Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis
besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang
belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri,
struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.
1. Simetri tubuh
Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan
hewan yang memiliki simetri tubuh radial.
Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika
diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri
dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga
memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi
samping (lateral).
Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial
hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri
radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan
echinodermata.
2. Lapisan Tubuh
Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah
lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi diploblastik dan tripoblastik.
Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan
ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah
cnidaria.
Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma,
lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang
menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus,
sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.
Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar.
Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).
Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut
berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi
jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.
Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan
mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal
dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata
sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk
protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam
deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.
2. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan dalam
(endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan
skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel
ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duriduri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
3. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit) yang
memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.
C. Sistem Pencernaan Porifera
Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada
koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan
mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam
vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh
tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit)
melalui spongosol sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.
D. Sistem Reproduksi Porifera
Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual.
1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum. Pada
dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang
sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri,
sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum.
Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan
kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan
yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.
E. Sistem Sirkulasi Air Porifera
Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
1. Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke
spongosol.
2. Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang
sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh koanosit.
3. Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak
terhubung langsung menuju spongosol.
8. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
9. Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
B. Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel
luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel.
Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral)
dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
C. Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara
generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan secara
aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi
individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.
2. Scyphozoa
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini memiliki bentuk
seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan.
Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa
hidup di perairan, baik tawar maupun laut.
3. Anthozoa
Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini
adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut
yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan bagian tubuh
yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar perairan.
E. Peran Coelenterata Bagi Manusia
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar.
Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga
memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu mereka yang unik.
Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup cacing ini dimulai saat telur
Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu hewan ternak keluar bersama feses. Pada tempat yang tepat,
telur yang telah fertil tersebut akan menetas sebagai larva bersilia yang disebut dengan mirasidium. Mirasidium
kemudian masuk ke dalam tubuh siput karena tidak bisa bertahan di alam bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh
siput, mirasidium akan tumbuh menjadi sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi
serkaria (larva ketiga).
Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas. Serkaria kemudian keluar tubuh siput
lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk metaserkaria. Jika rumput yang terdapat metaserkaria tersebut
dimakan oleh hewan ternak, maka metaserkaria akan tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun
kemudian akan terUntuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.
Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di organisme lain yaitu
Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia. Kedua cacing ini
masuk ke dalam tubuh manusia melalui inang perantara (sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang
dimakan manusia.
3. Cestoda (Cacing Pita)
Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan memanjang seperti pita. Cacing jenis ini
tidak mempunyai saluran pencernaan karena sari-sari makanan akan langsung bisa diserap melalui permukaan
tubuhnya. Tubuh Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut dengan proglotid. Setiap proglotid pada cacing pita
mempunyai sistem reproduksi dan ekskresinya sendiri, oleh karena itulah cacing pita dianggap sebagai koloni
individu.
Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini adalah parasit pada tubuh
manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi. Cacing ini masuk kedalam tubuh sapi atau babi melalui larva
Taenia .sp yang termakan kedua hewan tersebut. Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus dan tumbuh
menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan menembus usus halus lalu terbawa oleh aliran darah dan masuk ke dalam
daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh manusia, maka cacing ini akan masuk dan berkembang menjadi
cacing dewasa di dalam tubuh manusia. Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20 cm. Dan
berikut adalah gambar ilustrasi daur hidup Taenia .sp.
4. Monogenea
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan. Hewan ini tidak memiliki rongga tubuh dan
mempunyai sistem pencernaan yang sangat sederhana berupa mulut, usus, dan lubang anus. Monogenea adalah
hewan hemafrodit, hewan ini tidak mengalami fase aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan mengalami fase
larva yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang termasuk ke dalam kelas monogenea adalah
Schistosoma mansoni.
getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13). Cacing ini disebarkan oleh
tusukan nyamuk Culex.
