Anda di halaman 1dari 38

reni ambarwati 2010

FILUM PORIFERA
Taksonomi Avertebrata
reni ambarwati 2010
DEFINISI

 Porifera, berasal dari kata: pori (=lubang) dan ferre


(=memiliki)

reni ambarwati 2010


 Merupakan hewan multiseluler (metozoa) tanpa jaringan
sejati, tingkat evolusinya paling rendah.
 Sebagian besar hidup di laut, hanya satu famili yang
hidup di air tawar yaitu Spongilidae.
KARAKTERISTIK
Bagaimana ukuran hewan ini?

reni ambarwati 2010


 Ukuran bervariasi, dari
beberapa milimeter
hingga lebih dari 1 meter
KARAKTERISTIK
Bagaimana cara hidup
hewan ini?

reni ambarwati 2010


 Hewan dewasa hidup
melekat pada substrat
(sesil) dan immobile
KARAKTERISTIK
Bagaimana bentuk dan
simetri tubuh hewan ini?

 Simetri tubuh: simetri


radial dan asimetris

reni ambarwati 2010


KARAKTERISTIK
Bagaimana struktur
hewan ini?

 Oskulum (jamak: oskula)=


lubang atau saluran

reni ambarwati 2010


keluar air
 Ostium (jamak: ostia)=
lubang kecil saluran air
masuk
 Tiga macam sistem
saluran air:
(1) Tipe Asconoid
(2) Tipe Syconoid
(3) Tipe Leuconoid
KARAKTERISTIK
Tipe Asconoid

reni ambarwati 2010


KARAKTERISTIK
Tipe Syconoid

reni ambarwati 2010


KARAKTERISTIK
Tipe Leuconoid

reni ambarwati 2010


KARAKTERISTIK
 Tubuh Diploblastik (dua lapisan sel)

reni ambarwati 2010


 Lapisan luar (epidermis = pinakodermis)
 tersusun atas sel pinakosit yang berbentuk
pipih dan sel porosit berbentuk tubuler,
mengandung ostium
 Ostium dihubungkan oleh suatu saluran ke

reni ambarwati 2010


rongga tubuh (spongocoel)
 Lapisan dalam (konosit) tersusun atas sel
koanosit (sel berleher dan berflagel) yang
berfungsi untuk membentuk arus yg membantu
sirkulasi air, menangkap makanan, menangkap
sperma
 Lapisan antara epidermis dan koanosit (mesohil)
berupa bahan kental (mesoglea/mesenkim) tidak hidup
tetapi mengandung sel hidup Archaeocyte (an amoeboid-
like cell) yang totipoten (dpt terspesialisasi, berubah
fungsi sesuai kebutuhan) → mensekresi bahan rangka,
membentuk epidermis, mencerna makanan dan

reni ambarwati 2010


membentuk sel reproduktif.
 Sel sklerosit berperan menghasilkan spikula

 Sel spongosit, berperan menghasilkan spongin


KARAKTERISTIK
 Penyusun kerangka tubuh
(a) spikula kalsium karbonat→birefringent
(b) spikula silika
(c) spongin

reni ambarwati 2010


 Spikula berdasarkan
ukurannya:
(a) megasklera→
spikula berukuran besar,
merupakan komponen
kerangka primer yang

reni ambarwati 2010


berperan membentuk
tubuh dan substruktur
internal
(b) mikrosklera→
berukuran kecil, tersebar
di permukaan atau
membentuk kelompok di
antara kumpulan
megasklera
REPRODUKSI
 Seksual: sebagian besar
hermafrodit. Sel-sel collar
atau sel-sel di dalam lapisan
gelatinous berkembang
menjadi gamet. Sperma
dilepaskan ke dalam air,

reni ambarwati 2010


sedangkan telur dapat
dilepaskan atau tidak. Pada
banyak spesies, sperma dan
telur dilepaskan secara
synchronous dengan trigger
dari irama sirkadian dan
sirkalunar. Larva akan
berenang atau merayap di
dasar untuk periode sampai
beberapa hari
REPRODUKSI  Aseksual
(a) pertunasan (budding)
(b) fragmentasi → dasar kultur
(c) gemmule

reni ambarwati 2010


tunas

gemulle
DALAM KONDISI TIDAK MENGUNTUNGKAN, SPONGE MEMBTK:

1.Gemmule, .
Archaeocytes mengakumulasikan nutrisi dgn
memfagositosis sel-sel lainnya dan membtk.
kelompokan. Lalu cluster ini diliputi oleh sel-sel ttt,

reni ambarwati 2010


yang mensekresi suatu pelindung yang tebal.

