Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KINGDOM ANIMALIA

NAMA:ACHMAD HANIF EKA PRASTIAWAN

KELAS:XII IPA 7

ABSEN:01
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah rasa syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kelancaran pada penelitian ini.Rasa syukur dan sholawat serta salam kita tujukan kepada
Rosullulah yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benerang
yaitu agama islam.

Penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Maka dari itu
jika ada kesalahan di dalam laporan ini saya sebagai penulis makalah ini mohon maaf yang
sebesar besarnya.

Akhirnya,penulis makalah ini yaitu saya sendiri berharap agar makalah yang saya buat ini
bisa bermanfaat bagi orang lain.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB 1:PENDAHULUAN

BAB 2:PEMBAHASAN

BAB 3:PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dunia hewan (Animalia) adalah suatu kingdom yang anggotanya beragam dimuka bumi.
Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan, perkembangbiakkan, dan lain lain. Dimuka
bumi ini terdapat hewan yang merugikan dan juga menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hewan banyak mengandung protein yang berperan penting untuk tubuh. Hewan juga sangat
berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa adanya hewan dimuka
bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian Kingdom Animalia?
2) Apa ciri-ciri umum Animalia?
3) Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
4) Apa peranan Animalia dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam kingdom
Animalia.

1.4 Manfaat
1) Dapat mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2) Mengetahui ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KINGDOM ANIMALIA
Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa. Kingdom Animalia
atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme dengan sel kompleks)
yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak
dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus
mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di
dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai
zat sisa Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak
mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap
rangsang.

2.2 Ciri-Ciri Umum Animalia


Hewan/Animalia merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler (memiliki
banyak sel), eukariotik, memerlukan oksigen, tidak memiliki dinding sel, bersifat heterotrof
(tidak dapat membuat makanan sendiri), mampu bergerak aktif yang didukung oleh jariangan
saraf dan jaringan otot, Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan,
sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilisasi eksternal atau internal
namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual , serta memiliki bentuk tubuh dan
organ-organ yang bervariasi.Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan
lapisan penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri radial
dan simetri bilateral sebagai berikut :

1) Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar. Hewan dengan
simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan bentuk tubuh radial sering disebut
hewan radiata. Hewan radiata meliputi Porifera, Coelenterata, dan Enchiodermata.
2) Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun bersebelahan dengan bagian
yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi dorsal, ventral, sisianterior, dan posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastic
sebagai berikut :
1) Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm (epidermis) dan
endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk displobatik meliputi hewan kelompok
coelenterata.
2) Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm, mesoderm, dan
endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. Triploblastik Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki rongg di antara
saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).
b. Triploblastik Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh
yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing gilik).
c. Triploblastik Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki rongga tubuh (selom)
sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata

2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata


Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa dan vertebrae yang
berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan
invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa filum sebagai berikut :

A. Filum Porifera (Hewan Spons)


Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Porifera
adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan spons. Porifera
merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar porifera hidup di laut dan
sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan
koanosit.
Ciri- ciri filum polifera sebagai berikut:
1. Tubuh tidak bisa bergerak aktif dan melekat di dasar perairan,
2. Kerangka tunuh tersusun dari zat kapur,silikat,atau spongin,
3. Belum memiliki jaringan dan organ sehingga disebut parazoa
4. Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton)
5. Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air tawar.
6. Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung
7. Reproduksi secara seksual maupun aseksual.Reproduksi seksual dengan pembuahan secara
internal. Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas dari induk atau jika kondisi lingkungan
buruk dengan membentuk gamet(butir benih). Tunas atau gemula dapat lepas dari induk dan
akhirnya hidup sebagai individu baru.

Porifera memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh
porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
1) Tipe Askonoid

Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-lubang langsung di hubungkan
dengan saluran lurus menuju spongosol. Contohnya Leucosolenia sp.
2) Tipe Sikonoid

Sikonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran
yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol.
Contohnya Sycon ciliatum.
3) Tipe Leukonoid atau Rhagon

Leukonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan


saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan
spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Calcarea (Calcispongiae)

Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh berbulu, serta rangka tubuh
bersifat kalkareus. Spikula berbentuk monaxon dan triaxon. Calcarea banyak tersebar di laut
dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., Chathrina sp.
2) Hexactinellida (Hyalospongiae)

Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung banyak benang silikat dan
berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan bentuk hewan menyerupai gelas, silinder, atau
corong. Contohnya Euplectella aspergilium, Pheronema, Hyalonema sp.
3) Demospongiae

Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki rangka,
rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat dan spikula
berbentuk monaxon atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp.

