Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia hewan (Animalia) adalah suatu kingdom yang anggotanya beragam
dimuka bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan,
perkembangbiakkan, dan lain lain. Dimuka bumi ini terdapat hewan yang
merugikan dan juga menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Hewan banyak
mengandung protein yang berperan penting untuk tubuh. Hewan juga sangat
berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa adanya
hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa ciri-ciri umum Animalia?
2) Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
3) Apa peranan Animalia dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan hewan-hewan yang telah
terklasifikasi di dalam kingdom Animalia.

1.4 Manfaat
1) Dapat mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2) Mengetahui ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan
dalam kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia


Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa.
Hewan merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak
memiliki dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh
jariangan saraf dan jaringan otot, sebagian bereproduksi secara seksual yang
terjadi melalui fertilisasi eksternal atau internal, serta memiliki bentuk tubuh dan
organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan
lapisan penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi
simetri radial dan simetri bilateral sebagai berikut :
1)Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar.
Hewan dengan simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan
bentuk tubuh radial sering disebut hewan radiata. Hewan radiata meliputi
Porifera, Coelenterata, dan Enchiodermata.
2) Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun
bersebelahan dengan bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi
dorsal, ventral, sisianterior, dan posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi
diploblastik dan triploblastic sebagai berikut :
1) Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm
(epidermis) dan endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk
displobatik meliputi hewan kelompok coelenterata.
2) Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm,
mesoderm, dan endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu :
a. Triploblastik Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak
memiliki rongga di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh.
Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).

2
b. Triploblastik Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang
memiliki rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari
mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing gilik).
c. Triploblastik Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki
rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari
mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, dan Vertebrata.

2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata


Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa dan
vertebrae yang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak
memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa
filum sebagai berikut :

A. Filum Porifera (Hewan Spons)

Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan


ferre(membawa). Porifera adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga
disebut sebagai hewan spons. Porifera merupakan anggota Animalia yang paling
primitif. Sebagian besar porifera hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar.
Porifera hidup secara heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.

3
Porifera memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan tipe saluran air,
bentuk tubuh porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
1) Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-
lubang langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju spongosol.
Contohnya Leucosolenia sp.
2) Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga
yang berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
3) Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang
ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga
yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya
Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan
tubuh berbulu, serta rangka tubuh bersifat kalkareus. Spikula berbentuk
monaxon dan triaxon. Calcarea banyak tersebar di laut dangkal seluruh
dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp.,
Chathrina sp.
2) Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung
banyak benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan
bentuk hewan menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contohnya
Euplectella aspergilium, Pheronema, Hyalonema sp.
3) Demospongiae
Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka.
Apabila ada yang memiliki rangka, rangkanya tersusun dari serabut-
serabut spongin dengan spikula dari zat silikat dan spikula berbentuk

4
monaxon atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp., Callyspongia sp.,
Clionia sp.

B. Filum Coelenterata/Cnidaria

Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang
berarti usus. Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh
sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan
hewan diploblastik atau tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan
endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa
spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni,
serta heterotrof sebagai karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1) Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup
berkoloni dan ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni
bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa
yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip, contohnya
Hydra.

5
2) Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk,
transparan, dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk
tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.

3) Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga.
Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni dan
tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya Metridium senile dan Giant
green anemone.

C. Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan


helminthes berarti cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih
dan memiliki tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta
hidup secara parasit dan ada juga yang hidup bebas di perairan. Platyhelmintes
dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup
di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2) Kelas Trematoda (Cacing isap)

6
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini
umumnya hidup di dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola
hepatica.
3) Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang
menyerupai pita, serta merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan
vertebrata dan bersifat hermafrodit. Contohnya Taenia solium.

D. Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh


silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik
pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides,
Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.

7
E. Filum Annelida

Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin
kecil dan eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk
seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata.
Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga
kelas yaitu :
1) Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-
batu di daerah pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi
kutikula dan bergerak dengan parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing
wawo), Lysidice oele (cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).
2) Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di
air tawar, namun ada pula di air laut, air payau, dan darat (tanah yang
lembab). Contohnya Lumbricus terrestris, Pheretima musica, Pheretima
posturna.
3) Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan
tubuh inang, bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh,
serta tidak mempunyai rambut, parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo
medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.

8
F. Filum Mollusca

Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca


adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada
yang bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan
darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca
dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1) Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan
simetri bilateral, kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang
mengandung insang dan hidup di laut yang umumnya melekat di dasar
perairan. Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
2) Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan
otot perutnya, memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya
sesuai dengan bentuk cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan Vivara
savanica. Namun terdapat juga vaginula (siput telanjang), contohnya
Deroceras reticulatum dan Milax gagtes.
3) Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau
tanduk yang terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.

9
4) Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya
simetris bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh
dapat berubah warna, serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan diri.
Contohnya Loligo pealii, Octopus sp., Sepia officinalis dan Nautilus
pompilius.
5) Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral,
sepasang cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis.
Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic dan nakreas.
Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.

