Anda di halaman 1dari 23

KINGDOM ANIMALIA(DUNIA HEWAN)

Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis
besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang
belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri,
struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.

Peta konsep kingdom animalia


(klik gambar untuk memperbesar)
A. Ciri-ciri Kingdom Animalia
Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri yang yang membedakannya dengan kingdom-kingdom lain, seperti:
1. Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler.
2. Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi makanan sendiri lewat fotosintesis
(autotrof), hewan tidak bisa memproduksi makanan sendiri sehingga akan memakan bahan organik yang
sudah jadi.
3. Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein struktural kolagen.
4. Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat motil).
5. Sebagian besar bereproduksi secara seksual.
6. Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n).
B. Struktur Tubuh Animalia
Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang membedakan struktur tubuh suatu hewan. Dua
ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.

1. Simetri tubuh
Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral dan
hewan yang memiliki simetri tubuh radial.

Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika
diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri
dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga
memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi
samping (lateral).

Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial
hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri
radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan
echinodermata.

2. Lapisan Tubuh
Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah
lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi diploblastik dan tripoblastik.

Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan
ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah
cnidaria.

Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma,
lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang
menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus,
sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.

3. Rongga Tubuh (selom)


Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya. Rongga
tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata.

Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar.
Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).

Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut
berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi
jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan
mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal
dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata
sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk
protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam
deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.

C. Klasifikasi Kingdom Animalia

1. Porifera (hewan berpori).


A. Ciri-Ciri Porifera
1. Merupakan hewan multiseluller (bersel banyak).
2. Belum mempunyai organ pencernaan, sistem peredaran darah , sistem saraf, dan otot; namun sel-sel tubuhnya
dapat mengindra dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
3. Mempunyai dua fase kehidupan, yaitu saat hidup berenang bebas (fase larva) dan saat berbentuk sesil yang
hidup menetap di dasar perairan (fase dewasa).
4. Merupakan hewan diploblastik yang memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh, yaitu ektoderma (lapisan luar
dan endoderma (lapisan dalam).
5. Bentuk tubuh hewan ini ada yang seperti piala, jambangan, terompet, dan bercabang-cabang seperti
tumbuhan.
6. Habitat utama di perairan (terutama di laut).

B. Struktur Tubuh Porifera


Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan yang berfungsi
sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya air.
Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan terluar), mesoglea
(lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
1. Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang
disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air . Pada
ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau tutupnya ostium.

2. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan dalam
(endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan
skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel
ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duriduri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
3. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit) yang
memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.
C. Sistem Pencernaan Porifera
Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada
koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan
mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam
vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh
tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit)
melalui spongosol sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.
D. Sistem Reproduksi Porifera
Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual.
1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum. Pada
dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang
sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri,
sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum.
Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan
kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan
yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.
E. Sistem Sirkulasi Air Porifera
Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
1. Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke
spongosol.
2. Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang
sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh koanosit.
3. Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak
terhubung langsung menuju spongosol.

Jenis-jenis saluran air porifera


(arahkan kursor ke gambar untuk memperbesar)
F. Klasifikasi Porifera
Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan
Demospongiae.
1. Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur. Contoh spesies calcarea antara lain
Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di daerah laut dangkal.
2. Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh spesies dari
kelas hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di laut dalam.
3. Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang tersusun dari zat kersik. Contoh
spesies dari kelas demospongiae antara lain Euspongia sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.
G. Peranan Porifera Bagi Manusia
Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan atau perabotan. Selain itu porifera juga
banyak digunakan sebagai hisan akuarium. Porifera kadang juga merugikan bagi manusia karena hidup melekat pada
kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternakan akan berkurang.

2. Cnidaria (hewan berongga).


A. Ciri-Ciri Coelenterata
1. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
2. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
3. Memiliki simetri radial.
4. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
5. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
6. Merupakan hewan diploblastik.
7. Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.

8. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
9. Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
B. Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel
luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel.
Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral)
dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
C. Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara
generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan secara
aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi
individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.

Tahap metagenesis pada Obelia sp.


Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu perkembangbiakan seksual
yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki
bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.
D. Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
1. Hydrozoa
Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang
seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk polip saja,
misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-sendiri). Pada ujung tubuh hydra terdapat mulut
yang dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan. Tentakel-tentakel ini dilengkapi
dengan sel knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun berbentuk sengat untuk memburu mangsa.
Hydra dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel sperma
jantan membuahi sel telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi dengan tunas (kuncup) yang
tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

2. Scyphozoa
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini memiliki bentuk
seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan.
Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa
hidup di perairan, baik tawar maupun laut.

3. Anthozoa
Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini
adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut
yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan bagian tubuh
yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar perairan.
E. Peran Coelenterata Bagi Manusia
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar.
Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga
memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu mereka yang unik.

3. Platyhelmintes (cacing pipih).


A. Ciri-Ciri Platyhelminthes
1. Mempunyai bentuk tubuh pipih.
2. Tidak mempunyai rongga tubuh (selom).
3. Simetris bilateral, tubuh triploblastik.
4. Pencernaan dengan gastrovaskuler.
5. Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh.

