Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaitonyang selalu menghembuskan kebatilan pada
diri kita. Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul
“Spesies Calcaronea” ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh hati
bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Kami mengharapkan
kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami dalam pembuatan makalah
berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk bagi kami agar lebih
meningkatkan kualitas bacaan ini di masa yang akan datang.

Bima, September 2021


 
Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi
B. Morfologi dan Anatomi
C. Ciri-ciri
D. Habitat dan Persebaran
E. Siklus Hidup
F. Pemanfaatan

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Calcarea (Latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (Latin, calci


= kapur, spongia spons) merupakan tipe spons yang mempunyai struktur sederhana
dibandingkan yang lainnya. Hidup di perairan dangkal. Calcarea memiliki rangka yang
tersusun dari kalsium karbonat. Bentuk spons ini bervariasi dari bentuk yang menyerupai
vas dengan simetri radial hingga bentuk bentuk koloni yang membentuk bangunan serupa
anyaman dari pembuluh-pembuluh yang kecil hingga lembaran dan bahkan ada yang
mencapai bentuk raksasa. Beberapa jenis spons ini yang umum adalah Sycon
gelatinosum (berbentuk silinder berwarna coklat muda), Clathrina sp. dan Leucetta sp.
Spons dari kelas ini juga sedikit jumlahnya, lebih kurang hanya 10% dari jumlah semua
hewan spons yang ada di laut (Amir dan Budiyanto, 1996). Sebagian besar spons dari kelas
ini bentuknya kecil-kecil dan berwarna putih keabu-abuan, dan ada beberapa jenis
berwarna kuning, pink, atau hijau. Elemen kerangka dari kelas Calcarea berbentuk spikula
"triaxon" dan tidak ada perbedaan antara megasklera dan mikrosklera Adapun ordonya
yaitu Asconosa yang spesiesnya Leucosolenia, dan Syconosa yang
spesiesnya Scypha (Rusyana, 2011).
Calcarea adalah satu-satunya kelas yang menunjukkan tiga tipe bentuk dari tubuh
spons itu yaitu asconoid, syconoid dan leuconoid.  Calcarea tidak memiliki kanal berongga
seperti spons lainnya, namun memiliki kerangka yang berstruktur seperti sarang lebah yang
membuatnya lebih kuat dari spons lainnya. Kelas ini dianggap sebagai nenek moyang dari
kelompok spons. Berdasarkan catatan fosil menunjukkan bahwa Calcarea pertama kali
muncul selama periode Cambrian pada 540 hingga 480 juta tahun lalu dan mencapai
puncak keragaman selama periode Cretaccous pada 146 hingga 66 juta tahun lalu (Dennis,
2016).
Fungsi Calcarea adalah tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat
penggosok badan atau perabotan. Selain itu, porifera juga banyak digunakan sebagai
hiasan akuarium. Porifera kadang juga merugika bagi manusia karena hidup melekat pada
kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternak akan berkurang.
 

 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi

Gambar 2.1
Species Calcaronea

Sub class :
Calcaronea (Larvenya bersifat amphibiblastula. Cabang spons ini tumbuh dekat dengan
sumbu tubuh utama dari spons. Pada individu dewasa, dapat ditemukan spikula yang
ujungnya berbentuk tombak. Spons jenis ini tidak pernah ditemukan dalam keadaan
berwarna merah koral atau kuning.) Terdiri dari 2 ordo :
1. Ordo Asconidaà rongga pencernaan utama sejajar dengan dekat collar cells dan
berinteraksi langsung dengan pylococytes yang berada pada dindingnya. Ordo ini
terdiri dr famili Leucosonidae dengan genus Leucosolenia dan Aseyssa.
2. Ordo Sycetlidaà rongga pencernaan utama pada individu dewasa tidak sejajar
dengan collar cells dan tidak berinteraksi langaung dengan pylococytes pada
dindingnya. Terdiri dari famili Sycettidae, Grantidae, Heteropidae, Amphoriscidae.
Calcinea (Nukleus collar cells dan flagellanya terletak di basal. Spikula pertama yang
muncul berbentuk triradial. Cabang dari spons ini bertipe dikotomus dengan beberapa
anastomos. Sebagian besar spesies ini berwarna merah koral atau kuning.)

