Anda di halaman 1dari 10

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

IMPLEMENTASI LKPD BERDASARKAN EKSPLORASI TANAMAN OBAT SUKU PEKAL


DI SMA 8 KOTA BENGKULU

Monica Descika Listari1*, Ariefa Primair Yani2, Yennita1


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
2
Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
email: monica.cika.A1D014006@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi lembar kerja peserta didik (LKPD)
berdasarkan eksplorasi tanaman obat Suku Pekal terhadap hasil belajar materi Keanekaragaman
Hayati peserta didik. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu pada kelas X MIA 3
sebagai kelas eksperimen dan X MIA 4 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan
adalah kuasi eksperimen dengan design the nonequivalent control group design dan teknik
pengambilan sampel convenience sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes obyektif pilihan
ganda sebanyak 15 soal. Nilai rata-rata hasil pretest kelas control yaitu 46 dan kelas eksperimen
yaitu 49, sedangkan nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol yaitu 75 dan kelas eksperimen yaitu
84. Analisis statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil pretest kedua kelas tidak berbeda
nyata, sedangkan hasil posttest kedua kelas berbeda nyata. Penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi LKPD berdasarkan eksplorasi tanaman obat Suku Pekal berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar biologi peserta didik pada konsep Keanekaragaman Hayati.
Kata Kunci :LKPD, Keanekaragaman Hayati, Hasil Belajar.

ABSTRACT

The aims of the research was to determined the implementation of student work sheet based on
exploration of medicinal plants used by Pekal tribe. The research was conducted in SMA Negeri 8
Kota Bengkulu, at X MIA 3 class as experiment class and X MIA 4 class as control class on Biodiversity
concept. The method of research used was quasi experimental , with nonequivalent control group
design. The sampling technique was convenience sampling. Instrument used were multiple choice
objective test consist of 15 questions. The questions test had been tested with validation and
reliabitation. The mean values of pretest result of control class and experiment class were 46 and 49,
while the mean values of posttest result of control class and experiment class were 75 and 84. The
average scores revealed that pretest results of the two classes were not significantly different,
whereas the posttest result of the two classes was significantly different. These result suggested that
the implementating of students worksheet based on exploration of medicinal plants Pekal tribe was
significantly affect to biology students learning outcomes on Biodiversity concept.
Keywords : Students Worksheet, Biodiversity, student learning outcomes

49
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

PENDAHULUAN guru apabila guru berhalangan untuk


Lembar kerja peserta didik (LKPD) masuk ke kelas. Penggunaan LKPD
adalah panduan peserta didik yang dianggap kurang menarik karena peserta
digunakan untuk melakukan kegiatan didik hanya diminta mengerjakan soal-
penyelidikan atau pemecahan masalah. soal yang ada di LKPD. Hal ini sangat
LKPD dapat berupa panduan untuk latihan disayangkan karena sesungguhnya LKPD
pengembangan aspek kognitif maupun berperan penting dalam menunjang
untuk pengembangan semua aspek kegiatan pembelajaran. Terutama dalam
pembelajaran dalam bentuk panduan pembelajaran biologi, banyak submateri
eksperimen atau demonstrasi (Trianto, yang dapat diajarkan dengan mengamati
2012). objek langsung dengan bantuan LKPD
LKPD sangat cocok digunakan dalam hasil inovasi sebagai sumber informasi
pembelajaran Biologi SMA. Karakteristik dan penuntun kegiatan pembelajaran
LKPD bersifat sistematis, runtut dan (Prastowo, 2011).
mampu menyederhanakan materi biologi Pembelajaran biologi pada materi
yang rumit. Guru dapat menyusun dan Keanekaragaman Hayati salah satunya
mengembangkan LKPD disesuaikan dapat dilakukan dengan mengamati jenis-
dengan kebutuhan serta keadaan sekolah. jenis tanaman obat yang ada di
Pembelajaran biologi yang menggunakan lingkungan sekitar. Tanaman obat
LKPD dapat menyederhanakan materi merupakan jenis tanaman yang berkhasiat
pembelajaran serta melatih keterampilan menyembuhkan berbagai penyakit. Jenis
proses dasar peserta didik. Pembelajaran tanaman obat ini sangat banyak, ada yang
biologi menjadi lebih menarik, karena berhabitus pohon, semak, herba, dan
contoh-contoh yang diambil untuk epifit. Dari berbagai jenis tanaman
dikembangkan dalam LKPD sangat dekat tersebut, dapat dikembangkan menjadi
dengan kehidupan sehari-hari peserta sebuah bahan ajar berupa Lembar Kerja
didik dan bersifat kontekstual (Jannati, Peserta Didik (LKPD) yang sesuai dengan
2015). salah satu materi Keanekaragaman Hayati
Berdasarkan informasi dari guru yaitu Keanekaragaman Tingkat Jenis. Hal
SMA Negeri 8 Kota Bengkulu, penggunaan ini sesuai dengan KD 3.1 Mendeskripsikan
LKPD hasil inovasi guru sangat jarang konsep keanekaragaman gen, jenis,
digunakan. Beberapa sumber belajar ekosistem, melalui kegiatan pengamatan.
seperti buku paket dan LKPD yang Terdapat beberapa hasil
diberikan pihak sekolah atau dari penerbit pengembangan LKPD berdasarkan
menjadi pilihan utama dalam kegiatan eksplorasi tanaman obat oleh peneliti
pembelajaran. Guru belum menggunakan sebelumnya. Salah satunya penelitian
LKPD yang didesain dengan yang dilakukan oleh Rahayu (2017), yang
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai menyimpulkan bahwa Pengembangan
sumber informasi pembuatan bahan ajar LKPD Berdasarkan Eksplorasi Tanaman
sehingga menyebabkan hasil belajar Obat Suku Pekal di Kecamatan Ketahun
peserta didik kurang maksimal. Kabupaten Bengkulu Utara dapat
Berdasarkan informasi yang meningkatkan hasil belajar materi
diperoleh dari beberapa peserta didik di Keanekaragaman Hayati Kelas X SMAN 1
SMA Negeri 8 Kota Bengkulu, diketahui Ketahun.
bahwa pembelajaran biologi Menurut Rahayu (2017), LKPD hasil
menggunakan LKPD selama ini kurang pengembangannya memiliki susunan yang
menarik karena hanya membantu kerja runtut dan jelas, halaman 1 terdiri dari