2) Perkembangbiakan Nemathelminthes
Pernahkah Anda melihat cacing tanah? Cacing tanah ada yang besar dan ada pula yang kecil? Bila cacing tanah itu
besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila cacing tanah itu kecil, berarti merupakan cacing jantan. Jika
Anda amati, cacing jantan ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat lubang anus yang terdapat tonjolan disebut
penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing betina tidak memilikinya. Dengan demikian
reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.
3) Jenis-Jenis Nemathelminthes
Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup sebagai parasit pada
makhluk hidup. Beberapa contohnya sebagai berikut.
a) Ciri-ciri Cacing Perut (Ascaris lumbricoides).
Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau cacing gelang,
mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Karena hidupnya
di dalam usus manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus.
Gambar 8.26 Ascaris lumbricoides
Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia). Karena suhu badan
penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan berada di dalam usus dan akan bergerak keluar, bahkan ada
yang keluar melalui kerongkongan. Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses kemudian
termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman. Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia
dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian
menuju paru-paru. Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke
dalam usus dan menetap hingga menjadi dewasa. Coba Anda pikirkan bagaimana jika cacing ini sampai ke mata atau
otak? Setelah Anda mengetahui daur hidupnya, coba buatlah skema daur hidupnya agar Anda lebih jelas dan mudah
untuk mempelajarinya! Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang dapat kita lakukan adalah
makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing. Selain
itu, kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Mengapa penyakit cacingan sering menyerang anak-anak?
Pikirkan!
b) Ciri-ciri Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale).
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-orang yang
bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di dalam usus manusia yang
mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut,
hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan
menempel dan menembus kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti
cacing perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia. Mengapa dapat menyebabkan
penyakit anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma duodenale hidup di Afrika dan Necator
americanus hidup di Amerika.
c) Ciri-ciri Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/Oxyuris vermicularis).
Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi? Penyakit ini sering diderita anak-anak kecil. Penyakit ini
menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur. Apa yang menyebabkan rasa gatal tersebut? Cacing tersebut
bertelur di sekitar dubur. Saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Apabila
digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari. Bagaimana jika penderitanya lupa mencuci jarinya kemudian
makan? Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke dalam perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu
akan menetas menjadi dewasa. Mudah sekali cara penularannya, bukan?
d) Ciri-ciri Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti).
Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Pernahkah Anda mendengar penyakit kaki
gajah (elephantiasis)? Cobalah Anda perhatikan Gambar 8.27!
Gambar 8.27 Penyakit kaki Gajah
Gambar itu memperlihatkan penderita penyakit gajah. Terlihat kaki penderita menjadi bengkak, mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran
limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas
menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah.
Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit,
maka larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah
mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu
akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.
9)
kecuali Cephalopoda, peradaran darahnya terbuka.
10) Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan cangkok
11) Ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki
12) Sekresi zat cangkang = kalsium karbonat
13) Kaki berbentuk pipih, lebar & berotot
Pengelompokkan Mollusca :
1. Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung
insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hemafrodit, hidup dilaut dan larva trokovor.
Contohnya adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan melingkarkan
tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.
Kiton memiliki ciri tubuh berbentuk oval, pada bagian dorsalterdapat cangkang yang berjumlah 8 keping, tetapi tidak
membentuk segmen pada tubuhnya.
2. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster yang berarti perut
dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai bahasa latin yaitu, gaster yg berarti perut dan podos berarti kaki
merupakan kelompok Mollousca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir yang
berfungsi memudahkannya dalam pergerakkan.Gastropoda umumnya memiliki cangkang yang berfungsi sebagai
pelindung dari gangguan pemangsanya. Akan tetapi ada juga yang tidak bercangkang, contoh Kimax. Umumnya
Gastropoda memakan ganggang. Hewan ini menggunakan gigi radulauntuk memotong dan mencerna makanannya.
Umumnya Gastropoda bersifat hemafrodit. Gastropoda memiliki bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat
di ujung tentakel yang panjang dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda bernafas dengan
insang atau paru-paru, di sesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernafas dengan paru-paru, sedangkan
Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh: achatina fulica (bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),fissurella
sp (siput laut),vaginulla sp (siput telanjang).
3. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada kepalanya(cephal berarti kepala, podos
berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah berkembang biak baik seperti mata pada
Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian kepala(berjumlah 8 atau 10 bauh) untuk menangkap mangsa atau membela
diri. Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang(kecuali Naitilus sp), mamiliki kelenjar tinta yang menghasilkan
cairan tinta hitam yang berguna untuk mengalabui pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase
larva. Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa warna(kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di
sekitarnya,contohnya: loligi sp (cumi-cumi),octopus sp (gurita),Nautilus sp.
4. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Scaphopoda memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsofental,
kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Habitat di dalam laut sampai kedelaman
5000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokovor . Di dekat mulut terdapat semancam
tentakel untuk alat peraba yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan mikrofauna(plankton). Scaphopoda
bernafas menggunakan rongga mantel, dan tidak memiliki insang.
5. Kelas Pelecypoda / bivalvia (Hewan Berkaki Pipih)
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karna tubuhnya dilindungi cangkangnya yang stangkup, memiliki tubuh simetri
bilateral. Hewan golongan ini bernafas menggunakan insang yang berlapis-lapis yang berbentuka seperti lembaran
sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata(lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya
akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapk sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos =
kaki). Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam golongan ini adalah Malaegrina margaritivera(kerang mutiara),
kerang air tawar (Anadonta sp.) dan kima raksasa (Tridacna maxima).
c.
C. Nakreas
Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya:tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang
hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina
fulica).
Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
7.
.
.
.
.
.
8.
.
.
.
.
.
9.
.
.
.
.
.
0.
.
.
.
.
.
1.
2.
3.
4.
5.
.
.
.
Mus musculus
Pediculus capitis
Hirudo medicinalis
Cymex rotundus
Ascaris lumbricoides
Salah satu manfaat regnum Plantae adalah sebagai hiasan (tanaman hias), contohnya adalah .
Oryza sativa
Zea mays
Manihot esculenta
Ginkgo biloba
Cymbidium hookeranium
Tumbuhan berbiji telah memiliki suatu bahan yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Bahan yang
dimaksud adalah .
Air
Mineral
Klorofil
Biji
zat hara
Pada tumbuhan paku, sporagonium terkumpul dalam suatu tempat yang disebut dengan ...
annulus
indusium
sorus
operculum
strobilus
Siklus hidup dari Fasciola hepatica adalah....
Cacing - bertelur - larva bersilia - siput - redia - serkaria - hewan ternak
Siput - larva - redia - cacing - serkaria - bertelur - hewan ternak
Redia - serkaria - siput - hewan ternak - bertelur - larva - cacing
Serkaria - cacing - hewan ternak - larva - siput
Cacing - larva - siput - redia - hewan ternak
Metagenesis pada lumut didominasi oleh fase .
a. Zigot
b. Spora
c. Sporofit
d. Gametofit
e. sporofit dan gametofit
Selaginella merupakan paku heterospora karena .
a. menghasilkan spora yang sama
b. menghasilkan gamet yang sama
c. menghasilkan gamet yang berbeda jenis
d. menghasilkan spora yang berbeda
e. menghasilkan spora yang berbeda jenis
Paku ekor kuda merupakan tumbuhan paku yang termasuk ke dalam divisio .
a. Sphenophyta
b. Lycophyta
c. Psilophyta
d. Pterophyta
e. Cycadophyta
Berikut bukan merupakan divisio dari tumbuhan Gymnospermae adalah .
a. Coniferophyta
b. Ginkgophyta
c. Lycophyta
d. Cycadophyta
e. Gnetophyta
Subphylum yang memiliki ciri sessile, bertubuh kecil dan pendek, makan secara mikrofag adalah .
