Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman Biologi HEWAN VERTEBRATA dan INVERTEBRATA 30

September 2021

PENGERTIAN ANIMALIA INVERTEBRATA (Hewan Invertebrata)


Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung atau kolom
vertebral. Sebagian besar hewan adalah invertebrata. Istilah Invertebrata sendiri
merupakan bentuk awal ‘Vertebra’  yang berasal dari kata Latin. ‘Vertebra’ pada
umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang dari vertebrata’.
Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa, yang mengandung arti
‘mereka yang bukan veterbrae’.

Porifera Avertebrata atau Invertebrata merupakan istilah yang di ungkapkan oleh


Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak mempunyai tulang
belakang. Invertebrata mencakup hampir semua hewan kecuali hewan vertebrata
(reptil, aves, pisces, amfibia, serta mamalia) Invertebrata adalah kelompok yang
paling beragam dan memiliki sekitar 12 juta spesies hidup. Sebagian besar hewan di
bumi adalah invertebrata. Mereka adalah hewan berdarah dingin dengan suhu tubuh
yang tergantung pada suhu atmosfer.

CIRI-CIRI HEWAN INVERTEBRATA


Ciri utama yang memisahkan invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya
tulang belakang dan tulang punggung. Mereka adalah organisme multiseluler, mereka
benar-benar tidak memiliki dinding sel:

 Animali Invertebrata tidak memiliki tulang endoskeleton keras karena


kurangnya sistem tulang yang kompleks, beberapa invertebrata cenderung lambat
dan berukuran kecil di alam. Karena kurangnya tulang punggung dan sistem saraf
kompleks invertebrata tidak dapat menempati beberapa lingkungan, meskipun
mereka ditemukan di lingkungan yang keras.

 Tubuh Invertebrata dibagi menjadi tiga bagian – kepala, dada dan perut.
Mereka tidak memiliki paru-paru untuk respirasi. Respirasinya terjadi melalui
kulit. Beberapa kelompok invertebrata memiliki eksoskeleton keras dari kitin.
Kebanyakan dari mereka memiliki jaringan, dengan organisasi sel tertentu.
Kebanyakan juga bereproduksi secara seksual oleh fusi gamet jantan dan betina.
Beberapa invertebrata seperti spons yang menetap, tetapi sebagian besar
organisme adalah motil. Kebanyakan invertebrata diatur dengan organisasi tubuh
simetris Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri atau

 Invertebrata adalah organisme yang paling beragam hadir di bumi. Hampir


95% dari populasi hewan dari invertebrata. Berdasarkan Uni Internasional
tentang Konservasi Alam pada saat tahun 2009 lebih dari 1,3 juta invertebrata
diidentifikasi. Invertebrata mencakup sekitar 75% dari spesies yang dikenal di
Planet. Jumlah aktual invertebrata tidak diketahui, ada beberapa prediksi bahwa
mungkin ada puluhan juta invertebrata, sebagian besar adalah serangga.
Invetebrata mencakup semua hewan yang tidak termasuk dalam filum Chordata.
Contoh umum termasuk kerang, siput, laba-laba, kecoa, cacing, bintang ikan,
gurita, berikut beberapa golongan Animalia invertebrate.

 Porifera – Spons, Sycon (scypha), Spongilla (spons air tawar) dan Euspongia
(spons mandi).

 Cnidaria – Aurelia, Adamis, Hydra, anemon laut, Physalia (kapal perang


Portugis), Pennatula, Gorgonia, Meandrina.

 Ctenophora – Pleurobranchia dan Ctenophora.


 Platyhelminthes – Taenia (cacing pita), Fasciola (cacing hati).
 Aschelminthes – Ascaris (bulat cacing), Wuchereria (cacing filaria),
Ancylostoma (cacing tambang).

 Annelida – Nereis, Pheretima (cacing tanah) dan Hirudinaria (lintah pengisap


darah).
 Arthropoda – Apis (lebah madu), Bombyx (ulat), Laccifer (lac serangga);
Nyamuk – Anopheles, Culex dan Aedes; Locusta (belalang); Limulus (kepiting).