50
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

cover yang menarik dengan beberapa Suku Pekal terhadap hasil belajar kognitif
komponen seperti judul LKPD, nama materi Keanekaragaman Hayati peserta
anggota kelompok, kelas yang akan didik kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu.
menggunakan LKPD, gambar berbagai
jenis tanaman obat mewakili METODE
keanekaragaman tingkat jenis. Halaman 2 Penelitian ini merupakan
terdiri dari, tujuan pembelajaran yang penelitian kuasi eksperimen. Desain
dikembangkan dari KD dan diselaraskan penelitian yang digunakan adalah desain
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kelompok kontrol tak setara (the
selanjutnya disajikan materi/konsep nonequivalent control group design).
keanekaragaman dengan Subyek penelitian ini adalah
memperkenalkan terlebih dahulu tentang peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 8
Suku Pekal. Pada halaman 3 dan 4 Kota Bengkulu tahun ajaran 2017/2018,
dimasukkan materi keanekaragaman terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas X MIA 3
hayati baik tingkat gen, jenis, maupun sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA
ekosistem, serta di halaman 4 disertakan 4 sebagai kelas kontrol. Penentuan subyek
beberapa tipe bentuk daun dan bentuk secara convenience sampling yaitu sampel
akar. Pada halaman 5 terdapat prosedur berdasarkan kemudahan atau
kerja yang terdiri dari alat dan bahan ketersediaan (Ali, 2014).
beserta cara kerjanya. Pada halaman 6 Teknik pengumpulan data
terdapat tabel hasil pengamatan, dan di dilakukan menggunakan tes hasil belajar
halaman terakhir terdapat 3 pertanyaan biologi yang diperoleh dari
dan lembar kesimpulan. penyelenggaraan pretest dan posttest.
Pembelajaran menggunakan LKPD Instrumen yang digunakan berupa lembar
sangat cocok jika diterapkan bersama tes (lembar pretest dan lembar posttest).
model pembelajaran discovery learning Pretest digunakan untuk mengetahui
Masalah pembelajaran yang dihadapi guru pengetahuan awal peserta didik dan
dan peserta didik, salah satunya dapat posttest digunakan untuk mengetahui
diatasi dengan mengembangkan model pengetahuan akhir peserta didik setelah
pembelajaran discovery learning yang diberi perlakuan menggunakan lembar
dilakukan sesuai dengan langkah- kerja peserta didik berdasarkan eksplorasi
langkahnya secara utuh. Pembelajaran tanaman obat Suku Pekal pada kelas
model discovery learning adalah suatu eksperimen.
model untuk mengembangkan cara Teknik analisa data menggunakan
belajar peserta didik aktif dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
menemukan sendiri dan menyelidiki hipotesis. Jika uji normalitas dan uji
sendiri, sehingga akan diperoleh hasil homogenitas telah terpenuhi maka dapat
yang akan setia dan tahan lama dalam dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian
ingatan serta tidak mudah dilupakan hipotesis yang digunakan dalam penelitian
peserta didik. Dengan teknik ini peserta ini adalah dengan menggunakan Uji t. Uji t
didik dibiarkan menemukan sendiri atau untuk data yang terdistribusi normal dan
mengalami proses mental sendiri, guru homogen, menggunakan statistik
hanya membimbing dan memberikan parametrik dengan rumus :
𝑋𝑋�1 −𝑋𝑋�2
instruksi (Hosnan, 2014). 𝑡𝑡 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 1 1
dimana
�𝑛𝑛 +𝑛𝑛
Penelitian ini bertujuan untuk 1 2

