ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi lembar kerja peserta didik (LKPD)
berdasarkan eksplorasi tanaman obat Suku Pekal terhadap hasil belajar materi Keanekaragaman
Hayati peserta didik. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu pada kelas X MIA 3
sebagai kelas eksperimen dan X MIA 4 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan
adalah kuasi eksperimen dengan design the nonequivalent control group design dan teknik
pengambilan sampel convenience sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes obyektif pilihan
ganda sebanyak 15 soal. Nilai rata-rata hasil pretest kelas control yaitu 46 dan kelas eksperimen
yaitu 49, sedangkan nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol yaitu 75 dan kelas eksperimen yaitu
84. Analisis statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil pretest kedua kelas tidak berbeda
nyata, sedangkan hasil posttest kedua kelas berbeda nyata. Penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi LKPD berdasarkan eksplorasi tanaman obat Suku Pekal berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar biologi peserta didik pada konsep Keanekaragaman Hayati.
Kata Kunci :LKPD, Keanekaragaman Hayati, Hasil Belajar.
ABSTRACT
The aims of the research was to determined the implementation of student work sheet based on
exploration of medicinal plants used by Pekal tribe. The research was conducted in SMA Negeri 8
Kota Bengkulu, at X MIA 3 class as experiment class and X MIA 4 class as control class on Biodiversity
concept. The method of research used was quasi experimental , with nonequivalent control group
design. The sampling technique was convenience sampling. Instrument used were multiple choice
objective test consist of 15 questions. The questions test had been tested with validation and
reliabitation. The mean values of pretest result of control class and experiment class were 46 and 49,
while the mean values of posttest result of control class and experiment class were 75 and 84. The
average scores revealed that pretest results of the two classes were not significantly different,
whereas the posttest result of the two classes was significantly different. These result suggested that
the implementating of students worksheet based on exploration of medicinal plants Pekal tribe was
significantly affect to biology students learning outcomes on Biodiversity concept.
Keywords : Students Worksheet, Biodiversity, student learning outcomes
49
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
50
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
cover yang menarik dengan beberapa Suku Pekal terhadap hasil belajar kognitif
komponen seperti judul LKPD, nama materi Keanekaragaman Hayati peserta
anggota kelompok, kelas yang akan didik kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu.
menggunakan LKPD, gambar berbagai
jenis tanaman obat mewakili METODE
keanekaragaman tingkat jenis. Halaman 2 Penelitian ini merupakan
terdiri dari, tujuan pembelajaran yang penelitian kuasi eksperimen. Desain
dikembangkan dari KD dan diselaraskan penelitian yang digunakan adalah desain
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kelompok kontrol tak setara (the
selanjutnya disajikan materi/konsep nonequivalent control group design).
keanekaragaman dengan Subyek penelitian ini adalah
memperkenalkan terlebih dahulu tentang peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 8
Suku Pekal. Pada halaman 3 dan 4 Kota Bengkulu tahun ajaran 2017/2018,
dimasukkan materi keanekaragaman terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas X MIA 3
hayati baik tingkat gen, jenis, maupun sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA
ekosistem, serta di halaman 4 disertakan 4 sebagai kelas kontrol. Penentuan subyek
beberapa tipe bentuk daun dan bentuk secara convenience sampling yaitu sampel
akar. Pada halaman 5 terdapat prosedur berdasarkan kemudahan atau
kerja yang terdiri dari alat dan bahan ketersediaan (Ali, 2014).
beserta cara kerjanya. Pada halaman 6 Teknik pengumpulan data
terdapat tabel hasil pengamatan, dan di dilakukan menggunakan tes hasil belajar
halaman terakhir terdapat 3 pertanyaan biologi yang diperoleh dari
dan lembar kesimpulan. penyelenggaraan pretest dan posttest.
