Kelompok : II ( dua )
Kelas : Farmasi B
JURUSAN FARMASI
2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bumi dengan sempurna dan mendetail. Dari yang berukuran besar hingga berukuran
kecil sekalipun, juga dari yang hidup seperti makhluk hidup hingga benda mati.
Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Hal yang penting pada
transpirasi yaitu difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering
di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik
air ke dalam daun dari berkas pembuluh, yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh
dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar (Lakitan. 2004: 10).
dalam fibril sel pada dinding sel. Hal ini berarti sel-sel hampir jenuh dengan uap air,
padahal banyaknya udara di luar daun hampir kering. Difusi dapat terjadi jika ada
jalur yang memungkinkan adanya ketahanan yang rendah. Kebanyakan daun tertutupi
oleh epidermis yang berkutikula yang memiliki resistensi rendah ketika membuka
daun, uap air berdifusi keluar melalui stomata (Anugrah. 2009: 2).
Beberapa penggantian berasal dari dalam sel daun melalui membran plasma.
Ketika air meninggalkan daun, molekul air menjadi lebih kecil. Hal itu akan
mengurangi tekanan turgor. Jika banyak air yang dipindahkan, tekanan turgor akan
menjadi nol. Oleh karena itu, sel menjadi lunak dan kehilangan kemampuan untuk
mendukung daun. Hal ini dapat terlihat ketika tanaman layu. Untuk mengetahui
tingkat efisien tumbuhan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk membentuk struktur
1. Maksud Percobaan
tumbuhan.
2. Tujuan Percobaan
c. Menghitung hilangnya uap air dari kedua permukaan daun dengan metode kertas
kobalt
C. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan ini adalah bahan ditimbang, setelah beberapa waktu
yang ditentukan, ditimbang lagi. Selisih berat antara kedua penimbangan merupakan
Daun mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal hilangnya molekul
air dari tumbuhan. Hal ini disebabkan permukaan daun lebih mudah bersentuhan
dengan udara dibanding dengan organ lain dari tanaman. Kegiatan transipirasi
dipengaruhi oleh besar kecilnya luas permukaan daun, jumlah stomata, jumlah bulu
pada permukaan daun dan juga faktor luar seperti intensitas cahaya, temperatur,
atmosfer dalam bentuk uap air. Air diserap dari akar rambut tumbuhan kemudian
diangkut xylem ke seluruh bagian tumbuhan khususnya daun (Devillin. 1983: 102).
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap air
dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan
tanaman melalui bagian tanaman lain dapat terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut
sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata (Dwidjosaputro. 1989:
246).
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak diatas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80%
air yang di transpirasikan berjalan melewati lubang stomata (Michael. 1964: 90).
melewati daun. Hal ini disebabkan karena luasnya permukaan daun dan juga karena
daun lebih tersentuh udara dari pada bagian-bagian lain dari tanaman. Penguapan
yang terjadi di daun yang kita kenal yaitu pada kutikula dan stomata (Gardner. 1991:
11).
Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak faktor, internal maupun
eksternal. Faktor internal yaitu, jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata, tebal
tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, bentuk dan lokasi
kebasahan udara, tekanan udara, angin keadaan air dalam tanah (Gardner. 1991: 11).
a. Sinar matahari
mempercepat transipirasi.
b. Temperatur
c. Kebasahan udara
Udara yang basah akan menghambat transpirasi, sedangkan udara yang kering
melancarkan transpirasi.
d. Angin
e. Keadaan air
Air dalam tanah merupakan sumber pokok jika dibandingkan dengan absorpsi
air lewat bagian–bagian lain yang ada diatas tanah seperti batang dan daun.
menguapnya air dari permukaan tanah dan bentuk permukaan bukan dari vegetasi
lainnya. Evaporasi merupakan proses penguapa air yang berasal dari permukaan
bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air (Lakitan. 1994: 21).
Evaporasi merupakan salah satu proses utama dalam tumbuhan. Jumlah air
yang hilang masa tumbuhnya sekian kali berat tumbuhan tersebutsering kali
kehilangan air ini merupakan salah satu faktor terpenting yang sangat mempengaruhi
menunjukkan respon terhadap suhu yang tinggi laju evaporasi dan meningkat
Transpirasi dan evaporasi lebih sering disebut evaporasi. Ada dua prinsip
evaporasi dan transpirasi pada daun, yang pertama pada batas dinding sel mesofil,
dengan dinding sel epidermis dan yang kedua adalah pada sel epidermis permukaan
luas sel epidermis pada kebanyakan tanaman dilapisi kutikula yang akan menghalangi
terjadinya penguapan. Air yang mengalami transpirasi dari sel mesofil difusi sebagai
uap air melalui rongga intraseluler dan keluar melalui celah stomata (Lakitan. 2007:
43).