mendeskripsikan implementasi LKPD (𝑛𝑛1 −1)𝑉𝑉1 + (𝑛𝑛2 −1)𝑉𝑉2


berdasarkan eksplorasi tanaman obat 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝑛𝑛1 +𝑛𝑛2 −2
(Arikunto, 2013).

51
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

Keterangan : Gambar1. Perbandingan rata-rata nilai pretest


N 1 = Jumlah sampel kelompok 1 kelas kontrol dan kelas eksperimen
N 2 = Jumlah sampel kelompok 2
Berdasarkan grafik, diketahui
V 1 = Varians data kelompok eksperimen 1
bahwa perbandingan antara kelas kontrol
(sd 1 )2
dan kelas eksperimen tidak berbeda
V 2 = Varians data kelompok kontrol 1
nyata, pada kelas eksperimen diperoleh
(sd 2 )2
rata-rata 49 sedangkan pada kelas kontrol
dsg = nilai deviasi standar gabungan
diperoleh rata-rata46.
𝑋𝑋� 1 = rata-rata data kelompok 1
Data hasil posttest merupakan
R

𝑋𝑋� 2 = rata-rata data kelompok 2


data yang diambil setelah pelaksanaan
R

Dengan ketentuan kriteria pengujian : pembelajaran.Kelas eksperimen dilakukan


pembelajaran menggunakan lembar kerja
a. Jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima dan peserta didik berdasarkan eksplorasi
H 1 ditolak. tanaman obat Suku Pekal.Sedangkan kelas
b. Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan kontrol tidak menggunakan lembar kerja
H 1 diterima (Arikunto, 2013). peserta didik berdasarkan eksplorasi
tanaman obat Suku Pekal.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data posttestkelas kontrol dan
Pengujian pretest pada kelas kelas eksperimen diketahui bahwa, nilai
eksperimen (X MIA 3) dan kelas kontrol (X terendah di masing-masing kelas yaitu
MIA 4) dilakukan untuk mengetahui kedua kelas mendapat nilai 60. Sedangkan
kemampuan awal peserta didik. Hal ini nilai tertinggi posttest kedua kelas adalah
sangat penting dilakukan agar pengaruh 93, akan tetapi nilai rata-rata yang
yang diperoleh setelah dilakukan diperoleh kelas eksperimen sebesar 84,
perlakuan yang berbeda antara kelas sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
kontrol dan kelas eksperimen merupakan sebesar 75. Menurut Kriteria Ketuntasan
pengaruh yang murni akibat dari Minimal (KKM) nilai biologi yang telah
perlakuan yang diberikan. ditentukan oleh pihak sekolah sebesar 75.
Berdasarkan hasil pretest kedua Berdasarkan data tersebut dapat
kelas, diketahui bahwa nilai terendah diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai
masing-masing kelas adalah 27. Nilai posttest yang lebih tinggi pada kelas
pretest tertinggi dari kedua kelas adalah eksperimen dibandingkan peningkatan
60, dengan rata-rata yang diperoleh kelas nilai posttest pada kelas kontrol.Hal ini
kontrol 46 dan kelas eksperimen 49. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Sehingga dapat dinyatakan bahwa jenjang hasil belajar materi keanekaragaman
pengetahuan awal antara kelas kontrol hayati peserta didik dengan menggunakan
dan kelas eksperimen adalah sama. Hasil lembar kerja peserta didik berdasarkan
perhitungan rata-rata nilai pretest kedua eksplorasi tanaman obat Suku Pekal. Hasil
kelas dapat dilihat pada Gambar 1. perhitungan rata-rata nilai posttest kedua
kelas dapat dilihat pada Gambar 2.
100
46±10,09 49±9,17
standar deviasi