6. Tidak memiliki sistem peredaran darah.


7. Mempunyai ganglion sebagai sistem syaraf.
8. Memiliki sel api sebagai alat ekskresi.
9. Pada umumnya bersifat hemafrodit, yang artinya terdapat dua jenis alat kelamin yaitu jantan dan betina dalam
satu individu namun jarang terjadi pembuahan sendiri.
B. Struktur Tubuh Platyhelminthes
Platyhelminthes mempunyai tubuh berbentuk pipih tanpa ruas-ruas yang dapat dibagi menjadi bagian anterior
(kepala), posterior (ekor), dorsal (punggung), ventral (daerah yang berlawanan dengan dorsal), dan lateral (bagian
samping tubuh). Platyhelmintes memiliki tubuh dengan simetri bilateral, hewan ini merupakan triploblastik yang
tersusun atas tiga lapisan jaringan yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan
dalam).
C. Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap),
Cestoda (cacing pita), dan monogenea.
1. Turbellaria (Cacing Berambut Getar)
Planaria sp. adalah salah satu contoh spesies yang termasuk dalam kelas Turbellaria. Cacing ini bersifat karnivor dan
hidup bebas di perairan seperti di sungai, kolam, atau danau. Planaria memiliki panjang tubuh antara 5-25 mm.
Hewan ini bergerak dengan silia yang terdapat pada bagian epidermis tubuhnya.
Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang terdiri dari mulut, faring, dan rongga
gastrovaskuler (usus). Hewan ini tidak memiliki anus sehingga sisa-sisa makanan yang tidak dicerna akan
dikeluarkan kembali melalui mulut.
Planaria mengeksresikan sisa metabolisme tubuh yang berupa nitrogen melalui permukaan tubuhnya yang dilangkapi
oleh sel api. Cacing ini memiliki sistem saraf yang berpusat di ganglia pada bagian kepala yang kemudian bercabangcabang membentuk sistem syaraf tangga taali. Planaria dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi saat sel sperma membuahi sel telur betina. Planaria bersifat hemafrodit,
sehingga tak akan pernah tejadi pembuahan sendiri. Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui proses
fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuh akan beregenerasi sehingga akan membentuk individu baru.
2. Trematoda (Cacing Isap)
Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh hewan maupun manusia. Cacing ini mempunyai
alat hisap (sucker) yang terdapat pada bagian mulut atau ventral tubuhnya yang dilengkapi dengan gigi kitin.
Permukaan tubuh trematoda tidak dilengkapi dengan silia namun mempunyai kutikula untuk mempertahankan diri.
Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini mempunyai bentuk tubuh yang
mirip seperti daun dengan ukuran panjang 2-5 cm dan lebar 1 cm. Fasciola hepatica hidup sebagai parasit di dalam
kantong empedu hati ternak. Saluran pencernaan cacing ini terdiri atas mulut yang terdapat di bagian ujung anterior
dilengkapi dengan alat hisap bergigi kitin untuk melekatkan diri.

Daur Hidup Fasciola hepatica

Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup cacing ini dimulai saat telur
Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu hewan ternak keluar bersama feses. Pada tempat yang tepat,
telur yang telah fertil tersebut akan menetas sebagai larva bersilia yang disebut dengan mirasidium. Mirasidium
kemudian masuk ke dalam tubuh siput karena tidak bisa bertahan di alam bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh
siput, mirasidium akan tumbuh menjadi sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi
serkaria (larva ketiga).

Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas. Serkaria kemudian keluar tubuh siput
lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk metaserkaria. Jika rumput yang terdapat metaserkaria tersebut
dimakan oleh hewan ternak, maka metaserkaria akan tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun
kemudian akan terUntuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di organisme lain yaitu
Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia. Kedua cacing ini
masuk ke dalam tubuh manusia melalui inang perantara (sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang
dimakan manusia.
3. Cestoda (Cacing Pita)
Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan memanjang seperti pita. Cacing jenis ini
tidak mempunyai saluran pencernaan karena sari-sari makanan akan langsung bisa diserap melalui permukaan
tubuhnya. Tubuh Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut dengan proglotid. Setiap proglotid pada cacing pita
mempunyai sistem reproduksi dan ekskresinya sendiri, oleh karena itulah cacing pita dianggap sebagai koloni
individu.

Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini adalah parasit pada tubuh
manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi. Cacing ini masuk kedalam tubuh sapi atau babi melalui larva
Taenia .sp yang termakan kedua hewan tersebut. Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus dan tumbuh
menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan menembus usus halus lalu terbawa oleh aliran darah dan masuk ke dalam
daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh manusia, maka cacing ini akan masuk dan berkembang menjadi

cacing dewasa di dalam tubuh manusia. Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20 cm. Dan
berikut adalah gambar ilustrasi daur hidup Taenia .sp.

4. Monogenea
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan. Hewan ini tidak memiliki rongga tubuh dan
mempunyai sistem pencernaan yang sangat sederhana berupa mulut, usus, dan lubang anus. Monogenea adalah
hewan hemafrodit, hewan ini tidak mengalami fase aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan mengalami fase
larva yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang termasuk ke dalam kelas monogenea adalah
Schistosoma mansoni.

