Peta Konsep
Kingdom Animalia merupakan salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan
bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan
vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang).
Ahli biologi telah mengidentifikasi 1,3 juta spesies hewan yang masih hidup sampai saat ini. Hewan adalah
organisme eukariotik multiseluler dan heterotrofik dengan jaringan yang berkembang dari lapisan embrionik.
Mengapa hewan dikelompokkan ke dalam organisme eukariotik multiseluler? Karena tubuh hewan
disusun oleh milyaran sel yang memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Hewan berbeda
dengan tumbuhan yang dapat menghasilkan molekul organik melalui peristiwa fotosintesis. Hewan harus
mengkonsumsi molekul organik dengan memakan organisme hidup lain atau menelan molekul organik tak
hidup.
1. Ciri-ciri Animalia
Semua organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan organisme eukariotik.
Organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan multiselular.
Animalia tidak mempunyai dinding sel.
Animalia dapat bergerak aktif.
Tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof.
Habitat darat dan aquatik.
Bereproduksi secara seksual dan aseksual, aseksual diantaranya; fragmentasi dan tunas.
Kingdom ini mempunyai keanekaragaman paling tinggi.
2. Klasifikasi Animalia
Klasifikasi kingdom Animalia berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuh
a. Simetri Tubuh
1. Simetri Radial
Simetri radial menggambarkan bahwa hewan mempunyai bagiantubuhyang tersusun
melingkar.Apabila diambil garis yang melewati. Mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang
sama. Hewan ini hanya memiliki bagian oral (puncak) dan bagian aboral (dasar). Contoh :
bintang laut (Filum Echinodermata)
2. Simetri Bilateral
Simetri bilateral menggambar hewan yang bagian tubuhnyatersusun bersebelahan dengan
bagian yang lain. Apabila diambil garis memotong yang melewati mulut dan anus, akan
menghasilkan bagian yang sama antara sisi kiri dan kanan. Hewan dengan simetri bilateral
memiliki sisi atas (dorsal), sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior), sisi ekor (posterior),dan sisi
samping (lateral). Contoh : manusia.
Klasifikasi Animalia
Berdasarkan perbedaan pada simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuhnya kingdom Animalia
dibagi menjadi delapan Filum yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Echinodermata dan Arthropoda sering disebut hewan Avertebrata. Avertebrata merupakan
hewan yang tidak mempunyai tulang belakang (vertebrae). Hewan-hewan ini banyak dijumpai di darat,
air tawar, maupun di laut.
1. Avertebrata
a) Filum Porifera
Pernahkah kalian menonton kartun Spongebob? Tahukah kalian kalian bahwa Songebob itu
merupakan hewan Porifera?
1. Ciri-ciri Porifera
- Merupakan kelompok hewan yang menetap (sessil) di dasar perairan
- Tubuh hewan ini mempunyai pori atau lubang-lubang kecil yang disebut ostium.
- Porifera termasuk hewan diploblastik. Oleh karena itu, hewan ini tersusun atas dua lapis sel.
- Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel sederhana yang disebut pinakosit. Sementara itu di
lapisan dalam tersusun oleh sel-sel berleher dinamakan sel koanosit. Koanosit mempunyai
flagella, vakuola dan nukleus. Diantara pinakosit dan koanosit terdapat mesoglea.
- Secara umum porifera berkembang biak dengan dua cara yaitu aseksual dan seksual
Secara aseksual dengan pembentukan kuncup tunas pada bagian luar dan pembentukan
gemmulae (plasma bening) oleh arkeosit. Perkembangbiakan aseksual ini dilakukan bila
keadaan tidak sesuai untuk melakukan perkembangan secara seksual.
Gambar Struktur Tubuh Porifera
2. Klasifikasi Porifera
Berdasarkan bentuk dan kandungan spikula, porifera dibagi menjadi tiga kelas sebagai berikut:
a) Kelas Calcarea
Rangka tubuh Calcarea bersifat kalkareus. Hal ini Karena spikulanya mengandung kalsium
karbonat (kapur). Sebagian spikulanya berbentuk monaxon dan triakson. Anggota kelas ini
banyak tersebar di laut dangkal di seluruh dunia.
