Anda di halaman 1dari 24

STANDAR ISI

KOMPETENSI DASAR 4.3


Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein)

KOMPETENSI INTI (KII)


KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

4.3.1 Membuat model bentuk tiga dimensi DNA


4.3.2 Melakukan percobaan Isolasi DNA
4.3.3 Menyimpulkan kembali hasil secara lisan hasil eksperimen isolasi DNA
4.3.4 Membuat model tentang proses sintesis protein serta peran DNA, gen dan kromosom
dalam proses pewarisan sifat

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membuat model tiga dimensi DNA dengan menggunakan bahan dari barang
bekas yang tidak berbahaya
2. Siswa dapat melakukan percobaan isolasi DNA dari jaringan buah buahan
3. Siswa dapat melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eskperimen tentang isolasi DNA dari
buah buahan
4. Siswa dapat membuat model tentang proses sintesis protein serta peran DNA, gen dan
kromosom dalam proses pewarisan sifat

1
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membuat model
tiga dimensi DNA dengan menggunakan bahan dari
barang bekas yang tidak berbahaya

Mata Pelajaran : ………………………………


Materi : ……………………………...
Kelas : ……………………………...
Alokasi Waktu : ……………………………...
Kelompok : ……………………………...
Anggota Kelompok : …………………………….

A. Petunjuk Penggunaan LKPD


1. Bacalah dengan seksama prosedur kegiatan
2. Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan serta mengikuti langkah kerja
yang tersedia
3. Setelah melakukan kegiatan percobaan/praktikum, diskusikanlah dengan teman
kelompok Anda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia
4. Siapkan informasi jawaban anda untuk dikomunikasikan di dalam kelas

B. Dasar Teori
Materi genetik adalah informasi yang terdapat pada setiap sel makhluk hidup dan dapat
diturunkan pada keturunan berikutnya. Materi genetik sering kali disebut sebagai asam nukleat
atau faktor hereditas. Pada makhluk hidup, materi genetik terdiri atas kromosom, gen, DNA,
dan RNA.
Kromosom
Kromosom berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata yaitu chroma = warna
dan soma=warna. Sehingga dapat di artikan bahwa kromosom ialah struktur mikroskopis yang
berbentuk seperti benang-benang menebal. Kromosom dapat di amati dengan penambahan zat
warna tertentu karena kromosom bersifat dapat menyerap warna.
1. Struktur kromosom
Kromosom sel-sel eukariotik terdiri atas
bahan komplek yang disebut kromatin.
Kromatin tersusun atas 27% DNA
(Deoxyribonucleic acid /asam
deoksiribonukleat), 67% protein dan 6%
RNA (ribonucleic acid/asam ribonukleat)
Kromosom terdiri dari kromatid, lengan
dan sentromer. Kromatid adalah benang Gambar : Bagian-bagian kromosom . Sumber :
kromatin memadat menjadi lengan, http://biologi-
news.blogspot.com/2010/12/kromosom.html
sedangkan kromatin yaitu lipatan-lipatan
solenoid tersusun menjadi benang. Selenoid
merupakan untaian nukleosom lebih padat &menjadi lipatan – lipatan. Nukelosom tersusun
atas DNA dan Protein histon yang membentuk untaian. Sentromer berbentuk bulat dan
tidak mengandung DNA. Lengan kromosom adalah badan kromosom yang disebut juga
kromatid. Pada umumnya kromosom memiliki dua buah lengan yang di batasi oleh
sentromer. Lengan kromosom tersusun oleh selaput (membran), kromonema dan
matriks. Selaput berfungsi untuk melapisi dan melindungi kromosom, sedangkan
kromonema berupa benang halus yang berpilin yang terendam di dalam matriks.
Kromonema tersusun atas butiran atau manik-manik yang disebut kromomer atau

