Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Wortel “yang mana makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Panen.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan untuk
perbaikan penyusunan selanjutnya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Teknologi
Pengolahan Hasil Panen Bapak Sonny Kristianti S,Si.M.Si. Akhirnya saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................1
Daftar Isi............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3.Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2
2.12. Manfaar Tanaman Wortel......................................................................................19
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................21
3.2. Saran.........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae (Apiaceae)
Genus : Daucus
6
Tanaman wortel banyak ragamnya, tetapi bila dilihat bentuk umbinya dapat
dipilih menjadi 3 golongan, yakni :
a) Tipe Chantenay, berbentuk bulat panjang dengan ujung yang tumpul.
b) Tipe Imperator, berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing.
c) Tipe Nantes, merupakan tipe gabungan antara imperator dan chantenay.
Wortel (Daucus carota L.) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya
berwarna jingga atau putih dengan tekstur seperti kayu. Bagian yang dapat dimakan
dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus
hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk berbunga
pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh hingga 1 m, dengan bunga berwarna putih.
Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara. Hanya 3% dari β-carotene pada wortel
mentah dilepaskan selama proses pencernaan berlangsung. Hal ini dapat ditingkatkan
menjadi 39% melalui pulping, memasaknya dan menambahkan minyak sawit.
Bagi petani, wortel sangat berguna sebagai tumbuhan pendamping. Wortel
dapat menaikkan jumlah produksi tomat jika ditanam secara bersamaan. Jika dibiarkan
berbunga, wortel akan mengeluarkan aroma herbal yang menarik tawon predator untuk
datang dan membunuh hama kebun.
7
2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Wortel
2.3.1. Iklim
Suhu udara optimal antara 15,6o C - 21,1o C (dingin dan lembab). Suhu udara
yang terlalu tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbi kecil-kecil (abnormal) dan
berwarna pucat/kusam apabila suhu udara terlalu rendah (sangat dingin), umbi yang
terbentuk menjadi panjang kecil. Keasaman tanah (pH) antara 5,5 - 6,5 dan untuk hasil
optimal diperlukan pH 6,0 - 6,8. Pada tanah yang pH-nya kurang dari 5,0, tanaman
wortel akan sulit membentuk umbi.
Keadaan tanah yang cocok untuk tanaman wortel adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik (humus), tata udara dan tata airnya berjalan baik (tidak
menggenang). Jenis tanah yang paling baik adalah andosol. Tanah yang mudah becek
atau mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan, sering menyebabkan umbi
wortel berserat, bercabang dan berambut. Tanah berat akan mengakibatkan kematian
akar karena kekurangan oksigen yang menyebabkan cacat bentuk, percabangan dan
wortel terbelah
8
2.3.4. Sentra Penanaman
Wortel berasal dari negeri yang beriklim sedang (sub-tropis) yaitu berasal dari
Asia Timur dan Asia Tengah. Ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu.
Rintisan budidaya wortel pada mulanya terjadi di daerah sekitar Laut Tengah, menyebar
luas ke kawasan Eropa, Afrika, Asia dan akhirnya ke seluruh bagian dunia yang telah
terkenal daerah pertaniannya.
Di Indonesia budidaya wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi di Jawa Barat
yaitu daerah Lembang dan Cipanas. Namun dalam perkembangannya menyebar luas ke
daerah-daerah sentra sayuran di Jawa dan Luar Jawa. Berdasarkan hasil survei pertanian
produksi tanaman sayuran di Indonesia (BPS, 1991) luas areal panen wortel nasional
mencapai 13.398 hektar yang tersebar di 16 propinsi yaitu; Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung,
Bali, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Maluku dan Irian Jaya.
9
Vitamin C 7 7 mg (12%)
Kalsium 33 mg (3%)
Besi 0,66 mg (5%)
Magnesium 18 mg (5%)
Fosfor 35 mg (5%)
Kalium 240 mg (5%)
Sodium 2,4 mg (0%)
Ruangan untuk menyimpan benih yang memiliki suhu ruang sekitar 19-
21°C (Gambar 1). Benih wortel dapat diproduksi sendiri, jenis sayuran kacang-
kacangan dan pupuk hijau. Benih wortel yang diproduksi oleh memanfaatkan
indukan wortel yang baik untuk ditanam kembali selama 3 bulan sehingga
menghasilkan bunga (Gambar 2). Bunga wortel menghasilkan sekitar 10-15 g
benih wortel tiap bunganya. Benih wortel berbentuk elips berwarna coklat keabu-
abuan.
10
2.5. Pembibitan Tanaman Wortel
11
menggunakan cangkul karena tanah yang diolah masih berbentuk gumpalan
sehingga perlu dilakukan pembalikan tanah agar tanah menjadi gembur.
12
ujung bedengan dan didiamkan selama 6 bulan. Hal ini dilakukan oleh petani untuk
meningkatkan kesuburan tanah sehingga penanaman wortel tidak menggunakan
pupuk organik. Prestasi kerja penulis dan karyawan dalam proses penanaman wortel
ialah 4 bedeng/jam.
