Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia hewan (Animalia) adalah suatu kingdom yang anggotanya beragam dimuka
bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan, perkembangbiakkan, dan lain
lain. Dimuka bumi ini terdapat hewan yang merugikan dan juga menguntungkan dalam
kehidupan sehari-hari. Hewan banyak mengandung protein yang berperan penting untuk
tubuh. Hewan juga sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka
bumi ini. Tanpa adanya hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan
dalam ekosistem.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian Kingdom Animalia?
2) Apa ciri-ciri umum Animalia?
3) Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
4) Apa peranan Animalia dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di
dalam kingdom Animalia.

1.4 Manfaat
1) Dapat mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2) Mengetahui ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam
kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KINGDOM ANIMALIA


Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa. Kingdom
Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme dengan
sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki
klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya
sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan
energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini
membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak
mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon
setiap rangsang.

2.2 Ciri-Ciri Umum Animalia

Hewan/Animalia merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler (memiliki

banyak sel), eukariotik, memerlukan oksigen, tidak memiliki dinding sel, bersifat

heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), mampu bergerak aktif yang

didukung oleh jariangan saraf dan jaringan otot, Memiliki sel otot untuk penggerak dan

sel saraf untuk rangsangan, sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui

fertilisasi eksternal atau internal namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi

aseksual , serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.

Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan

penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri radial

dan simetri bilateral sebagai berikut :

2
1) Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar. Hewan
dengan simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan bentuk tubuh
radial sering disebut hewan radiata. Hewan radiata meliputi Porifera, Coelenterata,
dan Enchiodermata.
2) Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun bersebelahan
dengan bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi dorsal, ventral,
sisianterior, dan posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi diploblastik
dan triploblastic sebagai berikut :
1) Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm (epidermis)
dan endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk displobatik meliputi hewan
kelompok coelenterata.
2) Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm, mesoderm,
dan endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. Triploblastik Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki
rongg di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya
Platyhelminthes (cacing pipih).
b. Triploblastik Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki
rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm.
Contohnya Nematoda (cacing gilik).
c. Triploblastik Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki rongga
tubuh (selom) sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm.
Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.

2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata


Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa dan
vertebrae yang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki
tulang belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa filum sebagai
berikut :

3
A. Filum Porifera (Hewan Spons)

Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa).
Porifera adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan
spons. Porifera merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar
porifera hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara heterotrof,
serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.
Ciri- ciri filum polifera sebagai berikut:
1. Tubuh tidak bisa bergerak aktif dan melekat di dasar perairan,
2. Kerangka tunuh tersusun dari zat kapur,silikat,atau spongin,
3. Belum memiliki jaringan dan organ sehingga disebut parazoa
4. Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton)
5. Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air tawar.
6. Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung
7. Reproduksi secara seksual maupun aseksual.Reproduksi seksual dengan
pembuahan secara internal. Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas
dari induk atau jika kondisi lingkungan buruk dengan membentuk
gamet(butir benih). Tunas atau gemula dapat lepas dari induk dan akhirnya
hidup sebagai individu baru

4
Porifera memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh
porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
1) Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-lubang
langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju spongosol. Contohnya
Leucosolenia sp.
2) Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan
langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
3) Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak
berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh berbulu,
serta rangka tubuh bersifat kalkareus. Spikula berbentuk monaxon dan triaxon.
Calcarea banyak tersebar di laut dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp.,
Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., Chathrina sp.
2) Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung banyak
benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan bentuk hewan
menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contohnya Euplectella aspergilium,
Pheronema, Hyalonema sp.
3) Demospongiae
Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang
memiliki rangka, rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan
spikula dari zat silikat dan spikula berbentuk monaxon atau tetraxon. Contohnya
Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp.

5
Peranan Filum Porifera
Rangka tubuh porifera memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dapat dimanfaatkan
sebagai alat pembersih (penggosok) alami ataupun sebagai pengisi jok (tempat duduk)
kendaraan bermotor.

B. Filum Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.
Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat
pencernaan makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau
tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Ciri- ciri filum Coelenterata sebagai berikut:
1. Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa
spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni,
serta heterotrof sebagai karnivora. Hewan multiseluler diploblastik yang
tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel
berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak
memiliki system ekskresi.
2. Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
3. Habitat terdapat di laut

6
1. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan
reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.

Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :


1) Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan
ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan
medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya
mempunyai bentuk tubuh polip, contohnya Hydra.
2) Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan, dan
melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan
fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
3) Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga. Anggota kelas ini
hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni dan tidak memiliki bentuk medusa.
Contohnya Metridium senile dan Giant green anemone.
Peranan Filum Coelenterata
Rangka tubuh anggota Filum Coelenterata memiliki nilai ekonomis dan ekologi yang
penting sebagai berikut:
1. Melindungi pantai terhadap aberasi pantai
2. Sebagai tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan
3. Dapat dibuat menjadi perhiasan dan sebagai daya tarik wisata bahari
4. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan landasan pesawat terbang.

7
C. Filum Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthes berarti
cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan
yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga
yang hidup bebas di perairan.
Ciri- ciri filum Platyhelminthes sebagai berikut:
1. Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih,
memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki
system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
2. Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta
manusia.
3. Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi
aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.

Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :


1) Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan,
genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2) Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di
dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.

8
3) Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang menyerupai pita,
serta merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat
hermafrodit. Contohnya Taenia solium.

Peranan Filum Platyhelmintes


Sebagian besar cacing pipih merupakan parasit penyebab berbagai pernyakit
pada manusia,hewan, dan tumbuhan,misalnya cacing darah Schistostoma yang
menyebabkan pernyakit pada manusia.

D. Filum Nemathelminthes ( cacing gilig)


Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh silindris,
permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik pseudoselomata
dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan
Oxyuris vermicularis.

Ciri- ciri filum Nemathelminthes sebagai berikut:


1. Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat
panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi
oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
2. Hidup bebas atau parasit
3. Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik
pada manusia, hewan dan tumbuhan.
4. Reproduksi secara seksual

Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing
kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.

9
Peranan Filum Nemathelminthe
Sebagian besar cacing gilig hidup bebas, sedangkan yang bersifat parasit telah
menyebabkan berbagai jenis pernyakityang diderita oleh manusia,hewan ,dan
tumbuhan.Infeksi oleh jenis cacing gilig sangat dipengaruhi oleh keadaan sanitasi.

E. Filum Annelida (cacing gelang)

Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil dan
eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti
sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata.
Ciri- ciri filum Annelida sebagai berikut:
1. Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot,
system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu
sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring
dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi.
Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat
kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
2. Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau
parasit pada vertebrata.
3. Reproduksi secara seksual atau aseksual.
4. Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas
yaitu :
1) Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu di daerah
pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi kutikula dan bergerak

10
dengan parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele
(cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).
2) Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar,
namun ada pula di air laut, air payau, dan darat (tanah yang lembab). Contohnya
Lumbricus terrestris, Pheretima musica, Pheretima posturna.
3) Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh inang,
bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh, serta tidak
mempunyai rambut, parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan
Haemadipsa zeylanica.
Peranan Filum Annelida
Beberapa jenis annelida mengandung proteinyang tinggi ,oleh karena itu, beberapa
diantaranya dapat digunakan sebagai bahan makanan, misalnya cacing tanah.
Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanahpertanian, cacing tersebut dapat
menggemburkan lahan dan sisa metabolismenya dapat menambah unsur hara tanah.

F. Filum Mollusca ( hewan lunak)

Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca adalah
hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada yang
bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan darat.
Ciri- ciri filum Molluscus sebagai berikut:

11
1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas
di laut, air tawar maupun darat.
2. Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system
pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf
terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga
mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau
eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada
individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu
individu).
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca
dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1) Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral,
kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang dan
hidup di laut yang umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp.
dan Cryptochiton sp.
2) Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot perutnya,
memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk
cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat
juga vaginula (siput telanjang), contohnya Deroceras reticulatum dan Milax
gagtes.
3) Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang
terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.

4) Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris
bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah

12
warna, serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo
pealii, Octopus sp., Sepia officinalis dan Nautilus pompilius.
5) Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, sepasang
cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis. Cangkang
tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic dan nakreas. Contohnya Anotoda
dan Pinctada mertensi.
Peranan Filum Mollusca
Manusia telah memanfaatkan molusca sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong,
kerang, dan sifut) dan perhiasan(kerang dan tiram). Selain itu serbuk cangkang kerang
laut berpotensi sebagai obat maag.