2
nukleosom. Sentromer atau kinektor, disebut juga kepala kromosom. Di dalam sentromer
tidak terdapat gen. Sentromer berperan pada saat pembelahan sen yaitu sebagai tempat
melekatnya benang-benang gelondong yang mengarahkan pembelahan sel.
Berdasarkan letak sentromer, kromosom ini di bedakan menjadi empat macam yaitu :
a) Metasentrik : sentromer terletak di tengah – tengah antara kedua lengan kromosom
b) Submetasentrik : sentromer membagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang
panjangnya tdak sama
c) Akrosentrik : sentromer terletak di dekat ujung kromosom
d) Telosentrik : sentromer terletak di ujung kromosom

Gambar : Macam – macam kromosom menurut letak sentromernya


Sumber : http://biologi-news.blogspot.com/2010/12/kromosom.html
Berdasarkan jumlah sentromer komosom di bagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Monosentris: adalah kromosom yang hanya memiliki sebuah sentromer.
b) Disentris: adalah kromosom yang memiliki dua sentromer.
c) Polisentris: adalah kromosom yang memiliki banyak sentromer.
Kromosom yang tidak memiliki sentromer disebut asentrik.
2. Jenis Kromosom
Setiap sel yang terdapat di dalam tubuh suatu organisme memiliki satu set kromosom dengan
jumlah tertentu. satu set kromosom tersebut dapat di bedakan menjadi dua jenis yaitu :
autosom (kromosom tubuh) dan gonosom (kromosom kelamin).
a) Autosom, disebut juga kromosom tubuh atau kromosom somatis.autosom merupakan
kromosom yang menentukan sifat-sifat sel tubuh. Autosom tidak berperan dalam
menentukan jenis kelamin suatu organisme. Jumlahnya di dalam sel tubuh adalah 2n-2,
dengan n = jumlah seluruh kromosom. Contohnya, jumlah autosom sel tubuh manusia
adalah 46-2=44 buah atau 22 pasang.
b) Gonosom, disebut juga kromosom seks atau kromosom kelamin suatu organisme.
Jumlah kromosom seks pada sel tubuh manusia ada dua buah atau sepasang. Menurut
campbell and reece (2008:271) perempuan memiliki sepasang kromosom X homolog
(XX), sedangkan pada laki-laki memiliki satu kromosom X dan datu kromosom Y (XY).
Hanya sebagian kecil X dan Y yang homolog. Sebagian besar kromosom X tidak
memiliki pasangan di Y yang mungil, dan kromosom Y mengandung beberapa gen yang
tidak ada di X. Karena itu kromosom seks dapat menentukan jenis kelamin seseorang.
Supaya kromosom dapat terlihat di mikrosokop, maka kromosom tersebut harus
diwarnai terlebih dahulu untuk kemudian dapat diambil gambarnya. Sebuah gambar
yang berisi 46 kromosom tersebut disebut dengan karyotype. Karyotype dapat berguna
untuk mengidentifikasi adanya kromosom yang tidak normal baik pada bentuk ataupun
jumlahnya. Untuk membantu mengidentifikasi kromosom tersebut, tiap pasang dari
kromosom tersebut diberi nomor 1-22 sedangkan 1 pasang yang terakhir diberi nama X
dan Y.
3. Letak kromosom
Tubuh manusia terdiri dari bermacam sel yang mempunyai fungsi yang berbeda pula, seperti
misalnya sel kulit, sel hati ataupun sel darah. Di dalam masing-masing sel tersebut terdapat
inti sel yang disebut dengan nucleus, kemudian didalam nucleus tersebutlah kromosom
berada.
4. Jumlah kromosom

