AIR
KELOMPOK 1 :
Cintia Amelia Br Hombing (4183341021)
Dini Auliya (4181141011)
Jefri Ardiansyah Sitepu (4192441009)
Lita Ayu Ningrum (4182141007)
Suci Mila Dermiati Harahap (4181141008)
Mhd Raihan Al Biruni (4183341025)
TUJUAN PRATIKUM
WAKTU TEMPAT
Timbangan 1 buah
Gunting 1 buah
B. Bahan
Aquades Secukupnya
1.2. 3 CARA KERJA
NO CARA KERJA
1. Tanam 50 buah biji jagung selama 14 hari
dengan 2 tipe perlakuan :
o yang tanahnya dalam keadaan
kapasitas lapangan (field capacity)
dan
o perlakuan ke-2: biji jagung ditanaman
di tanah agak kering (beberapa hari
tidak disiram).
Pada percobaan jagung A (tanah basah) ditanam jagung sebanyak 50 buah di polybag ,namun
ada 1 yang tidak tumbuh, dan ada satu buah yang tumbuh namun lambat pertumbuhan nya,
pertumbuhan dapat tumbuh karena beberapa faktor salah satu nya faktor nutrisi, misal : air, pupuk,
cahaya. Dan selain itu ada faktor lain yaitu faktor fenotip dan genotipe.
Lanjutan pembahasan....
Tumbuhan yang pertumbuhannya lambat bisa terjadi
karena genotipe serta fenotipe dari bibit tersebut.
Berat basah = 70 gr
Berat kering = 29 gr
TR = ((BS - BK) / ( BT - BK)) x 100%
= ((70 - 29) / ( 60 - 29)) x 100%
= ( 41 / 31 ) x 100%
= 132 %
Diperoleh nilai TR pada jagung keadaan
basah 132 %
Karena pada berat basah
jagung basah 70%
sedangkan berat kering 29%
dikarenakan kandungan air
lebih banyak ketika berat
basah.
WD = ((BT - BS) / ( BT -
BK))
x 100%
= ((60 - 70) / ( 60 -
29))
x 100%
= (( - 10 ) / 31 )x 100%
= -32%
Diperoleh nilai WD pada
jagung keadaan basah -32 %.
Nilai WD -32% pada jagung
keadaan basah karena berat
Pada percobaan jagung B (tanah kering) ditanam jagung sebanyak
50 buah di polybag, namun ada 13 yang tidak tumbuh, dan ada 11
buah yang tumbuh namun lambat pertumbuhannya, pertumbuhan
dapat tumbuh karena beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Jika faktor internal dan faktor eksternal ini tidak terpenuhi dengan baik, maka
tumbuhan jagung tersebut akan tumbuh lambat pertumbuhannya bahkan
terhambat dan ada banyak juga yang tidak tumbuh alias mati. Dan selain itu
ada faktor lain yaitu faktor fenotip dan genotipe. Tumbuhan yang
pertumbuhannya lambat bisa terjadi karena genotipe serta fenotipe dari bibit
tersebut.
Berat basah = 40 gr
Berat kering = 6 gr
TR = ((BS - BK) / ( BT - BK)) x
100%
= ((40 - 6) / ( 30 - 6)) x
100%
= ( 34 / 24 )x 100%
= 141 %
Diperoleh nilai TR pada jagung
keadaan kering 141 %
Karena pada berat basah jagung
kering 40% sedangkan berat
kering 6% dikarenakan
kandungan air lebih banyak
ketika berat basah.
WD = ((BT - BS) / ( BT - BK))
x 100%
= ((30 - 40) / ( 30 - 6))
x 100%
= ( ( - 10) / 24)x 100%
= -41%
Diperoleh nilai WD pada jagung
keadaan kering -41 %
Nilai WD -41% pada jagung
keadaan kering karena berat
turgid lebih sedikit dibanding
berat basah
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kadar air daun Zea mays basah lebih besar daripada kadar air
daun Zea mays kering, dengan perbandingan berat jagung basah 70
% dan berat jagung kering (BK) 40 %.
2. Turgiditas relatif tanaman Zea mays pada tanah yang basah atau
segar lebih kecil daripada turgiditas tanaman pada tanaman Zea
mays yang tidak disiram selama 12 hari yaitu sebesar 1,32 %.
3. Water defisit tanaman yang tanahnya kering lebih besar dari pada
tanaman Zea mays yang basah, yaitu sebesar –41 % sedangkan
tanah kering –32%.
4. Berat daun Zea mays sebelum dijemur lebih besar dibandingkan
dengan berat setelah dijemur.