Gemmule jauh lebih resisten terhadap kekeringan,


kebekuan atau anoksia. Gemmule juga merupakan cara
reproduksi aseksual yg efektif, menghasilkan
sejumlah keturunan yg secara genetis identik.
GEMMULAE

reni ambarwati 2010


2. Melakukan regresi jaringan (sebagian sp.): tubuh
tereduksi menjadi massa selular yang kompak dan
kecil dg. suatu lapisan pelindung di bagian luar. Sel-
sel ini akan aktif kembali ketika lingk. sudah
mendukung, meregenerasi semua struktur yang ada
seperti sebelum terjadi regresi
KLASIFIKASI →BERDASARKAN SIFAT KIMIAWI
DAN MORFOLOGI ELEMEN PENYUSUN RANGKA

Phylum

reni ambarwati 2010


Porifera

Classis Classis Classis


Calcarea Hexactinellida Demospongiae

Subclassis Subclassis
Ordo Homocoela Ordo Hexasterophora
Tetractinellida
- Ordo Myxospongida
Monoxonida
- Ordo Hadromerina
Subclassis
Ordo Heterocoela Ordo Amphidiscospora
- Ordo Carnosa - Ordo Halichondrina Keratosa
- Ordo Choristida - Ordo Poecilosclerina
reni ambarwati 2010
1. CLASSIS CALCAREA

 spikulanya tersusun seluruhnya dari kalsium karbonat,


dalam bentuk kalsit/kapur.

reni ambarwati 2010


 elemen-elemen kerangka sering kali tidak
terdiferensiasi ke dalam megasklere dan mikrosklere
 tubuh dengan konstruksi askonoid, sikonoid atau
leukonoid
 semua hidup di laut
1. CLASSIS CALCAREA

1) Ordo Homocoela

reni ambarwati 2010


 Lapisan dalam sel-sel berflagel dan
berkesinambungan.
 Contoh: Leucosolenia sp., Clatharina sp., Scypa
sp.

2) Ordo Heterocoela
 Sel-sel berflagel berada dalam bilik-bilik.

 Contoh: Sycon sp., Grantia sp.


CONTOH CLASSIS CALCAREA

reni ambarwati 2010


Clathrina sp.
Clathrina sp.

Sycon sp.
2. CLASSIS HEXACTINELLIDA

 spikulanya bersifat silika dan pada dasarnya berujung


6 (heksatinal)

reni ambarwati 2010


 megasklere dan mikrosklere selalu ada
 dinding tubuh berongga-rongga, dengan jalinan
trabekular
 eksklusif di laut, terutama di perairan dalam
2. CLASSIS HEXACTINELLIDA

1) Ordo Hexasterophora
 Memiliki heksaster (spikula bercabang)

reni ambarwati 2010


 Tidak memiliki amphidisc (=spikula poros
tunggal, ujung seperti jamur payung)
 Contoh: Euplectella sp.

2) Ordo Amphidiscospora
 Mempunyai amphidisc
 Tidak memiliki heksaster
 Contoh: Hyalonema sp.
2. CONTOH
CLASSIS HEXACTINELLIDA

reni ambarwati 2010


Euplectella aspergillum Venus' Flower Basket
(Euplectella aspergillum)
2. CONTOH
CLASSIS HEXACTINELLIDA

reni ambarwati 2010


Amphidiscophora Hexasterophora
(Aphrocallistes vastus) (Caulophacus sp.)
3. CLASSIS DEMOSPONGIAE

 80% dari kelompok sponge

reni ambarwati 2010


 Kerangka berspikula silika, tidak berjurus 6 (biasanya
berjurus 4) atau berspikula spongin, atau keduanya.
 hidup di air tawar, payau atau laut pada semua
kedalaman.
3. CLASSIS DEMOSPONGIAE

1) Subclassis: Tetractinellida
 Kerangka berspikula berjurus empat dari silika atau tanpa

reni ambarwati 2010


silika, tanpa spikula spongin.
a. Ordo Myxospongida
 Tidak memiliki spikula, Contoh: Oscarella sp.

b. Ordo Carnosa
 Memiliki spikula, Contoh: Plakina sp.

c. Ordo Choristida
 Memiliki spikula megasklera dan mikrosklera
3. CLASSIS DEMOSPONGIAE

2) Subclassis Monoxonida
 Kerangka berspikula dua jurus

reni ambarwati 2010


a. Ordo Hadromerina
 Megasklera lebar, berujung menebal
 Mikrosklera berbentuk bintang
 Tidak ada spongin
 Contoh: Spheciaspongia sp.

b. Ordo Halichondrina
 Megasklera ada 2 macam atau lebih
 Sedikit spongin
 Contoh: Halichondria sp.
3. CLASSIS DEMOSPONGIAE

c. Ordo Poecilosclerina

reni ambarwati 2010


 Megasklera hanya ada 1 macam
 Ada spongin
 Contoh: Haliciona sp., Spongilla sp.

3) Subclassis Keratosa
 Kerangka dari spongin.
 Tidak ada spikula
 Contoh: Spongia sp.
3. CLASSIS DEMOSPONGIAE

reni ambarwati 2010


Red volcano sponge
(Acarnus erithacus)

Barrel sponge
(Xestospongia testudinaria)
3. CLASSIS DEMOSPONGIAE

reni ambarwati 2010


Spongia sp
MANFAAT HEWAN PORIFERA

Penyusun

reni ambarwati 2010


ekosistem dasar
laut → habitat,
bahan makanan
(prey), filter
MANFAAT HEWAN PORIFERA

Bioindikator

reni ambarwati 2010


ekosistem
perairan
MANFAAT HEWAN PORIFERA
Bahan
gosok→
manfaat
klasik

reni ambarwati 2010


MANFAAT HEWAN PORIFERA

Sumber bioaktif
yang potensial
?

reni ambarwati 2010


→antikanker,
BIOAKTIF/ analgesik,antiinflasi,
BIOSUBSTANCE
antibiotik dsb

Anda mungkin juga menyukai