3
Jumlah kromosom yang dimiliki tiap spesies mekhluk hidup sangat bervariasi. Organisme
yang memiliki struktur yang lebih komplek memilkiki jumlah kromosom yang lebih banyak
di bandingkan dengan organisme yang sederhana. Kromosom yang saling berpasangan
disebut kromosom homolog. Kromosom homolog memiliki bentuk,ukuran dan jumlah gen
yang sama. Berdasrkan jumlah pasangan kromosomnya ada beberapa jenis organisme yaitu
: organisme haploid (memiliki n kromosom), organisme diploid (memiliki 2n kromosom),
organisme triploid (memiliki 3n kromosom), dan organisme poliploid (memiliki banyak
kromosom).
Gen dan Alel
1. Gen
Gen merupakan zarah atau unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifatsifat
hereditas organisme. Gen terdiri atas DNA yang terpintal oleh protein histon, terletak dalam
lokus-lokus pada kromosom, serta tersusun dalam satu deret secara linear dan beraturan.
Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel, terdapat ribuan gen. Pada
sel tubuh manusia yang mengandung 46 kromosom, diperkirakan terdapat 26.000–40.000
gen. Setiap satu gen mengendalikan satu sifat tertentu sehingga satu individu memiliki
ribuan sifat. Komponen penyusun gen ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Rekon, komponen yang lebih kecil dari gen dan terdiri atas satu atau dua pasang
nukleotida saja.
b. Muton, komponen yang lebih besar dari rekon dan terdiri atas satu atau dua pasang
nukleotida saja.
c. Sistron, komponen yang terdiri dari ratusan nukleotida.
Gen-gen yang terletak dalam lokus yang sama pada sepasang kromosom homolog dapat
memiliki tugas yang sama, hampir sama, atau berlawanan. Gen-gen juga dapat memiliki
keaktifan yang berbeda-beda sehingga dapat dibedakan menjadi gen aktif (ekspresif) dan
gen pasif. Sebagai contoh, gen penumbuh rambut hanya aktif pada selsel kulit, tetapi tidak
aktif di sel-sel lainnya. Keaktifan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat
gen, jenis kelamin, dan umur.
2. Alel
Alel merupakan pasangan gen yang terletak dalam lokus yang bersesuaian pada kromosom
homolog. Alel memiliki tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu sifat tertentu.
Susunan gen dan alelnya dalam kromosom homolog disebut genotipe. Ada tiga
kemungkinan genotipe yang dapat dimiliki oleh suatu individu, yaitu sebagai berikut.
a. Genotipe homozigot dominan, jika pasangan alel terdiri atas dua gen dominan.
Contoh: AA
b. Genotipe homozigot resesif, jika pasangan alel terdiri atas dua gen resesif. Contoh: aa
c. Genotipe heterozigot, jika pasangan alel terdiri atas dua gen yang berbeda, yaitu satu
dominan
DNA dan RNA
1. DNA
DNA merupakan molekul hidup karena mampu melakukan penggandaan diri (replikasi).
Fungsi ini disebut fungsi autokatalisis karena DNA mampu mensistesis dirinya sendiri.
Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya
sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Prosesnya dengan menggunakan
komplementasi pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama
dengan molekul DNA lama. Dengan demikian setelah relikasi akan terbentuk dua buah
DNA double heliks. Setiap dua molekul DNA akan membentuk dua kromatid yang terdapat
di dalam kromosom yang siap membelah dengan proses ini, kromosom di gandakan, tetapi
tetap terikat menjadi datu melalui sentromer. Untuk melakukan replikasi DNA memerlukan
beberapa komponen antara lain seutas DNA lama yang berfungsi sebagai cetakan, enzim
DNA polimerase,serta empat macam nukleotida. Menurut para ahli, ada tiga kemungkinan
cara DNA bereplikasi , yaitu konservatif, semikonservatif, dan dispersif.