4. Nemathelmintes (cacing gilig).


1) Ciri-Ciri Umum Nemathelminthes
Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig. Tubuh dari cacing ini gilig, tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan
dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk
golongan hewan yang triplobastik pseudoselomata. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh pada
coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah. Phylum Nematoda ini ditemukan di habitat air, tanah lembap,
jaringan tumbuhan serta pada cairan dan jaringan hewan lainnya. Menurut Campbell (1998: 602), sekitar 80.000
spesies Nematoda telah diketahui. Nematoda yang ada, jumlahnya 10 kali lipat dari nematoda yang telah diketahui.
Ukuran nematoda berkisar dari yang berukuran kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. Nematoda ada yang hidup
bebas dan juga parasit pada hewan lainnya. Nematoda umumnya bereproduksi secara seksual. Kelamin jantan dan
betinanya terpisah pada individu yang berbeda. Ukuran tubuh betina biasanya lebih besar dari jantan. Fertilisasi
terjadi secara internal dan betina mampu menghasilkan telur sebanyak 100.000 butir atau lebih setiap harinya. Cacing
jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi
sistem pencernaannya sudah lengkap. Tahukah Anda cacing ini tidak memiliki sistem pembuluh darah dan sistem
pernapasan? Bagaimana dia melakukan pernapasan?
Gambar 8.25 Contoh cacing Nemathelminthes
Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma
duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing gelang atau yang
disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm 35 cm ini
memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina
mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali pengeluaran. Telur terbawa bersama feses dan dapat
masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil. Setelah
menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat
mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab
penyakit ascariasis. Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia.
Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh

getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13). Cacing ini disebarkan oleh
tusukan nyamuk Culex.
2) Perkembangbiakan Nemathelminthes
Pernahkah Anda melihat cacing tanah? Cacing tanah ada yang besar dan ada pula yang kecil? Bila cacing tanah itu
besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila cacing tanah itu kecil, berarti merupakan cacing jantan. Jika
Anda amati, cacing jantan ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat lubang anus yang terdapat tonjolan disebut
penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing betina tidak memilikinya. Dengan demikian
reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.
3) Jenis-Jenis Nemathelminthes
Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup sebagai parasit pada
makhluk hidup. Beberapa contohnya sebagai berikut.
a) Ciri-ciri Cacing Perut (Ascaris lumbricoides).
Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau cacing gelang,
mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Karena hidupnya
di dalam usus manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus.
Gambar 8.26 Ascaris lumbricoides

Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia). Karena suhu badan
penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan berada di dalam usus dan akan bergerak keluar, bahkan ada
yang keluar melalui kerongkongan. Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses kemudian
termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman. Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia
dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian
menuju paru-paru. Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke
dalam usus dan menetap hingga menjadi dewasa. Coba Anda pikirkan bagaimana jika cacing ini sampai ke mata atau
otak? Setelah Anda mengetahui daur hidupnya, coba buatlah skema daur hidupnya agar Anda lebih jelas dan mudah
untuk mempelajarinya! Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang dapat kita lakukan adalah
makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing. Selain
itu, kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Mengapa penyakit cacingan sering menyerang anak-anak?
Pikirkan!
b) Ciri-ciri Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale).
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-orang yang
bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di dalam usus manusia yang
mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut,
hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan
menempel dan menembus kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti
cacing perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia. Mengapa dapat menyebabkan

penyakit anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma duodenale hidup di Afrika dan Necator
americanus hidup di Amerika.
c) Ciri-ciri Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/Oxyuris vermicularis).
Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi? Penyakit ini sering diderita anak-anak kecil. Penyakit ini
menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur. Apa yang menyebabkan rasa gatal tersebut? Cacing tersebut
bertelur di sekitar dubur. Saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Apabila
digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari. Bagaimana jika penderitanya lupa mencuci jarinya kemudian
makan? Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke dalam perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu
akan menetas menjadi dewasa. Mudah sekali cara penularannya, bukan?
d) Ciri-ciri Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti).
Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Pernahkah Anda mendengar penyakit kaki
gajah (elephantiasis)? Cobalah Anda perhatikan Gambar 8.27!
Gambar 8.27 Penyakit kaki Gajah

Gambar itu memperlihatkan penderita penyakit gajah. Terlihat kaki penderita menjadi bengkak, mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran
limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas
menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah.
Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit,
maka larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah
mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu
akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.