Contoh: Scypa sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., dan Clathrina sp .
b) Kelas Hexactinellida
Spikula pada kelas ini mengandung banyak benang silikat. Sementara itu spikulanya
berbentuk triakson dengan enam cabang. Bentuk hewan-hewan pada kelas ini menyerupai
gelas. Oleh karena itu anggotanya dikenal dengan nama sponggelas.
Contoh: Euplectella sp., Pheronema sp., Hyalonema sp.
c) Kelas Demospongia
Hewan anggota kelas ini bertulang lunak Karena tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang
memili rangka, maka rangkanya tersusun dari serabut-serabut sponging dengan spikula dari
zat silikat. Bentukspikulanya ada yang Monaxonatau tetraxon.
Contoh: Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp., dan Spongilla sp .
3. Peranan Porifera
Beberapa jenis porifera bermanfaat bagi manusia. Sisa spons ya dapat digunakan alat
penggosok badan dan pembersih kaca. Contoh Spongia sp. Jenis lainnya berperan penting
menyusun biodiversitas di dasar samudera. Selain itu, anggota Porifera juga mampu
bersimbiosis dengan bakteri yang menghasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini dapat di manfaatkan
sebagai bahan baku obat.
b) Coelenterata/Cnidaria
Tahukah kalian bahwa terumbu karang merupakan hewan? Terumbu karang termasuk ke dalam
hewan Coelenterata yang menghasilkan kalsium karbonat yang lama-kelamaan mengeras menjadi
karang
1. Ciri-ciri Coelenterata
- Tubuhnya simetri radial dan terdiri dari dua lapisan jaringan atau diploblastik.
- Menggunakan rongga tubuh/gastrovaskuler sebagai tempat pencernaan makanan, pengedar
sari makanan, dan pengeluaran makanan.
- Mempunyai tentakel disertai zat beracun (knidoblast) yang mengandung kapsul penyengat
(nematosis) untuk pertahanan tubuh.
- Umumnya merupakan karnivora (hewan pemakan daging), namun tidak aktif atau mengejar
mangsanya.
- Habitatnya berada di perairan, baik di perairan tawar maupun laut. Namun umumnya hidup
di perairan laut
- Selain untuk pertahanan tubuh, tentakelnya juga berfungsi untuk menangkap makanan.
- Sistem pencernaan makanannya tergolong ke dalam sistem gastrovaskuler, dimana
peredaran makanan tidak melalui darah melainkan melalui usus.
- Terdapat oskulum yang berfungsi sebagai mulut dan anus.
- Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu :
a. Polip
- Coelenterata yang hidupnya tidak bebas atau hanya menempel pada suatu substrat
tertentu.
- Berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal memiliki mulut yang
dilingkupi tentakel, berkoloni, serta gonad dapat eksternal maupun internal.
b. Medusa
- Coelenterata yang hidupnya bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang.
- Berbentuk menyerupai payung atau lonceng dengan tentakel yang menggantung di
permukaan.
- Ruang digesti/pencernaan berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di
saluran sirkular.
2. Reproduksi Coelenterata
- Coelenterata bereproduksi secara generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual) atau dsebut
mengalami metagenesis/pergiliran keturunan yaitu antara fase generatif/medusa dan fase
vegetatif/polip
- Reproduksi generatif terjadi dengan peleburan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel
telur (ovum).
- Beberapa Coelenterata juga hidup sebagai hemaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh
satu individu yang sama).
- Reproduksi vegetatif terjadi melalui pembentukan tunas. Apabila tunas tersebut lepas dari
induknya, maka akan tumbuh menjadi individu baru.
c. Anthozoa
- Bentuk tubuh menyerupai bunga
- Memiliki tentakel di sekitar mulut dalam jumlah yang banyak.
- Mulutnya memanjang, bermuara di dalam tabung yang disebut stomodeum.
- Pembentuk anemon laut atau terumbu karang.
- Hidup dengan bentuk polip. Bentuk polip dari koral yang menyekresikan kalsium
karbonat di sekitar tubuhnya.
- Koral berukuran kecil, berkoloni, dan bervariasi dalam warna serta bentuk.
- Beberapa jenis koral bersimbiosis mutualisme dengan dinoflagellata. Koral dengan
polipnya melindungi dinoflagellata, sedangkan dinoflagellata menyediakan oksigen dan
mendaur ulang sisa metabolisme koral.
- Contoh : Stephnauge, Tubifora musica, Acropora sp., Fungia sp.