4
a) Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi
sebagai cetakan untuk dua rantai DNA baru. Replikasi ini mempertahankan
molekul dari DNA lama dan membuat molekul DNA baru.
b) Model semikonservatif, yaitu dua
rantai DNA lama terpisah dan rantai
baru disintesis dengan prinsip
komplementasi pada masing-masing
rantai DNA lama. Akhirnya
dihasilkan dua rantai DNA baru yang
masing-masing mengandung satu
rantai cetakan molekul DNA lama dan
satu rantai baru hasil sintesis.
c) Model dispersif, yaitu beberapa
bagian dari kedua rantai DNA lama
digunakan sebagai cetakan untuk
sintesis rantai DNA baru. Oleh karena itu, hasil akhirnya diperoleh rantai DNA
lama dan baru yang tersebar pada rantai DNA lama dan baru. Replikasi ini
menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA baru yang saling berselang-
seling pada setiap untai.
Setelah berhasil membuat model struktur DNA, Watson dan Crick memprediksi
bahwa DNA bereplikasi dengan cara semikonservatif. Kemudian pada tahun 1958,
Matthew Meselson dan Franklin Stahl melakukan percobaan untuk menguji ketiga
alternatif hipotesis replikasi DNA tersebut dengan menggunakan DNA bakteri
Eschericia coli. Hasilnya ternyata mendukung model replikasi semikonservatif yang
telah diprediksi oleh Watson dan Crick.
2. RNA
RNA atau ribonucleic acid adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau
ganda, tetapi tidak berpilin, seperti pada DNA. Rantai pada RNA juga pendek-pendek
karena dibentuk melalui transkripsi fragmen-fragmen DNA. Tidak seperti DNA yang
umumnya ditemukan di dalam inti sel, RNA banyak ditemukan di dalam ribosom atau
sitoplasma. Keberadaan RNA di dalam sel tidak tetap karena mudah terurai dan harus
dibentuk kembali.
a. Struktur RNA
RNA merupakan suatu polinukleotida yang tersusun atas banyak ribonukleotida. Setiap
ribonukleotida tersusun atas 3 komponen, yaitu sebagai berikut.
1) Gula pentosa ribosa
2) Gugus fosfat dan ribosa akan membentuk tulang punggung RNA.
3) Basa nitrogen
Basa nitrogen terdiri atas basa purin dan basa pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin
(A) dan guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (S/C) dan urasil
(U).

5
Kegiatan: Membuat Model 3D DNA

ALAT BAHAN
 Gergaji besi A. Pipa Paralon ½ m
 Amplas besi halus B. Kertas HVS secukupnya
 Penggaris C. Kertas jilid /kertas tebal 4 warna secukupnya
 Kain Lap/Pemegang gergaji besi D. Lem Kertas/Lem Kayu 1 botol kecil
 Gunting/Cutter E. Lem besi
 Bor F. Kawat jemuran/Benang besar 2 m
 Spidol

LANGKAH KERJA
a. Buatlah potongan kertas HVS dengan ukuran panjang 22 cm dan lebar 1 cm.

1 cm

22 cm kertas HVS tadi ke sekeliling bagian tepi atas


b. Siapkan pipa paralon, lalu lilitkan potongan
pipa.

Potongan Kertas HVS

Potongan Pipa Paralon

c. Tentukan diameter pipa paralon tersebut dengan cara menggeser mistar ke permukaan pipa.
Hasil pengukuran terbesar merupakan ukuran diameter pipa tersebut.

Mistar

6
d. Tarik garis lurus diameter pipa tersebut hingga ke kertas yang dililitkan pada pipa. Lalu
buatlah garis lurus pada kertas yang melilit pada pipa.

2 buah garis tepi


e. Siapkan 2 buah potongan kertas HVS dengan ukuran panjang sekitar 100 cm dan lebar 2 cm.
f. Pada salah satu ujung kertas I, ukurlah sepanjang 0,5 cm dan tandai. Lalu tarik garis lurus ke
arah ujung kertas di sisi sebelahnya sehingga membentuk gambar segitiga.

0,5 cm

g. Potonglah bentuk sgitiga pada kertas tadi sehingga bentuknya seperti di bawah ini.

h. Lilitkan kedua kertas tersebut dengan arah yang berlawanan hingga ke bagian bawah pipa
paralon dengan posisi ujung kertas menempel pada garis di pipa paralon.
i. Buatlah tanda titik dengan spidol, masing-masing berjarak 3 cm pada kedua kertas yang
dililitkan tadi. Tanda titik-titik tersebut sebagai tanda untuk posisi lubang yang dibuat dengan
cara dibor.