5. Annelida (cacing bersegmen).


Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Kata Annelida berasal dari bahasa Latin annulus (cincin kecil)
dan oidus (bentuk). Annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin
atau gelang, sehingga disebut cacing gelang. Cacing ini merupakan kelompok hewan yang sudah mempunyai rongga
tubuh (coelom) yang sebenarnya. Alat pencernaan makanan telah berkembang dengan sempurna. Tubuhnya
simetris bilateral dan permukaannya tertutup lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle
chitin yang disebut setae. Memiliki alat tambahan berupa rambut kecil menyerupai batang. Alat ekskresinya berupa
nefridium. Cacing ini bersifat hermaprodit, memiliki alat peredaran darah tertutup, dan belum mempunyai
alat pernapasan khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya berupa
sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal. (Baca juga : Hewan Tak Bertulang
Belakang)
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu Polychaeta,
Oligochaeta, dan Hirudinea. Untuk lebih memahaminya simaklah uraian berikut.
a. Kelas Polychaeta
Cacing ini merupakan Annelida laut. Tubuhnya bersegmen, tiap segmen dilengkapi parapodium (kaki). Kaki
ditumbuhi rambut sehingga disebut cacing berambut banyak, (poly: banyak, chaeta: rambut). Contoh anggota kelas
ini adalah cacing wawo (Lysidicea oele), cacing palolo (Palolo viridis). Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Cacing Palolo (Palolo viridis) (berkeley.edu)


Cacing wawo banyak terdapat di Kepulauan Maluku. Penduduk setempat menyebutnya sebagai ulat jatuh,
dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Kehidupannya diawali ovum yang dibuahi sel spermatozoid dan berkembang
dalam segmen-segmen. Pada sekitar bulan Maret cacing tersebut menanggalkan segmen-segmen posteriornya
yang penuh dengan ovum dan spermatozoid yang telah masak. Cacing ini muncul ke permukaan laut dalam jumlah
yang sangat banyak, sambil melepaskan ovum dan spermatozoid ke air. Penduduk setempat mengumpulkan
penggalan-penggalan cacing tersebut untuk dimakan. Seperti halnya dengan cacing wawo, cacing palolo juga
memiliki sifat yang sama, hanya berbeda waktu munculnya ke permukaan laut, yaitu sekitar Oktober.
b. Kelas Olygochaeta
Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di darat. Ukuran bervariasi, berbentuk
silindris, bersegmen jelas dan memiliki sedikit rambut (oligos: sedikit, chaeta: rambut). Kepalanya disebut
prostomium, namun tidak dilengkapi mata, tentakel dan parapodia. Hewan ini tetap peka terhadap cahaya karena di
sepanjang tubuh terdapat seta yang berfungsi sebagai organ perasa. Contoh jenis cacing anggota kelas ini adalah
Lumbricus terrestris, cacing tanah (Pheretima sp.).
c. Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan tempat lembab. Hirudinea umumnya disebut sebagai lintah.
Tubuhnya pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen tubuh, dan mempunyai dua alat pengisap
pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas berdekatan dengan mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de
ngan anus. Cacing ini menghasilkan zat hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar
tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya. Contoh anggota kelas ini adalah Hirudo medicinalis dan Hirudinaria
javanica.

6. Mollusca (hewan bertubuh lunak).


Ciri-ciri Umum Mollusca :
1)
Habitat air laut, tawar dan darat
2)
Simeti tubuh bilateral (simetri 2 belah pihak), lateral
3) Triploblastik selom ( dinding tubuh pada cacing gelang yang terdiri dari 3 lapisan yaitu endoderm adalah selaput
dalam yang terdiri dari sel-sel yang menyelubungi tubuh hewan metazoa, mesoderm adalah selaput tengah, eksoderm
adalah selaput luar)
4)
Perkembang biakan seksual dengan hemafrodit
5)
Ekskresi dengan nefridium ( alat pengeluaran yang terdapat pada Mollusca)
6)
Lunak dan tidak memiliki ruas
7)
Umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut
berfungsi sebagai rumah(rangka luar) yang terbuat dari zat kapur
8) Alat pencer naan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus dan
anus.

