Anda di halaman 1dari 132

ANIMALIA

(Dunia Hewan)
CIRI CIRI UMUM KINGDOM
ANIMAL
Animalia merupakan organisme bersel
banyak (multiseluler) yang sel-selnya
tidak memiliki dinding sel dan
klorofil. Semua anggotanya bersifat
heterotrof.
Animalia mampu bergerak, tidak pasif
seperti tumbuhan.
Dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan
tulang belakang, yaitu vertebrata &
invertebrata.
Klasifikasi
Kingdom Animal
Filum invertebrata (tidak memiliki
ruas-ruas tulang belakang)

Filum vertebrata (memiliki ruas-ruas


tulang belakang)
Invertebrata terdiri dari 8 filum:

 Porifera (Hewan berpori)


 Coelenterata (Hewan berongga)
 Platyhelminthes (Cacing pipih)
 Nemathelminthes (Cacing gilig)
 Annelida ( Cacing gelang/ bersegmen )
 Mollusca ( Hewan lunak )
 Arthropoda ( hewan kaki berbuku-buku )
 Echinodermata ( Hewan berkulit duri )
SIMETRI TUBUH
 Terdiri dari tiga
A B C
LAPISAN embrionalnya
 Diploblastik
Triploblastik
Memiliki tiga
dua lapisan lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar Ektoderm
1.
2. Lapisan
Lapisan luar Ektoderm.
tengah Mesoderm
2.
3. Lapisan
Lapisan dalam
dalam Endoderm.
Endoderm
Rongga tubuh/selom
 Aselomata (tidak memiliki rongga tubuh)
RONGGA TUBUH

 Memiliki rongga tubuh semu/palsu


(Nemathelminthes)

P
RONGGA TUBUH
 Memiliki rongga tubuh (Annelida)

S
PORIFERA
1. Tubuh berpori
2. Sebagian besar
hidup di laut
3. Bentuknya mirip vas
bunga
4. Rongga tubuhnya
disebut spongosol
5. Di ujung spongosol
terdapat lubang
tempat keluarnya air
disebt oskulum
Cara respirasi & Ekskresi
Porifera belum mempunyai alat respirasi dan
ekskresi khusus. Pertukran oksigen dan
karbon dioksida berlangsung secara difusi
melalui seluruh permukaan tubuh.
Ekskresi dilakukan oleh sel-sel di seluruh
permukaan tubuh secara difusi.
Pencernaan makanan
Porifera memakan partikel organik dan
organisme kecil yang terdapat air.
Berikut 3 type saluran air pada porifera:
Tipe askon
Tipe sicon
Tipe leucon
STRUKTUR PORIFERA
Cara Reproduksi
1. Aseksula
Pembentukan tunas
2. Seksual
Pembuahan sel telur oleh spermatozoid.
Klasifikasi
Berdasarkan sifat spikulanya, porifera
dibedakan menjadi 4 kelas:
1. Calcarea→Rangka tersusun dari zat
kapur
2. Hexactinelida→Rangka tersusun dari zat
kersik/silika
3. Demospongiae→Rangka tersusun dari
zat sponge
4. Sclerospongiae→Rangka tersusun dari
kristal kalsium
Peranan Porifera
Hingga kini porifera belum memiliki nilai
ekonomi yang berarti.Di berbagai negara
maju, Porifera dari kelas Demospongiae
diolah menjadi spon untuk perlengkapan
mandi.
(Hewan berongga)
CELENTERATA
1.Berarti hewan yang
memiliki rongga usus.
2. Memiliki alat
penyengat/nematokist
3. Mulut dikelilingi
tentakel
4. Mulut berhubungan
langsung dengan
usus/gastrofaskuler.
Bentuk tubuh
1. Polip
bentuk Coelenterata yang menempel
pada tempat hidupnya. Pada ujung bebas
terdapat mulut yang dikelilingi tentakel.
Ujung tubuh lainnya digunakan sebagai
alat untuk menempel pada benda lain
2. Medusa
Bentuk ubur-ubur seperti payung yang
dapat berenang bebas.
KLASIFIKASI
Di bagi ke dalam 3 kelas:
1. Hydrozoa→Hydra dan Obelia
2. Scyphozoa→Aurellia aurita
3. Anthozoa→anemon laut dan koral
Siklus Hidup Obelia sp.
Anemon Laut
Peranan
Saat ini ubur-ubur telah dimanfaatkan untuk
dibuat tepung ubur-ubur dan diekspor ke
Jepang yang akan dimanfaatkan untuk
bahan kosmetik.
Beberapa jenis Coelenterata membentuk
karang atol dan karang pantai. Karang-
karang ini melindungi erosi pantai an
menjadi tempat persembunyian ikan.
Anemon laut yang berwarna-warni dapat
membentuk taman laut.
Ciri – ciri Filum Coelenterata