7
j. Setelah melilitkan kertas hingga bagian bawah pipa, buatlah keras berukuran 22 cm x 5 cm
dan lakukan cara yang sama seperti pada point a dan b di atas.
k. Buatlah lubang (dibor, atau ditusuk dengan paku panas) pada posisi tik-titik tadi.
l. Dengan cara digergaji, buanglah bagian pipa Paralon yang tidak ditutupi lilitan kertas.
m. Bila bekas penggergajiannya kasar, haluskan dengan amplas.
n. Buatlah potongan kertas tebal (kertas jilid) dengan ukuran 8 cm x 5 cm sebanyak ½ dari
jumlah lubang pada salah satu lilitan kertas pada pipa untuk masing-masing basa nitrogen (A,
T, G, C)
o. Lipatlah secara membujur potongan kertas tadi sehingga berukuran 8 cm x 2,5 cm.
p. Buatlah pasangan basa nitrogen A = T dan G = C yang jumlahnya masing-masing ½ jumlah
lubang salah satu sisi. Caranya dengan menggabungkan kedua kertas bentuk basa nitrogen ke
kertas lainnya (kertas model A ke kertas model T dan kertas model G ke kertas model C).
Lihat bentuknya pada gambar di bawah).dan panjang gabungan kedua kertas tersebut tetap 8
cm.
q. Masukkan potongan kawat/benang tebal sepanjang diameter pipa paralon pada lubang-lubang
kecl yang saling berhadapan. Berilah lem sehingga tidak bergerak/lepas dan dalam keadaan
menegang dan lurus.
r. Setelah model pasangan basa nitrogennya tersedia, ambillah secara acak sehingga susunan
basa nitogennya menjadi tampak acak (boleh berurutan tapi dalam keadaan tidak disengaja).
Lalu lekatkan (diberi lem) pada kawat/benang di dalam paralon dalam posisi tepat di tengah-
tengah kertas model pasangan basa nitrogen tersebut (lihat gambar). Aturlah pemasangannya
sedemikian rupa sehingga rapi dan teratur.

Catatan:

Tulisan huruf A, T, G, C pada


gambar di samping tidak
boleh dituliskan. pada kertas
model basa nitrogen DNA
yang anda buat (tetap polos).
Tulisan pada gambar di
samping hanya sebagai
petunjuk untuk setiap model
dan susunan yang harus anda
buat!

Gambar. Model Pasangan Basa Nitogen kelompok Purin dan Pirimidin (tampak depan) setelah
dipasang pada kawat/benang pada pipa Paralon

8
PERTANYAAN

1. Diskusikan bersama teman kelompok Anda struktur dan fungsi dari kromosom?

JAWABAN
1.

KESIMPULAN
2.

9
Tujuan Pembelajaran :
 Siswa dapat melakukan percobaan isolasi DNA dari jaringan buah
buahan
 Siswa dapat melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eskperimen
tentang isolasi DNA dari buah buahan

Mata Pelajaran : ………………………………


Materi : ……………………………...
Kelas : ……………………………...
Alokasi Waktu : ……………………………...
Kelompok : ……………………………...
Anggota Kelompok : …………………………….

A. Petunjuk Penggunaan LKPD


1. Bacalah dengan seksama prosedur kegiatan
2. Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan serta mengikuti langkah kerja
yang tersedia
3. Setelah melakukan kegiatan percobaan/praktikum, diskusikanlah dengan teman
kelompok Anda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia
4. Siapkan informasi jawaban anda untuk dikomunikasikan di dalam kelas

B. Dasar Teori
DNA ditemukan oleh seorang dokter muda Reidrich Miesher yang percaya bahwa
rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel. Ia memilih sel
yang terdapat pada nanas untuk dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari
berkas pembalut luka yang diperolehnya dari ruang bedah. Sel-sel tersebut dilarutkan
dalam asam encer den dengan cara ini diperolehnya inti sel yang masih terikat pada
sejumlah protein, kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat
memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel ini ia memperoleh
suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam.
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau
lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan ekstraksi atau lisis untuk
mencegah DNA rusak. Metode yang digunakan untuk mengisolasi DNA tergantung
pada sumber., umur, dan ukuran sampel, dan bertujuan untuk menyajikan DNA terpisah
dalam inti sel dari komponen seluler lainnya. Isolasi DNA biasanya dinulai dengan lisis
atau rusaknya jaringan atau sel. Proses ini sangat penting untuk penghancuran struktur
protein dan memungkinkan untuk pelepasan asam nukleat dari inti.

