Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“ Sistem Otot “ yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Fisiologi Hewan.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
penyusunan selanjutnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Fisioogi Hewan Ibu
Dina Chamidah S.Pd. M.Pd. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Surabaya, 23 Desember 2016

1
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................1

Daftar Isi............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................4

1.3. Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Bagian-bagian otot.....................................................................................................5

2.2. Jenis-jenis otot...........................................................................................................6

2.3. Cara kerja otot...........................................................................................................9

2.4. Kelainan pada otot....................................................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan..............................................................................................................13

3.2. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gerak manusia dihasilkan oleh kontraksi otot yang menghasilkan gaya untuk
menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat sistem syaraf
ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang (spinal cord) lalu ke otot untuk menghasilkan
gaya. Otot berfungsi dengan normal jika antara sistem syaraf, spinal cord, dan otot terhubung
secara utuh dan bekerja dengan baik. Kerusakan pada sistem syaraf yang diakibatkan penyakit
yang menyerang syaraf tulang belakang (spinal cord injury, SCI) akan mengganggu sinyal
perintah mencapai otot.
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang
berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak.
Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot
rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah
lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat pada tulang secara
langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan
lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti
lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan.
Otot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan atau
selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari syaraf
motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan batasan kemampuan
geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini sepenuhnya tergantung pada kondisi otot itu sendiri.
Sehingga apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka pergerakan yang terjadi akibat
kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak maksimal.

3
1.2 . RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja bagian-bagian otot?


2. Apa saja jenis-jenis otot?
3. Bagaimana cara kerja otot?
4. Apa yang dimaksud kontraksi dan relaksasi otot?
5. Apa saja kelainan pada otot?

1.3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan dan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagian-bagian otot
2. Untuk menegetahui jenis-jenis otot
3. Untuk menegetahui cara kerja oto
4. Untuk menegetahui kontraksi dan relaksasi otot
5. Untuk menegetahui kelainan pada otot

4
BAB II
PEMBAHASAN

Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi.
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi

2.1 BAGIAN OTOT


Otot memiliki bagian-bagian, yaitu:
1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai
pelindung otot.
2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada.
3. Filamen
Tersusun atas dua macam dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin
tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun
serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
4. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
5. Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.
Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni :
a. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein
aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin
yang sedang bekerja.

5
2.2 JENIS-JENIS OTOT

a. Otot lurik (Otot Rangka)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah
kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop)
dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan
mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode
istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia
super fasialis.Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
1. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara
melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:
a. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.
b. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi.Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi,
Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadikisut atau
mengalami atrofi.

6
 Ciri-ciri otot lurik:

 Bentuknya silindris, memanjang.


 Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap
danterang secara berselang-seling (lurik).
 Mempunyai banyak inti sel.
 Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena
ituotot lurik disebut sebagai otot sadar.
 Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.

b. Otot Polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral).
Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing sel
memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut
kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom.
Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:

1. Dinding saluran pencernaan


2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin

7
 Ciri-ciri otot polos
 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian
tengahnyamenggelembung.
 Mempunyai satu inti sel.
 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena
ituotot polos disebut sebagai otot tak sadar.
 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih,dan
lain lain.

c. Otot Jantung

Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja
serabut – serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi
oleh saraf otonom.Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut
juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.

8
 Ciri-ciri otot jantung:
 Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti ototlurik,
gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
 Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerjasesuai
dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya sepertiotot lurik dan
dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.

2.3 CARA KERJA OTOT

a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.
Jika ototpertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang
tertarik atauterangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akanmenyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot
antagonis adalah otot bisepdan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung
(dua tendon) yang melekatpada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.

9
Otot trisep adalah otot yangmemiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada
tulang, terletak di lengan atas bagianbelakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot
bisep berkontraksi dan otot trisepberelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot
trisep berkontraksi dan otot bisepberelaksasi.

Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan,contohnya adalah:
1. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan
otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan
sejajar bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan
menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak
tnganmenengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang
bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi
bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang
bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang
menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian
tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi,
maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang
tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras,dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang
dilekati otottersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu
untukmenggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi
semula,otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak
cukup.

10
Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang
berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk
menggerakan tulangdari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi
semula, diperlukanpaling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.

2.4 KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT

 Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot


1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf mengeluarkan
sinyal kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf dan sel otot.

2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor
yang ada di membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial aksi
di sel otot.

3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke sel
melalui T-tubule.

4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium (sarcoplasmic


reticulum).

5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin dan
miosin berada.

6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di daerah


lekukan filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di mana miosin
dapat membentuk crossbrigdes.

7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser
tropomiosin keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.

8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran crossbrigdes. Dan kemudian otot
berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.

9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di
retikulum sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.

10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.

11
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan aktin-
miosin di filamen aktin.

12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak ada
crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.

Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam


bentuk ATP. Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala
crossbridges miosin dan melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP,
otot melakukan hal berikut:

1. Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan


menambahkan fosfat pada ADP untuk membentuk ATP.

2. Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk ATP.

3. Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam suasana O2
menghasilkan ATP.

2.5 KELAINAN PADA OTOT

 Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena
kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
 Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat
kronis pada otot anak-anak.
 Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar
dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.
 Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan
menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.
 Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau
kejang.
 Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri
tetanus.

12
BAB III
PENUTUP

3.1.SIMPULAN
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan sbb :
Struktur otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini
terdiri atas sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma,
dan miofibril. Miofibril memliliki struktur gelap dan strukur terang. Dalam pola
gelap dan terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan
filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan
mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas
kontraksi otot, selain aktin dan miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang
mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan
troponin.

3.2.SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai Otot. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu
masih belum sesuai apa yang di harapkan dengan ini saya berharap masukan yang
lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Joko. 2016. Makalah Otot Manusia.


http://jokodalank.blogspot.co.id/2016/08/makalah-otot-manusia_13.html

14

Anda mungkin juga menyukai