GENETIK/
PETA KROMOSOM
Outline
Pengertian Peta Kromosom
Jarak peta
Urutan gen
Persentase rekombinasi
Nilai Interferensi
B C = Bc = Rekombinan = 6%
b c = bC = Rekombinan = 6%
b c = bc = Parental
Urutan Gen
• Karena jarak-jarak peta bisa dijumlahkan, kita pun bisa
menempatkan gen-gen dalam urutan liniernya yang sesuai.
• Tiga gen yang bertautan bisa tersusun dalam urutan yang
mana saja dari tiga kemungkinan yang ada, tergantung pada
gen apa yang terletak di tengah.
• Jika tidak terjadi pindah silang ganda, jarak peta bisa
diperlakukan sepenuhnya sebagai unit-unit penjumlahan.
• Contoh :
Jika kita mendapat informasi bahwa jarak A-B=12 cM, B-C=7 cM,
A-C=5 cM, maka urutan gen yang benar adalah..
• Kemungkinan I : Anggaplah bahwa A ada di tengah
B 12 A
B 7 C A 5 C
A 12 B
A 5 C B 7 C
Lagi-lagi, Lokus C tidak klop posisinya, karenanya
tidak mungkin B di tengah
• Kemungkinan III : Anggaplah bahwa C ada di tengah
A 5 C
C 7 B
A 12 B
Sekarang, ketiga Lokus pun sudah klop posisinya.
Maka, pastilah C di tengah
Mengkombinasikan
Segmen-Segmen Peta
Segmen-segmen peta yang ditentukan dari
percobaan-percobaan tautan tiga titik bisa
dikombinasikan setiap kali ada dua di antara
ketiga gen tersebut yang sama.
Contoh :
Anggaplah ada tiga segmen peta sbb:
1. a 8 b 10 c
2. c 10 b 22 d
3. c 30 e 2 d
Tumpang tindihkan masing-masing segmen dengan cara
mencocokkan gen-gen yang sama.
1. a 8 b 10 c
2. d 22 b 10 c
3. d 2 e 30 c
Lalu kombinasikan ketiga segmen tersebut menjadi satu peta.
Jarak a ke d = (d ke b)-(a ke b) = 22-8 = 14
Jarak a ke e = (a ke d)-(d ke e) = 14-2 = 12
d 2 e 12 a 8 b 10 c
• Frekuensi rekombinan atau nilai pindah silang
adalah angka yang menunjukkan persentase
rekomendasi dari hasil- hasil persilangan.
• Nilai pindah silang dapat digunakan untuk
menentukan jarak antara dua gen yang
berdekatan.
• 1% frekuensi rekombinan menunjukkan jarak
gen 1 unit peta atau 1 centimorgan.
F = x 100%
Nilai Koefisien Koinsiden (KK)
• Koefisien koinsidens adalah ukuran kekuatan
interferensi. Dengan arti lain, perbandingan
pindah silang sebenarnya (yang teramati)
dengan pindah silang harapan (bila tidak ada
pengaruh).
KK =
Nilai Interferensi
• Interferensi adalah pindah silang yang terjadi
pada suatu tempat mampu mengurangi
kemungkinan terjadinya pindah silang pada
daerah lain yang berdekatan. Dengan kata
lain, jika interferensi berkurang, koinsidens
bertambah.
I = 1-KK
Contoh
Pada jagung, biji berwarna (C) dominan
terhadap tidak berwarna (c). Biji tidak keriput (S)
dominan terhadap biji keriput (s). Jagung yang
mempunyai biji berwarna dan tidak keriput
(CCSS) disilangkan dengan varietas yang bijinya
tidak berwarna dan keriput (ccss). Kemudian F1-
nya diuji silang dan akan memperoleh F2
dengan total 8368 batang. Terdiri dari CCSS :
4032 batang, ccss: 2035 batang, CCss: 149
batang, dan ccSS : 152 batang. Hitunglah
frekuensi parental dan rekombinannya.
