Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia memiliki sifat-sifat biologis yang dekat dengan hewan sehingga dalam klasifi
kasi makhluk hidup manusia termasuk satu kelompok dengan hewan. Karena kedekatan ini, kita
cenderung mudah membedakan antara hewan dengan tumbuhan. Dalam kehidupan sehari-hari
kita juga mengembangbiakkan berbagai jenis hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup,
sehingga ada hewan-hewan yang bernilai ekonomis tinggi. Hewan memiliki berbagai macam ciri
yang khas antara satu jenis dengan jenis lainnya. Ciri-ciri umum hewan juga sangat berkaitan
dengan klasifikasi hewan-hewan tersebut ke dalam berbagai takson. Dengan mengetahui ciri-ciri
umumnya, kita bisa menentukan dengan mudah apakah suatu organisme yang kita temui
temasuk hewan atau termasuk organisme lain. Sekarang kalian cermati uraian berikut.

B. Tuajuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian yang ada pada animalia Invertebrata
2. Untuk mengetahui tentang animalia yang ada pada animalia vertebrata
BAB II
PEMBAHASAN

A. INVERTEBRATA
1. PORIFERA
Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan
berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Porifera
hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang
masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga
sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Spons porifera terbagi menjadi 3 kelompok:
a. Spons Asconoid
kelompok spons yang berbentuk seperti tabung sederhana yang berpori. Bagian dalam tabung
yang terbuka di sebut spongocoel dan terdapat koanosit. Terdapat lubang besar yang berfungsi
untuk mengeluarkan air dari tubuh spons (oskulum)
b. Spons syconoid
ukurannya lebih besar dari asconoid. Memiliki tubuh seperti tabung dengan oskulum
tunggal,tetapi dinding tubuhnya lebih tebal dan memiliki pori-pori yang memanjang sampai ke
dalam tubuh hingga membentuk suatu sistem saluran sederhana. Saluran ini diperkuat oleh
koanosit dan flagela yang berfungsi memasukkan air ke dalam spongocoel dan
mengeluarkannya melalui oskulum.
c. Spons leuconoid
Paling besar ukurannya dan paling rumit struktur tubuhnya. Saluran yang ada dalam tubuh spons
ini menghubungkan sejumlah ruang-ruang kecil dan di sepanjang dinding-dinding saluran
tersebut terdapat sel-sel berflagela. Air akan mengalir melalui saluran, kemudian masuk ke
dalam ruang-ruang tersebut dan keluar melalui saluran pusat dan oskulum.
Hewan ini memiliki ciri umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons maka
Porifera juga disebut hewan spons.

Ø Ciri-ciri ini terbagi menjadi 2 yaitu:


1. Ciri morfologi
· Tubuhnya berpori (ostium)
· Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
· Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan
· Beberapa jenis porifera berukuran sebesar butiran beras, sedangkan lainnya memiliki tinggi dan
diameter hingga 2 m
· Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, namun juga ada yang berwarna cerah, seperti
merah, kuning, jingga, atau ungu
2. Ciri anatomi
· Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ
· Permukaan luar tubuh tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal (pinakosit)
· Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
· Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit Cara Hidup
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan
yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan
cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebasit. Makanan di
telan secara fagositosis dan oksigen di serap secara difusi oleh koanosit

Ø Habitat
 Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5
km. Sekitar 150 jenis Porifera hidup di air tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.
 Porifera dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau
benda lain di dasar laut karena itu porifera terkadang dianggap sebagai tumbuhan.

Ø Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule
dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.
Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar
tubuh porifera.
Berdasarkan letak sperma dan sel ovum, porifera terbagi menjadi 2jenis, yaitu Monoecious dan
Dioecious

Ø Klasifikasi
1. Calcarea Golongan ini memiliki spikula dari zat kapur dan hidup di laut yang dangkal.
Umumnya tubuhnya berbentuk silindris dan bertipe syconoid. Tubuhnya kebanyakan bewarna
pucat. Contoh: Sycon sp., Leucettusa lancifer dan Clathrina sp
2. Hexactinellida
Golongan ini spikulanya tersusun dari silika sehingga biasanya juga dikenal dengan bunga
karang gelas. Hidup di lit yang dalam. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang dan
tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dangan bentuk vas bunga atau mangkuk. Saluran air
bertipe sikonoid. Contoh: Pheronema sp., Euplectella
3. Demospongia
Bertulang lunak karena tidak memiliki rangka, kalau ada yang memiliki rangka terdiri dari
serabut spongin dengan spikula dari silikat atau spongia saja. Tubuhnya berwarna cerah karena
terdapt pigmen pada amoebosit di duga berfungsi melindungi tubuhnya dai sinar matahari.
Bentuk tubuh tidak beraturan dan bercabang. Memiliki saluran air tipe leukonoid. Habitat di laut
dan air tawar. Contoh Euspongia sp., Spongia sp., Hippospongia, Niphates digitalis.

Ø Cara Hidup Porifera


Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual
dengan pembentukan tunas (budding). Tunas atau budding yang dihasilkan kemudian
memisahkan diri dari induknya dan hidup sebagai individu baru, atau tetap menempel pada
induknya sehingga menambah jumlah bagian-bagian dari kelompok Porifera. Sedangkan
pembiakan secara seksual berlangsung dengan persatuan antara sel telur dan spermatozoid, dan
menghasilkan zigot yang selanjutnya berkembang menjadi larva berflagel. Larva tersebut dapat
berenang dan keluar melalui oskulum. Bila menemukan tempat yang sesuai, larva akan
menempel kemudian tumbuh menjadi Porifera baru.
Ø Peran Porifera Dalam Kehidupan
 Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai
spons mandi.
 Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan
penyakit lainnya.
 Porifera juga dapat merugikan karena dapat hidup melekat pada kulit tiram sehingga
menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.

2. PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini
mencaku semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas
pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.

