, mesin untuk mensortasi
kentang, serta mesin untuk menentukan suhu dan kelembapan yang tempat
untuk penyimpanan kentang.
Gambar mesin pasca panen kentang (sortir)

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari karya ilmiah ini adalah untuk budidaya
kentang skala kecil, mesin traktor tangan dapat dijadikan pilihan yang tepat.
Selain penggunaannya yang tergolong mudah, traktor tangan bisa dipakai pada
lahan yang berada di lereng-lereng pegunungan. Sementara itu, untuk mesin
traktor roda empat digunakan pada lahan yang memiliki kontur datar. Sedangkan
untuk mesin penanaman kentang dibedakan menjadi dua yaitu mesin semi
otomatis masih membutuhkan tenaga manusia sebagai operator yang meletakkan
benih ke dalam mesin. Dan mesin penanam benih kentang full otomatis tidak
dibutuhkan tenaga operator.
3.2 Saran
Penggunaan mekanisasi dalam pertanian memiliki keuntungan dan kerugian
yang tidak dapat dipisahkan, jadi lebih baik apabila anda melakukan pemaham
tentang mesin yang akan anda gunakan agar dapat meminimalisir kerugian yang
akan didapat.

9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020 [internet] https://blog.tanijoy.id/inovasi-teknologi-untuk-pertanian-
kentang-ada-loh-berikut-inovasinya/ (Diakses pada 17 April 2020)
Anonim. 2020. [internet]
http://keuntungandankerugianmesinkantor.blogspot.com/2018/11/keuntun
gan-kerugian-menggunakan-mesin.html (Diakses pada 17 April 2020)
Hernad. 2012. Mesin pemanen kentang.
http://blog.ub.ac.id/hernad1sp/2012/05/25/mesin-pemanen-kentang/.
(diakses pada 19 april 2020)
Maharani, Ami. 2012. [internet] http://blog.ub.ac.id/amimp/2012/05/28/mesin-
penanam-kentang/ (diakses 17 April 2020)
Siswanto, Edy. 2015. Modul Diktat PKB Guru Alat Mesin Pertanian. Pusat
Pengembangan Penataran Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.
Cianjur
Zainudin. 2016. Cara panen kentang yang baik dan benar.
https://www.agrotani.com/cara-panen-kentang-baik-dan-benar/. (diakses
pada 19 april 2020).

10

Anda mungkin juga menyukai