Anda di halaman 1dari 107

Zoologi Invertebrata

DEKA MAULANA
JOHANES ARFIN
AL-ZUHRI
INDRA TRIYOGI
CIRI CIRI UMUM KINGDOM ANIMAL

 Eukariot,
 Multiseluler
 Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
 Heterotrof
 Dapat bergerak untuk memperoleh makanan
dan mempertahankan hidupnya
SIMETRI TUBUH
A B C
 Terdiri dari tiga
LAPISAN LEMBAGA

 Diploblastik  Triploblastik
Memiliki dua lapisan Memiliki tiga lapisan
lembaga / tubuh yaitu: lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar Ektoderm
1. Lapisan luar Ektoderm. 2. Lapisan tengah
2. Lapisan dalam Mesoderm
Endoderm. 3. Lapisan dalam
Endoderm
RONGGA TUBUH

 Tidak memiliki rongga tubuh (Planaria)

A
RONGGA TUBUH
 Memiliki rongga tubuh semu/palsu
(Nemathelminthes)

P
RONGGA TUBUH

 Memiliki rongga tubuh (Annelida)

S
Klasifikasi
Kingdom Animal

Filum invertebrata (tidak memiliki ruas-


ruas tulang belakang)

Filum vertebrata (memiliki ruas-ruas


tulang belakang)
1. Protozoa
Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga)
a. Porifera Hewan berpori
b. Coelenterata Hewan berongga
c. Platyhelminthes Cacing pipih
A. Avertebrata d. Nemathelminthes Cacing gilig
Tidak bertulang
2. Metazoa e. Annellida Cacing gelang
belakang
Hewan bersel banyak f. Mollusca Hewan lunak
g. Arthropoda Hewan kaki beruas2

h. Echinodermata Hewan berkulit duri

1. Pisces Ikan

B. Vertebrata 2. Amphibi Hidup di 2 alam

Bertulang 3. Reptil Hewan melata


belakang 4. Aves Burung

5. Mamalia Hewan menyusui


Invertebrata terdiri dari 8 filum:

 Porifera (Hewan berpori)


 Coelenterata (Hewan berongga)
 Platyhelminthes (Cacing pipih)
 Nemathelminthes (Cacing gilig)
 Annelida ( Cacing gelang )
 Mollusca ( Hewan lunak )
 Arthropoda ( hewan kaki berbuku-buku )
 Echinodermata ( Hewan berkulit duri )
(Hewan berpori)
Ciri-ciri filum porifera
 Tubuh umumnya asimetri (tidak beraturan) , beberapa simetri
radial
 Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung
 Tubuhnya berpori/ memiliki
lubang-lubang kecil
 Belum memiliki jaringan dan organ shg disebut parazoa
 Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton)
 Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air tawar.
 Reproduksi secara sexual maupun asexsual
Klasifikasi porifera berdasarkan bahan
penyusun rangka

 Kelas Hexactinellida (tubuh memiliki spikula


yang tersusun dari silika mirip bintang 6
lengan)
 Kelas Demospongiae (tubuh tersusun dari
serabut spongin)
 Kelas Calcarea (tubuh tersusun dari calsium
carbonat )
Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air

 Tipe askonoid (pori/ostium berhubungan langsung


ke spongeosol.

 Sikonoid (pori / ostium dihubungkan dengan saluran


bercabang dengan spongeosol)

 Leukonoid (pori / ostium banyak serta bercabang -


cabang membentuk rongga – rongga kecil.
TIPE SALURAN AIR PADA PORIFERA

 Terdiri dari tiga tipe (Askon, sikon, leukon)


Bagian – bagian tubuh porifera
(Hewan berongga)
Ciri – ciri Filum Coelenterata

Memiliki rongga tubuh sbg alat


pencernaan
 Memiliki sel penyengat (cnidoblas / nematokis)
 Simetri radial
 Bentuk polip (tabung) dan medusa(lonceng / payung)
 Merupakan hewan diploblastik
 Reproduksi secara sexual dan asexual.
 Pencernaan secara ekstraseluler dan intraseluler.
HEWAN COELENTERATA
POTONGAN MELINTANG
COELENTERATA
Klasifikasi Coelenterata