Ø Ciri-Ciri Platyhelminthes
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih
hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing
golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh Platyhelminthes
adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang
hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati,
dan cacing pita.
Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena
memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma,
dan mesoderma. Namun, mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga
sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran
makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai
dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini
terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain
mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.

Ø Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu
getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita)
Ø Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya,
contohnya adalah Planaria.
Ø Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada
inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa
contohTrematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma
Ø Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus
inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T.
saginataSpesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus
inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di
dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.

Ø Cara Hidup
Platyhelminthes bisa hidup bebas ataupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas
memakan organisme lain. Sedangkan Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan inangnya
(manusia, siput, babi, sapi, dll).

Ø Habitat
Habitat Platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat
yang lembap. Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit) pada
siput air, sapi, babi, atau manusia.

Ø Reproduksi Platyhelminthes
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada
Reproduksi seksual terjadi fertilisasi di dalam tuubuh Platyhelminthes. Fertilisasi dapat
dilakukan oleh sendiri atau dua individu. Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan
dengan cara faragmentasi. Setelah membelah, bagian potongan tubuh tersebut
mengalami regenerasi dan tumbuh menjadi individu baru.

Ø Peranan Platyhelminthes
Peranan Platyhelminthes bagi Kehidupan Manusia Platyhelminthes kebanyakan
merugikan manusiaSebagian besar hidup sebagai parasit di dalam usus ataupun
dalam hati.Peranan Platyhelminthes dalamkehidupan a Cacing tanah dapat
menyuburkan tanah Peranan Peranan nemathelminthes bagi kehidupanmanusia
secara ekonomi tidak ada yang menguntungkan .Peranan Peranan Platyhelminthes
dalamkehidupan a Planaria menjadi salah satu makanan bagi organism lain b Cacing
hati maupun cacing pitamerupakan parasit pada manusia .

3. NEMATODA
Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang" + -ώδη -ode "seperti") adalah
sebuah filum. Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar
80.000 spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya adalah cacing tambang.

Ø Ciri-Ciri Nematoda
Mempunyai saluran pencernaan dan rongga badan, dan Tersebut dilapisi oleh
selaput seluler sehingga disebut SPEUDOSEL atau PSEDOSELOMA.
Permukaan luar tubuh cacing diselubungi oleh kutikula yang merupakan ikatan
paling sedikit tersusun oleh 5 macam protein dan dapat dibedakan menjadi 3 lapis
mulai dari permukaan secara berturutan adalah sebagai berikut : korteks, matriks dan
basal. Dibawah integument adalah hypodermis dan lapisan otot.
Sejumlah ganglia dan syaraf membentuk cincin yang mengelilingi
ismusesofagus, dari cincin syaraf tersebut keluar 6 batang syaraf menujuke anterior
dan 4 ke posterior.

Ø Klasifikasi Nematoda
 Ascaris lumbricoides (cacing perut), penyebab penyakit ascariasis
 Ancylostoma duodenale (cacing tambang), banyak di daerah pertambangan
 Oxyuris vermicularis (cacing kremi), dapat melakukan autoinfeksi
 Wuchereria bancrofti (cacing rambut), penyebab penyakit kaki gajah
 Trichinella spiralis, penyebab penyakit trikhinosis

Ø Cara Hidup
Nematodes tidak mempunyai organ pernafasan yang spesial. Haemaglobin terjadi pada
cairan perivisceral beberapa parasitik nematoda. Ini terbentuk dengan terang oleh organisme,
selama ini berbeda dari haemoglobin tuan rumah, dan haemoglobin dari sifat yang berbeda
kadang-kadang terjadi pada dinding tubuh dan cairan perivisceral.

Ø Habitat
Nematoda mempunyai penyebaran yang sangat luas dan terdapat dalam jumlah
yang besar, keduanya bila memperhatikan spesies dan masing-masing individual, pada
tanah, air tawardan laut, dan sebagai parasit pada tanaman dan hewan.

Ø Peranan
Peranan nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada
yang menguntungkan bahkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan adalah parasit
pada manusia, tanaman, dan hewan
Kerugian
1. Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan
2. Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah
3. Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan yang hidup terbawa
oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.

Ø Reproduksi Nematoda
Nematoda Umumnya bereproduksi secara seksual karena system reproduksinya
bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah pada individu yang
berbeda. Fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil fertilisasi dapat mencapai lebih dari
100.000 telur per hari. Saat berada di lingkungan yang tidak menguntungkan, maka
telur dapat membentuk kista untuk perlindungan dirinya.

4. ANNELIDA
Annelida adalah filum luas yang terdiridari cacing bersegmen, dengan sekitar
15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini di temukan di
sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.

Ø Ciri-Ciri Annelida
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga
disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan
pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen.
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan
dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain
dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap
berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi. Sistem saraf annelid
terdiri dari sebuah otak yang terhubunga dengan serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion
di setiap segmen. Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung,
usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat
sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.

Ø Klasifikasi Annelida
· Polychaeta Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia
adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat
pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta
melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis
adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan
rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
· Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang
bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang
kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu
dengan setae.
Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk
pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan
organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang
sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua
lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang
keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran
peredaran darah.
Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima
pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit,
memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan
dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan
saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk
melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
· Hirudinea Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang
di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan
pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa
diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap
darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.