G. Filum Enchinodermata ( hewan berkulit duri)

Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas
zat kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk
bergerak, bernafas, dan untuk membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air
tersusun dari madreporit, madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral
dan ampula.
Ciri- ciri filum Enchinodermata sebagai berikut:
1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri,
hidup bebas di dasar laut.

13
2. Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa
cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak
memiliki system ekskresi.
3. Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh.
Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas
sebagai berikut :
1) Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh permukaan
tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di daerah pantai
atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya Astropecten duplicatus,
Crossaster papposus dan Oreaster occidentalis.
2) Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh berkulit
duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan, serta hidup di
derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai.
Contohnya Echinos esculenta, Diadema saxtile, Strongylocentrotus sp.
3) Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan
beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
4) Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya hidup
di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau membentuk
tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
5) Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau
mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.

Peranan Filum Enchinodermata


Peranan terbesar enchiodermata adalah menjaga kebersihan ekosistem laut dengan
memakan berbagai organik, kerangka hewan tersebut dijadikan barang perhiasan.

14
H. Filum Arthropoda ( hewan kaki beruas-ruas)

Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti
kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas,
tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi
caput, toraks dan abdomen.
Ciri- ciri filum Arthropoda sebagai berikut;
1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh
beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
2. Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut).
Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra
berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia
otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen
tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu
saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar
ekskresi tertentu.
3. Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System
sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada
individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami
ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1) Kelas Crustacea (Udang-udangan)

15
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan dan lima
pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua
subkelas yaitu :
a. Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda,
Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai
zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton.
Contohnya Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau
parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang
mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
b. Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang
sembah. Contohnya Squilla empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta
mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus
sexdentatus.
2) Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
a. Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
b. Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba. Contohnya
Heteropoda venatoria.

16
c. Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Contohnya
Scoarptes scabei.
3) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah banyak.
Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a. Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk pipih
dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya Scolopendra
marsitans.
b. Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu. Tubuhnya
silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas. Contohnya
Trigoniulus corallines.
4) Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan tubuh
beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu
atau dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi
dua subkelas yaitu :
a. Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).
Bedasarkan asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua
superordo yaitu :
a. Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam
kepompong dan termasuk holometabola.
b. Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar dinding
tubuh dan termasuk hemimetabola.

17
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak
sempurna. Ciri-ciri serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai
berikut :
a. Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau penggigit,
mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan karnivora.
Contohnya Calopteryx maculata.
b. Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan terlepas
setelah kawin, tipe mulut menggigit, mata majemuk, membentuk koloni
besar, dan pemakan kayu. Contoh Reticulitermis flavipes.
c. Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal, sempit, dan
kuat dari sayap belakang, serta memiliki tipe mulut penggigit dan kaki
belakang panjang dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d. Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan menanduk
sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut menusuk dan mengisap.
Contohnya Leptocorisa acuta.
e. Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang
mana hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut
menusuk dan mengisap. Contohnya Nilaparvata lugens.
Homometabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna.
Homometabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai mata
facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b. Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe
mulut penggigit dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.

18
c. Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut
penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d. Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang
dilengkapi alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e. Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter, tipe
mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex nafigans.

2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata


Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Dalam sistem
klasifikasi vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata yang mempunyai ciri
khusus yaitu memiliki korda dorsalis (notochord) pada tahap perkembangan.
Berdasarkan kompleksitas organnya, vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima
kelas sebagai berikut :
A. Kelas Pisces (Ikan)

Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas dengan insang, berdarah dingin,
memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung renang, memiliki gurat sisi, dan
berkembang biak dengan bertelur.
Pisces dibagi menjadi dua subkelas yaitu :

19
1) Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak memiliki penutup
insang, berkembangbiak secara ovipar dan mengalami fertilisasi internal, serta
hidup di luat dan sedikit di air tawar. Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan
pari.

2) Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)


Memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati dan penutup insang,
berkembangbiak secara bertelur dan mengalami fertilisasi eksternal, serta
berhabitat di air tawar dan laut. Contohnya ikan barakuda, ikan tongkol, ikan mas,
ikan lele dan ikan salem.

B. Kelas Amfibi

Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan insang saat
fase larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrana nictitans
pada mata, berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina,
mengalami metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam
dan katak hijau. Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di

20
darat. Contoh hewan amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan
paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk
dapat bertelur. Larva amfibi disebut kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan
hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas dengan insang. Amfibi merupakan
hewan poikiloterm (berdarah dingin).