Pembelajaran menggunakan LKPD Instrumen yang digunakan berupa lembar
sangat cocok jika diterapkan bersama tes (lembar pretest dan lembar posttest).
model pembelajaran discovery learning Pretest digunakan untuk mengetahui
Masalah pembelajaran yang dihadapi guru pengetahuan awal peserta didik dan
dan peserta didik, salah satunya dapat posttest digunakan untuk mengetahui
diatasi dengan mengembangkan model pengetahuan akhir peserta didik setelah
pembelajaran discovery learning yang diberi perlakuan menggunakan lembar
dilakukan sesuai dengan langkah- kerja peserta didik berdasarkan eksplorasi
langkahnya secara utuh. Pembelajaran tanaman obat Suku Pekal pada kelas
model discovery learning adalah suatu eksperimen.
model untuk mengembangkan cara Teknik analisa data menggunakan
belajar peserta didik aktif dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
menemukan sendiri dan menyelidiki hipotesis. Jika uji normalitas dan uji
sendiri, sehingga akan diperoleh hasil homogenitas telah terpenuhi maka dapat
yang akan setia dan tahan lama dalam dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian
ingatan serta tidak mudah dilupakan hipotesis yang digunakan dalam penelitian
peserta didik. Dengan teknik ini peserta ini adalah dengan menggunakan Uji t. Uji t
didik dibiarkan menemukan sendiri atau untuk data yang terdistribusi normal dan
mengalami proses mental sendiri, guru homogen, menggunakan statistik
hanya membimbing dan memberikan parametrik dengan rumus :
𝑋𝑋�1 −𝑋𝑋�2
instruksi (Hosnan, 2014). 𝑡𝑡 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 1 1
dimana
�𝑛𝑛 +𝑛𝑛
Penelitian ini bertujuan untuk 1 2
51
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
50
Rata-rata ±
0
Kontrol Eksperimen
Kontrol Eksperimen
52
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
53
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
rata antara kelas kontroldengan kelas pada LKPD. Dengan dilibatkannya peserta
eksperimen. didik secara langsung membuat proses
Untuk mengetahui ada atau belajar tidak monoton dan lebih menarik.
tidaknya perbedaan hasil belajar antara Perbedaan hasil belajar antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dilakukan uji-t dengan taraf signifikansi 5% dilihat dari hasil posttest peserta didik,
dan db 28 terhadap rata-rata nilai posttest dimana hasil posttest kelas eksperimen
kelas eksperimen dan kelas kontrol. (84) lebih unggul dibandingkan hasil
Berdasarkan uji-t yang telah dilakukan posttest kelas kontrol (75). Hal ini
diperoleh hasil nilai t hitung = 2,57 dikarenakan pembelajaran pada kelas
sedangkan t tabel 2,048, sehingga H 1 eksperimen menggunakan hasil
diterima karena nilai t hitung > t tabel (2,57 > pengembangan LKPD berdasarkan
2,048). Dapat disimpulkan bahwa eksplorasi tanaman obat Suku Pekal. Hal
terdapat pengaruh penggunaan lembar ini sesuai dengan hasil penelitian Hala
kerja peserta didik berdasarkan eksplorasi (2015) bahwa pengembangan LKPD
tanaman obat Suku Pekal terhadap hasil berpengaruh efektif terhadap hasil belajar
belajar peserta didik pada materi peserta didik dan layak digunakan sebagai
Keanekaragaman Hayati. pendamping bahan ajar.
Hasil belajar yang diperoleh LKPD berdasarkan eksplorasi
dipengaruhi berbagai faktor, faktor tanaman obat Suku Pekal ini memiliki
pertama yaitu media lembar kerja peserta beberapa keunggulan diantaranya,
didik berdasarkan eksplorasi tanaman susunan LKPD yang runtut dan jelas,
obat Suku Pekal. LKPD ini merupakan hasil halaman 1 terdiri dari cover yang menarik
pengembangan yang dilakukan oleh dengan beberapa komponen seperti judul
peneliti terdahulu, yaitu Rahayu (2017) LKPD, nama anggota kelompok, kelas yang
yang berjudul “Pengembangan LKPD akan menggunakan LKPD, gambar
Berdasarkan Eksplorasi Tanaman Obat berbagai jenis tanaman obat mewakili
Suku Pekal di Kecamatan Ketahun keanekaragaman tingkat jenis. Halaman 2
Kabupaten Bengkulu Utara untuk terdiri dari, tujuan pembelajaran yang
Meningkatkan Hasil Belajar Materi dikembangkan dari KD dan diselaraskan
Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),
Negeri 1 Ketahun”. Menurut Rahayu selanjutnya disajikan materi/konsep
(2017) bahwa LKPD hasil pengembangan keanekaragaman dengan
ini dapat meningkatkan hasil belajar memperkenalkan terlebih dahulu tentang
peserta didik. Pernyataan ini juga terbukti Suku Pekal. Pada halaman 3 dan 4
setelah dilakukannya implementasi LKPD dimasukkan materi keanekaragaman
berdasarkan eksplorasi tanaman obat hayati baik tingkat gen, jenis, maupun
Suku Pekal di SMA Negeri 8 kota ekosistem, serta di halaman 4 disertakan
Bengkulu, dimana LKPD yang digunakan beberapa tipe bentuk daun dan bentuk
dalam pembelajaran telah memberikan akar. Pada halaman 5 terdapat prosedur
dampak yang baik karena rerata kerja yang terdiri dari alat dan bahan
pencapaian nilai LKPD semua kelompok beserta cara kerjanya. Pada halaman 6
tergolong tinggi yaitu 91,7. Pencapaian ini terdapat tabel hasil pengamatan.