Ordo Ascettidaà tidak terdapat kuadriradial spikula. Terdiri dari 2 famili :


a) Clathrinidae, terbagi menjadi genus Clathrina dan Guancha
b) Leucascidae , terdiri dr genus Leucascus
Ordo Ascaltidaà terdapat spikula kuadriradial
c) Reticulatae, rongga flagel yang berbentuk radial hanya ditemukan di dekat kloaka.
Terdiri dari genus Ascaltis dan Ascandra
d) Heteropegmydae, smeua rongga flagel berbentuk radial. Terdiri dari
genus Dendya dan Heteropegma
B. Morfologi Dan Anatomi
Kelas Calcarea merupakan satu-satunya spons yang memiliki spikula yang
terdiri dari Kalsium karbonat. Spikula ini tidak memiliki kanal aksial yang berongga.
Calcarea pertama Kali ditemukan pada dasar Lower Cambrian dan bertahan sampai
sekarang. Saat ini, keragamannya terbesarnya pada daerah tropis. Sebagian besar dari
mereka ditemukan pada perairan dangkal, meskipun setidaknya satu spesies diketik
berasal dari kedalaman 4000 m. Rekaman fosil Calcarea menunjukkan bahwa
Calcarea dalam jumlah yang berlimpah dapat ditemukan pada perairan dangkal dekat
lantai.
Kelompok basal Calcarea adalah Heteractinida. Heteractinida memiliki
karakteristik dengan spikula berkapur 8-rayedosa. Mereka dikenal dari basis Lower
Cambrian. Heteractinida tidak pernah sampai pada jumlah populasi yang tinggi dan
punah pada akhir zaman Pleozoikum. Dua kelompok utama lainnya dari sponge
Calcarean adalah Calcinea dan Calcaronea. Memiliki leluhur bersama yang lebih baru
dan dicirikan oleh spikula tiga rayed Dan four rayed. Calcinea sulit untuk
dikarakterisasi. Calcaronea lebih cenderung pada kelompok spons monofiletik Karena
merupakan larva coanocyte, mungkin karena nenek moyang yang sama. Calcinea
diketahui dari Permian, sementara fosil Calcaronea yang mungkin telah diidentifikasi
dari Kambria.
 
C. Ciri-ciri Calcarea
Calcarea merupakan salah satu dari empat kelas dalam Porifera. Jumlah spesies
Porifera mencapai 10.000 spesies. Berikut adalah ciri-ciri Calcarea antara lain:
1) Calcarea memiliki rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat
2) Calcarea berwarna pucat
3) Calcarea memiliki tinggi kurang dari 15 cm
4) Permukaan tubuhnya berbulu
5) Calcarea memiliki tipe saluran air askonoid, sikonoid, dan leukonoid.
Contoh calcarea adalah Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum. Hewan ini
termasuk ke dalam heterotrof. Hewan ini tidak mempunyai dinding sel. Porifera
mampu menghasilkan sperma. Porifera memiliki habitat di dalam laut. Porifera
mampu untuk bertahan hidup dengan cara memakan berbagai partikel dan bakteri
yang terbawa air melalui celah. Celah spons pada Porifera mampu untuk
berreproduksi. Hewan ini melakukan pergerakan yang terbatas karean sesile.
Fertilisasi dilakukan dengan internal. Tranportasi pada sistem kanal memiliki sistem
transportasi yang membantu mengumpulkan makanan. Berdasarkan zat penyusun pada
jenis Porifera akan digolongkan ke dalam beberapa kelas.

D. Habitat Dan Persebaran


Habitat sponge Calcarea sebagian besar pada laut yang bersuhu hangat, sponge
Calcarea biasannya ditemukan di perairan dangkal yang terlindungi dan memiliki
kedalaman kurang dari 100 m. Pada daerah tropis Calcarea berasosiasi dengan
terumbu karang. Sponge Calcarea dapat ditemukan di seluruh daerah lautan,
khususnya pada daerah laut yang memiliki suhu hangat (Nurhadi,2016).