Ø Reproduksi Annelida
Annelida dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Meskipun annelida bersifat
hermafrodit, untuk terjadinya fertifilasi tetap diperlukan perkawinan antara dua individu cacing.
Alat kopulasinya disebut klitelum

Ø Cara hidup
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan
menempel pada vertebrata, termasuk manusia.
Ø Habitat Annelida
Cacing tanah hidup di dalam liang dalam tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak
rendah. Cacing-cacing ini keluar ke permukaan hanya pada saat tertentu saja. Pada siang hari
tidak pernah keluar ke permukaan tanah, kecuali pada saat hujan. Dalam keadaan yang sangat
dingin atau sangat kering mereka masuk ke dalam liang, seringkali sampai sedalam 8 kaki dan
dalam keadaan ini beberapa cacing seringkali terdapat melingkar bersama-sama, dengan di
atasnya terdapat lapisan tanah yang bercampur dengan lendirnya.
Ø Peranan Annelida
Bebrerapa jenis annelida erguna sebagai bahan makanan. Cacing wawo dan palolo dapat
digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia. Cacing tanah memiliki kandungan
protein lebih tinggi dari daging sapi sehingga sangat baik untuk bahan pakan ternak. Cacing
tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah pertanian. Cacing tersebut dapat menggemburkan
lahan dan sisa metabolismenya dapat menambah unsure hara tanah.
Lantah dapat digunakan untuk membersihkan nanah pada luka yang telah
terinfeksi.selain itu, hirudin bermanfaat dalam penyimpanan darah, yaitu untuk keperluan
transfuse darah.

5. MOLLUSCA
Molussca berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Hewan yang termasuk filum ini
tubunya lunak

Ø Ciri-Ciri Mollusca
Mollusca atau hewan lunak yang umumnya memiliki rangka luar atau cangkang terdiri
dari beberapa kelas. Keluarga besar ini merupakan bagian ekosistem laut/air tawar maupun
darat. Beberapa di antaranya dapat dikonsumsi manusia, merupakan hama, atau bahkan predator
yang racunnya sangat mematikan.

Ø Klasifikasi Mollusca
Menurut Buku "Siput dan Kerang Indonesia" karangan Bp.Bunjamin Dharma, mollusca
atau hewan lunak terbagi menjadi beberapa kelas:
· Kelas Gastropoda
"Gastro" berarti "perut", sementara "poda" berarti kaki. Yang termasuk dalam golongan ini
adalah hewan lunak, baik yang bercangkang maupun tidak bercangkang, menggunakan perutnya
untuk melata atau pergerakan. Gastropoda yang bercangkang memiliki cangkang tunggal. Kelas
gastropoda terbagi menjadi 3 subkelas:
a. Subkelas Prosobranchia - bernapas menggunakan insang, bercangkang tunggal, sebagian besar
anggotanya merupakan siput-siput yang hidup di air laut ( termasuk daerah pasang surut dan
muara sungai )
b. Subkelas Opistobranchia - bernapas menggunakan insang yang terletak di bagian belakang, ada
yang bercangkang, namun ada juga yang tak bercangkang ( biasa disebut nudibranch atau
"kelinci laut" ; ada juga yang dijuluki "Spanish Dancer" karena berwarna merah dan bisa
berenang di laut bagaikan gaun penari rakyat Spanyol/Amerika Latin ).
c. Subkelas Pulmonata - hidup di darat, bernapas dengan paru-paru, dan sebagian besar
anggotanya adalah hermafrodit ( berkelamin ganda ). Contoh jenis yang bercangkang adalah
bekicot/ Giant African Snail (Achatina fullica / A.variegata), escargot (Helix pomatia...Yum!),
sementara yang tak bercangkang adalah keong bugil/siput telanjang.

Ø Cara hidup Mollusca


Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan,
ikan, ataupun mollusca lainnya.

Ø Habitat Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan
gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput.

Ø Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput
tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal
sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan
menjadi mollusca dewasa.

Ø Peranan / manfaat dari Mollusca :


Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia,namun ada pula yang
merugikan.peran mollusca yang menguntungkan adalah:
· Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya:tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
· Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
· Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
· bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp

Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya
organism perantara penyebab penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman
sawah.Siput air adalah inang dari perantara cacing Fasciola hepatica, cacing ini merupakan
parasit pada organ hati manusia dan ternak

6. ARTHROPODA
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama
lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan
udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis
hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.

Ø Ciri-Ciri Anthropoda
Tubuh bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas,
anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral,
eksoskeleton berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan,
kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh
darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar
dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan
selom tereduksi.
Sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas
kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari
dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh
tubulus malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi
melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau
nefridia. Sistem saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk
seperti tangga tali.

Ø Klasifikasi Anthropoda
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan
kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas
Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.

Ø Cara hidup dan habitat


Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau
simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat,
semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir,
dan padang rumput.

Ø Reproduksi Arthropoda
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga
yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah,
masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat
dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.

Ø Peran Arthropoda bagi manusia


Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi
manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan
dan sandang yaitu sebagai berikut :
· Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu
(Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang
karang (panulirus versicolor)
· Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
· Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)

Sementara yang merugikan manusia anatara lain :


· Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam
berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor
penyakit tifus.
· Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala,
dan kutu busuk
· Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
· Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
· Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku

7. ECHINODERMATA
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa
kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini
muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesiesyang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah.
Ø Klasifikasi Echinodermata
Phylum Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
a. Asteroidea (bintang laut)
Asteroidea sering disebut sebagai bintang laut, sesuai dengan namanya itu, hewan ini
memiliki bentuk seperti bintang dengan lima lengan pada tubuhnya. Pada permukaan
tubuhnya dilengkapi dengan duri. Organ tubuh yang dimiliki bercabang kelima buah
lengannya. Hewan ini banyak sekali dijumpai di daerah pantai. Pada permukaan bawah
tubuhnya terdapat mulut dan kaki tabung yang digunakan untuk bergerak. Pada bagian
atas atau aboral terdapat anus dan madreporit yang merupakan saluran penghubung
air laut dengan sistem pembuluh air yang ada dalam tubuh. Contoh: Astropecten
irregularis, Culeitin.

b. Ophiuroidea (bintang ular laut)