dikarenakan peserta didik diajak aktif Kemudian di halaman terakhir terdapat 3
mengamati obyek pengamatan dan pertanyaan dan lembar kesimpulan yang
menuliskan hasil pengamatan pada harus diisi oleh peserta didik. Selain itu,
lembar hasil pengamatan yang terdapat contoh-contoh tanaman obat yang
54
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
diambil untuk dikembangkan dalam LKPD literatur yang relevan. Menurut Hosnan
sangat dekat dengan kehidupan sehari- (2014), jika guru memberikan kesempatan
hari peserta didik. Sehingga peserta didik kepada peserta didik untuk
lebih terarah dalam mengerjakan LKPD mengumpulkan informasi yang relevan
dan pembelajaran menggunakan LKPD dengan melakukan eksperimen dan
berpotensi untuk meningkatkan hasil membaca literature, maka peserta didik
belajar peserta didik. belajar aktif untuk menemukan sesuatu
Menurut Jannati (2015), LKPD yang berhubungan dengan permasalahan
sangat cocok digunakan dalam yang dihadapi, lalu peserta didik
pembelajaran Biologi SMA. Karakteristik berdiskusi kelompok. Menurut Rusman
LKPD bersifat sistematis, runtut dan (2014) bahwa dalam proses pembelajaran
mampu menyederhanakan materi biologi perlu dilakukan kegiatan yang dapat
yang rumit. Guru dapat menyusun dan menuntut respon peserta didik baik
mengembangkan LKPD disesuaikan berupa kalimat tanya maupun kalimat
dengan kebutuhan serta keadaan sekolah. perintah agar peserta didik memperoleh
Pembelajaran biologi yang menggunakan pengetahuan dan meningkatkan
LKPD dapat menyederhanakan materi kemampuan berfikir serta dapat
pembelajaran serta melatih keterampilan meningkatkan partisipasi peserta didik
proses dasar peserta didik. Pembelajaran dalam kegiatan belajar sehingga proses
biologi menjadi lebih menarik, karena pembelajaran berpusat aktif pada peserta
contoh-contoh yang diambil untuk didik.
dikembangkan dalam LKPD sangat dekat Faktor ketiga yang mempengaruhi
dengan kehidupan sehari-hari peserta hasil belajar yaitu model pembelajaran
didik dan bersifat kontekstual. yang diterapkan. Pada penelitian ini
Pada kelas kontrol, pembelajaran proses pembelajaran digunakan yaitu
tanpa LKPD berdasarkan eksplorasi model discovery learning, yang
tanaman obat Suku Pekal membuat dilaksanakan dengan tahapan model
peserta didik pasif karena tidak terdapat discovery learning sebagai berikut:
prosedur dan materi pendahuluan a. Stimulasi/Pemberian Rangsangan
mengenai keanekaragaman hayati yang Pada tahap ini, guru memberikan
tertulis. Guru menjelaskan materi dan motivasi belajar kepada peserta didik
langkah kerja yang akan dilakukan kepada dengan menunjukkan beberapa jenis
peserta didik secara lisan, sehingga tumbuhandan meminta peserta didik
pembelajaran monoton. Peserta didik mengamati berbagai fakta yang
perlu mengingat dan mencatat penjelasan ditemukan pada tumbuhan tersebut. Jenis
guru agar tidak lupa. Sehingga hal ini tumbuhan yang ditampilkan guru dipilih
berdampak pada hasil posttest peserta berdasarkan jenis yang sering dilihat oleh
didik kelas kontrol yang lebih rendah peserta didik di dalam kehidupan sehari-
dibandingkan dengan hasil posttest hari,seperti tumbuhan mangga dan jahe.