50
Rata-rata ±

0
Kontrol Eksperimen

Kontrol Eksperimen

52
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

100 75±9,95 84±9,27 adalah aspek kognitif. Dimana setelah


dihitung rata-rata LKPD semua kelompok
standar deviasi 50
Rata-rata ±
didapatkan nilai sebesar 91,7. Hal ini
0
menunjukkan bahwa hasil belajar
Kontrol Eksperimen
menggunakan lembar kerja peserta didik
Kontrol Eksperimen berdasarkan eksplorasi tanaman obat
Suku Pekal yang rerata pencapaian
Gambar2. Perbandingan rata-rata nilai nilainya tergolong tinggi.
posttest kelas kontrol dan kelas Berdasarkan uji prasyarat analisis
eksperimen statistik diperoleh bahwa data kelas
Berdasarkan grafik, diketahui eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
bahwa perbandingan antara kelas kontrol normal dan memiliki varians yang
dan kelas eksperimen berbeda nyata, homogen. Dengan demikian, uji hipotesis
pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata dapat dilakukan dengan menggunakan uji-
84 sedangkan pada kelas kontrol t.Perhitungan untuk menentukan nilai
diperoleh rata-rata75. t hitung disajikan pada. Hasil perhitungan uji
Lembar kerja peserta didik hipotesis pretest dapat dilihat pada Tabel
berdasarkan eksplorasi tanaman obat 1.
Suku Pekal pada materi Keanekaragaman
Hayati yang diukur pada penelitian ini

Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest


Perlakuan N Mean Dsg t hitung t tabel
Kontrol 15 46 9,64 0,87 2,048
Eksperimen 15 49
Keterangan: H 0 diterima jika t hitung < t tabel
Dari Tabel 1 diketahui bahwa nilai maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
rata-rata kelas eksperimen (𝑋𝑋�1) adalah 49 Sehingga dapat dikatakan tidak ada
dan nilai rata-rata kelas kontrol (𝑋𝑋�2) perbedaan nyata nilai rata-rata antara
adalah 46. Berdasarkan hasil uji hipotesis kelas kontrol dengan kelas
pretest diperoleh t hitung < t tabel . Untuk db = eksperimen.Untuk hasil perhitungan uji
(n 1 + n 2 ) ̶ 2 = (15 + 15) ̶ 2 = 28, t tabel pada hipotesis posttest dapat dilihat pada Tabel
taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2.
2,048. Karena t hitung < t tabel (0,83<2,048),

Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest


Perlakuan N Mean dsg t hitung t tabel
Kontrol 15 75 9,62 2,57 2,048
Eksperimen 15 84
Keterangan: H 1 diterima jika t hitung > t tabel

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa >t tabel . Untuk db = (n 1 + n 2 ) ̶ 2 = (15 +


nilai rata-rata kelas eksperimen (𝑋𝑋�1) 15) ̶ 2 = 28, t tabel pada taraf signifikansi
adalah 84 dan nilai rata-rata kelas kontrol 5% (α = 0,05) adalah 2,048. Karena
(𝑋𝑋�2) adalah 75. Nilai deviasi standar t hitung >t tabel (2,57 > 2,048), maka H 0 ditolak
gabungan (dsg) adalah 9,62. Berdasarkan dan H 1 diterima. Sehingga dapat
hasil uji hipotesis posttest diperoleh t hitung dikatakan ada perbedaan nyata nilai rata-