Peranan Filum Porifera


Rangka tubuh porifera memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dapat dimanfaatkan
sebagai alat pembersih (penggosok) alami ataupun sebagai pengisi jok (tempat duduk) kendaraan
bermotor.

B. Filum Coelenterata (Hewan Berongga)


Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.
Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan
makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau tersusun dari dua
lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Ciri- ciri filum Coelenterata sebagai berikut:

1. Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa spesies yang hidup
di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni, serta heterotrof sebagai karnivora.
Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau
medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan
tidak memiliki system ekskresi.
2. Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
3. Habitat terdapat di laut
4. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1) Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan ada pula
soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya
Obelia. Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip,
contohnya Hydra.
2) Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan, dan melayang-
layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya
Aurelia Aurita.
3) Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga. Anggota kelas ini hidup di
laut sebagai polip soliter maupun koloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya
Metridium senile dan Giant green anemone.

Peranan Filum Coelenterata


Rangka tubuh anggota Filum Coelenterata memiliki nilai ekonomis dan ekologi yang
penting sebagai berikut:
1. Melindungi pantai terhadap aberasi pantai
2. Sebagai tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan
3. Dapat dibuat menjadi perhiasan dan sebagai daya tarik wisata bahari
4. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan landasan pesawat terbang.

C. Filum Platyhelminthes (Cacing Pipih)


Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthes berarti
cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu
ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup
bebas di perairan.
Ciri- ciri filum Platyhelminthes sebagai berikut:
1. Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki
system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi
dan ekskresi.
2. Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
3. Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan
fragmentasi yang diikuti regenerasi.
Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air,
kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2) Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di dalam hati,
paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica. 9
3) Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang menyerupai pita, serta
merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat hermafrodit. Contohnya
Taenia solium.

Peranan Filum Platyhelmintes


Sebagian besar cacing pipih merupakan parasit penyebab berbagai pernyakit pada
manusia,hewan, dan tumbuhan,misalnya cacing darah Schistostoma yang menyebabkan
pernyakit pada manusia.

D. Filum Nemathelminthes ( cacing gilig)


Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh silindris,
permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik pseudoselomata dan hidup
secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
Ciri- ciri filum Nemathelminthes sebagai berikut:
1. Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi
kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak
memiliki system respirasi dan ekskresi.
2. Hidup bebas atau parasit
3. Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia,
hewan dan tumbuhan.
4. Reproduksi secara seksual

Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi,
cacing filarial dan cacing Trichinella.

Peranan Filum Nemathelminthe


Sebagian besar cacing gilig hidup bebas, sedangkan yang bersifat parasit telah
menyebabkan berbagai jenis pernyakityang diderita oleh manusia,hewan ,dan tumbuhan.Infeksi
oleh jenis cacing gilig sangat dipengaruhi oleh keadaan sanitasi.
E. Filum Annelida (cacing gelang)
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil dan eidos
yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti sejumlah cincin kecil
yang diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata.
Ciri- ciri filum Annelida sebagai berikut:
1. Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system
pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari
ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh
serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau
gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
2. Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada
vertebrata.
3. Reproduksi secara seksual atau aseksual.
4. Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.

Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas:

1) Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)


Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu di daerah pasang surut air
laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi kutikula dan bergerak dengan parapodia. Contohnya
Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).

2) Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)


Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar, namun ada pula di
air laut, air payau, dan darat (tanah yang lembab). Contohnya Lumbricus terrestris, Pheretima
musica, Pheretima posturna.
3) Kelas Hirudinea (Lintah)

Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh inang, bentuk tubuh
agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh, serta tidak mempunyai rambut, parapodia, dan
setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.

Peranan Filum Annelida


Beberapa jenis annelida mengandung proteinyang tinggi ,oleh karena itu, beberapa
diantaranya dapat digunakan sebagai bahan makanan, misalnya cacing tanah.
Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanahpertanian, cacing tersebut dapat
menggemburkan lahan dan sisa metabolismenya dapat menambah unsur hara tanah.
Filum Mollusca ( hewan lunak)
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca adalah hewan
bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada yang bercangkang serta tidak
bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan darat.
Ciri- ciri filum Molluscus sebagai berikut:

1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air
tawar maupun darat.
2. Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang
lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut
saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi
seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina
terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu
individu).
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca dibedakan menjadi
lima kelas sebagai berikut :

1) Kelas Amphineura (Kiton)


Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral, kaki vertal
memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang dan hidup di laut yang
umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
2) Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot perutnya, memiliki
cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkangnya. Contohnya
Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat juga vaginula (siput telanjang), contohnya
Deroceras reticulatum dan Milax gagtes.
3) Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang terbuka di
kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
4) Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris bilateral, sebagian
besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah warna, serta terdapat kantong tinta
untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo pealii, Octopus sp., Sepia officinalis dan Nautilus
pompilius.
5) Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, sepasang cangkang,
berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis. Cangkang tersusun dari lapisan
periostrakum, prismatic dan nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.