13
2.9. Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyakit utama yang menyerang tanaman wortel adalah busuk umbi yang
disebabkan oleh cendawan Erwinia carotovora sehingga mengakibatkan umbi
wortel busuk dan berair. Hama kutu daun (Cavariella aegopodii) yang hidup di balik
daun wortel dan mengisap cairan sel saat tanaman masih muda mengakibatkan daun
wortel menjadi keriting dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
14
hari Senin dan Kamis setelah mendapat perintah dari bagian produksi apabila stock
permintaan wortel untuk konsumen kurang. Panen wortel dilakukan pada pagi hari
oleh dua orang dalam satu bedengan secara keseluruhan agar umbi wortel masih
tampak segar serta untuk menghindari kehilangan hasil yang lebih banyak. Wortel
dipanen langsung dicabut dari tanah secara hati-hati agar umbi tidak rusak atau cacat.
Tanah yang terlalu keras biasanya digemburkan dengan menggunakan garpu ukuran
kecil atau disiram dengan air sehingga mempermudah pencabutan umbi wortel.
Apabila tanah tidak digemburkan terlebih dahulu, dapat terjadi patah umbi ketika
dilakukan pencabutan. Umbi yang patah atau terluka akan mudah terinfeksi jamur
dan bakteri sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama (Agoes dan
Lisdiana, 1995).
Tanaman wortel dipanen saat daun wortel telah menguning, umbi telah
muncul ke atas permukaan tanah, umbi mencapai ukuran panjang sekitar 14-20 cm
dan berdiameter 2.5-3.5 cm. Secara fisik, umbi tidak bercabang, tidak busuk, lurus
dan mulus dengan warna umbi merah (oranye). Target produksi panen wortel yang
dicapai petani, yaitu 20-25 kg per bedengan. Wortel dicabut dari tanah, daun dan
akarnya dipotong dengan menggunakan pisau.
Daun wortel tidak dimanfaatkan untuk dijual ke supermarket maupun agen
namun digunakan sebagai kompos yang akan menambah kandungan bahan organik
dalam tanah.
15
2.11. Pasca Panen Tanaman Wortel
a. Pengumpulan hasil
Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai dipanen pada
suatu tempat yang strategis, misalnya dipinggir kebun yang teduh, atau digudang
penyimpanan hasil.
b. Pembersihan
Bersihkan tiap umbi wortel dari daun, tangkai, akar, maupun tanah yang
masih menempel. Tangkai daun disisakan secukupnya.
16
c. Pencucian dan penirisan
Cuci umbi wortel pada saluran air yang mengalir, atau dalam bak dengan
cara disemprot air. Tiriskan umbi ditempat yang kering atau rak-rak penirisan.
17
e. Penyimpanan
Umbi wortel yang telah siap disimpan, ditempatkan berjajar di lantai
ruangan dengan dialasi daun pisang atau ditempatkan di rak-rak yang telah tersedia
atau digantung berjajar pada gantungan. Ruang penyimpanan berupa ruang yang
teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung. Untuk menjaga kualitas perlu
pengetahuan mengenai temperatur dan kelembaban ruangan penyimpanan.
Temperatur ruangan sekitar 32°–40° F, kelembaban sekitar 90 – 95 % dan aerasi
cukup baik.
f. Pemasaran
Untuk pengiriman yang memerlukan waktu tempuh sekitar 2 – 3 jam dapat
dilakukan pengemasan dalam bentuk untaian yang disusun dengan baik dalam
keranjang agar aerasi cukup baik dan ditutup dengan daun pisang. Selanjutnya bak
18
kendaraan ditutup dengan kain terpal agar terhindar dari sinar matahari. Sebaiknya
pengiriman dilakukan pada pagi atau sore hari. Untuk pengiriman dengan jarak
tempuh yang jauh sebaiknya dilakukan dengan kendaraan box yang berpendingin.
g. Pengeringan
Selain dalam bentuk segar untuk dikonsumsi sebagai juice dan sayur, umbi
wortel juga dapat dikeringkan untuk dijadikan sebagai sayuran kering serta untuk
dijadikan sebagai tepung dan dikemas dalam kaleng untuk bahan makanan yang
bergizi terutama untuk makanan bayi.
19
dikonversi di dalam tubuh menjadi vitamin A. Oleh karena itu beta-karoten
juga disebut pro-vitamin A. Vitamin A diperlukan dalam menjalankan fungsi mata,
terutama untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan. Beta Karoten mempunyai
manfaat sebagai anti oksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses
penuaan. Selain itu Beta Karoten dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel
kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi.
Kandungan falcarinol yang merupakan salah satu senyawa anti kanker. Wortel
dapat mengurangi kadar kolesterol yaitu dengan cara mengikat dan menghilangkan
asam empedu.
Daun wortel mengandung porphyrins. Zat ini bermanfaat dapat merangsang
kelenjar pituary dan meningkatkan hormon seks. Daun wortel dapat
menyembuhkan luka-luka dalam mulut/nafas bau, gusi berdarah dan sariawan.
Pada buah mengandung bisabolene, tiglic acid dan geraniol. Biji wortel liar
mengandung flavonoid, minyak menguap termasuk asarone, carotol, pinene, dan
limonene.
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. SARAN
Dalam proses pengolahan produk hortikultura harus sangat di perhatikan baik pada
saat panen dan pasca panen agar tidak terjadi kerusakan produk yang akan mempengaruhi hasil
produk.
21
DAFTAR PUSTAKA
22