 Mollusca – Chaetopleura (Chiton), Loligo (cumi-cumi), Pila (apple siput),


Pinctada (tiram mutiara), Sepia (sotong), Loligo (cumi-cumi), Octopus (ikan
setan), Aplysia (hare laut), Dentalium.

 Echinodermata – Asterias (ikan bintang), Echinus (landak laut), Antedon (lily


laut), Cucumaria (teripang), Ophiura (bintang rapuh).

KLASIFIKSI HEWAN INVERTEBRATA


Animalia Invertebrata adalah organisme yang paling beragam di bumi. Hampir 95%
dari populasi hewan masuk dalam kategori invertebrata. Berdasarkan Uni
Internasional tentang Konservasi Alam 2009 lebih dari 1,3 juta invertebrata
diidentifikasi. Invertebrata mencakup sekitar 75% dari spesies di Planet Bumi, hingga
jumlah aktualnya tidak diketahui. Berikut ini klasifikasi Animalia Invertebrata :

ORDO ASTERIODEA
Ordo Asteriodea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk seperti bintang
dengan lima lengan, duri-duri pendek dan tumpul, memiliki mulut dan anus, daya
regenerasi sangat besar, dan alat gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya: Astrias
vulgaris (bintang laut besar).

ORDO OPHIUROIDEA
Ordo (kelas) Ophiuroidea Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan lengan
panjang yang berjumlah 5 buah. Alat gerak kaki ambulakral, memiliki mulut, tetapi
tidak memiliki anus. Contohnya: Ophiothix fragillis (bintang ular laut).
ORDO ECHINOIDEA
Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh berbentuk bulatan,
tidak berlengan, memiliki duri-duri yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki
ambulakral, beberapa spesies memiliki kelenjar racun pada duri- durinya, dan
memiliki saluran pencernaan yang komplit, yaitu mulut-anus. Contohnya:
Echinocardium cordatum (landak laut).

ORDO HOLOTHUROIDEA
Ordo (kelas) Holothuroidea memiliki Tubuh yang berbentuk bulat panjang, osikula
yang halus, memiliki mulut dan anus, dan di sekitar mulut terdapat tentakel yang
dapat digerakkan (ditarik dan dijulurkan), alat gerak kaki ambulakral. Contohnya:
Cucumari planci (teripang).

ORDO CRINODEA
Ordo (kelas) Crinodea memiliki Tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat di
dasar laut, hidup di laut dalam dan memiliki daya regenerasi yang tinggi Grameds.

FILUM-FILUM HEWAN INVERTEBRATA


FILUM PROTOZOA
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan
tumbuhan dan hewan, Protozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau
vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan atau generatif
konjugasi. Filum Protozoa terbagi menjadi beberapa kelas :

 Kelas hewan berambut getar (cikata)


 Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
 Kelas hewan berspora (sporozoa)
 Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

FILUM PORIFERA
Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang
melekat pada suatu dasar laut, jadi porifera dapat berpindah tempat dengan bebas,
tubuh porifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya
dan mempunyai rongga di bagian dalam) porifera dapat berkembang biak dengan cara
generatif dan vegetatif. Porifera terdiri dari tiga kelas, berikut beberapa diantaranya:

 Kelas corcorea: Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang
dangkal, contoh seghpha SP, charsarina SP
 Kelas hexactinelida: Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam.
Contohnya pnerorepa SP.

 Kelas demospangia: Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contohnya


spongia SP.

FILUM COELENTRATA
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata
mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar
dan tidak berpindah. Coelentrata terdiri dari 3 kelas Kelas anthozoa, Kelas hydrozoa
dan Kelas scyphozoan. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

 Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan


segmen identik, mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi).

 Memiliki bentuk seperti tabung.


 Dikelilingi tentakel di sekitar mulut Lapisan tubuh coelenterata terdri dari
jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta sistem otot yang
membujur dan menyilang (mesoglea).

 Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri
disebut dengan nematocyt.

 Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan
berkoloni.

 Memiliki sel penyengat (nematosis).


 Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil).
 Tidak memiliki organ atau sistem organ.
 Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh
.mereka dan dapat mendeteki sinyal di lingkungannya.