peserta didik kelas eksperimen. Sehingga fakta tersebut dapat
Faktor kedua yang mempengaruhi merangsang peserta didik untuk berfikir
hasil belajar yaitu guru. Ketika proses memunculkan masalah dengan
pembelajaran berlangsung guru memperhatikan tumbuhan yang
melibatkan peserta didik langsung dengan ditampilkan guru. Hal ini sesuai dengan
cara mengajak peserta didik mengamati pernyatan Anam (2016) bahwa dengan
jenis tanaman obat yang tersedia lalu hasil menggunakan pengalaman atau
pengamatan dibandingkan dengan kenyataan hidup yang dialami peserta
55
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
didik, maka peserta didik akan diajak eksperimen pengumpulan data sesuai
untuk peka terhadap berbagai kejadian dengan prosedur pada lembar kerja
yang mereka saksikan atau alami secara peserta didik. Menurut Hosnan (2014)
langsung, yakni dengan cara menganalisis, bahwa ketika eksplorasi berlangsung, guru
mengenali, dan menemukan masalah dari memberikan kesempatan kepada peserta
kejadian-kejadian tersebut. didik untuk mengumpulkan berbagai
b. Pernyataan/Identifikasi Masalah informasi yang relavan dengan melakukan
Pada tahap ini, guru memberikan eksperimen dan membaca literatur.
kesempatan kepada peserta didik untuk Sehingga peserta didik belajar aktif untuk
bertanya dan peserta didik menghimpun menemukan sesuatu yang berhubungan
beberapa pertanyaan yang sesuai dengan dengan permasalahan yang dihadapi.
apa yang telah mereka amati pada saat d. Pengolahan Data
kegiatan mengamati. Guru menekankan Pada tahap ini, guru membimbing
pada seluruh kelompok agar peserta didik dalam mengolah data yang
mengidentifikasi masalah sesuai dengan diperoleh. Pada kelas eksperimen peserta
apa yang ditemukan dan tujuan didik menjawab soal yang tedapat pada
pembelajaran serta memberikan LKPD, sedangkan pada kelas kontrol
pertanyaan bantuan yaitu: “apa saja yang peserta didik tidak menjawab soal karena
dapat kalian temukan pada jenis tidak menggunakan LKPD dalam
tumbuhan tersebut?”. Pertanyaan pembelajaran. Pada kegiatanpeserta didik
tersebut berfungsi agar mendorong siswa masih ada kelompok yang belum
untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan pada LKPD sesuai
berfikirnya. dengan materi dan data yang diperoleh
Bolla (1985) dalam Rusman (2014) dalam pengamatan jenis tumbuhan. Hal
menyatakan bahwa dalam proses ini disebabkan peserta didik kurang
pembelajaran perlu dilakukan kegiatan paham dalam memaknai pertanyaan LKPD
yang dapat menuntut respon siswa baik berdasarkan hasil penyelidikan untuk
berupa kalimat tanya maupun kalimat dapat dikaitkan dengan konsep
perintah agar siswa memperoleh Keanekaragaman Hayati. Selain itu,
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir rasional peserta
kemampuan berfikir serta dapat didik dalam menjawab pertanyaan
meningkatkan partisipasi siswa dalam percobaan ada yang terbatas. Menurut
kegiatan pembelajaran sehingga proses Hosnan (2014), bahwa tidak semua
pembelajaran berpusat aktif pada siswa. peserta didik dapat mengikuti pelajaran
c. Pengumpulan Data dengan model discovery learning dan
Pada tahap pengumpulan data, beberapa peserta didik masih terbiasa
guru menjelaskan prosedur percobaan, mengerti dengan model ceramah. Pada
mengarahkan kelompok peserta didik tahap ini, seharusnya guru mendatangi
untuk membagi tugas kepada masing- masing-masing kelompok untuk
masing anggota kelompok dalam menekankan kembali bahwa pengisian
melakukan kegiatan pengamatan, dan pertanyaan pada LKPD disesuaikan
membimbing kelompok peserta didik dengan mengaitkan materi dan data yang
dalam mengumpulkan data pengamatan. diperoleh.
Pada kelas kontrol, selain dengan e. Pembuktian
pengamatan langsung, peserta didik Aktivitas guru pada tahap ini yaitu
bebas mengumpulkan data dari berbagai membimbing kelompok peserta didik
sumber, sedangkan pada kelas dalam melakukan pembuktian/verifikasi
56
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
57
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 49-58 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669
58