10
Isolasi DNA diperlukan untuk analisis genetik yang digunakan untuk tujuan ilmiah
dan medis atau forensik. Para ilmuan menggunakan DNA disejumlah aplikasi seperti
pengenalan DNA ke dalam sel dari binatang dan tanaman atau untuk tujuan diagnostik
atau anorganik lainnya dalam penyusunan DNA dapat mengganggu metode analisis
DNA khusunya dengan reaksi rantai polimerase mereka juga dapat menurunkan mutu
DNA yang mengarah ke penyimpanan yang lebih pendek.
\

11
Kegiatan: Isolasi DNA

ALAT
1) Blender 9) Timbangan
2) 2 gelas beker 250 mL 10) Pisau
3) 2 Erlenmeyer 250 mL 11) saringan halus
4) Gelas ukur 12) Potongan lidi/sedotan
5) Rak dan 4 tabung reaksi 13) Mikroskop
6) Pipet tetes 14) Kaca objek
7) Pengaduk kaca/spatula 15) Kaca penutup
8) Corong kaca

BAHAN

1) Buah yang masak sebanyak 50 gram (misalnya mangga, nanas atau pepaya)
2) Etanol 95% yang dingin (disimpan di dalam freezer)
3) Detergen cair atau 10 gram detergen bubuk yang dilarutkan dalam 60 mL aquades
4) Garam halus
5) Aquades

LANGKAH KERJA

1. Kupaslah dan potong kecil-kecil. Ambil 50 gram buah dan tambahkan 100 mL aquades
dan 4 gram garam kemudian diblender hingga halus
2. Saring buah yang sudah dihaluskan dan tampung dalam erlenmeyer
3. Masukkan 15 mL (1 sendok makan) larutan detergen ke dalam erlenmeyer dan aduk
perlahan hingga tercampur merata. Diamkan selama 10 menit
4. Ambil campuran bahan di bagian tengah dan tuangakan ke dalam tabung reaksi sebanyak
1/3 tabung reaksi
5. Siapkan etanol dingin sebanyak 1/3 tabung reaksi. Tuangkan etanol ke dalam campuran
bahan dengan hati-hati melalui dinding tabung reaksi. Hati-hati menggunkan etanol,
jangan sampai terhirup.
6. Amatilah proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih di bagian paling atas.
7. Ambil DNA dengan menggunakan lidi. DNA tersebut dapat disimpan dalam alkohol.
8. Amatilah sedikit DNA dengan menggunakan mikroskop, kemudian gambar bentuknya.

12
9. Ulangi kegiatan tersebut di atas dengan menggunakan jenis buah yang berbeda.
10. Catatlah hasil pengamatan anda ke dalam tabel.

HASIL PENGAMATAN

DNA Buah Jumlah DNA Warna Lapisan Bagian Gambar Keterangan


(ketebalan Bawah Tengah Atas Mikroskop
Lapisan/mm) DNA

PERTANYAAN
1. Berdasarkan percobaan yang anda lakukan, tentukan:
a. variabel manipulasi (bebas)
b. variabel respons (terikat), dan
c. variabel kontrol
2. Jelaskan tujuan dari perlakuan dalam percobaan berikut.:
a. buah diblender/dihaluskan
b. pemberian garam
c. pemberian deterjen
d. penambahan etanol dingin
3. Bandingkan hasil pemisahan DNA. Buah apakah yang paling banyak mengandung DNA?
4. Jelaskan bentuk, warna, dan tekstur DNA yang terbentuk.
5. Perhatikan beberapa lapisan dalam larutan. Dapatkah Anda menjelaskan lapisan apa saja
yang terbentuk dalam tabung reaksi?
6. Apakah peranan teknologi isolasi DNA dalam kehidupan masyarakat?

JAWABAN
3.

13
KESIMPULAN
4.

14
Tujuan Pembelajaraan :
Siswa dapat membuat model tentang proses sintesis
protein serta peran DNA, gen dan kromosom dalam
proses pewarisan sifat
Mata Pelajaran : ………………………………
Materi : ……………………………...
Kelas : ……………………………...
Alokasi Waktu : ……………………………...
Kelompok : ……………………………...
Anggota Kelompok : …………………………….