Hewan ini disebut juga sebagai bintang ular laut karena tubuhnya memiliki lima lengan
yang apabila digerak-gerakkan menyerupai gerakan ular. Selain itu, hewan ini tidak
memiliki anus sehingga sisa pencernaannya dikeluarkan lewat mulutnya. Hewan ini
biasa hidup di laut yang dalam ataupun laut dangkal. Banyak dijumpai di balik batu
karang ataupun mengubur dirinya dalam pasir. Hewan ini makanannya adalah udang,
kerang, ataupun sampah dari organisme lain, contohnya adalah Ophioplocus.
c. Crinoidea (lili laut)
Secara sepintas hewan ini sangat mirip dengan tumbuhan yang hidup di laut. Hidupnya
menempel pada substrat yang ada di laut. Memiliki lima buah lengan dan sering
disebut sebagai lili laut. Paling primitif dibandingkan yang lain dan memiliki bentuk
tubuh seperti piala, contohnya adalah Antedon sp, Holopus sp.
d. Echinoidea
Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri yang banyak, contoh Diadema (bulu babi) dan
Echinus (landak laut). Mulut terletak di bagian oral dan dilengkapi dengan 5 buah gigi,
sedangkan madreporit, anus, dan lubang kelamin terletak di bagian aboral!
e. Holothuroidea
Berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan pemakan kotoran dan sisa
makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang). Hewan ini memiliki duri
yang halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang lain. Bentuk tubuhnya
menyerupai mentimun sehingga disebut juga sebagai mentimun laut atau teripang.
Mulut terletak pada bagian anterior dan anus terletak pada bagian posterior. Tiga baris
kaki di daerah ventral untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal digunakan untuk
bernapas.

Ø Cara hidup dan habitat


Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Makanannya adalah kerang,
plankton, dan organisme yang mati. Habitatnya di dasar air laut, didaerah pantai hingga laut
dalam.
Sistem ambulakral, merupakan alat pernapasan sekaligus pergerakan yang
memungkinkan air masuk melalui lubang bernama madreporit ke dalam pembuluh batu.
Kemudian menyalurkannya menuju saluran cincin yang bercabang pada lima tangannya yang
diberi nama saluran radial hingga ke dalam saluran lateral. Deretan-deretan kaki tabung pada
tiap cabang tangan yang bergelembung disebut ampula yang menjadi akhir perjalanan air dari
luar tubuh.

Ø Reproduksi Echinodermata
Echinodermatamempunyai jenis kelamin terpisah,sehingga ada yang jantan dan
betina. Fertilisasi terjadi luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telahdibuahi akan
membelah secara cepat menghasilkanblastula, dan selanjutnya berkembang menjadi
gastrula.Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva ataudisebut juga bipinnaria berbentuk
simetri bilateral.Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempatyang cocok hingga
menjadibranchidarialalumengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa.

Ø Peran Echinodermata
a. Peranan Echinodermata yang Menguntungkan :
Bintang laut banyak digunakan sebagai hiasan. Tetapi dengan penangkapan besar-besaran,
hewan ini bisa punah. Ada yang memiliki arti ekonomi bagi manusia, yaitu teripang dan bulu
babi.
Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih pantai. Sisa makanan dan sampah
pantai yang mengandung bahan organik merupakan makanan Echinodermata.
b. Echinodermata yang Merugikan :
Dalam kerajaan hewan, ada satu filum lagi yaitu filum Chordata. Semua hewan yang tergolong
filum ini memiliki Chorda (korda) dorsalis yang disebut juga dengan istilah notokorda. Korda
dorsalis berarti tali punggung dan berfungsi sebagai penguat pada fase embrio.
8. Ctenophora
Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini menyerupai
hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda filum.
Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan
tetapi setelah disadari adanya perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora ditempatkan pada
filum yang terpisah. Saat ini terdapat kurang lebih 150 spesies.
Ø Ciri-ciri Ctenophora :
ü Memiliki organisasi jaringan sederhana dengan hanya 2 lapis sel, yaitu sel eksternal dan sel
internal.
ü Sebagian besar hidup di laut.
ü Bertubuh lunak, tak berwarna, dan mampu menghasilkan cahaya (bioluminesensi).
ü Bagian permukaan luar Ctenophora memiliki delapan baris silia yang membantunya bergerak di
air.
ü Tubuhnya bersimetri radial.
ü Ctenophora memiliki mulut utk masuknya makanan serta 2 lubang anus utk mengeluarkan air dan
kotoran di ujung yang lain, hal ini yg membedakan Ctenophora dengan Cnidaria.
ü Dinding tubuh Ctenophora dapat dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.
ü Tentakelnya mempunyai sel-sel yg menghasilkan zat perekat utk menangkap mangsa
Pleurobranchia

Ø Klasifikasi Ctenophora
Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora memiliki bentuk
tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris radial. Salah satu keunikan Ctenophora adalah
mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian permukaan luar Ctenophora
mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan cilia yang dapat digunakan sebagai alat
gerak. Oleh karena itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena secara vertikal
tubuhnya terbagi oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora memiliki mulut
untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung
yang lain.
Ctenophora adalah hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang
terdiri dari dua lapisan sel transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan
kulit bagian dalam (gastroderm). Dinding tubuh Ctenophora dapat dibedakan menjadi
mesoderma dan endoderma.

Ø Reproduksi Ctenophora
Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin ganda.
Reproduksi Ctenophora dilakukan secara seksual. Meskipun ada beberapa spesies yang
melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi. Alat reproduksi Ctenophora
terletak di bawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui pori – pori yang ada di
epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan secara eksternal atau diluar
tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang melakukannya secara internal.

Ø Cara Hidup
Ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk
mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain. Ctenophora tidak mempunyai nematoksisdan
tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa

Ø Habitat:
Ctenophora termasuk anggota plankton laut. Ctenophora sebagian besar melimpah dekat
permukaan, tetapi juga terdapat di bagian dalam laut.
Ø Peran coelenterata
Peran coelenterata yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat
tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan, dan ada yang
memanfaatkannya sebagai bahan makanan.
Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi
air laut. Di samping itu, karang merupakan tempat persembunyian dan tempat
perkembangbiakan ikan.