Memiliki rongga tubuh sbg


alat pencernaan
 Memiliki sel penyengat (cnidoblas / nematokis)
 Simetri radial
 Bentuk polip (tabung) dan medusa(lonceng /
payung)
 Merupakan hewan diploblastik
 Reproduksi secara sexual dan asexual.
 Pencernaan secara ekstraseluler dan intraseluler.
HEWAN COELENTERATA
POTONGAN MELINTANG
COELENTERATA
Klasifikasi Coelenterata
Dibagi menjadi 3 kelas:
 Hydrozoa
Ex: Hydra, Obelia
 Scyphozoa
Ex: Aurelia aurita (ubur-ubur)
 Anthozoa
Ex: Metridium sp. (mawar laut), Fungia
sp., Oculina, Meandrina, Epiactis
A. Hydra
Hydra
SIklus reproduksi Obelia
B. Scyphozoa
 Bentuk polip dan medusa

B
SIKLUS HIDUP Coelenterata
(Cacing pipih)
FILUM PLATYHELMINTHES
 Lapisan tubuh Triploblastik.
 Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m.
 Tubuh simetri bilateral, pipih Tidak memiliki
rongga tubuh (acoelomata).
 Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus
(tanpa memiliki anus).
 Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan
ekskresi,hermaprodit.
 Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, dalam
tubuh hewan lain (parasit)
Klasifikasi
 Turbellaria (berambut getar)
Ex: Planaria
 Trematoda (cacing hisap)
Ex: Fasciola hepatica (cacing hati)
 Cestoda (cacing pita)
Ex: Taenia saginata, Taenia solium
A. Turbellaria (cacing berambut
getar)
 Planaria

silia pada
permukaan
tubuh
digunakan
untuk
bergerak.
Planaria
B. Trematoda
 CACING HATI alat isap digunakan untuk
menempel dan menghisap
makanan pada inangnya
 Bagian – bagian tubuh Cacing hati
LARVA CACING HATI (kista)
 Larva cacing hati
Siklus Hidup Fasciola hepatica
C. CACING PITA
Struktur cacing pita
bentuk seperti pita tubuh terdiri dari bagian skoleks,
leher, dan proglotit.
BAGIAN KEPALA CACING PITA
 scolex
Suckers/pengisap Rostelum/pengait
Taenia saginata
Daur hidup cacig pita
(Cacing gilig)
Ascaris lumbricoides
(cacing perut)
Cacing perut (Ascaris
lumbricoides)
Elefantiasis
Cacing tambang
(Cacing gelang)
Klasifikasi
 Polychaeta (rambut banyak)
Ex: Nereis, Arenicola, cacing wawo, cacing
palolo
 Oligochaeta (rambut sedikit)
Ex: Lumbricus teretris (cacing tanah),
Tubifeks (cacing darah)
 Hirudinae
Ex: Hirudo medicinalis (lintah),
Haemodipsa zeylanica (pacet)
LINTAH (Hirudo medicinalis)
CACING TANAH
BAGIAN BAGIAN TUBUH CACING TANAH

 Terdiri dari tiga bagian yaitu:

mulut

klitelum

anus
(Hewan bertubuh lunak)
Gastropoda
(kaki perut)
Struktur Gastropoda
Chepalophoda
(kaki di kepala)
Pelecypoda
(kaki pipih)
 Trydacna
Amphineura