53
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

rata antara kelas kontroldengan kelas pada LKPD. Dengan dilibatkannya peserta
eksperimen. didik secara langsung membuat proses
Untuk mengetahui ada atau belajar tidak monoton dan lebih menarik.
tidaknya perbedaan hasil belajar antara Perbedaan hasil belajar antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dilakukan uji-t dengan taraf signifikansi 5% dilihat dari hasil posttest peserta didik,
dan db 28 terhadap rata-rata nilai posttest dimana hasil posttest kelas eksperimen
kelas eksperimen dan kelas kontrol. (84) lebih unggul dibandingkan hasil
Berdasarkan uji-t yang telah dilakukan posttest kelas kontrol (75). Hal ini
diperoleh hasil nilai t hitung = 2,57 dikarenakan pembelajaran pada kelas
sedangkan t tabel 2,048, sehingga H 1 eksperimen menggunakan hasil
diterima karena nilai t hitung > t tabel (2,57 > pengembangan LKPD berdasarkan
2,048). Dapat disimpulkan bahwa eksplorasi tanaman obat Suku Pekal. Hal
terdapat pengaruh penggunaan lembar ini sesuai dengan hasil penelitian Hala
kerja peserta didik berdasarkan eksplorasi (2015) bahwa pengembangan LKPD
tanaman obat Suku Pekal terhadap hasil berpengaruh efektif terhadap hasil belajar
belajar peserta didik pada materi peserta didik dan layak digunakan sebagai
Keanekaragaman Hayati. pendamping bahan ajar.
Hasil belajar yang diperoleh LKPD berdasarkan eksplorasi
dipengaruhi berbagai faktor, faktor tanaman obat Suku Pekal ini memiliki
pertama yaitu media lembar kerja peserta beberapa keunggulan diantaranya,
didik berdasarkan eksplorasi tanaman susunan LKPD yang runtut dan jelas,
obat Suku Pekal. LKPD ini merupakan hasil halaman 1 terdiri dari cover yang menarik
pengembangan yang dilakukan oleh dengan beberapa komponen seperti judul
peneliti terdahulu, yaitu Rahayu (2017) LKPD, nama anggota kelompok, kelas yang
yang berjudul “Pengembangan LKPD akan menggunakan LKPD, gambar
Berdasarkan Eksplorasi Tanaman Obat berbagai jenis tanaman obat mewakili
Suku Pekal di Kecamatan Ketahun keanekaragaman tingkat jenis. Halaman 2
Kabupaten Bengkulu Utara untuk terdiri dari, tujuan pembelajaran yang
Meningkatkan Hasil Belajar Materi dikembangkan dari KD dan diselaraskan
Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),
Negeri 1 Ketahun”. Menurut Rahayu selanjutnya disajikan materi/konsep
(2017) bahwa LKPD hasil pengembangan keanekaragaman dengan
ini dapat meningkatkan hasil belajar memperkenalkan terlebih dahulu tentang
peserta didik. Pernyataan ini juga terbukti Suku Pekal. Pada halaman 3 dan 4
setelah dilakukannya implementasi LKPD dimasukkan materi keanekaragaman
berdasarkan eksplorasi tanaman obat hayati baik tingkat gen, jenis, maupun
Suku Pekal di SMA Negeri 8 kota ekosistem, serta di halaman 4 disertakan
Bengkulu, dimana LKPD yang digunakan beberapa tipe bentuk daun dan bentuk
dalam pembelajaran telah memberikan akar. Pada halaman 5 terdapat prosedur
dampak yang baik karena rerata kerja yang terdiri dari alat dan bahan
pencapaian nilai LKPD semua kelompok beserta cara kerjanya. Pada halaman 6
tergolong tinggi yaitu 91,7. Pencapaian ini terdapat tabel hasil pengamatan.
dikarenakan peserta didik diajak aktif Kemudian di halaman terakhir terdapat 3
mengamati obyek pengamatan dan pertanyaan dan lembar kesimpulan yang
menuliskan hasil pengamatan pada harus diisi oleh peserta didik. Selain itu,
lembar hasil pengamatan yang terdapat contoh-contoh tanaman obat yang