9. Pengertian Cnidaria
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana
yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata
Cnidaria berasal dari bahasa Yunani “cnidos” yang berarti “jarum penyengat”. Filum Cnidaria
meliputi ubur-ubur, hydra, anemon laut, dan hewan karang. Filum ini disebut Cnidaria karena
memiliki knidosit atau sel-sel penyengat yang terdapat pada epidermisnya.

Ø Ciri-Ciri Cnidaria
Apabila Anda berwisata ke daerah pantai, carilah ubur-ubur atau Hydra dan amatilah
struktur tubuhnya! Bandingkan dengan Gambar 1 berikut ini! Tubuh hewan tersebut tidak jauh
berbeda seperti kantung dengan beberapa tentakel di sekitar mulut. Pada permukaan tentakel,
terdapat sel beracun (knidoblast) yang mengandung sel penyengat kecil (nematosis) yang dapat
digunakan untuk melumpuhkan mangsa sehingga dia dapat mempertahankan dirinya. Penyengat
ini dapat melumpuhkan organisme kecil, besar, bahkan manusia. Tentakel dengan penyengat
inilah yang merupakan ciri utama dari filum ini.
Oleh beberapa ahli, mesoglea dianggap sebagai lapisan ketiga. Jika ada makanan maka
bagian tubuh yang dekat makanan akan masuk melalui lubang (mulut) dan masuk ke rongga
dalam yang disebut rongga gastrovaskular dan di dalam rongga ini proses pencernaan makanan
terjadi.
a. Fase Polip
Daur hidup Cnidaria mengalami fase polip dan fase medusa. Pada fase polip hidupnya
menempel di batuan perairan. Terlihat pada Gambar 2(a) bentuknya seperti silinder dengan
ujung yang satu terdapat mulut yang dikelilingi tentakel dan ujung lain buntu untuk melekatkan
diri. Polip ini umumnya hidup secara soliter atau menyendiri, tetapi ada pula yang membentuk
koloni, karena dia melekat jadi tidak dapat bergerak bebas. Polip yang membentuk koloni
mempunyai beberapa macam bentuk menurut fungsinya, yaitu polip untuk makan yang disebut
gastozoid. Polip yang digunakan untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa disebut
gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni dari beberapa bentuk polip disebut polimorfisme.
b. Fase Medusa
Pada fase medusa, Cnidaria hidup melayang-layang di perairan. Bentuk tubuhnya tampak
seperti payung/lonceng dengan tantakel pada bagian tepi yang melingkar, tampak transparan,
dan berenang bebas. Di bagian tengah permukaan bawahnya terdapat mulut. Bentuk tubuh
lainnya seperti bunga mawar dan mendapat julukan “mawar laut”. Fungsi dari medusa adalah
untuk berkembang biak secara seksual, jadi pada fase medusa ini akan menghasilkan sperma dan
ovum. Tidak semua Cnidaria mempunyai bentuk polip dan medusa, ada yang hanya mempunyai
bentuk polip saja.
Ø Peranan Cnidaria bagi Kehidupan
Banyak sekali manfaat Cnidaria ini dalam kehidupan. Ubur-ubur sering dimanfaatkan
oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai bahan kosmetik. Beberapa jenis hewan
Anthozoa dapat membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan sangat indah sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata. Ada juga jenis Anthozoa yang
membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura
antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang. Kita seharusnya bersyukur sebab
di negara kita Indonesia, banyak sekali keindahan alam yang dapat dijadikan objek wisata
sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sekitar tempat wisata itu. Selain
itu, bangsa kita menjadi lebih terkenal, misalnya dengan adanya Taman Laut Bunaken di
Menado, Pasir Putih di Jawa Timur, dan Taman Laut di Bali.

Keterangan :
 Epidermis : epitelium luar berfungsi sebagai pelindung
 Gastrodermis : epitelium dalam berfungsi sebagai pencernaan, berasal dari bahan gelatin
Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara alami terdapat
pada tulang atau kulit binatang.
 Gastovascular cavity : rongga gastrovaskuler berfungsi sebagai usus
 Mesoglea : lapisan bukan sel yang terdapat di antara lapisan epidermis dan gastrodermis
 Mulut/anus : Mulut dan anus pada filum ceolenterata terdapat pada satu lubang
 Body stalk : batang tubuh
 Tentakel : organ tubuh yang dapat memanjang dan fleksibel

Ø Klasifikasi
Filum Cnidaria dibagi menjadi tiga kelas yaitu Anthozoa, Hydrozoa, dan Schyphozoa.
a. Anthozoa: Anemon laut dan Koral
Anemon laut adalah polip soliter dengan tinggi 5-100 mm dan diameter 5-200 mm atau lebih
besar. Biasanya berwarna cerah dan menyerupai bunga-bungaan pada dasar lautan. Anemon laut
member makan berbagai invertebrate dan ikan. Mereka melekat pada berbagai substrata tau
bersimbiosis mutualisme dengan kepiting atau hidup melekat pada cangkang kerang.
b. Hydrozoa: Hydra dan Physalia
Pada kelas ini yang menjadi tahap dominan adalah polip. Physalia (ubur-ubur api/tentara
portugis) adalah contoh koloni polip, dengan polip asal menjadi bentuk terapung (berisi gas).
Polip lainnya dikhususkan untuk makan dan bereproduksi. Tentakelnya banyak mengandung
nematocyst.
Hydra, adalah polip hydrozoa air tawar. Tubuhnya kecil, memiliki empat sampai enam tentakel
mengelilingi mulutnya. Hydra dapat bergerak dengan cara meluncur bahkan jungkirbalik. Hydra
memiliki jaringan otot dan saraf. Hydra berkembang biak secara seksual dan aseksual (bertunas).
c. Schyphozoa: Ubur-ubur (Aurelia)
Pada ubur-ubur dan anggota kelas lainnya, fase dominan adalah medusa. Polip ditemukan saat
kecil dan tidak mencolok. Ubur-ubur juga sebagai penyedia makanan yang besar bagi hewan-
hewan laut.