Cryptochiton
sp atau kiton
Scaphopoda
(Hewan kaki beruas-ruas)
Ciri-ciri (1)
 Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada
(toraks) dan perut (abdomen).
 Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung
oleh rangka luar dari kitin.
 Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat
rahang lateral yang beradaptasi untuk mengunyah dan
mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh.
 Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung
terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh.
 Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air
bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di
darat bernafas dengan paru-paru buku atau
permukaan kulit dan trakea.
Ciri-ciri (2)
 Sistem saraf berupa tanggal tali. Ganglion otak
berhubungan dengan alat indera.
 Arthropoda memiliki alat indera seperti antena
yang berfungsi sebagai alat peraba, mata
tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet),
organ pendengaran (pada insecta) dan
statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea.
 Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau,
saluran Malpighi.
 Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi
kebanyakan internal (di dalam tubuh)
Klasifikasi
 Kelas Crustacea (golongan udang).
 Kelas Arachnida (golongan kalajengking
dan laba-laba).
 Kelas Myriapoda (golongan luwing).
 Kelas Insecta (serangga)
Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (1)
Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (2)
1. Crustacea (udang)
Peran: sbg
plankton
Lobster
2. Arachnida (laba-laba)
Klasifikasi:
1. Scorpionida
2. Arachnoidea
3. Acarina
a. Scorpionida (kalajengking)
 contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp,
Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng
(Buthus)
 Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan
ruas terakhir berubah menjadi alat
pembela diri.
b. Arachnoidea (laba-laba)
 Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana,
Afrika Selatan)
 Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia
Tenggara)
 Laba-laba penjerat (di Malaysia)
 Laba-laba pemburu (di Meksiko)
 Laba-laba srigala
 Laba-laba beracun Latrodectes natans dan
Laxosceles reclusa
 Tarantula (Rhechostica hentz)
c. Acarina
 Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
 Caplak unggas (Dermanyssus)
 Caplak sapi (Boophilus annulatus)
 Tungau (Dermacentor sp.)
Peran Arachnida:
 Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga terutama serangga hama.
 Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga
banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina
misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada
manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.
3. Myriapoda
 Klasifikasi:
a. Chilopoda (kaki 1 psg tiap ruas)
b. Diplopoda (kaki 2 psg tiap ruas)
4. Insecta (serangga)
Hemimetabola
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai
sifat dan bentuk sama dengan dewasanya.
Dalam fase ini serangga muda mengalami
pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah
berkembangnya semua organ tubuh dengan
baik, termasuk alat perkembangbiakan serta
sayapnya
Holometabola
 Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna.
 Tahapan dari daur serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah telur – larva –
pupa – imago.
 Larva adalah hewan muda yang bentuk dan
sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah
kepompong dimana pada saat itu serangga tidak
melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi
penyempurnaan dan pembentukan organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase
perkembangbiakan.
Metamorfosis Kupu-kupu
Peran menguntungkan:
 Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah
sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
 Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan
madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
 Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera
membuat kepompong yang dapat menghasilkan
sutra (contoh: Bombix mori).
 Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva
lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara
musiman.
 Merupakan mata rantai makanan yang amat
penting bagi kehidupan.
Peran merugikan:
 Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus,
kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
 Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang,
kumbang kelapa, ulat.
 Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata
lugens (wereng)
 menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang
sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga
tanaman padi menjadi puso.
 Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu
kepala dan kutu busuk.
 Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai)
oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
 Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun
ikan.
 Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan
rayap.
(Hewan kulit berduri)
Sistem Tubuh Echinodermata:
 Sistem Reproduksi: Echinodermata mempunyai jenis
kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan
betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam
air laut.
 Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah
sempurna.
 Sistem Pernafasan: Echinodermata bernafas
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae)
 Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya
tereduksi, sukar diamati
 Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf
1. Asteroidea (Bintang laut)
2. Echinoidea (Landak laut)
3. Ophiuroidea (Bintang ular)
4. Crinoidea (Lilia laut)
5. Holothuroidea (Mentimun laut)
Daftar Istilah:
 Abdomen : bagian perut
 Antena : sungut
 Apterygota : serangga tak bersayap
 Decapoda : hewan berkaki sepuluh
 Imago : bentuk serangga dewasa
 Kokon : selaput pelindung pupa dari insecta
 Nimfa : serangga muda yang bentuknya sama
dengan bentuk dewasanya tetapi sebagian
organ tubuhnya belum berkembang dengan
baik.
Daftar Istilah:
 Oselus : mata tunggal
 Ovipositor : tempat untuk menyimpan telur,
terletak pada ujung terakhir perut belakang
betina.
 Statocyst : alat keseimbangan pada udang
 Esofagus : kerongkongan
 Posterior : bagian ujung belakang dari tubuh
 Eksdisis : pergantian kulit
 Autotomi : pemutusan sebagian anggota tubuh
Daftar Istilah:
 Karapaks : penutup cephalopoda dan cirsipedia
 Cephalothorax : bagian kepala menyatu dengan
bagian dada
 Parthenogenesis : terbentuknya individu baru
tanpa melalui pembuahan gamet jantan dan
gamet betina
 Amubalakral : kaki pembuluh pada hewan
Echinodermata
 Ampula : gelembung otot pada hewan
Echinodermata
Daftar Istilah:
 Sistem ambulakral : sistem saluran alir pada
hewan echinodermata yang berfungsi untuk
bergerak, bernafas atau membuka mangsa.
 Tentakel : lengan hewan tingkat rendah yang
panjang
 Pericardial : ruangan tempat jantung
 Madreprodit : lubang yang dilengkapi dengan
sejenis saringan tempat keluar masuknya air
laut, pada Echinodermata
Poikiloterm dan Homoiterm
1. Poikiloterm (berdarah dingin)
Hewan yang sangat bergantung pada suhu di
lingkungan luarnya untuk meningkatkan suhu tubuhnya
karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan sisitem
metabolismenya hanya sedikit.
Suhu tubuh hewan ini berubah sesuai dengan suhu
lingkungannya.
2. Homoiterm (berdarah panas)
Hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi
panas di dalam tubuh, yang merupakan hasil samping
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini konstan, tidak
dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar
Fertilisasi
Pembuahan atau fertilisasi (singami)
adalah peleburan dua gamet yang dapat
berupa nukleus atau sel-sel bernukleus
untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau
peleburan nukleus.
 Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan
 akuatik): gamet-gametnya dikeluarkan dari
dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.
 Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi
 dengan kehidupan di darat): sperma
 dimasukkan ke dalam daerah reproduksibetina
yang kemudian disusul dengan fertilisasi.
Setelah pembuahan, telur itu membentuk
membran fertilisasi untuk merintangi
pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang
sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi
telur.
Lamprey dan Ikan Hantu
Hiu dan Pari
Ikan Sepat, Mas dan Kakap
Labirin

Anda mungkin juga menyukai