FILUM PLATYHELMINTHES
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines
(cacing). Platyhelminthes berate juga mempunyai pipih. Hewan golongan ini
mempunyai tubuh simetris bilateral (kedua sisi sama). Platyhelminthes terbagi dalam
tiga kelas yaitu Kelas turbellaria (cacing berambut getar), Kelas trematoda (cacing
isap), dan Kelas cestroda (cacing pita). Ciri-Ciri umumnya antara lain sebagai berikut:

 Tubuh simetris bilateral.


 Bentuk tubuhnya pipih dan lunak.
 Tubuh tidak bersegmen kecuali Cestoda.
 Lapisan tubuh Triploblastik Aselomata.
 Alat eksresinya menggunakan flame cell.
 Mempunyai mata.
 Bersifat Hermafrodit.
 Tidak mempunyai alat respirasi.
 Sistem pencernaan melalui Gastrovaskuler.
 Sistem saraf adalah Ganglion.
 Hidup bebas di air tawar dan tempat lembab.

FILUM MOLLUSCA
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak. Tubuh lunaknya dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Sesuai dengan namanya,
hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan
kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem
pernapasan, dan sistem pengeluaran. Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas Kelas
lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram), Kelas gastropoda (golongan siput),
Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi) dan Kelas amphineura. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:

 Tubuhnya bilateral simetris.


 Dinding tubuhnya bersifat tripoblastik.
 Tubuh pendek terlindung cangkokyang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan
oleh zat mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang.

 Alat pencernaan telah berkembang sempurna Kecuali pada Cephalopoda,


peredaran darahnya terbuka jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi
pericardium.

 Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang atau mantel.


 Alat ekskresinya berupa ginjal Reproduksi secara seksual.
 Sistem syarafnya berupa tiga pasang simpul syaraf (ganglion) yaitu ganglion
serebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal, ketiganya dihubungkan oleh
serabut-serabut syaraf.

 Alat kelamin umumnya terpisah (dioesus), tetapi ada pula yang hermaphrodit.
Yang berkelamin terpisah, pembuahannya eksternal.

FILUM ENCHINODERMATA
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah
kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Filum enchinodermata terdiri dari lima
kelas yaitu Kelas bintang laut (asteroidal), Kelas landak laut (echinoidal), Kelas
bintang laut (opiuroidal), Kelas lilin laut (crinoidal) dan Kelas teripong
(holothuroidae). Dengan Ciri-ciri sebagai berikut:

 Memiliki tiga lapisan embrional (triploblastik).


 Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase dewasa.
 Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior.
 Euselomata atau selomata.
 Tidak memiliki segmen tubuh.
 Sistem pencernaan sempurna, dengan beberapa jenis yang tidak memiliki
anus.
 Tidak memiliki sistem peredaran darah.
 Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulaedan. Ada juga yang
menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung), atau teripang laut.

 Tidak memiliki sistem ekskresi.


 Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf jala.
 Reproduksi secara aseksual (regenerasi) dan seksual.
 Pada umumnya memiliki kelamin yang terpisah namun beberapa jenis bersifat
hermaprodit.

 Penyokong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton), berupa pelat dan


berada dibawah kulit.

FILUM ANTROPODA
Arthropoda atau organisme berbuku-buku. Filum Artropoda memiliki spesies yang
paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di seluruh dunia. Arthropoda
berasal dari bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki
yang berarti merupakan hewan dengan kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Tubuh
Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata. Filum ini
mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh
dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia.
Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna,
pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk). Filum antropoda
terdiri atas:

 Kelas serangga (insecta).


 Kelas laba-laba (arachoidae).
 Kelas udang-udangan (erustacea).
 Kelas lipan (mynapoda).
 

SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN INVERTEBRATA


Sistem pencernaan pada Animalia invertebrata Misalnya pada amoeba yang
merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri.
Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.
Saat amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang
mengarah pada makanan selanjutnya, yang dikelilingi kaki semu kemudian makanan
tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan
yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi
pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna berupa sari makanan yang diserap
dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sistem pencernaan pada golongan hermes Misalnya pada cacing tanah dengan saluran
pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.
Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk
mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing
tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi
kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat
menetralkan sifat asam makanannya.