A. Petunjuk Penggunaan LKPD


1. Bacalah dengan seksama prosedur kegiatan
2. Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan serta mengikuti langkah kerja
yang tersedia
3. Setelah melakukan kegiatan percobaan/praktikum, diskusikanlah dengan teman
kelompok Anda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia
4. Siapkan informasi jawaban anda untuk dikomunikasikan di dalam kelas

B. Dasar Teori
Sintesis protein adalah penyusunan asam amino pada rantai polipeptida. Dalam proses
tersebut melibatkan DNA (Timin, Adenin, Sitosin, Guanin), RNA (Urasil, Adenin, Sitosin,
Guanin), ribosom, asam amino dan enzim. Proses Sintesis Protein terbagi atas transkripsi dan
translasi. Hubungan antara DNA, RNA dan Polipepetida terjadi pada saat sintesis protein
berlangsung, yaitu DNA melakukan transkripsi membentuk dRNA/mRNA, selanjutnya RNA
akan melakukan translasi membentuk rantai polipeptida. Untuk sintesis protein diperlukan
beberapa faktor, yaitu:
a. Bahan: asam amino (20 macam);
b. Pelaksana: RNA-d, RNA-t, RNA-r;
1) RNA-duta/RNA-messenger/RNA-m (pembawa perintah/informasi genetis); merupakan
jenis RNA yang terbesar molekulnya dalam sel.
2) RNA-ribosom/RNA-r (RNA yang membina sebagian ribosom/mesin pabrik protein)
3) RNA-transfer/RNA-t (pengantar asam amino ke Ribosom); merupakan jenis RNA yang
terkecil molekulnya dalam sel.
c. Enzim: RNA Polimerase;
d. Energi: ATP.
Tahapan Sintesis Protein
1. Transkripsi

15
Proses transfer informasi genetik dari ruas DNA (gen) ke dalam molekul RNA yang dipandu
oleh enzim transkriptase sebagai katalisatornya. Proses pembentukan RNA oleh DNA disebut
transkripsi.
a. Berlangsung dalam inti sel.
b. Dimulai dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA polymerase.
c. Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense
(kodogen) dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita antisense.
d. Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa nitrogennya
komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
e. Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom

2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino.
Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi (permulaan),
elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran).
a. Berlangsung di Ribosom
b. Tiga basa nitrogen pada antikodon tRNA berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada
kodon dRNA. Nama asam amino merupakan terjemahan dari basa-basa nitrogen yang ada
pada dRNA. Ribosom dengan dRNA bergerak satu dengan yang lainnya.
c. Sebuah asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
d. Asam amino yang pertama segera lepas dari tRNA kembali ke sitoplasma untuk mengulang
fungsinya dengan cara yang sama.
e. tRNA berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon dRNA berikutnya.
f. Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri
dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu

16
Kode Genetik
Kode genetik adalah aturan hubungan antara gen dengan protein. Kode tersebut mengatur
hubungan antara asam amino yang terdapat pada rantai polinukleotida dengan rangkaian
nukleotida yang terdapat pada ARNd. Kode awal mRNA adalah AUG. Proses terjemahan mRNA
berlangsung per 3 kode (triplet kodon). Terdapat 64 kode untuk 20 asam amino, sehingga
terdapat lebih dari 1 kode untuk 1 asam amino. Dengan demikian terdapat 64 tRNA berasosiasi
dengan 20 asam amino.

Kode Kedua
U C A G
Kode Kode
Asa Asa Asa
Pertam Asam Ketig
Kod Kod m Kod m Kod m
a Amin a
e e Ami e Ami e Ami
o
no no no
UU UCU UA UG
U
U U U
Phe Tyr Cys
UU UCC UA UG
C
C C C
U Ser
UU UCA UA UG
Stop Stop A
A A A
Lue
UU UCG UA UG
Stop Trp G
G G G
CU CCU CA CG
U
U U U
His
CU CCC CA CG
C
C C C
C Leu Pro Arg
CU CCA CA CG
A
A A A
Gln
CU CCG CA CG
G
G G G
AU ACU AA AG
U
U U U
Asn Ser
AU ACC AA AG
Ile C
C C C
A Thr
AU ACA AA AG
A
A A A
Lys Arg
AU Start ACG AA AG
G
G Met G G
GU GCU GA GG
U
U U U
Asp
GU GCC GA GG
C
C C C
G Val Ala Gly
GU GCA GA GG
A
A A A
Glu
GU GCG GA GG
G
G G G