Gambar Anemon laut/ Stichodactyla gigantae Gambar Diploria labyrinthiformis /karang otak
4. Peranan Coelenterata
Menguntungkan
- Bahan pembuatan agar-agar.
- Bahan baku industri kosmetik
- Cinderamata atau hiasan.
- Koralnya dapat dijadikan sebagai bahan bangunan.
- Pada ekosistem laut, Coelenterata berperan dalam mencegah abrasi daratan dengan
menahan gelombang laut menggunakan terumbu karang.
- Dalam perairan, berperan sebagai plankton.
- Karang yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan biota laut.
- Dapat memperindah pemandangan dasar laut (terumbu karang).
Merugikan
- Mengganggu aktivitas pelayaran kapal
Pertumbuhannya di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang akan
menganggu pelayaran, karang yang terdapat di permukaan laut dapat tersangkut oleh
kapal dan akan menghambat jalannya kapal.
- Mengganggu keamanan dan kenyamanan penyelam
Sengatan yang dihasilkan oleh Hydrozoa dapat dengan mudah menyengat dan akan
membahayakan bagi para penyelam.
2. Reproduksi Platyhelminthes
Platyhelminthes bisa melaksanakan tahap perkembangbiakannya melalui reproduksi
seksual maupun aseksual. Adapun tahap terjadinya proses reproduksi pada Platyhelminthes
ialah sebagai berikut :
a. Aseksual
Platyhelminthes mengalami reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri
atau fragmentasi yang diiringi dengan tahap regenerasi di dalam siklusnya. Dengan
pembelahan diri tersebut Platyhelminthes sanggup memperbanyak jumlah generasi
mudanya
b. Seksual
Reproduksi secara seksual yang terjadi pada Platyhelminthes merupakan peleburan antara
sel sperma dan ovum yang terdapat pada betina. Proses peleburan ini biasanya juga dikenal
dengan istilah fertilisasi internal. Platyhelminthes tergolong dalam jenis hewan hermaprodit,
yaitu testis dan ovarium tersusun di dalam satu individu. Hal ini yang mengakibatkan pada
tahap fertilisasi Platyhelminthes sanggup dilakukan dengan sendirinya atau oleh dua
individu lainnya yang sanggup membantu dalam proses reproduksi.
3. Klasifikasi Platyhelminthes
Klasifikasi pada filum Platyhelminthes ini dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda,
dan Cestoda. Adapun penjelasannya mengenai ketiga kelas Platyhelminthes tersebut ialah
sebagai berikut :
a. Turbellaria/Cacing Berambut Getar
- Turbellaria merupakan cacing yang mempunyai berambut bergetar
- Bentuk badan pipih
- Hidup di sekitar perairan tawar yang damai dan jernih
- Untuk penggalan tepi badan Turbellaria dilapisi dengan rambut getar (silia), misal pada
Planaria sp. Karakteristik dari Planaria ini mempunyai ukuran badan yang kecil, struktur
badan berbentuk simetri bilateral, dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Jika
tubuhnya terpotong maka dari potongan tubuh tersebut dapat menjadi individu baru. Hal
ini dikarenakan Planaria memiliki sel-sel formatif.
- Pada permukaan luar badan Planaria dilapisi dengan silia dan penggalan kepala
mempunyai bentuk mirip segitiga. Kemudian, untuk penggalan kepala juga dilengkapi
dengan stigma, otak, dan auricula atau telinga.
Gambar Planaria
b. Trematoda/Cacing Isap
- Trematoda pada umumnya perperan sebagai parasit
- Bentuk badan dari Trematoda ini mirip daun, pipih, dan terdapat alat penghisap yang
terletak di depan (anterior) serta alat penghisap pada penggalan perut (posterior)
- Permukaan luar tubuhnya dilapisi dengan kutikula dan tidak bersilia, kemudian sistem
jalan masuk pencernaan tidak mengalami perkembangan.
- Contoh :
• Cacing Hati (Fasciola hepatica)
Cacing hati sanggup ditemui pada hati hewan ternak yang merupakan parasit dalam
organ hewan tersebut. Cacing ini bertempat tinggal di sekitar badan siput air sebagai
inang perantara dan bersifat hermaprodit.