Peranan Filum Mollusca


Manusia telah memanfaatkan molusca sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong,
kerang, dan sifut) dan perhiasan(kerang dan tiram). Selain itu serbuk cangkang kerang laut
berpotensi sebagai obat maag.
G. Filum Enchinodermata ( hewan berkulit duri)
Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat
kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak,
bernafas, dan untuk membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit,
madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula.
Ciri- ciri filum Enchinodermata sebagai berikut:

1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas
di dasar laut.

2. Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf
yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
3. Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus
dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :

1) Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh permukaan tubuh ditutupi
duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu
dalam. Contohnya Astropecten duplicatus, Crossaster papposus dan Oreaster occidentalis.
2) Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh berkulit duri yang
digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan, serta hidup di derah pantai, di atas batu
karang, dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai. Contohnya Echinos esculenta, Diadema
saxtile, Strongylocentrotus sp.
3) Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan beruas.
Contohnya Ophiothrix fragilis.
4) Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya hidup di laut dalam
dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau membentuk tanaman laut. Contohnya
Holopus dan Antedon.
5) Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau mentimun laut.
Contohnya Holothuria sp.

Peranan Filum Enchinodermata


Peranan terbesar enchiodermata adalah menjaga kebersihan ekosistem laut dengan
memakan berbagai organik, kerangka hewan tersebut dijadikan barang perhiasan
H. Filum Arthropoda ( hewan kaki beruas-ruas)
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti
kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik
selomata, serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan
abdomen.
Ciri- ciri filum Arthropoda sebagai berikut;

1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup
di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
2. Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka
luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali
(sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf
yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi
(suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi
tertentu.
3. Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka.
Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan
reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula)
sebagian bermetamorfosis.

Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :


1) Kelas Crustacea (Udang-udangan)
. Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki
renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu :
a. Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai zooplankton. Contohnya
Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton. Contohnya Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau parasit. Contohnya Lernea
cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang mengapung di laut.
Contohnya Balanidia sp.
b. Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang sembah. Contohnya Squilla
empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta mempunyai lima pasang
kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus sexdentatus.
2) Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
a. Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.

b. Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba. Contohnya Heteropoda venatoria.

c. Ordo Acarina

Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Contohnya Scoarptes scabei.

3) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah banyak. Myriapoda
dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a. Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk pipih dorsoventral dan memiliki
satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya Scolopendra marsitans.
b. Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu. Tubuhnya silindris panjang dan
memiliki dua pasang kaki tiap ruas. Contohnya Trigoniulus corallines.
4) Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan tubuh beruas-ruas
yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu atau dua sayap
dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
a. Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).

Bedasarkan asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua superordo yaitu :
a. Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam kepompong dan
termasuk holometabola.
b. Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh dan
termasuk hemimetabola.
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Ciri-ciri
serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau penggigit, mata majemuk,
nimfa hidup di air dan termasuk hewan karnivora. Contohnya Calopteryx maculata.
b. Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan terlepas setelah kawin, tipe
mulut menggigit, mata majemuk, membentuk koloni besar, dan pemakan kayu. Contoh
Reticulitermis flavipes.
c. Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal, sempit, dan kuat dari sayap
belakang, serta memiliki tipe mulut penggigit dan kaki belakang panjang dan kuat. Contohnya
Oxya sp.
d. Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan menanduk sedangkan sayap
belakang tipis, serta tipe mulut menusuk dan mengisap. Contohnya Leptocorisa acuta.
e. Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang
mana hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut menusuk dan
mengisap. Contohnya Nilaparvata lugens.
Homometabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Homometabola
dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :

a. Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai mata facet.
Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b. Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe mulut penggigit
dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.

c. Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut penggigit.
Contohnya Myrmeleon sp.
d. Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang dilengkapi alat
pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e. Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter, tipe mulut penusuk
dan pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex nafigans.
2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi
vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki
korda dorsalis (notochord) pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas organnya,
vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :

A. Kelas Pisces (Ikan)


Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas dengan insang, berdarah dingin, memiliki sirip
dan ekor, memiliki gelembung renang, memiliki gurat sisi, dan berkembang biak dengan
bertelur.
Pisces dibagi menjadi dua subkelas yaitu :

1) Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)


Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak memiliki penutup insang,
berkembangbiak secara ovipar dan mengalami fertilisasi internal, serta hidup di luat dan sedikit
di air tawar. Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
2) Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati dan penutup insang, berkembangbiak secara
bertelur dan mengalami fertilisasi eksternal, serta berhabitat di air tawar dan laut. Contohnya
ikan barakuda, ikan tongkol, ikan mas, ikan lele dan ikan salem.

B. Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan insang saat fase
larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrana nictitans pada mata,
berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami metamorphosis
sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak hijau. Amfibi merupakan
kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan amfibi yaitu, katak,
kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang hidup di
darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut kecebong. Kecebong
mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas dengan insang.
Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin).

C. Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan paru-
paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar, pembuahan
didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak secara melata.
Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat
autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh,
ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai berikut :
1) Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
a. Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal, bunglon dan komodo.
b. Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan bawah tidak mempunyai
sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2) Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah, tidak mempunyai
gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan penyu hijau.
3) Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan telingga.
Contohnya buaya muara.
4) Rynchocephalia
Merupakan ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.

D. Kelas Aves
Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan
tubuh. Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan
plumae (untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung
memiliki Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang,
mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak
dingin ketika terbang.
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas, berkembangbiak secara
bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta umumnya dapat terbang tetapi ada juga yang
tidak dapat terbang. Aves dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut :

1) Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang, dan telah punah.
Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2) Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. Kelompok
ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
- Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
- Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b. Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini di bagi menjadi
lima ordo sebagai berikut :
- Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari.
Contohnya ayam.
- Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu. Contohnya burung kutilang dan
burung cendrawasih.
- Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya pendek dan terdapat
selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
- Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek, serta pemakan ikan,
katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
- Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok besar, dan sel epitelnya
mudah mengelupas. Contohnya burung merpati dan burung perkutut

E. Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah
panas, berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat rambut,
umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan rambut
yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus),
Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar
(melahirkan) (ex:kucing, anjing, harimau, hyena dll).
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
1) Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
2) Ordo Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai cokelat kecil.
3) Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
4) Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan bajing.
5) Ordo hiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.
6) Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut, serta memiliki lidah kecil
dan panjang. Contohnya trenggiling.
7) Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau, singa, dan anjing
laut.
8) Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut. Contohnya lumba-
lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
9) Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
10) Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip. Contohnya
dugong.
11) Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa sambar dan jerapah.
b. Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak dan kuda nil.
12) Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya beruk, orang utan,
dan lutung jawa.
2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan
1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai
bahan baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat penggosok
badan dan pembersih kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai
hewan dan satwa air lain terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly fish dimanfaatkan manusia
sebagai sumber makanan karena mengandung protein tinggi dan sebagai bahan pembuatan
kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai penghancur sampah
sebelum di uraikan serta dapat membantu menggemburkan tanah. Beberapa jenis annelida dapat
di konsumsi oleh manusia sebagai sumber protein seperti cacing palolo dan cacing wawo. Selain
itu lintah juga banyak di manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber
protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan, Mollusca juga
menghasilan bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang banyak dimanfaatkan
manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton merupakan penyusun mata rantai di
ekosistem laut serta merupakan sumber makanan yang mengandung protein tinggi. Serangga
merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk terbentuknya keseimbangan ekosistem
seperti lebah dan kupu-kupu yang membantu penyerbukan bunga. Selain itu, serangga banyak
dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang dapat merugikan kehidupan
manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang menyebabkan penyakit kaki gajah. Selain itu
anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina dapat merugikan
manusia.

2. Peran Vertebrata dalam Kehidupan


Anggota vertebrata seperti pisces, aves, dan mamalia dimanfaatkan manusia sebagai
sumber makanan karena mengandung protein tinggi. Selain sebagai makanan vertebrata juga di
manfaatkan sebagai saranan hiburan dan periwisata seperti pisces, reptilia, dan mamalia.
Beberapa jenis vertebrata seperti tikus dan kalong dapat menimbulkan gangguan pada manusia
seperti tikus yang menyerang tanaman padi dan kalong yang memakan buah-buahan hasil
budidaya manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa, merupakan makhluk
hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, mampu
bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf dan jaringan oto, sebagian bereproduksi secara
seksual yang terjadi melalui fertilasi eksternal atau internal,serta memiliki bentuk tubuh dan
organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun
tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri radial dan bilateral.
Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan dibedakan menjadi hewan diploblastik
dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi invertebrata (tidak
bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrate di kelompokkan menjadi
delapan filum yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Echinodermata dan Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu
Pisces, Aves, Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok invertebrate maupun
vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki kandungan protein tinggi. Kelompok
invertebrate sangat berperan penting dalam ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya
terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta dapat
menghasilakan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelompok vertebrata juga
dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata

3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut. Animalia banyak
diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka bumi ini. Oleh karena itu kita
sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di
muka bumi ini seimbang.kita semua jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak
merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan arthropoda.

Anda mungkin juga menyukai