Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIKUM

KEANEKARAGAMAN HEWAN

PUTRI AYU LESTARI


20031094
DOSEN PENGAMPU :
RELSAS YOGICA, S.PD., M.PD
PRAKTIKUM 1
 Mengamati satu spesies dari filum Porifera, Placozoa,
Cnidaria.
FILUM PORIFERA
 Porifera berasal dari kata porus yaitu lubang-lubang
kecil dan fera yaitu mengandung. Jadi, porifera berarti
hewan yang memiliki pori. Porifera adalah sebuah filum
untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
 Ciri-ciri morfologinya antara lain:

1. Tubuhnya berpori (ostium)

2. Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun


ada yang simetri radial.
3. Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau
tumbuhan.
FILUM PLACOZOA
 Placozoa adalah filum hewan invertebrata yang memiliki
struktur paling sederhana dari semua hewan. Mereka
umumnya diklasifikasikan sebagai spesies tunggal,
Trichoplax adhaerens, meskipun ada keragaman genetik
yang cukup sehingga mungkin ada lebih dari satu spesies
dengan morfologi yang sama.
 Kata placozoa berasal dari bahasa Yunani (placo) yang
berarti pelat pipih dan zoa berarti hewan, jadi Placozoa
adalah filum hewan yang memiliki pelat pipih pada
tubuhnya. Hewan Placozoa umumnya berukuran kecil
dan jarang sekali yang melebihi 1 mm. Tubuh Placozoa
berbentuk, seperti sepon, asimetri, dan tanpa organ
maupun jaringan.
FILUM CNIDARIA
 Coelenterata atau biasa disebut dengan Cnidaria terdiri atas dua kata
yakni “coelom” yang bermaknakan rongga tubuh. Sedangkan
“enteron” memiliki makna yakni usus, jadi Coelenterata yakni usus
berongga.
 Ciri-Ciri Cnidaria

1. Coelenterata merupakan hewan berongga dan rongga tersebut


dimanfaatkan sebagai usus untuk pencernaan makanan.
2. Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul
tersebut terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun
3. Hewan yang dapat bersifat polip (hidup terikat pada satu tempat),
adapula yang bersifat medusa (Hidup bebas).
4. Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam
(Endoderm), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang
berfungsi sebagai pusat sistem persarafan.
UBUR-UBUR
 Ubur-ubur adalah invertebrata, yang bersama-sama
dengan karang, gorgonia dan anemon milik kelompok
yang disebut cnidaria (knidé = jelatang, dari bahasa
Yunani).
 Habitat dan Sebaran

 Ubur-ubur merupakan biota laut yang dapat ditemukan


di kawasan perairan seluruh dunia, baik pada laut
ataupun samudera. Selain jumlah spesies yang sangat
banyak, ubur-ubur juga mampu bertahan hidup di
perairan air hangat laut tropis dan juga perairan air yang
sangat dingin di wilayah kutub selatan dan kutub utara.
 Ciri-ciri ubur-ubur
1. Ubur ubur memiliki bentuk dominan berupa medusa
dalam siklus hidupnya.
2. Bentuknya seperti mangkuk terbalik, sehingga sering
disebut ubur ubur mangkuk terbalik.
3. Ada yang memiliki tentakel dan ada yang tidak
memiliki tentakel.
4. Pada tentakel umumnya diselimuti dengan sel sel
penyengat (knidosit).
5. Pada ubur-ubur yang bersifat predator, dalam mencari
mangsanya menggunakan organel nematosista yang
ada di tentakelnya. Nematosista merupakan ciri khas
dari filum Cnidaria, berupa sel berbentuk jarum yang
fungsinya menusuk dan mengirim racun ke mangsanya.
6. Ubur-ubur adalah binatang
diploblastik, dengan kata lain
mereka mempunyai dua lapisan
sel utama. Dua lapisan sel utama
ubur-ubur yaitu eksoderm di
bagian luar dan gastroderm ada di
dalam, di tengahnya yaitu
mesoglea yang berfungsi sebagai
rangka.
7. Hewan ini tidak punya kepala dan
mulut serta anusnya terletak di
lubang yang sama, sisi yang dekat
mulut disebut oral dan sebaliknya
disebut aboral.
PRAKTIKUM 2
 Mengamati satu spesies dari Ctenophora,
Platyhelminthes, dan Mollusca.
FILUM CTENOPHORA
 Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota
filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi
berbeda filum. Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan
Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari
adanya perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora ditempatkan
pada filum yang terpisah. Saat ini terdapat kurang lebih 150 spesies.
 Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan
simetris radial. Salah satu keunikan Ctenophora adalah mampu
mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian permukaan
luar Ctenophora mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan
cilia yang dapat digunakan sebagai alat gerak. Oleh karena itu,
hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena secara vertikal
tubuhnya terbagi oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir.
Ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua
lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain.
FILUM PLATYHELMINTHES
 Platyhelminthes ini berasal dari bahasa Yunani “Platy”
memiliki arti pipih serta “helminthes” artinya adalah cacing.
Platyhelminthes ini ialah cacing berbentuk halus dan juga
pipih, tripoblastik (memiliki 3 lapisan embrionik) serta juga
aselomata (tidak mempunyai rongga tubuh).
 Morfologi (Struktur tubuh) platyhelminthes