Keterangan Gambar :
Phe : Fenilalanin His : Histamin
Leu : Leusin Gln : Glutamat
Ile : Isoleusin Asn : Asparagin
Met : Metionin Lys : Lisin
Val : Valin Asp : Aspartat

17
Ser : Serin Glu : Glutamat
Pro : Prolin Cys : Sistein
Thr : Treonin Trp : Triptofan
Ala : Alanin Arg : Arginin
Tyr : Tirosin Gly : Glisin

18
Kegiatan: Sintesis Protein

ALAT dan BAHAN

1) Alat tulis menulis


2) Literatur (buku-buku yang relevan dengan materi pembelajaran)
3) Kartu-kartu kode gen, kodon dan asam amino

LANGKAH KERJA

1. Peserta didik duduk dalam kelompok ( masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang)
2. Bacalah literatur yang berhubungan dengan materi sintesis protein
3. Setiap kelompok mendapatkan LKPD beserta kartu/gambar mengenai materi
4. Urutkanlah kartu/gambar dan jawablah soal yang ada di LKPD
5. Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
6. Anggota kelompok lain menanggapi hasil diskusi
7. Simpulkan hasil diskusi

PERTANYAAN

1) Perhatikan gambar di bawah ini !

a. Berdasarkan gambar di atas, buatlah hasil transkripsi sense DNA di atas !


b. Buatlah hasil translasinya !
2) Buatlah bagan sintesis protein berdasarkan urutan asam amino yang terbentuk berikut ini !
METIONIN - ALANIN – ARGININ – GLUTAMIN – LISIN – Stop
3) Berdasarkan gambar di bawah ini, tentukan kodon dari asam amino !

19
JAWABAN
5.

KESIMPULAN
6.

20
DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Karina. 2016. Modul Pembelajaran Materi Genetika. Cirebon: Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Campbell and Reece. 2008. Biologi jilid 1 edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Karpos, A. Mogana Maryam. 2010. Handout Biologi Kelas XII SMA/Sederajat. Makassar :
Universitas Negeri Makasssar

21
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat-Nya Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) materi Genetika untuk kelas XII SMA
dapat diselesaikan. LKPD merupakan hasil kerja kelompok 5 kelas Pendidikan Biologi ICP 2016
sebagai salah satu tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Pembelajaran Biologi semester V,
Universitas Negeri Makassar.

Berdasar pada KD 3.3 maka LKPD materi Genetika ini disusun menjadi 3 unit. Unit I DNA
dan RNA, unit II Kromosom, dan unit III Sintesis Protein. LKPD ini memuat kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang disusun berdasarkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) agar
peserta didik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih berkesan dan bermakna sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Selesainya LKPD ini tidak terlepas dari kerjasama dan kemauan untuk belajar dari setiap
anggota kelompok 5 oleh sebab itu LKPD ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan
hanya milik Allah. Kritik dan saran yang membangun senantiasa diterima demi perbaikan LKPD
kedepannya serta demi pendidikan yang lebih maju.

Semoga LKPD ini dapat bermanfaat bagi peserta didik, tenaga pengajar, penulis, atau siapa saja
yang membutuhkan referensi dan ilmu.

i
Daftar Isi

Sampul ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… i

Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………….… ii

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………………….. iii

Standar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1

KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi, dan Tujuan Pembelajaran……………………………………….… 1

Kegiatan 1 : Model DNA ………………………………………………………………………………………………………………….. 2

Kegiatan 2 : Isolasi DNA …………………………………………………………………………………………………………………. 10

Kegiatan 3 : Sintesis Protein …………………………………………………………………………………………………………. 15

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………………………………………. 20

ii

Anda mungkin juga menyukai