Gambar 2.2 Salah Satu Habitat Sponge Calcarea


 
E. Siklus Hidup
Reproduksi terjadi secara aseksual dengan tunas dan secara seksual.
Berkembangnya telur yang dibuahi terjadi di dalam spons. Stadium larva memiliki sel-
sel flagel di bagian luar, sering dengan spikula. Calcarea muda terbentuk dari mesotil
indukan, dan menjadi larva yang berenang bebas, tetapi tidak lebih dari dua hari.
Spons memiliki sel amoeboid yang berbeda di mesotil. Acheocytes adalah sel-sel
besar dengan inti besar. Sel-sel ini bersifat totipoten, yang berarti mereka dapat
berkembang menjadi tipe sel apa pun. Sclerocytes, juga terdapat di mesotil,
mengumpulkan kalsium untuk menghasilkan spikula. Tiga sclerocytes akan berfusi
membentuk spikula di ruang interselular. (Barnes, 1987; Brusca dan Brusca, 2003)
F. Pemanfaatan
Di era sebelumnya Calcarea digunakan sebagai alat untuk membersihkan badan
(spongia) ataupun mencuci barang. Caranya adalah dengan mengambil bagian
rangkanya yang nggak mengandung protoplasma. Pertama-tama, Calcarea diambil dari
dasar laut, kemudian dipukuli, diputihkan, dipotong-potong, dan dikeringkan.
Pemanfaatan spons laut sekarang ini cenderung semakin meningkat, terutama untuk
mencari senyawa bioaktif baru dan memproduksi senyawa bioaktif tertentu.
Pengumpulan spesimen untuk pemanfaatan tersebut, pada umumnya diambil secara
langsung dari alam dan belum ada dari hasil budidaya.
Di bidang farmakologi, penelitian produk alami laut pada 30 tahun telah
berkembang ke arah penemuan senyawa- senyawa sitotoksika, antitumor, antikanker,
antibiotika, antivirus, antiparasitosis dan penyakit- penyakit akibat gangguan fisik dan
gangguan fungsi organ.
BAB III
KESIMPULAN

Calcarea adalah hewan spons dengan rangka dari kalsium karbonat dan memiliki
struktur yang sederhana. Kelas Calcarea berasal dari filum Porifera. Kebanyakan bentuk
dari kelas ini kecil dengan warna putih keabu-abuan. Calcarea memiliki tiga tipe bentuk
tubuh yaitu asconoid, syconoid, dan leuconoid. Kelas ini bereproduksi secara aseksual
yaitu dengan tunas dan secara seksual yaitu dengan pembuahan. Kebanyakan Calcarea
hidup di air laut yang bersuhu hangat. Berdasar struktur dindingnya kelas Calcarea dibagi
menjadi dua ordo yaitu ordo Homocoela yang berdinding tipis dan ordo Heterocoela yang
berdinding tebal. Calcarea kebanyakan  dimanfaatkan oleh manusia untuk alat penggosok
badan ataupun perabotan rumah.
 

 
 
DAFTAR PUSTAKA

Amir, I., and A. Budiyanto. 1996. ‘Mengenal Sponge Laut (Demospongiae) Secara
Umum’. Oseana, vol. 21, no. 2, hh 15-31

Barnes, R. 1987. Invertebrate Zoology. Orlando, Florida: Dryden Press.

Brusca, R., G. Brusca. 2003. Invertebrates. Sunderland, Massachusetts: Sinauer Associates,


Inc..

Holley, D. 2016. General Zoology Invertigating the Animal World. Dog Ear Publishing,


United States of America, pp 507

Nurhadi dan Yanti, F., 2016. Buku Ajar Taksonomi Invertebrata. Yogyakarta. Deepublish.

Reitner, J., D. Mehl. 1996. Monophly of the Porifera. Verhandlungen des


Naturwissenschaftlichen Vereins in Hamburg. 36: 5-32

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata . Alfabeta, Bandung

Anda mungkin juga menyukai