Ø Cara hidup
Cnidaria hidup secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil lainnya
yang berada di air. Cnidaria lumpuhkan mangsanya dengan menggunakan tentakelnya yang
memiliki sel knidosit. Setelah mangsanya itu lumpuh, tentakel menggulung dan membawa
mangsa ke mulut.
Cnidaria seluruhnya hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar. Sebagian besar hidup
berkoloni atau soliter. Cnidaria yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni di dasar air.
Polip tidak dapat berpindah tempat. Sedangkan coelenterata yang berbentuk medusa dapat
melayang bebas di dalam air.

Ø Reproduksi Cnidaria
Reproduksi pada coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan membentuk tunas berupa polip yang hidup berkoloni di dasar air.
Sedangkan reproduksi seksual pada coelenterata dilakukan dengan pembentukan gamet. Gamet
dihasilkan oleh selurh coelenterata berbentuk medusa dan beberapa berbentuk polip.

B. VERTEBRATA
1. Ikan (PISCES)
Pisces (ikan) merupakan klasifikasi hewan bertulang belakang yang memiliki habitat di
air dengan sistem respirasi dengan insang. Seperti jenis biota laut, hewan pisces memiliki sirip
yang berfungsi untuk pergerakan hewan pisces di dalam air, dengan dilengkapi gurat sisi untuk
mengetahui tekanan air. Pisces termasuk kelompok hewan berdarah dingin (poikiloterm), yang
berarti mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungannya.

Ø Ciri-ciri Umum dari Ikan Pisces :


1. Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
2. Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
3. Tubuh terdiri atas Kepala
4. Rangka tersusun atas tulang sejati
5. Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
6. Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi
berenang

Ø Klasifikasi Ikan Pisces


1. Kelas Agnatha atau Cyclostomata (ikan tidak Berahang)
Sesuai dengan namanya, Agnatha tiddak mempunyai rahang.. Ciri- cirinya dan morfologinya
sebagai berikut :
a. Mulut berbentuk lingkaran, gigi darizat tanduk, dan mempunyai lidah
b. Kulit tidak bersisik
c. Rangkanya dari tulang rawan
d. Jantung beruang dua
e. Hidup di laut
f. Bernafas dengan insang
g. Bersifat parasit pada ikan besar
h. Memakan daging hospesnya hingga tinggal tulangnya
i. Pencernaan makanan berupa pipa lurus
j. Mempunyai anus, tanpa kloaka

Di Indonesia tidak terdapat ikan Agnatha tetapi banyak terdapat di Eropa dan Amerika Utara.
Contohnya
a. Ikan hantu (Myxine sp.)
b. Belut laut (lamprey) hanya mempunyai 1 batu hidung (nostril)

2. Kelas Chondrichythes (ikan bertulang rawan)


Ciri-ciri dan morfologinya :
a. Hidup di laut
b. Endoskeleton terbuat dari tulang rawan
c. Tidak mempunyai tutup insang
d. Mempunyai tonjolan kecil mengarah keluar berupa duri-duri halus
e. Rongga insang terbuka keluar membentuk celah insang sebanyak 5 buah
f. Termasuk ikan golongan ikan bersisik planoid
g. Mulut dan lubang hidung terletak di bagian ventral
h. Mempunyai lidah dan rahang
i. Bernafas dengan insang
j. Mempunyai dua pasang ssirip dan sirip ekor yang pada umumnya heteroserkus
k. Tedapat kloaka, tidak mempunyai pneumatosista
Contohnya :
1. Ikan cucut
2. Ikan pari
3. Kelas Osteichthyes (Ikan bertulang sejati)

Ciri-ciri dan morfologinya :


a. Endoskeleton ikan ini terbuat dari tulang keras
b. Mulut berahang, bergigi, dan berlidah
c. Kulit berlendir
d. Bersisik ganoid, sikloid, atau stenoid
e. Jantung beruang dua
f. Darah berwarna pucat mengandung eritrosit yang berbintik dan leukosit
g. Mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis
h. Mempunyai hati yang berkantong empedu
i. Tutup insang berupaa potongan tulang
j. Rangka tubuh sebagian besar terdiri dari tulang keras/besar
Contohnya :
a. Ikan lele
b. Belut
c. Ikan bader
d. Kuda laut

Ø Reproduksi Ikan
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat
kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan
ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum
tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan
bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di
dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan
melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka,
sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung
sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih.
Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning
telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian
banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.

Ø Peranan Pisces bagi kehidupan manusia


Beberapa peranan pisces yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1. Sumber protein hewani dan vitamin A.
2. Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh.
3. Di California, Filipina, dan Srilanka, sirip ikan cucut dan ikan pari dikeringkan dan direbus, lalu
dibuat gelatin untuk penyedap masakan sup.
4. Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) atau bahan ampelas dari kulit ikan
cucut yang telah dimasak; maka muncullah pabrik penyamak kulit ikan.
5. Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan (misal ikan asin, ikan dalam kaleng,
pindang, asinan telur ikan).
6. Tulang ikan untuk bahan perekat/lem.
7. Sisa-sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.
8. Ikan sebagai bahan praktikum atau penelitian demi perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan.
9. Usaha tempat rekreasi dengan tempat pemancingan.
10. Sebagai sumber mata pencaharian, misalnya dengan budi daya ikan di kolam, tambak,
pemijahan ikan hias di akuarium.

2. Amphibia
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar (tak
ada yang di air laut) dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis
dan bernapas dengan insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas dengan paru-
paru),namun beberapa jenis amfhibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-jenis
yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah.