G. Filum Enchinodermata

Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh


tersusun atas zat kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air
berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk membuka cangkang mangsa.
Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit, madreporikus, sirkomolaris,
saluran radialis, saluran lateral dan ampula. Berdasarkan bentuk tubuhnya
enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :

10
1) Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria,
seluruh permukaan tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta
hidup di daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya
Astropecten duplicatus, Crossaster papposus dan Oreaster occidentalis.
2) Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh
tubuh berkulit duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk
berjalan, serta hidup di derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam
lumpur, atau muara sungai. Contohnya Echinos esculenta, Diadema
saxtile, Strongylocentrotus sp.
3) Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang
panjang dan beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.

4) Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral.
Umumya hidup di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan
koral, atau membentuk tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
5) Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang
atau mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.

11
H. Filum Arthropoda

Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan
podos yang berarti kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki dan
tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka
tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan abdomen. Berdasarkan klasifikasinya
arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1) Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki
jalan dan lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan
menjadi dua subkelas yaitu :
a. Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda,
Copepoda, Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan
sebagai zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton.
Contohnya Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton
atau parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain
yang mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.

12
b. Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus
asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang
sembah. Contohnya Squilla empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut
serta mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak. Contohnya
Portunus sexdentatus.
2) Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak
beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
a. Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus
coudotus.
b. Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba.
Contohnya Heteropoda venatoria.
c. Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan.
Contohnya Scoarptes scabei.
3) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki
berjumlah banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a. Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk
pipih dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya
Scolopendra marsitans.

13
b. Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu.
Tubuhnya silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas.
Contohnya Trigoniulus corallines.
4) Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah
kaki dan tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang
mempunyai satu atau dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi
menjadi dua subkelas yaitu :
a. Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).
Bedasarkan asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi
menjadi dua superordo yaitu :
a. Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di
dalam kepompong dan termasuk holometabola.
b. Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh dan termasuk hemimetabola.
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis
tidak sempurna. Ciri-ciri serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo
sebagai berikut :
a. Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau
penggigit, mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan
karnivora. Contohnya Calopteryx maculata.
b. Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan
terlepas setelah kawin, tipe mulut menggigit, mata majemuk,
membentuk koloni besar, dan pemakan kayu. Contoh Reticulitermis
flavipes.

14
c. Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal,
sempit, dan kuat dari sayap belakang, serta memiliki tipe mulut
penggigit dan kaki belakang panjang dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d. Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan
menanduk sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut menusuk
dan mengisap. Contohnya Leptocorisa acuta.
e. Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan
yang mana hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta
memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap. Contohnya Nilaparvata
lugens.
Homometabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis
sempurna. Homometabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak
mempunyai mata facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b. Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap
keras, tipe mulut penggigit dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c. Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan
tipe mulut penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d. Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut
pengisap yang dilengkapi alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e. Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang berubah
menjadi halter, tipe mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan
pengisap. Contohnya Culex nafigans.

15
2.3 Peranan Animalia dalam Kehidupan
1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang
berguna sebagai bahan baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga
dimanfaatkan sebagai alat penggosok badan dan pembersih kaca. Lingkungan
terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air lain
terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly fish dimanfaatkan manusia sebagai
sumber makanan karena mengandung protein tinggi dan sebagai bahan pembuatan
kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai
penghancur sampah sebelum di uraikan serta dapat membantu menggemburkan
tanah. Beberapa jenis annelida dapat di konsumsi oleh manusia sebagai sumber
protein seperti cacing palolo dan cacing wawo. Selain itu lintah juga banyak di
manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi
merupakan sumber protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai
bahan makanan, Mollusca juga menghasilan bahan periasan yang bernilai
ekonomi tinggi. Teripang banyak dimanfaatkan manusia sebagai sumber nutrisi
yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton merupakan penyusun mata
rantai di ekosistem laut serta merupakan sumber makanan yang mengandung
protein tinggi. Serangga merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk
terbentuknya keseimbangan ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang
membantu penyerbukan bunga. Selain itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh
manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang dapat merugikan
kehidupan manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang menyebabkan
penyakit kaki gajah. Selain itu anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis
Arthopoda isopoda dan acharina dapat merugikan manusia.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa,
merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki
dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf
dan jaringan oto, sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui
fertilasi eksternal atau internal,serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang
bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan
lapisan penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan
menjadi simteri radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun
tubuh hewan dibedakan menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
menjadi invertebrata (tidak bertulang belakang). Invertebrate di kelompokkan
menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthopoda.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok
invertebrate maupun vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki
kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam
ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta dapat menghasilakan
perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi.

3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi
tinggi, sebagai sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam
ekosistem laut. Animalia banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya
berkurang di muka bumi ini. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus
bisa memanfaatkan Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di muka bumi ini

17
seimbang.kita semua jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak
merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan arthropoda.

18

Anda mungkin juga menyukai