• Clonorchis sinensis
Jenis cacing ini merupakan parasit yang terdapat di dalam hati manusia. Kemudian,
sebagai perantaranya mempunyai dua jenis inang yang berupa ikan dan siput. Pada
umumnya cacing Clonorchis sinensis sering diderita orang yang mengonsumsi ikan
belum matang
• Cacing Darah (Schistosoma haematobium)
Cacing Darah (Schistosoma haematobium) ialah cacing yang dapat mengakibatkan
seseorang menderita penyakit anemia
c. Cestoda/Cacing Pita
- Cestoda merupakan cacing pita yang mempunyai bentuk badan permukaannya pipih dan
panjang mirip pita. Struktur tubuh Cestoda bersegmen dan biasanya untuk masing-
masing segmen dikenal dengan istilah proglotid.
- Cacing ini memiliki kepala yang disebut skoleks. Pada skoleks terdapat kait-kait
(rostelum). Alat kait ini tersusun dari bahan kitin. Pada skoleks juga terdapat empat buat
penghisap untuk melekat pada dinding usus.
- Di dalam tubuh manusia, cacing berkembangbiak secara seksual dengan membentuk
telur. Proglotid akhir yang mengandung telur masak akan terlepas dari rangkaian
proglotid serta keluar dari usus inang bersamaan dengan feses. Apabila proglotid akhir ini
termakan oleh sapi, maka telur akan menetas dan keluarlah larva yang disebut heksakan
(onkosfer). Larva heksakan akan menembus dinding usus sapi, menuju jaringan, antara
lain jaringan otot. Di dalam jaringan ini heksakan berubah menjadi sistiserkus. Apabila
manusia memakan daging sapi yang mengandung sistiserkus, maka sistiserkus akan
berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus. Selanjutnya daur hidup cacing ini
terulang kembali
2. Klasifikasi Nemathelminthes
a. Kelas Nematoda
Nematoda mempunyai kutikula tubuh yang transparan. memiliki mulut dan lubang ekskresi,
alat reproduksi pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur cacing pada
umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggota Nematoda, antara lain:
- Ascaris lumbricoides (cacing perut pada manusia)
Cacing dewasa hidup pada usus halus manusia dengan panjang 20-40 cm, dan diameter
0,5 cm. Telur cacing yang keluar bersama feses akan masuk ke saluran pencernaan.
manusia melalui makanan yang tidak higienis. Selanjutnya, telur berkembang menjadi
larva yang menembus dindme usus dan mengikuti peredaran darah manusia sampai e
paru-paru, trakea (tenggorokan), faring (kerongkongaat, dan kembali ke usus hingga
dewasa, kemudian menetaskan telur 200.000/hari
Cacing betina berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan. Dalam keadaan hidup,
tubuhnya berwarna putih seperti susu dengan kutikula transparan bergaris-garis. Pada
hewan jantan, dekat lubang anal terdapat tonjolan yang disebut penial setae untuk
melakukan perkawinan. Pada cacing betina lubang kelamin terletak di 1/3 panjang tubuh
dari ujung anteriornya. Cacing betina lebih lurus, sedangkan cacing jantan melengkung.
b. Kelas Nematomorfa
Nematomorfa adalah cacing yang mempunyai duri di kepala. Hidup dalam usus Vertebrata
dan biasanya melekat pada dinding usus dengan belalai bengkok.. Cacing ini memiliki
sebuah alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat reproduksinya terpisah.
Nematomorfa memiliki hospes perantara, yakni bangsa Crustacea (udang dan Insecta
(serangga), misalnya Neoechi norhynchus yang menyerang penyakit kura-kura, dan penyu.
3. Peranan Nemathelminthes
Pada umumnya Nemathelminthes merugikan karena hidup parasit dan mengakibatkan penyakit
pada inangnya (penyakit cacingan).
Berikut beberapa gambar penderita cacingan
e) Filum Annelida
Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang
atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti
cincin, dan oidos yang yang berarti bentuk.
1. Ciri- ciri Annelida
Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot.
Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri
Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok,
usus, dan anus).
Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab
Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi
Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali.
Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah
yang mempunyai hemoglobin
Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom
Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan cara
konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi (mempunyai daya
regenerasi yang tinggi)
2. Klasifikasi Annelida
a. Kelas Polychaeta
Polychaeta berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu poly yang berarti
banyak, dan chaeta berarti rambut. Sehingga Polychaeta dapat diartikan sebagai cacing
berambut banyak.
Ciri-ciri Polycaeta :
- Mempunyai bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor palpus
- Berambut banyak, rambut dilapisi kutikula sehingga licin.
