Npm : 4820120071
Kelas : B1 ambon
Semester : V
RESUME
a) Anatomi Spons
Dinding tubuh spons, termasuk kelas Demospongia pada genus
spongia sp terdiri dari tiga lapis, dari luar ke dalam sebagai berikut:
Pinacoderm, merupakan sel yang tersusun berupa sel pipih
(pinacocyte). Pinacodem berfungsi untuk melindungi bagian dalam
tubuh. Sel ini tidak mempunyai membran basalis. Bagian sel
pinacocyte dapat berkontraksi atau berkerut, sehingga seluruh
tubuhnya dapat membesar dan mengecil dalam range terbatas. Basal
Pinacocyte mensekresi zat yang dapat melekatkan hewan ke substrat.
Tubuh Spongia sp memiliki banyak pori-pori yang merupakan awal
dari system kanal (saluran air) yang menghubungkan lingkungan
eksternal dengan lingkungan internal.
b) Ciri-ciri Anatomi Spons
Anatomi spons terdiri atas tiga tipe saluran air, yaitu askonoid,
sikonoid, dan leukonoid pencernaan secara intraseluler di dalam
koanosit dan amoebosit. Cara hidup secara heterotof.Makananya
adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya
berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam
koanosit dan amoebosit. Reproduksi hewan ini dilakukan secara
aseksual maupun seksual. Umumnya, spons bersifat hermafrodi.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan pucuk/tunas
baru dan gemmule. Dilakukan dengan membentuk pucuk/tunas pada
tubuh induk lama-kelamaan terbentuk koloni porifera. Fragmen-
fragmen kecil melepaskan diri dari spons induk, menempel pada
substrat, dan tumbuh menjadi spons baru. Reproduksi aseksual
porifera air tawar bisa juga dilakukan untuk mengatasi kondisi
lingkungan yang kering dengan pembentukan gemule (butir benih /
tunas internal), yaitu sel amebosit yang dibungkjus oleh tiga lapisan
kuat. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh
Porifera yang hidup di air tawar. Gemule terlihat pada saat induk
hancur. Jika kondisi lingkungan membaik kemabali, maka lapisan
pelindung pecah dan kehidupan dilangsungkan kembali.
Morfologi Spons
a) Pengantar Morfologi Spons
Mikroanatomi adalah mempelajari sel, jaringan, organ, sistem organ,
organisasi sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme suatu
makhluk hidup. Khusus spons laut dengan morfologi luar sangat
dipengaruhi oleh faktor fisika, kimiawi, dan biologis lingkungannya.
Spesimen yang berada di lingkungan yang terbuka dan berombak besar
cenderung pendek pertumbuhannya atau juga merambat. Sebaliknya
spesimen dari jenis yang sama pada lingkungan yang terlindung atau
pada perairan yang lebih dalam dan berarus tenang, pertumbuhannya
cenderung tegak dan tinggi. Pada perairan yang lebih dalam spons
cenderung memilki tubuh yang simetris dan lebih besar sebagai akibat
dari lingkungan yang lebih stabil apabila dibandingkan dengan jenis
spons yang sama pada perairan yang dangkal.
b) Ciri-ciri morfologi Spons
Spons umumnya memiliki bentuk tubuh sangat bervariasi yaitu ada yang
menyerupai kipas, batang, terompet dan lainnya, hewan ini sebagian
membentuk koloni yang sering tampak tidak teratur sehingga tampak
sebagai tumbuhan. Warnanya bermacam-macam dan dalam tubuhnya
mengandung ganggang yang memiliki warna dan mereka mengadakan
simbiosis. Spons dapat berbentuk sederhana seperti tabung dengan dinding
tipis, atau massif bentuknya dan agak tidak teratur.
Histologi Spons
1. Ketersediaan Nutrien
3. Topografi