9)
kecuali Cephalopoda, peradaran darahnya terbuka.
10) Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan cangkok
11) Ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki
12) Sekresi zat cangkang = kalsium karbonat
13) Kaki berbentuk pipih, lebar & berotot
Pengelompokkan Mollusca :
1. Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung
insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hemafrodit, hidup dilaut dan larva trokovor.
Contohnya adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan melingkarkan
tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.
Kiton memiliki ciri tubuh berbentuk oval, pada bagian dorsalterdapat cangkang yang berjumlah 8 keping, tetapi tidak
membentuk segmen pada tubuhnya.
2. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster yang berarti perut
dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai bahasa latin yaitu, gaster yg berarti perut dan podos berarti kaki
merupakan kelompok Mollousca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir yang
berfungsi memudahkannya dalam pergerakkan.Gastropoda umumnya memiliki cangkang yang berfungsi sebagai
pelindung dari gangguan pemangsanya. Akan tetapi ada juga yang tidak bercangkang, contoh Kimax. Umumnya
Gastropoda memakan ganggang. Hewan ini menggunakan gigi radulauntuk memotong dan mencerna makanannya.
Umumnya Gastropoda bersifat hemafrodit. Gastropoda memiliki bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat
di ujung tentakel yang panjang dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda bernafas dengan
insang atau paru-paru, di sesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernafas dengan paru-paru, sedangkan
Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh: achatina fulica (bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),fissurella
sp (siput laut),vaginulla sp (siput telanjang).
3. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada kepalanya(cephal berarti kepala, podos
berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah berkembang biak baik seperti mata pada
Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian kepala(berjumlah 8 atau 10 bauh) untuk menangkap mangsa atau membela
diri. Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang(kecuali Naitilus sp), mamiliki kelenjar tinta yang menghasilkan
cairan tinta hitam yang berguna untuk mengalabui pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase
larva. Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa warna(kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di
sekitarnya,contohnya: loligi sp (cumi-cumi),octopus sp (gurita),Nautilus sp.
4. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Scaphopoda memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsofental,
kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Habitat di dalam laut sampai kedelaman
5000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokovor . Di dekat mulut terdapat semancam
tentakel untuk alat peraba yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan mikrofauna(plankton). Scaphopoda
bernafas menggunakan rongga mantel, dan tidak memiliki insang.
5. Kelas Pelecypoda / bivalvia (Hewan Berkaki Pipih)
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karna tubuhnya dilindungi cangkangnya yang stangkup, memiliki tubuh simetri
bilateral. Hewan golongan ini bernafas menggunakan insang yang berlapis-lapis yang berbentuka seperti lembaran
sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata(lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya
akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapk sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos =
kaki). Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam golongan ini adalah Malaegrina margaritivera(kerang mutiara),
kerang air tawar (Anadonta sp.) dan kima raksasa (Tridacna maxima).

Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu :


a.
Periostrakum : lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk, berwarna gelap.
b.
Prismatik
: lapisan tengah tebal, tersusun oleh kristak kalsium karbonat
(CaCO3) berbentuk prisma.

c.

C. Nakreas

: Lapisan dalam, penghasil mutiara.

Peranan / manfaat dari Mollusca :


Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia,namun ada pula yang merugikan.peran mollusca yang
menguntungkan adalah:

Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya:tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang
hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina
fulica).

Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).

Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.

bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp


Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya organism perantara penyebab
penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman sawah.Siput air adalah inang dari perantara cacing Fasciola
hepatica, cacing ini merupakan parasit pada organ hati manusia dan ternak

7. Arthropoda (hewan berbuku).


Ciri-ciri hewan yang berbuku-buku adalah:
- hidupnya bisa di laut, danau, darat dan sungai
- tubuhnya terdiri dari buku-buku
- tubuhnya terbungkus oleh kulit dari zat kitin sehingga keras
- mempunyai alat indera yang terdapat pada kepala yang berfungsi sebagai peraba dan mata
- bernapas dengan menggunakan insang atau stigma
- alat-alat tubuhnya telah berkembang baik.
Sedangkan hewan yang berbuku-buku diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, diantaranya adalah:
1. Serangga (insecta)
2. Laba-laba (arachnoidea)
Ciri-ciri laba-laba adalah:
- tubuhnya dapat terbagi dua
- mempunyai dua pasang alat mulut
- mempunyai sepasang mata tunggal yang besar dan beberapa pasang mata tunggal yang kecil
- mempunyai empat pasang kaki
- memiliki perut
- bernapas dengan menggunakan paru-paru buku
- mempunyai sepasang capit dan gigi catut yang berfungsi sebagai alat mulut.
Sedangkan laba-laba dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
- laba-laba
- caplak (tungau)
- kala.
3. Udang-udangan (crustacea)
Ciri-ciri udang-udangan adalah:
- tubuhnya ada dua bagian yaitu kepala dan dada
- bernapas dengan menggunakan insang
- hidupnya di air
- mempunyai sepasang antena pendek dan lima pasang kaki
- hampir semua ruasnya ada perutnya dan mempunyai sepasang kaki.
Contoh udang-udangan adalah:
- kepiting
- udang
- rajungan
- ketam
- yuyu
- teritip.
4. Lipan (myriapoda)
Ciri-ciri lipan adalah:
- tubuhnya beruas-ruas dan panjang, dimana tiap ruasnya terdapat sepasang kaki
- tubuhnya terdiri dari kepala dan badan belakang
- mempunyai kaki banyak

