Bisakah dua spesies yang berbeda saling terkait? Tentu saja mereka bisa. Sebagai contoh, ada
banyak spesies yang berbeda dari mamalia, atau salah satu jenis mamalia, seperti tikus. Dan
mereka semua saling terkait. Dengan kata lain, seberapa dekat atau seberapa jauh mereka akan
terpisah dari nenek moyang yang sama selama evolusi? Menentukan bagaimana spesies yang
berbeda evolusi terkait bias menjadi tugas yang luar biasa.
Filogeni adalah sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait. Hal ini diwakili oleh
pohon filogenetik yang menunjukkan bagaimana spesies terkait satu sama lain melalui nenek
moyang yang sama. Sebuah Klade adalah sekelompok organisme yang meliputi leluhur dan
semua keturunannya. Ini adalah klasifikasi filogenetik, berdasarkan pada hubungan evolusioner.
Filogenetik merupakan kajian mengenai hubungan evolusi diantara organisme atau gen dari unit
taksonomi, dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi, molekuler dan teknik statistik.
Dasar klasifikasi digunakan dalam sistem filogenetik adalah persamaan dan perbedaan sifat
morfologi, anatomi dan molekuler. Sistem tersebut mencerminkan urutan perkembangan serta
jauh dekatnya kekerabatan antartakson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat
berupa morfologi, anatomi. Taksonomi filogenetik merupakan pengelompokan spesies atau jenis
baru dengan cara analisis molekuler dan morfologi. Klasifikasi sistem filogenetik disusun
berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku
yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner jenis
nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.
Filogenetik sistem yaitu pengelompokan organisme didasarkan pada kesamaan warisan evolusi.
Teknik sekuensing DNA dan RNA dianggap memberikan filogeni paling berarti terutama untuk
menentukan nenek moyang dan evolusi yang terjadi.
Tujuan dari sistematika yaitu untuk menciptakan suatu klasifikasi yang mencerminkan sejarah
evolusi organisme. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan pengelompokan spesies ke dalam
taksa :
1. Monofiletik yaitu jika nenek moyang tunggalnya hanya menghasilkan semua spesies turunan
dalam takson tersebut dan bukan spesies pada takson lain.
2. Polifiletik yaitu jika anggotanya diturunkan dari dua atau lebih bentuk nenek moyang yang
tidak sama bagi semua anggotanya.
3. Parafiletik yaitu jika takson itu tidak meliputi spesies yang memiliki nenek moyang yang
sama yang menurunkan spesies yang termasuk dalam takson tersebut.
1. Monofiletik, polifiletik dan parafiletik di ilustrasikan dalam sebagai berikut:
Takson 1 yang terdiri dari tujuh spesies, memenuhi kualifikasi sebagai suatu
pengelompokan monofiletik, yang merupakan bentuk ideal dalam taksonomi. Takson
tersebut meliputi semua spesies terutama dan juga nenek moyang bersama yang paling
dekat (spesies B).
2. Polifiletik
Takson 2 suatu subkelompok di dalam takson 1 adalah polifiletik (spesies E dan G)
diturunkan dari dua nenek moyang yang paling dekat (spesies C dan F).
3. Parafiletik
Takson 3 adalah parafiletik, spesies A dimasukan tanpa menggabungkan semua keturunan
dari nenek moyang tersebut.
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni adalah
dengan menggunakan yang disebut dengan klade. Klade adalah sekelompok organisme
yang meliputi leluhur dan semua keturunannya. Klade didasarkan pada kladistika. Ini
adalah metode membandingkan ciri-ciri spesies terkait untuk menentukan hubungan
leluhur dan keturunannya.
Pohon filogenetik. Pohon filogenetik ini menunjukkan bagaimana tiga spesies hipotetis
terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama. Apakah Anda melihat mengapa
Spesies 1 dan 2 lebih erat terkait satu sama lain daripada Spesies 2 dan 3?
Klade diwakili oleh kladogram, seperti pada Gambar di bawah ini. Kladogram ini
merupakan klade mamalia dan reptil. Klade Reptil termasuk burung. Hal ini
menunjukkan bahwa burung berevolusi dari reptil. Linnaeus mengklasifikasikan
mamalia, reptil, dan burung-burung di kelas yang terpisah. Ini menutupu hubungan
evolusi mereka.
Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (Karl Line) (1707-1778) seorang ahli biologi dari
Swedia telah menemukan klasifikasi tumbuhan (1753) dan klasifikasi hewan (1758).
Selain itu beliau juga menciptakan system tatanama makhluk hidup yang disebut system
tata nama ganda (binomial nomenklatur), karena itu ia dijuluki Bapak Taksonomi.
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan system yang disebut dengan
Sistem Binomial Nomenklatur ( sistem nama ganda ). Di dalam system Binomial
Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut :
1. Species terdiri dari dua kata , kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua
menunjukkan sifat spesifikasinya.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
3. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak
miring atau digaris bawahi.
1. Agar tidak ada kekeliruaan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak
ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ada
beberapa sistem yang pernah digunakan secara internasional, yaitu:
1. Kingdom (kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi untuk mahluk hidup. Pada awalnya,
hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan.
Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam
dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan
bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa
makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat
bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya
kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu
Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi
yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan
sebutan Protoctista). Hingga saat ini ada lima kingdom yang masih digunakan
yaitu:
a.monera
b.protista
c.fungi
d.plantae
e.animalia
3. Kelas
Kelas ialah kelompok takson yang lebih rendah dari filum atau divisi.
Contoh: Reptilia (kelas hewan melata)
4. Ordo (bangsa)
Baik tumbuhan ataupun hewan terdiri atas ordo. Pada tumbuhan nama ordo
umumnya diberi akhiran –ales.
Contoh : Rosales (bangsa mawar-mawaran)
5. Famili (suku atau keluarga)
Famili adalah suatu kelompok organisme yang bersuku dekat dengan ciri-ciri
yang sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah ordo. Untuk tumbuhan diberi
akhiran –aceae, dan untuk hewan diberi akhiran –ideae
Contoh : Tumbuhan : solaneceae (keluarga kentang)
Hewan : felidae (keluarga kucing)
6. Genus (marga)
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk
pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia.
Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang
dekat.
Contoh : annona (marga sirsak dan serikaya)
7. Spesies (jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat meakukan perkawinan antar
sesamanya untuk mendapatkan keturuna yang bagus. Spesies menjadi unit dasar
klasifikasi karena tingkatan taksonnya paling rendah.
Masing-masing kingdom atau kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi divisio atau
divisi untuk tumbuhan dan phylum untuk hewan. Setiap filum atau divisi dibagi menjadi
kelompok yang lebih kecil dan demikian seterusnya.
Setiap kelompok yang terbentuk dalam klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Ilmu
yang mempelajari takson disebut dengan taksonomi. Taksonomi berasal dari kata taxon yang
berarti kelompok dan nomos yang berarti hukum. atau disebut juga sistematika (susunan dalam
suatu sistem).
Dengan begitu maka terbentuklah ciri klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi
tingkatan takson maka semakin sedikit persamaan yang ada tetapi jumlah makhluk hidupnya
semakin banyak dan semakin rendah kedudukan suatu takson maka semakin banyak
persamaannya tetapi semakin sedikit jumlah makhluk hidupnya.
TUGAS BIOLOGI
D
S
U
I
S
U
N