54
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

diambil untuk dikembangkan dalam LKPD literatur yang relevan. Menurut Hosnan
sangat dekat dengan kehidupan sehari- (2014), jika guru memberikan kesempatan
hari peserta didik. Sehingga peserta didik kepada peserta didik untuk
lebih terarah dalam mengerjakan LKPD mengumpulkan informasi yang relevan
dan pembelajaran menggunakan LKPD dengan melakukan eksperimen dan
berpotensi untuk meningkatkan hasil membaca literature, maka peserta didik
belajar peserta didik. belajar aktif untuk menemukan sesuatu
Menurut Jannati (2015), LKPD yang berhubungan dengan permasalahan
sangat cocok digunakan dalam yang dihadapi, lalu peserta didik
pembelajaran Biologi SMA. Karakteristik berdiskusi kelompok. Menurut Rusman
LKPD bersifat sistematis, runtut dan (2014) bahwa dalam proses pembelajaran
mampu menyederhanakan materi biologi perlu dilakukan kegiatan yang dapat
yang rumit. Guru dapat menyusun dan menuntut respon peserta didik baik
mengembangkan LKPD disesuaikan berupa kalimat tanya maupun kalimat
dengan kebutuhan serta keadaan sekolah. perintah agar peserta didik memperoleh
Pembelajaran biologi yang menggunakan pengetahuan dan meningkatkan
LKPD dapat menyederhanakan materi kemampuan berfikir serta dapat
pembelajaran serta melatih keterampilan meningkatkan partisipasi peserta didik
proses dasar peserta didik. Pembelajaran dalam kegiatan belajar sehingga proses
biologi menjadi lebih menarik, karena pembelajaran berpusat aktif pada peserta
contoh-contoh yang diambil untuk didik.
dikembangkan dalam LKPD sangat dekat Faktor ketiga yang mempengaruhi
dengan kehidupan sehari-hari peserta hasil belajar yaitu model pembelajaran
didik dan bersifat kontekstual. yang diterapkan. Pada penelitian ini
Pada kelas kontrol, pembelajaran proses pembelajaran digunakan yaitu
tanpa LKPD berdasarkan eksplorasi model discovery learning, yang
tanaman obat Suku Pekal membuat dilaksanakan dengan tahapan model
peserta didik pasif karena tidak terdapat discovery learning sebagai berikut:
prosedur dan materi pendahuluan a. Stimulasi/Pemberian Rangsangan
mengenai keanekaragaman hayati yang Pada tahap ini, guru memberikan
tertulis. Guru menjelaskan materi dan motivasi belajar kepada peserta didik
langkah kerja yang akan dilakukan kepada dengan menunjukkan beberapa jenis
peserta didik secara lisan, sehingga tumbuhandan meminta peserta didik
pembelajaran monoton. Peserta didik mengamati berbagai fakta yang
perlu mengingat dan mencatat penjelasan ditemukan pada tumbuhan tersebut. Jenis
guru agar tidak lupa. Sehingga hal ini tumbuhan yang ditampilkan guru dipilih
berdampak pada hasil posttest peserta berdasarkan jenis yang sering dilihat oleh
didik kelas kontrol yang lebih rendah peserta didik di dalam kehidupan sehari-
dibandingkan dengan hasil posttest hari,seperti tumbuhan mangga dan jahe.
peserta didik kelas eksperimen. Sehingga fakta tersebut dapat
Faktor kedua yang mempengaruhi merangsang peserta didik untuk berfikir
hasil belajar yaitu guru. Ketika proses memunculkan masalah dengan
pembelajaran berlangsung guru memperhatikan tumbuhan yang
melibatkan peserta didik langsung dengan ditampilkan guru. Hal ini sesuai dengan
cara mengajak peserta didik mengamati pernyatan Anam (2016) bahwa dengan
jenis tanaman obat yang tersedia lalu hasil menggunakan pengalaman atau
pengamatan dibandingkan dengan kenyataan hidup yang dialami peserta