- Habitat di air
- Memiliki parapodia/kaki dayung dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip
dayung, yang berfungsi sebagai alat gerak. Di setiap parapodium terdapat rambut
halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta,
- Umumnya ukuran tubuh Polychaeta adalah 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm
Contoh Polychaeta :
1. Eunice viridis (cacing palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
2. Lysidice oele (cacing wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
3. Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
4. Arenicola sp,
b. Kelas Oligochaeta
Oligochaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata oligo yang berarti sedikit, dan chaeta
yang berarti rambut. Kelas Oligochaeta merupakan kelas filum Annelida yang mempunya
sedikit rambut.
Ciri-ciri Oligochaeta :
- Tidak mempunyai parapodia
- Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
- Memiliki sedikit rambut
- Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
- Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
- Telur terbungkus oleh kokon
- Daya regenerasi tinggi
- Hidup air tawar atau darat
- Hermafrodit
Contoh Oligochaeta :
1. Moniligaster houtenil (cacing tanah sumatra)
2. Tubifex sp (cacing merah), berperan sebagai indikator pencemaran air.
3. Lumbricus terestris, Pheretima sp (cacing tanah), berperan membantu aerasi tanah
sehingga menyuburkan tanah
4. Perichaeta musica (C.Hutan)
c. Kelas Hirudinea
Tubuh Hirudinea pipih dengan ujung depan serta di bagian belakang sedikit runcing.
Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap yang berfungsi dalam bergerak dan
menempel. Gabungan dari alat penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot adalah
mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea merupakan ekstoparasit
yang sering di dapati di permukaan luar inangnya dan menghisap darah. Jenis ini dikenal
dengan sebutan lintah. Saat menggigit korbannya, lintah mengeluarkan dua macam zat
yaitu zat anestetik yang berfungsi semacam obat bius yang menyebabkan korban tidak
merasa sakit saat digigit, kemudian mengeluarkan zat kedua yaitu zat hirudin yang
mencegah pembekuan darah [antikoagulasi] korban sehingga memungkinkan lintah
menghisap darah sebanyak-banyaknya.
Ciri-ciri Hirudenia :
- Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya
- Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm
- Tubuhnya pipih dengan ujunga anterior dan posterior yang meruncing
- Hidup di air tawar, darat dan laut
Contoh Hirudenia :
Heaemodipso zeylanice (pacet), hidup di darat tempat lembap dan menempel pada
daun
Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa)
Dinobdelia ferox (lintah yang terdapat di india)
Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar
3. Peranan Annelida
Menguntungkan
- Dalam bidang pertanian cacing tanah membantu degradasi sampah organik menjadi zat
anorganik dan memperbaiki aerasi (pengudaraan) tanah. Dengan demikian cacing tanah
dapat meningkatkan kualitas tanah pertanian. Banyak juga yang membudidayakan cacing
tanah untuk bahan pembuatan konsentrat makanan ternak,khususnya ikan.
- Ekstrak cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai obat tifus
- Cacing wawo dan cacing palolo keduanya dapat dikonsumsi dan mengandung protein
tinggi
- Pada zaman dulu lintah dipergunakan dalam bidang kedokteran, terutama untuk
menyedot darah kotor atau cairan nanah dari bagian tubuh tertentu.
Merugikan
- Di alam bebas lintah dan pacet bersifat ektoparasit yang merugikan bagi hewan, bahkan
manusia karena menghisap darah.
2. Klasifikasi Molusca
a. Amphineura
Amphineura adalah jenis Mollusca yang masih primitif. Amphineura mempunyai tubuh
simteri bilateral. Mempunyai beberapa insang di dalam rongga mantelnya. Hidup di sekitar
pantai. Contoh: Chiton.
Gambar Chiton sp.
b. Scaphopoda
Scaphopoda hidup di laut atau di pantai, mempunyai cangkang yang tajam, berbentuk
seperti terompet, mempunyai kaki kecil, di kepalanya terdapat beberapa tentakel, dan tidak
mempunyai insang. Contoh: Dentalium vulgare.
e. Pelecypoda (Bilvalvia/Lamellibranchiata)
Pelecypoda mempunyai bentuk kaki pipih seperti kapak yang terletak di anterior. Bilvalvia
merupakan hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Mempunyai sistem saraf dan
otak yang berkembang baik. Hidup di air tawar dan laut. Contoh: Meleagrina (kerang
mutiara), Anadonta (kijing), Ostrea (tiram), Panope generosa (kerang raksasa).