sistem sarafnya tangga tali


bernapas dengan menggunakan trakhea
mempunyai sepasang antena pada kepalanya

8. Echinodhermata (hewan berkulit duri).


Ciri-ciri hewan yang berkulit duri adalah:
- hidupnya di air laut
- kulitnya berduri-duri dan mempunyai lempeng-lempeng kapur yang berfungsi sebagai rangka
- bentuk tubuhnya simetri radial
- tidak mempunyai kepala yang jelas
- mempunyai gigi catut
- bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral yang berbentuk tabung kecil
- pada ujun kaki ambulakral terdapat alat penghisap yang berguna untuk melekatkan dirinya pada suatu tempat.
Sedangkan hewan yang tergolong pada hewan yang berkulit duri adalah:
1. Bintang laut (asteroidea)
Ciri-ciri bintang laut adalah:
- mempunyai lima tangan dan bagian tangannya berupa cakram
- bernapas dengan menggunakan kulit yang tipis
- makanannya sebangsa kerang dan hewan lunak yang lainnya
- mempunyai perut yang bercabang-cabang ke semua arah terutama di lengannya
- mempunyai dubur yang berada di tengah-tengah sisi punggungnya
- susunan sarafnya berupa saraf cincin di sekitar mulutnya
- mempunyai daya regenerasi yang besar dan bila salah satu lengannya ada yang putus, maka dapat kembali tumbuh
lagi seperti semula
- mempunyai kaki ambulakral yang digunakan untuk bergerak.
Contoh: bintang laut merah dan bintang laut biru.
2. Lilia laut (crinoidea)
Ciri-cirinya adalah:
- bentuk tubuhnya kaya tumbuhan
- ada yang mempunyai tangkai dan ada yang tidak mempunyai tangkai
- yang tidak bertangkai hidupnya bisa berpindah-pindah dan yang bertangkai hidupnya menetap pada suatu tempat.
3. Landak laut (echinoidea)
Ciri-cirinya adalah:
- tidak mempunyai lengan
- mempunyai duri banyak yang mudah digerakkan
- bernapas dengan menggunakan insang.
4. Tripang (holothuroidea)
Ciri-cirinya adalah:
- bentuk tubuhnya seperti buah mentimun
- tidak mempunyai lengan
- mempunyai mulut
- mempunyai lubang kelamin dan anus
- kulitnya lunak.
5. Bintang ular (ophiuroidea)
Ciri-ciri bintang ular adalah:
- memiliki lima lengan yang digunakan untuk bergerak
- memiliki satu lubang mulut
- hidupnya di sela-sela bebatuan atau batu karang yang ada di laut
- memiliki kaki ambulakral yang berada di sekitar mulutnya.

9. Chordata (hewan bertulang).


Ciri-ciri umum chordata yaitu :
mempunyai chorda dorsalis (penyokong tubuh) di punggung
mempunyai batang syaraf dipunggung
mempunyai beberapa celah insang didaerah faring
bentuk tubuh simetri bilateral
mempunyai coelom (rongga tubuh)
Sedangkan ciri-ciri khususnya yaitu :

tubuhnya terbungkung oleh lapisan epidermis dan dermis (bagian kulit)


indoskeleton pada hewan tingkat rendah berupa tulang rawan, sedangkan pada tingkat tinggi berupa tulang keras.
pada skeleton terdapat otot daging yang berfungsi untuk gerak atau berpindah tempat.
sistem sirkulasi/sistem peredaran darah terdiri atas pembuluh darah dengan jantung sebagai pusat atau sentral.
sistem respirasi/pernafasan pada bentuk tubuh rendah berupa beberapa insang sedangkan pada spesies yang hidup
didarat sistem pernafasannya berupa paru-paru.
sistem eskresi terdiri atas sepasang ginjal (ren), dengan saluran pembuang yang bermuara didekat anus.
sistem syaraf terdiri atas sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi
terdapat sejumlah kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon yang diangkut oleh darah yang berperan dalam
proses-proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan dan reproduksi.
seks atau jenis kelaminnya terpisah masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang gonad dengan saluran penyalur
yang bermuara di dekat anus.
KLASIFIKASI VERTEBRATA
Sub filum vertebrata terbagi menjadi 2 sub kelas :
A. Pisces
Terdiri atas 4 kelas, yaitu
- kelas agnatha (gnathum), tidk mempunyai rahang contohnya : belut
- kelas placodermata, tubuhnya bersisik
- kelas chondrichthyes, hewan atau ikan yang bertulang rawan
- kelas osteichtyes, semua ikan yang bertulang keras
B. Tetraphoda
Anggota dari tetraphoda yaitu
- amphibi (hidup di air dan darat)
- reptilia (hewan melata)
- aves (unggas), hewan yang memiliki bulu dan sayap dan pada umumnya golongan aves bisa terbang
- mamalia (hewan yang menyusui), termasuk dalam hewan mamabiak.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1. Reproduksi aseksual pada planaria dilakukan dengan cara .


konjugasi
pembelahan biner
tranduksi
fragmentasi
fertilisasi
Hewan yang termasuk dalam class Turbellaria adalah .
Schistosoma mansoni
Ascaris lumbricoides
Dugesia sp
Ancylostoma duodenale
Wuchereria brancofti
Berikut ini cacing yang tidak bersifat parasit pada manusia adalah .
Hirudo medicinalis
Ascaris lumbricoides
Schistosoma mansoni
Trichinella spiralis
Oxyuris vermicularis

. Pada Mollusca terdapat organ yang bernama radula. Radula adalah .


. Cangkang
. rangka luar
. gigi
. mantel
. kaki
. Perhatikan diagram bunga di bawah ini!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bagian yang berlabel 1, 2, 3 adalah ...


mahkota, tangkai putik, bakal biji
bakal biji, bakal buah, kotak sari
serbuk sari, tangkai putik, bakal buah
serbuk sari, kotak sari, tangkai sari
mahkota, kepala putik, bakal biji
Pengklasifikasian kingdom Animalia tidak didasari oleh .
simetri tubuh
tipe coelom
jumlah lapisan tubuh
cara berkembang biak
ada tidaknya segmentasi dalam tubuh
Hewan yang termasuk anggota hewan Arthropoda adalah .