Chordata
Vertebrata
Chepalochordata
. Invertebrata
. Urochordata
26. Suatu pengamatan tentang hewan menyatakan suatu hewan memiliki ciri dapat hidup di air dan di darat, memiliki
saccus vocalis, termasuk dalam organisme polikiloterm, maka hewan tersebut termasuk dalam classis .
. Agnatha
. Amphibia
. Reptillia
. Aves
. Mammalia
7. Berikut ini yang bukan ciri dari subphylum Vertebrata adalah .
. memiliki tulang punggung
. tulang berfungsi sebagai pelindung
. memiliki sistem sirkulasi terbuka
. memiliki anggota tubuh yang berpasangan
. memiliki sistem pengeluaran dan pernapasan yang efisien
8. Penyakit Anemia akut dapat disebabkan oleh parasit, yaitu .
. cacing ascaris
. cacing tambang
. Trichinella
. cacing kremi
. cacing pita
9. Daun tumbuhan paku yang berfungsi untuk menghasilkan spora adalah ...
. sorus
. tropofil
. mikrofil
. sporofil
. makrofil
0. Berikut ciri-ciri tumbuhan:
- memiliki rizoid
- dapat berfotosintesis
- struktur seperti daun
- tidak memiliki batang
- fase gametofit dominan
Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh tumbuhan...
. pteridophyta
. angiospermae
. gymnospermae
. bryophyta
. spermatophyta
1.
A.
B.
C.
2.
A.
B.
C.
3.
A.
B.
C.
4.
A.
B.
C.
5.
A.
B.
C.
6.
kelompok
Kingdom Protista
D. Kingdom Animalia
Regnum Plantae
E. Kingdom Monera
Kingdom Fungi
Kumpulan beberapa organ yang memiliki fungsi dan tugas saling berkaitan dinamakan
Jaringan
D. Sistem organ
Individu
E. Komunitas
Populasi
Berikut yang bukan termasuk lima kingdom yang dipelajari dalam Biologi, yaitu
Protista
D. Animalia
Monera
E. Fungi
Virus
Berikut ini adalah tingkatan organisasi kehidupan yang paling tinggi adalah
A. Populasi
D. Komunitas
B. Individu
E. Sel
C. Sistem organ
7. Sekumpulan siswa sedang melakukan pengamatan burung. Cabang biologi yang berperan adalah
A. Ornitologi
D. Virologi
B. Bakteriologi
E. Mikrobiologi
C. Zoologi
8. Penamaan suatu bioma didasarkan atas
A. Jenis hewan yang dominan
B. Jumlah jenis hewan yang dominan
C. Jenis tumbuhan yang dominan
D. Interaksi antara komponen abiotik dan biotiknya
E. Siklus energi yang terjadi di suatu ekosistem
9. Berikut yang bukan merupakan peran Biologi dalam bidang pertanian, yaitu
A. Ditemukannya bibit unggul
B. Mampu mengendalikan hama tanpa pestisida
C. Ditemukan bibit tanaman yang mampu dipanen beberapa kali dalam setahun
D. Ditemukan hama yang dapat berkembang biak cepat
E. Ditemukan biopestisida yang aman bagi lingkungan
10. Hutan di Indonesia merupakan salah satu bioma yang khas, yaitu bioma
A. Tundra
D. Gurun
B. Hutan hujan tropis
E. Taiga
C. Padang rumput
11. Berikut ini yang bukan merupakan opini adalah
A. Anak itu memiliki 12 butir kelereng
B. Senyum anak itu sangat manis
C. Pak Dede mengenakan setelan yang rapi
D. Ibu Desi adalah guru yang sangat baik
E. Rambut anak itu indah
12. Percobaan yang tepat untuk membuktikan bahwa gerak tumbuhan dipengaruhi cahaya adalah
A. 1, 2, 4, 5
B. 1, 3, 4, 5
C. 1, 2, 3, 6
Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. E
4. D
5. C
6. A
7. A
8. C
9. D
10. B
11. A
12. B
13. A
14. A
15. A
D. 1, 3, 4, 5
E. 1, 2, 4, 6