3. Peranan Mollusca
Menguntungkan
- Bahan makanan berptotein tinggi misalnya bekicot, cumi-cumi, kerang
- Menghasilkan mutiara sebagai bahan perhiasan, misalnya tiram mutiara dan kerang
mutiara
Merugikan
- Merusak galangan kapal, yaitu Teredo navalis
- Hama di kebun, yaitu bekicot
- Merupakan perantara penyakit cacing hati yaitu Lymnaea/siput
g) Filum Arthopoda
Arthropoda berasal dari kata arthro dan poda, arthro artinya ruas, buku, atau segmen; dan
poda/podos artinya kaki. Dengan demikian, Arthropoda merupakan hewan yang memiliki tubuh
dan kaki berbuku-buku atau bersegmen. Arthropoda hidup pada
1. Ciri-Ciri Arthropoda
Habitat daratan, air tawar, dan air laut.
Tubuh dan kaki yang bersegmen.
Termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu rongga tubuh sejati dan memiliki
tiga lapisan tubuh.
Tubuh diselimuti eksoskeleton (terbuat dari senyawa protein dan kitin) yang berfungsi
untuk melindungi dan membentuk kerangka tubuh.
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut
(abdomen).
Sudah memiliki sistem saraf, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem peredaran darah
maupun indra.
Menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh, atau paru-paru buku sebagai alat
respirasi.
Termasuk hewan berumah dua artinya jenis kelamin sudah terpisah antara jantan dan
betina.
Sistem organ Arthropoda
Sistem Pencernaan
Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang sempurna dengan
dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan
anus . Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior
Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna biru, karena
mengandung hemosianin.
Sistem Pernapasan
Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru buku atau
melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Sistem Ekskresi
Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan
pembuluh malpighi yang berupada pada usus belakang
Sistem Saraf
Sistem saraf arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena.
Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh kegiatan
Sistem Reproduksi
Reproduksi dilakukan dengan seksual dan aseksual. Seksual, yaitu dengan fertilisasi
internal (pembuahan terjadi di dalam tubuh). Aseksual, yaitu dengan partenogenesis
(jantan tidak terlibat dalam proses pembuahan) dan paedogenesis (reproduksi terjadi
pada individu muda).
2. Klasifikasi Arthropoda
a. Kelas Arachnoidea
- Tubuh Arachnoidea terbagi menjadi dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala yang bersatu
dengan dada) dan abdomen. Pada sefalotoraks terdapat empat pasang kaki, sepasang
alat sengat yang beracun (kalisera), dan sepasang alat capit (pedicalpus).
- Pada Arachnoidea tidak terdapat antena. Arachnoidea menggunakan paru-paru buku,
trakea atau keduanya sebagai alat pernapasannya.
b. Kelas Crustacea
- Crustacea adalah hewan bercangkang. Cangkang merupakan rangka luar yang keras
terbuat dari zat kitin dan kapur.
- Tubuh Crustacea terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sefalotoraks dan abdomen. Terdapat
karapas yang befungsi untuk melindungi sefalotoraks. Pada bagian sefalotoraks
terdapat dua pasang antena yang dilengkapi bintik mata sebagai alat indra dan statolith
sebagai alat keseimbangan tubuh. Pada tiap ruas abdomen terdapat satu atau beberapa
pasang kaki.
- Crustacea memiliki dua ordo, yaitu Entomostraca dan Malacostraca. Crustacea banyak
diolah sebagai makanan oleh manusia karena memiliki protein yang tinggi seperti
udang dan lobster. Namun, beberapa Crustacea seperti ketam dan yuyu merupakan
hama bagi tanaman tertentu.
- Contoh spesies dari kelas Crustacea yaitu Penaeus (udang windu), Macrobium
resenbergi (udang galah), Cambarus virilis (udang air tawar), Parathelpusa tredenlata
(ketam), Portunus sexdentalus (kepiting), dan Neptunus pelagicus (rajungan)
c. Kelas Myriapoda
- Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki pada tiap ruas tubuh nya.
- Myriapoda tidak memiliki dada sehingga bagian tubuh Myriapoda hanya terbagi
menjadi kepala dan abdomen. Terdapat sepasang antena dan mulut bertaring pada
bagian kepala Myriapoda.