P1 : CCSS
P2 : ccss
CCSS x ccss
F1 : CcSs
CcSs x ccss
F2 : CCSS : 4032 batang
ccss : 2035 batang
CCss : 149 batang
ccSS: 152 batang
Total : 8368 batang
• Frekuensi
parental :
x 100% = 96,40%
• Frekuensi rekombinan :
x 100% = 3,60%
Jika diperhatikan dengan saksama, maka antara tipe PAR dan tipe PSG ada
perbedaan mengenai letak gen sr (Kita hanya diperkenankan memindahkan
letak sebuah gen saja, sebab pada peristiwa pindah silang ganda, yang berubah
tempat juga hanya sebuah gen saja, yaitu gen yang berada di tengah, sedang
gen-gen yang terdapat di ujung-ujung letaknya tetap). Berhubung letak gen
yang benar ialah cu sr ss atau jika dibaca terbalik ss sr cu.
Andaikata kita menggunakan urutan letak gen cu sr ss maka tipe PAR yang
benar ialah: + + +
cu sr ss
3. Menghitung jarak antara gen-gen itu, yaitu dengan menghitung kekuatan
pindah silang antara gen-gen tersebut.
Pindah silang antara gen cu-sr = (+ sr ss) + (cu + +) + (+ sr +) + (cu + ss) X 100%
1000
= 148 + 186 + 8 + 6 X 100% = 34,8%
1000
Pindah silang antara gen sr-ss = (+ + ss) + (cu sr +) + (+ sr +) + (cu + ss) X 100%
1000
= 22 + 8 + 8 + 6 X 100% = 4,4%
1000
Jadi, jarak :
antara gen cu-sr = 34,8 unit
antara gen sr-ss = 4,4 unit
antara gen cu-ss = 39,2 unit
4. Menggambar peta kromosom dalam bentuk garis linier, yaitu
cu 34,8 sr 4,4 ss
•5. Menghitung nilai KK
PSG yang diperoleh = = 0,014
KK = = 0,93
I = 1-KK
= 1-0,93
=0,07
Uji silang individu-individu trihibrid. Tanaman
jagung homozigot untuk gen resesif glossy (g) yaitu
menghasilkan daun-daun yang mengkilat. Semai
hijau kekuning-kuningan ialah hasil gen resesif yang
disebut viresen (v). Gen resesif ketiga ialah steril
variable (a) yang menunjukkan distribusi kromosom
yang teratur selama meiosis. Ketiga gen berpautan.
Dua tumbuhan homozigot disilangkan menghasilkan
F1 yang semuanya normal. Bila F1 diujisilangkan,
fenotip keturunan yang muncul sebagai berikut:
FENOTIP JUMLAH GENOTIP KETERANGAN
Jumlah 726
• Gen
G DCO tidak sama dengan gen G parental,
sehingga gen G dipindah ketengah. Oleh sebab
itu, urutan gen yang benar adalah seperti di
bawah ini :
• Frekuensi harapan =
= 18,3% x 13,6% /1000
= 248,88/1000 = 0,025
• KK =
= 0,015/0,025
= 0,6
• I = 1-KK
= 1-0,6
= 0,4
Peta Genetik VS Peta Fisik
Frekuensi pindah silang biasanya bervariasi pada segmen-
segmen kromosom yang berbeda-beda, tapi merupakan
peristiwa yang sangat bisa diperkirakan terjadi di antara dua
lokus gen manapun. Karenanya, jarak fisik sebenarnya
(dalam pasang basa nukleotida) antara gen-gen yang
bertautan tidak berhubungan langsung dengan jarak peta
yang dihitung berdasarkan persentase pindah silang. Bagi
kromosom manusia, 1 cM kira-kira ekuivalen dengan 1-
3x106bp DNA. Peta genetik digambarkan dalam unit-unit
centimorgan (cM), sedangkan peta fisik digambarkan dalam
pasang basa (bp, base pair) DNA.
Mengapa perlu dilakukan
pemetaan fisik?
• Peta genetik memiliki resolusi yang relatif
buruk dan cenderung tidak akurat, dan harus
disempurnakan oleh pemetaan fisik jika peta
tersebut akan digunakan dalam proyek
pengurutan genom.
SOAL
• Buatlah
1.
phase”.
3 contoh gen-gen yang terangkai dalam keadaan “repulsion