Sistem pencernaan pada hewan insect atau serangga misalnya belalang mempunyai
tembolok yang berfungsi menyimpan makanan sementara. Pada bagian sebelah bawah
tembolok terdapat kelenjar ludah yang dialirkan melalui saluran induk ke dalam
rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal
makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian
depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa
makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui saluran pembuangan atau
anus.

MANFAAT HEWAN INNVERTEBRATA


 Sumber Makanan : Beberapa filum invertebrata dapat menjadi sumber
makanan untuk manusia dan hewan lainnya. Anggota kelompok Mollusca
(seperti remis hijau, cumi, cumi), krustasea (udang udangan) dan beberapa
serangga (serangga) menjadi sumber makanan kaya protein khusus untuk
manusia. Tidak hanya faktor bilangan melimpah di alam yang membuat banyak
invertebrata sebagai sumber makanan untuk vertebrata atau invertebrata sendiri.

 Bagi Lingkungan : Peran invertebrata di daerah lingkungan adalah:


Penciptaan keragaman (keanekaragaman hayati) pada skala biosfer. Jumlah
invertebrata sangat besar, terutama di kerajaan Animalia.

 Simbiosis dengan organisme lain, misalnya siap melindungi organisme


lain, seperti populasi karang, spons dan Anemon laut dapat bertindak sebagai
rumah atau sarang ikan dan hewan laut lainnya.
 Berpartisipasi dalam rantai makanan. Hal ini tidak hanya sebagai
konsumen bahwa ada spesies yang juga bertindak sebagai agen dekomposisi.
Beberapa anggota Annelida seperti Lumbricus SP. Merupakan kapal perusak
di rantai makanan. Sementara di ekosistem laut, beberapa spesies
Echinodermata juga dapat bertindak sebagai dekomposisi dalam air.

 Daya tarik ekowisata, seperti ekosistem terumbu karang dengan


berbagai karang, Anemon dan invertebrata lainnya sebagai perlindungan
untuk invertebrata dapat menjadi daya tarik wisatawan. Selain itu, beberapa
Taman Nasional juga dapat memiliki kelimpahan spesies invertebrata seperti
populasi spesies yang berbeda dari Butterflies di TN. Bantimurung, yang
disebut kerajaan Butterfly. Di Indonesia ada juga tempat wisata yang
memiliki ubur-ubur yang tidak menyengat.

 Bagi Kesehatan: Dalam bidang kesehatan, beberapa anggota dapat bertindak


sebagai obat dan juga bertindak sebagai parasit dan menyebabkan penyakit
berbahaya bagi manusia, terutama anggota PhylumPlatyhelminthes dan
Nemathelminthes:
 Pembuatan senyawa bioaktif untuk obat-obatan, dapat ditemukan pada
anggota Porifera bersimbiosis dengan bakteri.

 Terapi Kesehatan, seperti aplikasi Leam dan akupunktur dengan


sengatan lebah.

 Bagi Pertanian: Membantu menyerbuki tanaman pertanian seperti yang


dilakukan oleh lebah, kupu-kupu dan serangga lainnya. Membantu memelihara,
menggembleng, ventilasi lantai, seperti yang dilakukan oleh cacing tanah.
Sebagai perusak tanaman hama, seperti yang terjadi di lalat buah, walang sangit,
belalang dan anggota Mollusca seperti siput.

 Bagi Peternakan: Sebagai produser madu. Lebah madu dan beberapa spesies
lain dari anggota Insecta yang dapat menghasilkan madu. Pembuatan bahan
sutera, dimana Ulat sutra dapat dibudidayakan untuk diambil dari kepompong
sebagai bahan yang terbuat dari benang sutera. Beberapa spesies seperti cacing
tanah dan beberapa jenis serangga yang sengaja ditanam untuk digunakan
sebagai bahan baku untuk obat, makanan, kosmetik Asia dan pakan ternak.

 Bagi Pendidikan atau Penelitian: Struktur tubuhnya yang sederhana


membuat invertebrata menjadi objek penelitian. Seperti lalat buah sering
digunakan sebagai objek penelitian genetik, pemantauan perkembangan embrio
dengan landak laut sebagai objek, dan invertebrata juga dapat digunakan sebagai
review elain itu, beberapa jenis serangga juga digunakan sebagai sumber
informasi penting di bidang forensik.

Anda mungkin juga menyukai