. kalajengking, cacing, lipan, dan belalang


. udang, kepiting, kerang, lalat
. lipan, kalajengking, laba-laba, dan belalang
. laba-laba, cacing, kupu-kupu, kecoa
. cacing, kerang, cumi-cumi, dan lebah
. Hewan ini memiliki ciri sebagai berikut
tubuh simetri radial
memiliki kaki tabung
memiliki eksoskeleton
Hewan tersebut termasuk ke dalam filum .
. Mollusca
. Echinodermata
. Annelida
. Arthropoda
. Chordata
. Berikut ini adalah spesies yang termasuk ke dalam anggota Coniferophyta adalah .
. Cycas rumphii
. Ginkgo biloba
. Gnetum gnemon
. Agathis alba
. Welwitschia
0. Yang merupakan generasi gametofit pada tumbuhan lumut adalah ...
. sporofit
. protonema
. sporogonium
. sporangium
. tumbuhan lumut
1. Pada Bryophyta, gamet jantan dihasilkan oleh .
. Antheridia
. sel sperma
. arkegonia
. sel telur
. spora
2. Contoh Cephalopoda yang memiliki cangkang adalah .
a. Loligo
b. Octopus
c. Sephia
d. Nautilus
e. Kimax
3. Sekat yang membatasi tiap segmen pada Annelida disebut .
a. Septa
b. Annulus
c. Parapodia
d. Sucker
e. Sefal
4. Tahapan yang benar mengenai holometabola adalah
a. telur larva pupa imago
b. telur larva imago pupa
c. telur pupa larva imago
d. telur imago larva pupa
e. telur pupa imago larva
5. Cacing tambang menginfeksi manusia secara aktif dalam bentuk .
. Mirasidium
. Kista
. Telur
. cacing dewasa
. larva
6. Contoh hewan yang bermanfaat di bidang kesehatan yaitu untuk mengisap darah pada infeksi adalah .

.
.
.
.
.
7.
.
.
.
.
.
8.

.
.
.
.
.
9.
.
.
.
.
.
0.
.
.
.
.
.
1.

2.

3.

4.

5.
.
.
.

Mus musculus
Pediculus capitis
Hirudo medicinalis
Cymex rotundus
Ascaris lumbricoides
Salah satu manfaat regnum Plantae adalah sebagai hiasan (tanaman hias), contohnya adalah .
Oryza sativa
Zea mays
Manihot esculenta
Ginkgo biloba
Cymbidium hookeranium
Tumbuhan berbiji telah memiliki suatu bahan yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Bahan yang
dimaksud adalah .
Air
Mineral
Klorofil
Biji
zat hara
Pada tumbuhan paku, sporagonium terkumpul dalam suatu tempat yang disebut dengan ...
annulus
indusium
sorus
operculum
strobilus
Siklus hidup dari Fasciola hepatica adalah....
Cacing - bertelur - larva bersilia - siput - redia - serkaria - hewan ternak
Siput - larva - redia - cacing - serkaria - bertelur - hewan ternak
Redia - serkaria - siput - hewan ternak - bertelur - larva - cacing
Serkaria - cacing - hewan ternak - larva - siput
Cacing - larva - siput - redia - hewan ternak
Metagenesis pada lumut didominasi oleh fase .
a. Zigot
b. Spora
c. Sporofit
d. Gametofit
e. sporofit dan gametofit
Selaginella merupakan paku heterospora karena .
a. menghasilkan spora yang sama
b. menghasilkan gamet yang sama
c. menghasilkan gamet yang berbeda jenis
d. menghasilkan spora yang berbeda
e. menghasilkan spora yang berbeda jenis
Paku ekor kuda merupakan tumbuhan paku yang termasuk ke dalam divisio .
a. Sphenophyta
b. Lycophyta
c. Psilophyta
d. Pterophyta
e. Cycadophyta
Berikut bukan merupakan divisio dari tumbuhan Gymnospermae adalah .
a. Coniferophyta
b. Ginkgophyta
c. Lycophyta
d. Cycadophyta
e. Gnetophyta
Subphylum yang memiliki ciri sessile, bertubuh kecil dan pendek, makan secara mikrofag adalah .
Chordata
Vertebrata
Chepalochordata