- Tubuh Myriapoda panjang dan bersegmen dan pada tiap segmen tubuh terdapat satu
hingga dua pasang kaki.
- Kelas Myriapoda memiliki dua ordo, yaitu Diplopoda dan Chilopoda. Diplopoda
merupakan hewan yang memiliki dua pasang kaki di setiap ruas abdomen, sementara
Chilopoda memiliki sepasang kaki pada setiap ruas abdomen.
- Contoh dari ordo Diplopoda yaitu Julus teristris (keluwing) dan Lulus sp. (kaki seribu).
Sedangkan contoh ordo Chilopoda adalah kelabang (Scutigera sp.).
- Myriapoda berperan sebagai hewan pendaur ulang atau pemakan sisa-sisa sampah
(detritivor).
- Insekta memiliki empat tipe mulut, yaitu tipe dipteran (penjilat dan pengisap), tipe
lepidopteran (penghisap), tipe hemipteran (penusuk dan pengisap), dan tipe
orthopteran (penggigit)
Gambar Tipe-tipe Mulut Insecta
2. Klasifikasi Echinodermata
Berdasarkan karakteristiknya, Filum Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
a. Asteroidea (bintang laut)
Bentuk tubuh seperti bintang. Hidup pada habitat pesisir pantai. Memiliki lima
lengan yang berduri pendek dan tumpul pada permukaan tubuhnya. Alat gerak berupa kaki
ambulakral. Tubuh dibedakan menjadi sisi oral atau sisi bawah (tempat mulut) dan sisi
aboral atau sisi atas (tempat anus). Lapisan permukaan paling luar tersusun dari
lapisan sel epidermal yang bersilia dan memiliki endoskeleton dibawahnya.
b. Ophiuroidea
Sering disebut sebagai bintang ular karena memiliki lengan yang panjang dan
pergerakannya seperti ular.
Habitatnya berada pada perairan laut dalam dan dangkal, khususnya di balik batu
karang atau terkubur dalam pasir. Memiliki madreporit yang terletak pada bagian bawah
(mulut) dan tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan dikeluarkan melalui mulut.
Contoh Ophiuroidea adalah Ophiothrix fragillis dan Ophiopholis aculeata.
c. Crinoidea
Berbentuk menyerupai bunga lili (lili laut) dan memiliki lima buah lengan yang
bercabang. Hidupnya menempel pada substrat dan membentuk koloni sehingga terlihat
seperti taman laut. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, Crinoidea akan melepaskan
diri dari substrat dan berpindah ke tempat lain. Tidak memiliki madreporit, mulut dan anus
terletak pada bagian oral. Pada bagian aboral terdapat kaliks, yaitu lempengan kapur yang
berbentuk seperti cangkir. Contoh Crinoidea adalah Antedon sp. dan Holopus sp.
Gambar Antedon sp. Gambar Holopus sp.
d. Echinoidea
Echinoidea biasanya hidup di daerah pantai, atas batu karang, dasar laut, dalam
lumpur, sumur-sumuran daerah pantai, dan muara sungai, tubuh berbentuk bola, seperti
mangkuk, oval atau bentuk jantun, tubuh tertutup oleh cangkang endoskeleton dari
lempeng-lempeng kalkareus yang sebelah luar, dibedakan ke dalam 5 daerah ambulakral
berseling dengan 5 daerah inter-ambulakral, kaki tabung keluar dari lubang-lubang dari
lempeng-lempeng ambulakral dan berfungsi untuk pergerakan.
Mulut terletak pada pusat permukaan oral yang dikelilingi oleh peristomium yang
bersifat membrane. Anus terletak di kutub aboral dan dikelilingi oleh periproct bersifat
membrane. Lekuk-lekuk ambulakral tidak ada. Pedicellaria bertangkai dan mempunyai 3
jepit. Tidak memliliki lengan.
Contoh: Bulu babi (Diadema) dan landak laut (Echinus).
e. Kelas Holothuroidea
Tubuhnya simetri bilateral, biasanya memanjang atau dengan mulut terletak pada satu
ujung dan anus terletak pada ujung yang lain, permukaan tubuh kesat, tidak ada spina atau
duri, endoskeleton tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis atau lempeng-lempeng
tertanam di dalam dinding tubuh, mulut dikelilingi oleh sekumpulan tentakel, podia atau
kaki tabung biasanya ada dan berfungsi untuk pergerakan.