 Tubuh memanjang pipih dorsoventral tanpa segmentasi atau


ruas-ruas. Bagian tubuh dapat dibagi menjadi bagian
anterior (bagian depan, kepala), posterior (bagian belakang,
ekor), dorsal (daerah punggung), ventral (daerah yang
berlawanan dengan dorsal) dan lateral samping tubuh).
Tubuhnya bersimetri bilateral dan tersusun atas tiga lapisan.
FILUM MOLLUSCA
 Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat
tripoblastik slomata dan invertebrata yang bertubuh
lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari
bahasa Yunani dari kata molluscus yang berarti lunak.
Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang
dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari
berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-
cumi serta kerabatanya.
 Ciri-Ciri Filum Mollusca
 Memiliki tubuh lunak

 Tidak memiliki ruas-ruas pada bagian tubuhnya

 Termasuk kedalam binatang triplobastik selomata, artinya


sudah memiliki rongga tubuh sejati dan terdiri dari tiga
lapisan tubuh.
 Memiliki ukuran dan bentuk yang sangat bervariasi.

 Bersifat simetri bilateral, artinya tubuh nya dapat terbagi


menjadi dua bagian yang sama dan simetris.
 Tubuh dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kaki,
massa viseral, dan mantel (cangkang/mangkok). Pada
Mollusca yang bercangkang, cangkang terbuat dari
kalsium karbonat.
 Memiliki kaki yang berfungsi untuk bergerak atau
menggali substrat.
KEONG MAS (POMACEA
CANALICULATA)
 Siput murbai atau dikenal pula dengan nama populer keong emas
(Pomacea canaliculata Lamarck) adalah moluska air tawar yang
menjadi hewan akuarium dan hama penting pertanaman padi di Asia.
 Keong murbei mampu tinggal dan bertahan hidup pada berbagai
ekosistem mulai dari rawa-rawa, parit dan tanah pada danau dan
sungai. Hampir sebagian besar keong Pomacea senang pada perairan
lentic dibawah arus air (sungai). Keong mas hidup di alam yang
dapat mendukung keperluan hidupnya terutama perairan tawar yang
menggenang, pada substrat berlumpur, perairan yang jernih, yang
banyak ditumbuhi tanaman air dan adanya pergantian air secara terus
menerus (Prashad, 1925; Pennak, 1978). Keong mas dapat hidup di
perairan tawar baik di daerah tropis maupun subtropics dan sebagian
besar menetap di perairan dangkal dengan kedalaman tiga meter
(Hyman, 1967; Pennak, 1978).
 Menurut Halimah dan Ismail (1989), ciri-
ciri keong mas secara garis besar adalah
sebagai berikut: cangkangnya berbentuk
bulat mencapai tinggi lebih dari 10 cm,
berwarna kekuningan. Pada mulut
cangkang keong mas terdapat operculum
yang bentuknya bulat berwarna coklat
kehitaman pada baian luarnya dan coklat
kekuningan pada bagian dalamnya. Pada
bagian kepala terdapat dua buah tentakel
sepasang terletak dekat dengan mata
lebih panjang dari pada dekat mulut.
Kaki lebar berbentuk segitiga dan
mengecil pada bagian belakangnya,
mereka dapat hidup pada perairan yang
deras dengan komponen utama tumbuhan
air dan bangkai.
PRAKTIKUM 3
 Mengamati satu spesies dari Rotifera, Acanthochephalo,
Annelida, dan Sipuncula.
FILUM ROTIFERA
 Rotifera berasal dari bahasa Latin yaitu rota yang berarti
roda dan ferre yang berarti membawa. Jadi Rotifera
dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki roda atau
disebut juga ”hewan beroda”,
 Rotifera pertama kali diteliti oleh Antonio van
Leeuwenhoek pada tahun 1675 yang menelitri tentang
hewan-hewan air mikroskopis (Davis,1965). Rotifera
juga pertama kali ditemukan oleh John Harris tahun
1696 yang waktu itu dikenal dengan nama ‘bdelloid
rotifer’ yaitu hewan mirip cacing. Rotifera adalah hewan
mikroskopis dengan struktur tubuh yang relatif
sederhana.
 Rotifera berasal dari bahasa latin yang berarti “roda pembawa”, mereka juga
dikenal dengan sebutan wheel animaculates (binatang beroda).Merupakan
binatang cosmopolitan, banyak terdapat di air tawar, hidupnya soliter,
berkoloni, dan sesil.Rotifera air tawar hidup pada tanaman air serta benda-
benda dalam air .Beberapa jenis pelagis bentuknya menyerupai kantung, duri
panjang, kaki menghilang atau dilipat.Rotifera yang bersifat epizoic atau
ectoparasit , hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang endoparasit
hidup pada telur siput , helizoan, volvox, dan usus oligochaeta. Rotifera
mempunyai ukuran tubuh 40 μm – 2,5 mm, rata- rata 200 μm. Tubuh Rotifera
di bagi menjadi tiga bagian , yaitu kepala (anterior) , badan (trunk) , dan kaki
(posterior).
 Ciri-ciri umum :

1. Merupakan hewan multiseluler

2. Ukuran yang kecil sekitar 0,1-0,5 mm; 100-2500 micron

3. Melayang dalam air

4. Pertumbuhan cepat dan berumur pendek

5. Sangat toleran terhadap kondisi lingkungan

6. Bersifat filter feeder, yaitu dapat menyaringt makanan dan air dengan
menggunakan corona
FILUM ACANTHOCHEPHALO
 Acanthocephala berasal dari bahasa yunan Acanthos “duri” dan Kephale
“kepala” merupakan invertebrate sepanjang hidupnya sebagai parasit.
Acanthocephala disebut juga sebagai cacing kepala duri, bagian kepala
cacing tersebut disebut probiscus, kemudian bagian leher dan tubuh.
 Acanthocephala merupakan salah satu filum parasit yaitu dengan ciri -
ciri bentuk tubuh luar disebut proboscis, leher dan trunk. Filum cacing
ini disebut juga cacing kepala berduri karena ada kaitnya mirip duri pada
proboscis. Acanthocephala merupakan cacing yang berbentuk silinder,
agak pipih, dan mempunyai proboscis yang dapat dimasukkan dan
dikeluarkan dari tubuhnya yang berada di ujung anterior tubuh. Untuk
mengidentifikasi spesies dari Acanthocephala adalah jumlah dan susunan
kait pada proboscis. Proboscis berbentuk bulat atau silindris dan
dilengkapi baris-baris kait atau spina yang membengkak yang berguna
untuk melekatkan tubuh cacing tersebut pada usus inangnya.
FILUM ANNELIDA
 Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti
susunan cincin, gelang-gelang atau ruas-ruas. Istilah kata
Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang
berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida adalah
cacing dengan tubuh bersegmen, tripoblastik dengan rongga
tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya.
 Annelida mempunyai ciri-ciri/karakteristik antaralain yaitu
sebagai berikut :
1. Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan
cincin) dan memiliki otot.
2. Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri

3. Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan,


perut otot, tembolok, usus, dan anus).
4. Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
5. Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan
berlangsung difusi
6. Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang
tersusun dari tangga tali.
7. Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup
dengan tersusun dari pembuluh darah yang mempunyai
hemoglobin
8. Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom
9. Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi
reproduksi secara generatif dengan cara konjugasi, dan
secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi
(mempunyai daya regenerasi yang tinggi)
FILUM SIPUNCULA
 Sipuncula atau Sipunculida (nama umum cacing sipunculid
atau cacing kacang) adalah kelompok yang mengandung
144-320 spesies (perkiraan bervariasi) dari cacing laut
simetris bilateral dan tak bersegmen. Sipuncula berarti
"tabung kecil atau sifon."
 Bentuk tubuh Sipuncula seperti buah labu, panjang dan
langsing,serta sangat retraktil. Bagian anterior yang lebih
ramping disebut introvert,karena seluruh bagian tersebut
dapt ditarik masuk ke dalam badan yanglebih gemuk di
bagian posterior. Di ujung anterior introvert terdapat
mulutyang dikelilingi rumbai-rumbai, lobus atau tentakel,
yang dilengkapi cilia.
CACING TANAH
 Cacing tanah merupakan hewan dengan filum Annelida. Habitat hewan
ini ada di dalam tanah. Cacing tanah merupakan organinsme tanah yang
melakukan fungsi ekologis dan dalam ekosistem tanah. Cacing sangat
berperan dalam kehidupan manusia, terutama untuk menyuburkan tanah.
 Habitat cacing tanah dapat ditemukan pada tanah lahan kering masam
sampai alkali (basa) yang memiliki kecukupan air. Jenis-jenis cacing
tanah asli (native) biasanya hidup pada tanah bertekstur halus, umumnya
liat, liat berdebu atau lempung berdebu, dan jarang ditemukan pada tanah
berpasir. Umumnya cacing hidup pada pH 4,50−6,50, tetapi bila
kandungan bahan organik tanah tinggi, cacing mampu berkembang pada
pH 3. Pada musim kemarau, cacing tanah biasanya bermigrasi ke tanah-
tanah basah, seperti daerah sumber air dan tanah di bawah pohon pisang
(Subowo 2008). Cacing tanah dapat hidup pada kisaran temperatur 5°C
hingga 29°C. Temperatur optimal untuk cacing tanah melangsungkan
hidupnya adalah pada 20°C hingga 25°C dengan kelembaban 60-75%.
 Cacing merupakan hewan yang memiliki ruas tubuh. Bagian
ujung anterior cacing tanah memiliki tonjolan yang disebut
prostomium dan setelah itu terdapat mulut. Pada ruas ke 31 atau
ke 32 hingga ruas ke 37 mengalami pembesaran menjadi seperti
bentuk sadel yang disebut Clitellum yang digunakan untuk
reproduksi. Pada bagian masing-masing kecuali pada ruas yang
pertama dan ruas yang terakhir memiliki empat pasang bulu sikat
yang terbentuk dari bahan kitin yang disebut setae. Setae adalah
bagian tubuh cacing yang dapat bergerak karena adanya otot
retractor dan protaktor. Setae dapat tumbuh lagi jika hilang
atau putus. Setae yang terdapat di ruas ke 36 mengalami
modifikasi untuk proses reproduksi. Cacing memiliki tubuh yang
terbungkus oleh kutikula yang trannsparan dengan tujuan untuk
melindungi tubuh dari gangguan fisik atau kimia.
 Mulut merupakan bentuk sabit,
terletak dibelakang ventral dari
prostomium. Letak anus di
bagian ruas yang terakhir. Pada
ruas ke 35 terdapat muara
saluran vas defern (saluran
sperma). Di muara tersebut
membentuk bibir, sedangkan
lubang oviduct lebih kecil dan
terdapat pada ruas ke 14 yang
mana dari lubang oviduct
tersebut akan keluar telur. Dua
ekor cacing tanah yang saling
berlekatan (melekatkan diri)
akan saling membuahi.

Anda mungkin juga menyukai