. Invertebrata
. Urochordata
26. Suatu pengamatan tentang hewan menyatakan suatu hewan memiliki ciri dapat hidup di air dan di darat, memiliki
saccus vocalis, termasuk dalam organisme polikiloterm, maka hewan tersebut termasuk dalam classis .
. Agnatha
. Amphibia
. Reptillia
. Aves
. Mammalia
7. Berikut ini yang bukan ciri dari subphylum Vertebrata adalah .
. memiliki tulang punggung
. tulang berfungsi sebagai pelindung
. memiliki sistem sirkulasi terbuka
. memiliki anggota tubuh yang berpasangan
. memiliki sistem pengeluaran dan pernapasan yang efisien
8. Penyakit Anemia akut dapat disebabkan oleh parasit, yaitu .
. cacing ascaris
. cacing tambang
. Trichinella
. cacing kremi
. cacing pita
9. Daun tumbuhan paku yang berfungsi untuk menghasilkan spora adalah ...
. sorus
. tropofil
. mikrofil
. sporofil
. makrofil
0. Berikut ciri-ciri tumbuhan:
- memiliki rizoid
- dapat berfotosintesis
- struktur seperti daun
- tidak memiliki batang
- fase gametofit dominan
Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh tumbuhan...
. pteridophyta
. angiospermae
. gymnospermae
. bryophyta
. spermatophyta

SOAL-SOAL UJI KOMPETENSI

1.
A.
B.
C.
2.
A.
B.
C.
3.

Berikut adalah cakupan objek yang dipelajari dalam biologi, yaitu


Manusia
D. Lingkungan
Hewan
E. Semuanya benar
Tumbuhan
Ilmu sains contohnya Biologi berlaku menyeluruh atau disebut juga bersifat
Universal
D. Mengikat
Khusus
E. Logis
Tentatif
Bakteri yang dipelajari dalam Biologi merupakan salah satu objek Biologi. Bakteri tersebut masuk kedalam

A.
B.
C.
4.
A.
B.
C.
5.
A.
B.
C.
6.

kelompok
Kingdom Protista
D. Kingdom Animalia
Regnum Plantae
E. Kingdom Monera
Kingdom Fungi
Kumpulan beberapa organ yang memiliki fungsi dan tugas saling berkaitan dinamakan
Jaringan
D. Sistem organ
Individu
E. Komunitas
Populasi
Berikut yang bukan termasuk lima kingdom yang dipelajari dalam Biologi, yaitu
Protista
D. Animalia
Monera
E. Fungi
Virus
Berikut ini adalah tingkatan organisasi kehidupan yang paling tinggi adalah

A. Populasi
D. Komunitas
B. Individu
E. Sel
C. Sistem organ
7. Sekumpulan siswa sedang melakukan pengamatan burung. Cabang biologi yang berperan adalah
A. Ornitologi
D. Virologi
B. Bakteriologi
E. Mikrobiologi
C. Zoologi
8. Penamaan suatu bioma didasarkan atas
A. Jenis hewan yang dominan
B. Jumlah jenis hewan yang dominan
C. Jenis tumbuhan yang dominan
D. Interaksi antara komponen abiotik dan biotiknya
E. Siklus energi yang terjadi di suatu ekosistem
9. Berikut yang bukan merupakan peran Biologi dalam bidang pertanian, yaitu
A. Ditemukannya bibit unggul
B. Mampu mengendalikan hama tanpa pestisida
C. Ditemukan bibit tanaman yang mampu dipanen beberapa kali dalam setahun
D. Ditemukan hama yang dapat berkembang biak cepat
E. Ditemukan biopestisida yang aman bagi lingkungan
10. Hutan di Indonesia merupakan salah satu bioma yang khas, yaitu bioma
A. Tundra
D. Gurun
B. Hutan hujan tropis
E. Taiga
C. Padang rumput
11. Berikut ini yang bukan merupakan opini adalah
A. Anak itu memiliki 12 butir kelereng
B. Senyum anak itu sangat manis
C. Pak Dede mengenakan setelan yang rapi
D. Ibu Desi adalah guru yang sangat baik
E. Rambut anak itu indah
12. Percobaan yang tepat untuk membuktikan bahwa gerak tumbuhan dipengaruhi cahaya adalah

A. Menyimpan beberapa tumbuhan berbeda ditempat yang terkena cahaya


B. Menyimpan tiga tumbuhan yang sama didekat jendela tempat masuknya cahaya
C. Menyimpan tumbuhan ditempat yang gelap
D. Menyimpan tumbuhan satu ditempat gelap dan satu lagi ditempat yang terang
E. Menyimpan beberapa tumbuhan berbeda ditempat gelap dan tempat terang
13. Sebelum melakukan uji coba sebaiknya dibuat
A. Hipotesis
D. Daftar pustaka
B. Rumusan masalah
E. Tinjauan pustaka
C. Penyelesaian masalah
14. Berdasarkan struktur dan fungsinya, Amoeba termasuk organisasi kehidupan tingkat
A. Sel
D. Organel
B. Jaringan
E. Sistem organ
C. Organ
15. Berikut ini nama organ pada manusia:
1) Alveolus
2) Kerongkongan
3) Tenggorokan
4) Rongga hidung
5) Bronkiolus
6) Epiglotis
Organ yang termasuk ke dalam sistem pernapasan manusia adalah

A. 1, 2, 4, 5
B. 1, 3, 4, 5
C. 1, 2, 3, 6

Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. E
4. D
5. C
6. A
7. A
8. C
9. D
10. B
11. A
12. B
13. A
14. A
15. A

D. 1, 3, 4, 5
E. 1, 2, 4, 6

Anda mungkin juga menyukai