Dibagi menjadi 3 kelas:


 Hydrozoa
Ex: Hydra, Obelia
 Scyphozoa
Ex: Aurelia aurita (ubur-ubur)
 Anthozoa
Ex: Metridium sp. (mawar laut), Fungia sp.,
Oculina, Meandrina, Epiactis
A. Hydra
Hydra
SIklus reproduksi Obelia
B. Scyphozoa

 Bentuk polip dan medusa


A

B
SIKLUS HIDUP Coelenterata
(Cacing pipih)
FILUM PLATYHELMINTHES
 Lapisan tubuh Triploblastik.
 Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m.
 Tubuh simetri bilateral, pipih Tidak memiliki rongga
tubuh (acoelomata).
 Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus (tanpa
memiliki anus).
 Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan
ekskresi,hermaprodit.
 Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, dalam tubuh
hewan lain (parasit)
Klasifikasi

 Turbellaria (berambut getar)


Ex: Planaria
 Trematoda (cacing hisap)
Ex: Fasciola hepatica (cacing hati)
 Cestoda (cacing pita)
Ex: Taenia saginata, Taenia solium
A. Turbellaria (cacing berambut getar)

 Planaria
silia pada
permukaan
tubuh
digunakan
untuk
bergerak.
B. Trematoda
alat isap digunakan untuk
menempel dan menghisap
 CACING HATI
makanan pada inangnya
 Bagian – bagian tubuh Cacing hati
LARVA CACING HATI (kista)
 Larva cacing hati
C. CACING PITA
Struktur cacing pita
bentuk seperti pita tubuh terdiri dari bagian skoleks,
leher, dan proglotit.
BAGIAN KEPALA CACING PITA
 scolex
Suckers/pengisap Rostelum/pengait
Taenia saginata
Daur hidup cacig pita
(Cacing gilig)
Ascaris lumbricoides
(cacing perut)
(Cacing gelang)
Klasifikasi

 Polychaeta (rambut banyak)


Ex: Nereis, Arenicola, cacing wawo, cacing
palolo
 Oligochaeta (rambut sedikit)
Ex: Lumbricus teretris (cacing tanah), Tubifeks
(cacing darah)
 Hirudinae
Ex: Hirudo medicinalis (lintah), Haemodipsa
zeylanica (pacet)
LINTAH (Hirudo medicinalis)
CACING TANAH
BAGIAN BAGIAN TUBUH CACING TANAH

 Terdiri dari tiga bagian yaitu:


mulut

klitelum

anus
(Hewan bertubuh lunak)
Gastropoda
(kaki perut)
Struktur Gastropoda
Chepalophoda
(kaki di kepala)
Pelecypoda
(kaki pipih)

 Trydacna
Amphineura

Cryptochiton
sp atau kiton
Scaphopoda
(Hewan kaki beruas-ruas)
Ciri-ciri (1)
 Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada
(toraks) dan perut (abdomen).
 Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung
oleh rangka luar dari kitin.
 Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat
rahang lateral yang beradaptasi untuk mengunyah
dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh.
 Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung
terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh.
 Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air
bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di
darat bernafas dengan paru-paru buku atau
permukaan kulit dan trakea.
Ciri-ciri (2)
 Sistem saraf berupa tanggal tali. Ganglion otak
berhubungan dengan alat indera.
 Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang
berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus)
dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada
insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada
Curstacea.
 Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran
Malpighi.
 Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi
kebanyakan internal (di dalam tubuh)
Klasifikasi

 Kelas Crustacea (golongan udang).


 Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan
laba-laba).
 Kelas Myriapoda (golongan luwing).
 Kelas Insecta (serangga)
Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (1)
Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (2)
1. Crustacea (udang)
Peran: sbg
plankton
Lobster
2. Arachnida (laba-laba)

Klasifikasi:
1. Scorpionida
2. Arachnoidea
3. Acarina
a. Scorpionida (kalajengking)

 contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp,


Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng
(Buthus)
 Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan
ruas terakhir berubah menjadi alat pembela
diri.
b. Arachnoidea (laba-laba)

 Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika


Selatan)
 Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
 Laba-laba penjerat (di Malaysia)
 Laba-laba pemburu (di Meksiko)
 Laba-laba srigala
 Laba-laba beracun Latrodectes natans dan
Laxosceles reclusa
 Tarantula (Rhechostica hentz)
c. Acarina

 Caplak kudis (Sacroptes scabiei)


 Caplak unggas (Dermanyssus)
 Caplak sapi (Boophilus annulatus)
 Tungau (Dermacentor sp.)
Peran Arachnida:
 Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga terutama serangga hama.
 Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga
banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina
misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada
manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada
ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.
3. Myriapoda

 Klasifikasi:
a. Chilopoda (kaki 1 psg tiap ruas)
b. Diplopoda (kaki 2 psg tiap ruas)
4. Insecta (serangga)
Hemimetabola

1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat
dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase
ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah
berkembangnya semua organ tubuh dengan baik,
termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya
Holometabola
 Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna.
 Tahapan dari daur serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa
– imago.
 Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya
berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong
dimana pada saat itu serangga tidak melakukan
kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan
dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa
atau fase perkembangbiakan.
Peran menguntungkan:
 Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat
membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga.
 Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu.
Misal: lebah madu (Apis mellifera).
 Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh:
Bombix mori).
 Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
 Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi
kehidupan.

Peran merugikan:
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus,
kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
 Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang,
kumbang kelapa, ulat.
 Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata
lugens (wereng)
 menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit)
yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi
menjadi puso.
 Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu
kepala dan kutu busuk.
 Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai)
oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
 Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun
ikan.
 Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan
rayap.
(Hewan kulit berduri)
Sistem Tubuh Echinodermata:
 Sistem Reproduksi: Echinodermata mempunyai jenis
kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan
betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam
air laut.
 Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah
sempurna.
 Sistem Pernafasan: Echinodermata bernafas
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae)
 Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya
tereduksi, sukar diamati
 Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf
1. Asteroidea (Bintang laut)
2. Echinoidea (Landak laut)
3. Ophiuroidea (Bintang ular)
4. Crinoidea (Lilia laut)
5. Holothuroidea (Mentimun laut)
Daftar Istilah:
 Abdomen : bagian perut
 Antena : sungut
 Apterygota : serangga tak bersayap
 Decapoda : hewan berkaki sepuluh
 Imago : bentuk serangga dewasa
 Kokon : selaput pelindung pupa dari insecta
 Nimfa : serangga muda yang bentuknya sama dengan
bentuk dewasanya tetapi sebagian organ tubuhnya
belum berkembang dengan baik.
Daftar Istilah:
 Oselus : mata tunggal
 Ovipositor : tempat untuk menyimpan telur, terletak
pada ujung terakhir perut belakang betina.
 Statocyst : alat keseimbangan pada udang
 Esofagus : kerongkongan
 Posterior : bagian ujung belakang dari tubuh
 Eksdisis : pergantian kulit
 Autotomi : pemutusan sebagian anggota tubuh
Daftar Istilah:
 Karapaks : penutup cephalopoda dan cirsipedia
 Cephalothorax : bagian kepala menyatu dengan
bagian dada
 Parthenogenesis : terbentuknya individu baru tanpa
melalui pembuahan gamet jantan dan gamet betina
 Amubalakral : kaki pembuluh pada hewan
Echinodermata
 Ampula : gelembung otot pada hewan Echinodermata
Daftar Istilah:
 Sistem ambulakral : sistem saluran alir pada hewan
echinodermata yang berfungsi untuk bergerak,
bernafas atau membuka mangsa.
 Tentakel : lengan hewan tingkat rendah yang panjang
 Pericardial : ruangan tempat jantung
 Madreprodit : lubang yang dilengkapi dengan sejenis
saringan tempat keluar masuknya air laut, pada
Echinodermata

Anda mungkin juga menyukai