Ø Ciri umum Kelas Amphibia


Hidup dengan dua habitat, darat dan air termasuk hewan poikiloterm (berdarah dingin)
tubuh terdiri dari kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor tubuh berlendir mempunyai dua
lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut yang disebut koane di kanan kiri tulang
vomer yang berbentuk V. penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut
Eustrachius Endoskeleton mempunyai kolumna vertebratis (ruas tulang belakang) Terdapat
sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit

Ø Klasifikasi Amphibi
Kelas Amphibi dibedakan menjadi 3 ordo, yaitu:
a. Ordo Anura
Anura berasal dari kata An yang berarti tidak dan Ura yang berarti ekor, jadi Anura adalah
kelompok amphibi yang anggotanya tidak mempunyai ekor. Biasanya tubuhnya terdiri atas
kepala yang langsung menyatu dengan badan, tanpa memiliki ekor. Contohnya yaitu katak.
b. Ordo Apoda
Apoda berasal dari kata A yang berarti tidak dan Poda yang berarti Kaki, jadi Apoda adalah
kelompok amphibi yang anggotanya tidak memiliki kaki. Tubuh terdiri atas kepala + badan +
ekor.
c. Ordo Urodela
Urodela berasal dari kata Uro yang berarti ekor dan Dela yang berarti panjang/jelas, jadi Urodela
adalah kelompok amphibi yang anggotanya memiliki ekor yang panjang. Tubuh terdiri atas
kepala, badan, dan ekor. Contohnya Salamender.

Ø Reproduksi Amphibia
Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di
sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok pegunungan
menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok
hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu
menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.Sekali bertelur
katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung
sebanyak tiga kali dalam setahun.

Ø Cara Hidup
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru-paru, suhu badan poikiloterm,
berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh : katak pohon,
salamander

Ø Peranan
Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung Untuk tes kehamilan
Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa Membantu membinasahkan nyamuk
Untuk dikonsumsi Sebagai natural biological contro

3. REPTILIA
Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas
dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah
seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan
tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau
melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan
pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia.
Ø Ciri-ciri Reptil
 Tubuh terdiri atas kepala, badan, ekor dan 2 pasang alat pergerakan.
 Seluruh tubuhnya teradaptasi secara maksimal untuk kehidupan terestrial, termasuk
dijumpai adanya selaput embrio dan kulit yang tahan terhadap kekeringan. Hal ini karena reptilia
merupakan kelas pertama dari Superkelas Tertrapoda.
 Retilia berkembang biak dengan bertelur (ovipar), namun ada juga yang ovovivipar
(hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak, embrionya berkembang di
dalam telur, dan telur tetap berada di dalam tubuh induknya sampai telur menetas. Setelah telur
menetas, individu baru tersebut keluar dari tubuh induknya, contohnya adalah kadal dan
beberapa jenis ular),
 Sebagian besar reptilia hidup di darat dan beberapa ada yang hidup di air.

1. Klasifikasi Reptilia :
Reptilia dibagi menjadi 4 ordo
1) Ordo Testudinata
· Bentuk tubuh seperti kotak yang dinamakan theca.
· Theca dibedakan atas 2 bagian yaitu carapax (bagian dorsal) dan plastron bagian ventral.
· Mempunyai struktur yang berat
· Mempunyai cangkang yang keras
· Ordo testudinata dibagi atas 2 subordo berdasarkan atas cara melipatnya leher
2) Ordo Rhynchocephalia
· Tengkoraknya bersifat diapsid (mempunyai dua cekungan didaerah temporal )
· Tulang-tulang gostralia (tulang-tulang perut) berkembang dengan baik.
· Celah kloaka melintang
· Di atap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina
· Mempunyai 1 family yaitu Sphenodobtidae

Ø Habitat
Reptil bisa ditemui di semua benua kecuali Antartika, walaupun distribusi Reptil yang
utama hanya di daerah tropis dan sub-tropis

Ø Peranan
1. sebagai bahan obat (ular)
2. sebagai predator yang menguntungkan (ular sawah)
3. sebagai pembasmi serangga (cicak)
4. sebagai bahan barang yang memiliki nilai estetika (kulit buaya dan ular)
5. dan masih banyak lagi!!

4. AVES
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum
yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya
kelompok hewan yang memiliki bulu, (jangan salah mamalia berambut, bukan berbulu). Hal ini
merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut. Berikut adalah uraian singkat
tentang kelas aves.
Ø Ciri-Ciri Umum Aves (Burung)
1. Suhu tubuh tidak di pengaruhi oleh perubahan suhu disebut juga homolotermis.
2. Mempunyai sepasang sayap.
3. Alat penglihatan, pendengaran, dan alat suara rendah lebih sempurna dari pada kelas
sebelumnya.
4. Mempunyai kemampuan melindungi anak-anaknya dan tubuhnya.
5. Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi hawa.
6. Badannya berbulu.
7. Mulut tidak bergigi
8. Paruh dibentuk oleh maksila (rahang atas), mandi bula (rahang Bawah)
9. Peredaran darah tertutup dan berganda.
10. Berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
11. Tulangnya tipis dan berlubang.
12. Pada sebagian besar spesies, anggota gerak atas berfunfsi untuk terbang.
13. Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatarsus.
14. Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan pada saat terbang.

Ø Reproduksi Aves
Aves merupakan hewan ovipar. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Gambar alat reproduksi burung betina

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium dilekati oleh
suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi
uterus yang bermuara pada kloaka.
Gambar alat reproduksi burung jantan
Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara
di kloaka.

Telur Aves
· Cangkang telur berfungi sebagai pelindung utama telur.
· Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur.
· Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio.
· Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru.
· Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio.
· Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan.
· Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya.

5. Hewan Mamalia
Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar mamae- atau biasa juga disebut dengan
hewan menyusui. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan
hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Secara filogenetik,
yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna)
dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial).