C. Kelas Reptilia

Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan
paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar,
pembuahan didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta
bergerak secara melata. Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di
daerah kering. Reptil bersifat autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu
jika dalam keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai berikut :
1) Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
a. Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal,
bunglon dan komodo.
b. Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan bawah
tidak mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2) Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)

21
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah,
tidak mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar
dan penyu hijau.
3) Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan
telingga. Contohnya buaya muara.
4) Rynchocephalia
Merupakan ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.

D. Kelas Aves

Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan

tubuh. Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai

isolator) dan plumae (untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah

panas). Burung memiliki Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai

respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan

membungkus organ dalam agar tidak dingin ketika terbang.

Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas,


berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta umumnya
dapat terbang tetapi ada juga yang tidak dapat terbang.
Aves dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut :

22
1) Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang, dan
telah punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2) Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat
terbang. Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
- Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
- Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b. Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini
di bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
- Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk
mengais dan berlari. Contohnya ayam.
- Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu.
Contohnya burung kutilang dan burung cendrawasih.
- Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya
pendek dan terdapat selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
- Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek,
serta pemakan ikan, katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
- Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok
besar, dan sel epitelnya mudah mengelupas. Contohnya burung merpati
dan burung perkutut.

23
E. Kelas Mamalia

Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah


panas, berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat
rambut, umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan
rambut yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur
(ex: platypus), Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta
yang bersifat vivipar (melahirkan) (ex:kucing, anjing, harimau, hyena dll).
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
1) Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
2) Ordo Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai
cokelat kecil.
3) Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
4) Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan bajing.
5) Ordo hiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.
6) Ordo Pholidota

24
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut, serta
memiliki lidah kecil dan panjang. Contohnya trenggiling.
7) Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau,
singa, dan anjing laut.
8) Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut.
Contohnya lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
9) Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
10) Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip.
Contohnya dugong.
11) Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa sambar dan
jerapah.
b. Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak dan kuda nil.
12) Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya
beruk, orang utan, dan lutung jawa.

2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan


1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai
bahan baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat
penggosok badan dan pembersih kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lain terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly

25
fish dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena mengandung protein tinggi
dan sebagai bahan pembuatan kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai penghancur
sampah sebelum di uraikan serta dapat membantu menggemburkan tanah. Beberapa
jenis annelida dapat di konsumsi oleh manusia sebagai sumber protein seperti cacing
palolo dan cacing wawo. Selain itu lintah juga banyak di manfaatkan dalam bidang
pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber
protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan, Mollusca
juga menghasilan bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang banyak
dimanfaatkan manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton merupakan penyusun mata rantai di
ekosistem laut serta merupakan sumber makanan yang mengandung protein tinggi.
Serangga merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk terbentuknya
keseimbangan ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang membantu penyerbukan
bunga. Selain itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang dapat merugikan kehidupan
manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang menyebabkan penyakit kaki gajah.
Selain itu anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina
dapat merugikan manusia.
2. Peran Vertebrata dalam Kehidupan
Anggota vertebrata seperti pisces, aves, dan mamalia dimanfaatkan manusia sebagai
sumber makanan karena mengandung protein tinggi. Selain sebagai makanan vertebrata
juga di manfaatkan sebagai saranan hiburan dan periwisata seperti pisces, reptilia, dan
mamalia.
Beberapa jenis vertebrata seperti tikus dan kalong dapat menimbulkan gangguan
pada manusia seperti tikus yang menyerang tanaman padi dan kalong yang memakan
buah-buahan hasil budidaya manusia.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa, merupakan
makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel,
heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf dan jaringan oto,
sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilasi eksternal atau
internal,serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri
radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan dibedakan
menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi
invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrate
di kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthopoda. Sedangkan
vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves, Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok invertebrate
maupun vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki kandungan protein
tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam ekosistem laut, terutama
dalam terbentuknya terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan
satwa air lainnya, serta dapat menghasilakan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi.
Sedangkan kelompok vertebrata juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan
pariwisata.

3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut. Animalia
banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka bumi ini. Oleh

27
karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan Animalia sebaik
mungkin, agar ekosistem di muka bumi ini seimbang.kita semua jturut menjaga
keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem
kehidupan arthropoda.

28

Anda mungkin juga menyukai