Gambar Struktur Tubuh Holothuroidea
2. Chordata [Vertebrata]
Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki notokorda, tali saraf dorsal berongga, celah
faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus.
Chordata terbagi menjadi empat subfilum:
Vertebrata
Urochordata
Cephalochordata
Hemichordata
Ciri umum hewan yang termasuk filum Chordata:
Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di
antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu
kerangka.
Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung
anterior yang membesar berupa otak.
Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
Memiliki celah faring.
b. Anggota Vertebrata
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas:
1. Pisces
Ciri-ciri utama hewan pisces sebagai berikut:
Hewan berdarah dingin (poikilotermis) yang hidup di dalam air
Bernapas dengan insang (operkulum) dan di bantu oleh kulit
Jantung tersusun 2 ruang terdiri atas satu serambi dan satu bilik
Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi
berenang
Fertilisasi eksternal
Reproduksi dengan ovipar (bertelur)
Alat gerak berupa sirip
Terdapat anus dan urogenital
Contoh Pisces
Klasifikasi Pisces
a. Chondrichtyes /Ikan bertulang rawan
Contoh: ikan pari dan ikan hiu
b. Osteichtyes/Ikan bertulang sejati
Contoh: Ikan tuna, ikan salmon, ikan mas, ikan lele, kuda laut
2. Amphibi
(Latin amphi = dua, bia = hidup)
Ciri-ciri utama hewan Amfibia sebagai berikut:
Berkulit licin tidak bersisik, kulit tpis dan lembab
Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan poikilotermis ( berdarah dingin)
Fertilisasi secara eksternal di air atau di tempat lembab
Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Ruang jantung ada 3 terdiri atas dua serambi satu bilik
Alat gerak dengan tungkai kecuali urodella
Tidak terdapat anus namun berupa kloaka
Bernafas dengan kulit dan paru paru
Contoh Amfibi
Klasifikasi Amfibia
a. Anura : Amfibia yang tidak berekor, contohnya katak dan kodok
b. Urodela : Amfibia yang berkaki dan berekor, contohnya salamander
c. Apoda : Amfibi yang memiliki bentuk tubuh panjang mirip cacing, contohnya salamander
cacing
3. Reptilia
(Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
Ciri-ciri utama hewan Reptilia sebagai berikut:
Memiliki kulit bersisik dari zat tanduk
Bergerak dengan tungkai dengan jari lima kecuali ophidia
Bernapas dengan paru-paru
Jantung beruang empat belum sempurna terdiri 2 serambi masih berlubang dan 2 bilik
Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong
hewan poikilotermis
Fertilisasi secara internal
Menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang , Ada
sebagian yang ovovivipar ( kadal , ular boa)
Tidak terdapat anus namun berupa kloaka
Contoh Reptilia
Klasifikasi Reptilia
a. Crocodilia, contoh : buaya dan aligator
b. Ophidia, contoh : ular
c. Lacertilia,contoh : kadal dan komodo
d. Squamata, contoh : cecak , tokek
4. Aves
Ciri-ciri utama Aves sebagai berikut:
Tubuh tertutup oleh bulu
Berparuh dari bahan keratin , tidak bergigi
Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangnya kuat namun ringan
Memiliki empedal untuk menghacurkan makanan
Bernapas dengan paru-paru , memiliki kantung udara untuk membantu pernafasan
ketika terbang membantu paru paru
Jantung beruang empat sempurna terdiri atas dua serambi dan dua bilik
Homoiotermis : suhu tubuh tidak mengikuti suhu lingkkungan
Fertilisasi terjadi secara internal
Bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning
telur besar mengerami telurnya dan merawat anaknya
Tidak terdapat anus namun berupa kloaka
Contoh Aves
5. Mamalia
Berasal dari Bahasa Latin mammae yang artinya kelenjar susu/glandula mammae, sehingga
mamalia artinya hewan menyusui
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti paus, lumba-
lumba
Berdarah panas ( homoiotermis)
Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
Fertilisasi internal
Bernafas dengan paru-paru
Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna tersusun dari dua serambi (atrium) dan dua
bilik ( ventrikel)
Beranak ( vivipar) kecuali Platypus
Terdapat anus dan urogenital
Tubuhnya ditutup oleh rambut
Ciri khasnya mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) sehingga menyusui anaknya
Contoh Mammalia