Ø Ciri-ciri Hewan Mamalia


1. Mempunyai kelenjar susu
2. Mempunyai rambut
3. Otot diafragma
4. Jantung beruang 4, bersekat sempurna
5. Sistem syaraf sudah berkembang sangat kompleks
6. Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti paus, lumba-luma ada yang
bisa terbang
7. Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
8. Fertilisasi internal
9. Bernafas dengan paru-paru
10. Secara Evolusi mamalia diyakini berasal dari Reptil, namun tidak ada bukti otentik dari bentuk
peralihan
11. Zaman Triasic 220 juta tahun yl
12. Morganucodon (15 cm, 50 g)

Ø Klasifikasi Mamalia
Mamalia meliputi banyak sekali ordo, antara lain :
1. Monotremata (mamalia berparuh atau berkloaka).
Gigi hanya ada sebelum dewasa, berparuh, bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidak
mempunyai daun telinga. Hewan jantan mempunyai taji, penis hanya untuk lewatnya sperma
(tidak untuk urin), testis dalam abdomen. Oviduk bermuara ke dalam kloaka, ekor pipih.
Hewan betina tidak beruterus dan tidak bervagina, tanpa puting susu tetapi menyusui
anaknya, dan sebagai pemakan invertebrata yang hidup di air contohnya.
• Ornithorhynchus anatinus (itik platipus di Australia dan Tasmania).
• Tachyglossus aculeatus (di papua, tasmania, australia), semut dan anai-anai dapat melekat pada
lidahnya yang panjang, telur dieramkan dalam kantong di dinding perutnya.
2. Insektivora (mamalia pemakan insekta).
Berjari lima, gigi runcing banyak sekali contohnya yaitu :
• Seperti tupai = tikus pohon (Tupaja javanica)
• Celurut = tikus kesturi (berbau busuk) (Crocidura brunnea)
3. Carnivora (mamalia pemakan daging).
Bertaring besar dan panjang, gigi seri kecil, uterus terbagi dua (bicornis), dan bercakar tajam,
contohnya yaitu :
• Singa (Felis leo)
• Kucing (Felis catus)
• Panda (Ailurus sp.)
• Anjing (Canis familiaris)
• Serigala (Canis lupus)
4. Rodentia (mamalia pengerat).
Berjari lima, tak bergigi taring, gigi serinya berbentuk pahat (dapat tumbuh terus), contohnya
seperti :
• Tikus mencit (Mus musculus)
• Tikus wirok (Bandicota indicasetifera)
• Marmut (Cavia cobaya)
• Hamster (Cricerus griseus)
• Landak (Hystrix brachyura), memiliki duri-duri pada tubuhnya
5. Lagomorph
Seperti rodentia tetapi gigi serinya 4 atau lebih, gigi molera dapat tumbuh terus, berekor pendek
kuat dan dapat digerakkan, contohnya :
• Kelinci domes tikasi (Oryctologus cuniculus)
• Pika (Ochotona sp.)
6. Sirenia (sapi laut)
Mirip cetacae, tidak ada daun telinga, tidak ada tungkai belakang, tungkai depan seperti dayung,
kulit tebal, memiliki sedikit rambut, hidup dilaut atau air tawar, contohnya yaitu :
• Sapi laut (Tricheonus)
• Dugong Australia (Halicore dugong)

7. Cetacea (paus)
Mirip sirenia, tidak memiliki daun telinga, tidak ada rambut, tidak ada kelenjar-kelenjar dikulit,
tidak ada tungkai belakang, tungkai didepan disebut flipper seperti dayung, bentuk gigi semua
sama dan tidak berlapis email, atau tidak bergigi, jari lebih dari lima, hidup di laut atau di air
tawar lambung terbagi 4 contohnya seperti :
• Pesut (Orcella fluminalis)
• Paus (Balaenoptera borealis)
• Lumba-lumba laut (Dholpinus delphis)

Ø Peran Mamalia bagi Kehidupan Manusia


1. Peranan Mamalia yang Menguntungkan
Mamalia memiliki peranan bagi kehidupan manusia. Beberapa peranan mamalia yang
menguntungkan bagi manusia antara lain ialah :
a) Sumber protein hewani (ternak sapi, kelinci dan kambing)
b) Diambil susunya (sapi, kambing, kuda)
c) Sebagai bahan pakaian dari kulit yang disamak atau rambutnya (lembu, kambing, paus, domba,
rubah,dll)
d) Sumber bahan bakar (minyak dari lemak paus, anjing laut)
e) Untuk transportasi (kuda, unta, gajah, kerbau, lembu,dsb)
f) Untuk berburu, memetik buah kelapa misalnya anjik dan kera
g) Membantu polisi dalam kasus kriminal misalnya anjing pelacak
h) Berbagai atraksi keterampilan (sepak bola gajah, atraksi lumba-lumba)
i) Dibidang sains sebagai bahan praktikum
j) Memberantas nyamuk (kelelawar, dan mencit)
k) Untuk bahan kerajinan tangan dari tulang, tanduk, dan kulit.
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahanya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubunganya dengan judul makalah
ini.
Saya banyak berharap teman-teman dan guru yang membaca dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan dapat
memperbaikinya pada kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan juga khususnya teman-teman lainya.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://aida-rahmania.blogspot.com/2012/04/makalah-biologi-chordata_12.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Porifera
http://id.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes
http://id.wikipedia.org/wiki/Nematoda
http://id.wikipedia.org/wiki/Annelida
http://911medical.blogspot.com/2009/06/filum-mollusca.html
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/
http://id.wikipedia.org/wiki/Echinodermata
D.A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S; BIOLOGI Untuk SMA Kelas X;
Jakarta; PT Gelora Aksara Pratama
http://saumiamrani.wordpress.com/2011/05/13/filum-animalia/
http://ikanurdianaazizahr10.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-hewan.html
http://hermanypk.blogspot.com/2010/03/filum-cnidaria-coelenterata.html
http://aksixth.blogspot.com/2010/12/pisces.html
http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/amphibia.html

Anda mungkin juga menyukai