55
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

didik, maka peserta didik akan diajak eksperimen pengumpulan data sesuai
untuk peka terhadap berbagai kejadian dengan prosedur pada lembar kerja
yang mereka saksikan atau alami secara peserta didik. Menurut Hosnan (2014)
langsung, yakni dengan cara menganalisis, bahwa ketika eksplorasi berlangsung, guru
mengenali, dan menemukan masalah dari memberikan kesempatan kepada peserta
kejadian-kejadian tersebut. didik untuk mengumpulkan berbagai
b. Pernyataan/Identifikasi Masalah informasi yang relavan dengan melakukan
Pada tahap ini, guru memberikan eksperimen dan membaca literatur.
kesempatan kepada peserta didik untuk Sehingga peserta didik belajar aktif untuk
bertanya dan peserta didik menghimpun menemukan sesuatu yang berhubungan
beberapa pertanyaan yang sesuai dengan dengan permasalahan yang dihadapi.
apa yang telah mereka amati pada saat d. Pengolahan Data
kegiatan mengamati. Guru menekankan Pada tahap ini, guru membimbing
pada seluruh kelompok agar peserta didik dalam mengolah data yang
mengidentifikasi masalah sesuai dengan diperoleh. Pada kelas eksperimen peserta
apa yang ditemukan dan tujuan didik menjawab soal yang tedapat pada
pembelajaran serta memberikan LKPD, sedangkan pada kelas kontrol
pertanyaan bantuan yaitu: “apa saja yang peserta didik tidak menjawab soal karena
dapat kalian temukan pada jenis tidak menggunakan LKPD dalam
tumbuhan tersebut?”. Pertanyaan pembelajaran. Pada kegiatanpeserta didik
tersebut berfungsi agar mendorong siswa masih ada kelompok yang belum
untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan pada LKPD sesuai
berfikirnya. dengan materi dan data yang diperoleh
Bolla (1985) dalam Rusman (2014) dalam pengamatan jenis tumbuhan. Hal
menyatakan bahwa dalam proses ini disebabkan peserta didik kurang
pembelajaran perlu dilakukan kegiatan paham dalam memaknai pertanyaan LKPD
yang dapat menuntut respon siswa baik berdasarkan hasil penyelidikan untuk
berupa kalimat tanya maupun kalimat dapat dikaitkan dengan konsep
perintah agar siswa memperoleh Keanekaragaman Hayati. Selain itu,
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir rasional peserta
kemampuan berfikir serta dapat didik dalam menjawab pertanyaan
meningkatkan partisipasi siswa dalam percobaan ada yang terbatas. Menurut
kegiatan pembelajaran sehingga proses Hosnan (2014), bahwa tidak semua
pembelajaran berpusat aktif pada siswa. peserta didik dapat mengikuti pelajaran
c. Pengumpulan Data dengan model discovery learning dan
Pada tahap pengumpulan data, beberapa peserta didik masih terbiasa
guru menjelaskan prosedur percobaan, mengerti dengan model ceramah. Pada
mengarahkan kelompok peserta didik tahap ini, seharusnya guru mendatangi
untuk membagi tugas kepada masing- masing-masing kelompok untuk
masing anggota kelompok dalam menekankan kembali bahwa pengisian
melakukan kegiatan pengamatan, dan pertanyaan pada LKPD disesuaikan
membimbing kelompok peserta didik dengan mengaitkan materi dan data yang
dalam mengumpulkan data pengamatan. diperoleh.
Pada kelas kontrol, selain dengan e. Pembuktian
pengamatan langsung, peserta didik Aktivitas guru pada tahap ini yaitu
bebas mengumpulkan data dari berbagai membimbing kelompok peserta didik
sumber, sedangkan pada kelas dalam melakukan pembuktian/verifikasi

56
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

dengan cara menginstruksikan kepada cocok digunakan dalam pembelajaran


seluruh kelompok untuk membandingkan biologi, karena peserta didik diajak
hasil dan jawaban percobaan dengan terlibat langsung selama proses
membaca literatur yang relavan, seperti pembelajaran, peserta didik belajar
buku pegangan peserta didik, artikel, menemukan konsep dan memecahkan
jurnal penelitian, dan internet. Hal ini masalah sendiri. Sehingga peserta didik
sesuai dengan pernyataan Bruner dalam cepat memahami materi yang dipelajari
Hosnan (2014) bahwa pembuktian karena peserta didik yang membangun
bertujuan agar proses belajar dapat sendiri pengetahuan tersebut melalui
berjalan dengan baik dan kreatif apabila model discovery learning. Hal ini sesuai
guru memberikan kesempatan kepada dengan pernyataan Hosnan (2014) bahwa
peserta didik untuk menemukan suatu model discovery learning adalah suatu
konsep atau pemahaman melalui contoh- model untuk mengembangkan cara
contoh yang dijumpai peserta didik dalam belajar peserta didik aktif dengan
kehidupannya. menemukan sendiri dan menyelidiki
f. Generalisasi/Menarik Kesimpulan sendiri, sehingga akan diperoleh hasil
Guru membimbing kelompok yang tahan lama dalam ingatan serta tidak
peserta didik secara keseluruhan dalam mudah dilupakan peserta didik.
menyimpulkan hasil pengamatan yang
sesuai dengan tujuan pengamatan. PENUTUP
Seluruh kelompok peserta didik sudah Simpulan
dapat menyimpulkan hasil percobaan Berdasarkan hasil penelitian di
berdasarkan data hasil pengamatan SMA Negeri 8 Kota Bengkuludan data hasil
tentang Keanekagaraman Hayati yang penelitian, pengolahan data, analisis dan
dikaitkan dengan tujuan pembelajaran. pembahasan data, maka dapat
Tahap generaralisasi yang berjalan dengan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
baik dapat memberikan pemahaman implementasi lembar kerja peserta didik
konsep berdasarkan hasil pengamatan ke (LKPD) berdasarkan eksplorasi tanaman
dalam benak peserta didik. Hal ini sesuai obat Suku Pekal terhadap hasil belajar
dengan pernyataan Widiadnyana, dkk peserta didik pada materi
(2014), bahwa tahap generalisasi dapat Keanekaragaman Hayati kelas X SMA
melahirkan sikap kemauan untuk Negeri 8 Kota Bengkulu, yang ditunjukkan
mengubah pandangan, karena pada dengan nilai rata-rata hasil posttest pada
kegiatan ini ditetapkan suatu konsep kedua kelas yang berbeda nyata yaitu, 75
tertentu yang merupakan hasil dari proses pada kelas kontrol dan 84 pada kelas
pembelajaran. Adanya proses induksi dari eksperimen.
hal-hal khusus yang ditemukan dalam Saran
proses pembelajaran menuju pada hal-hal Saran dalam penelitian ini adalah sebagai
umum yang menjadi kesimpulan, maka berikut :
akan terjadi proses konstruksi 1. LKPD ini dapat dijadikan salah satu
pengetahuan pada benak siswa yang alternatif media belajar dalam
memberikan penjelasan konsep sehingga pembelajaran biologi terutama pada
memberikan pemahaman konsep pada sub materi keanekaragaman hayati
diri siswa. tumbuhan.
Berdasarkan tahapan model 2. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk
discovery learning di atas dapat diketahui menerapkan LKPD ini, maka
bahwa model discovery learning sangat disarankan untuk meninjau

57
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

pembelajaran pada ranah afektif atau Bengkulu Utara untuk


ranah psikomotorik. Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Keanekaragaman Hayati
DAFTAR PUSTAKA Kelas X SMAN 1 Ketahun. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Biologi
Ali, Mohammad. (2014). Metodologi dan Universitas Bengkulu (Tidak
Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: diterbitkan).
Bumi Aksara.
Anam, K. (2016). Pembelajaran berbasis Rahayu, Herlina. (2017). Pengembangan
Inkuiri. Yogyakarta: Pustaka
LKPD Berdasarkan Eksplorasi
Pelajar.
Tanaman Obat Suku Pekal di
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur
Kecamatan Ketahun Kabupaten
Penelitian. Jakarta: Bineka Cipta.
Bengkulu Utara untuk
Hala, Y. (2015). Pengembangan Perangkat
Meningkatkan Hasil Belajar
Pembelajaran Biologi Berbasis
Materi Keanekaragaman Hayati
Pendekatan Saintifik Pada Konsep
Kelas X SMAN 1 Ketahun.
Ekosistem Bagi Peserta Didik
Bengkulu. Skripsi Program Studi
Sekolah Menengah Pertama.
Pendidikan Biologi Universitas
Jurnal Est, 1(3): 85-96.
Bengkulu (Tidak diterbitkan).
Hamidiyah, Siliyanah. (2017).
Rusman. (2014). Model-model
Pengembangan Lembar Kerja
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Peserta Didik (LKPD) untuk
Pers.
Melatihkan Self-efficacy Siswa
Tim Pengembang MKPD. (2013)).
pada Materi Getaran Harmonik
Kurikulum & Pembelajaran.
Sederhana di MAN 2 Kediri.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika
Trianto. 2012. Model Pembelajaran
(JIPF), 6 (3).
Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
(jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/arti
Widiadnyana, I. W., Sadia, I. W. dan
cle/24922/32/article.pdf),
Suastra, I. W. (2014). Pengaruh
Diakses 11 November 2017.
Model Discovery Learning
Hosnan. M. (2014). Pendekatan Sainstifik
Terhadap Pemahaman Konsep
Dan Kontekstual Dalam
IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP.
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
E-journal Program Pascasarjana
Ghalia Indonesia.
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jannati, Faiza El. (2015). Pengaruh
4 (1) : 8-11.
Penggunaan Lembar Kerja
(http://pasca.undiksha.ac.id/ejou
Peserta Didik
rnal/index.php/jurnal_ipa/article
(LKPD)Berbasis
/view/134), diakses 19 Maret
Keterampilan Generik Sains
2018.
terhadap Hasil Belajar Siswa
Prastowo, A. (2011).Panduan Kreatif
Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Biologi Universitas Islam Negeri Jogyakarta: Diva Press.
Syarif Hidayatullah Jakarta (Tidak
diterbitkan).
Rahayu, Herlina. 2017. Pengembangan
LKPD Berdasarkan Eksplorasi
Tanaman Obat Suku Pekal di
Kecamatan Ketahun Kabupaten

58

Anda mungkin juga menyukai