fisiologis atau fisika termodifikasi, diatur bukaan stomata, diatur beberapa macam
tekanan, terjadi di jaringan hidup, dan permukaan sel basah sedangkan pada evaporasi
merupakan proses fisika murni, tidak diatur bukaan stomata, tidak diatur oleh
tekanan, tidak terbatas pada jaringan hidup dan permukaan yang menjalankannya
B. Tinjauan Islami
Adapun, ayat berkaitan dengan percobaan kali ini yaitu Firman Allah dalam
kembali berbicara tentang angin, pembicaraan yang disela uraian tentang kedatangan
Ayat di atas menggambarkan proses terjadinya hujan. Awan tebal mula ketika
angin atas kuasa Allah mengiring atau mengarak kekawanan awan tebal ke zona
awan lebih menyatu, maka arus udara yang naik didalam awan akan bertambah secara
umum, hal ini menyebabkan diantaranya tambahan uap air di bagian dasar bawah
awan yang perannya menambah potensi yang terpendam untuk berakumulasi (Shihab.
2002).
C. Uraian Bahan
Pemerianm : Massa lunak, lengket, bening, putih, syat ini tetap setelah zat
D. Klasifikasi Sampel
Regnum : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceace
Genus : Acacia
Spesies : Acacia sp
hingga tua.
Regnum : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Sub kelas :-
Ordo : Araceales
Famili : Araceae
Genus : Caladinum
Spesies : Caladinum sp
Regnum : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Dicohyledonae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
1. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah gunting, jepitan kertas, kertas kobalt,
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah Vaselin, daun Acacia sp., daun
B. Cara Kerja
4) Diletakkan pada selembar kertas HVS yang telah diketahui berat daun luasnya
1) Diucapkan bismillah
e. Dijepitkan pada pinggiran daun sehingga masing-masing daun permukaan atas dan
G = T/3600
a. Diucapkan bismillah
a. Diucapkan bismillah
e. Ditimbang, di foto
B. Gambar pengamatan
4. Laju transpirasi pada Caladin sp yang diolesi vaselin pada permukaan atas.
Gambar Keterangan
Daun Caladium sp sebelum di olesi vaselin pada
permukaan atas dan belum dijemur
5. Laju transpirasi pada Caladium sp. yang diolesi vaselin pada permukaan bawah
Gambar Keterangan
Daun Caladium sp yang belum diolesi vaselin dan
belum dijemur dibawah sinar matahari
C. Pembahasan
Transpirasi adalah suatu proses penguapan dimana terjadi pengeluaran air dan
proses fisiologis atau fisika yang termodifikasi mengatur bukaan stomata sedangkan
evaporasi yaitu juga penguapan akan tetapi perubahan yang terjadi yaitu molekul
dalam bentuk air terjadi proses fisika murni dan tidak mengatur bukaan stomata
pengamatan yang dilakukan yaitu pada daun Acacia SP dan Piper betle yaitu untuk
menghitung luas daun dan mengukur kecepatan evaporasi sedangkan pada sampel
Pengamatan yang pertama digunakan yaitu pada daun Acacia sp. untuk
mencari luas daun dan kecepatan evaporasi dimana HVS digunting dengan ukuran
3x3 cm lalu ditimbang dengan berat yang dihasilkan 0,068 gram kertas HVS diciplak
pada daun dengan ukuran yang sama dan kemudian ditimbang yang menghasilkan
berat 0,164 gram dengan luas daun 21,76 cm2 setelah dijemur selama 20 menit
ditimbang kembali dengan berat 0,1359 gram dan luas daun 17,98 cm 2 setelah 40
menit dijemur ditimbang kembali dengan berat 0,1213 gram dan luas daun 14,95 cm2.
Adapun besar penguapan dari 20 menit pertama yaitu 66,74 s/cm 2 , 20 menit kedua
74,76 s/m2 dan 60 menit 82,47 s/m2 sehingga rata-rata dari laju transpirasi yang
Pengamatan yang kedua yaitu pada daun Piper betle untuk mencari luas dan
kecepatan evaporasi dimana kertas HVS digunting dengan ukuran 5X5 cm lalu
ditimbang dan beratnya 0,18 gram. Kertas HVS dicetak pada daun dengan ukuran
yang sama dan kemudian di timbang dan menghasilkan berat 0,533 gram dengan luas
daun 73,618 cm2 setelah dijemur selama 20 menit ditimbang kembali dengan berat
0,4876 gram dan luas daun 67,348 cm2, pada 20 menit berikutnya ditimbang kembali
dengan berat 0,45 gram dan luas daun 60,22 cm2 dan pada permukaan 53,314 cm2.
Adapun besar penguapan dari 20,08 s/m2 sehingga rata-rata laju tranpirasi yang di
Caladium sp. dengan kertas Kobalt dengan diberikan perlakuan terhadap sampel yaitu
kertas kobalt ditempelkan pada sampel, bagian pinggir atas dan bawah dengan
penjepit kertas lalu di bungkus dan ditunggu hingga warna kertas kobalt berubah dari
biru ke merah muda dan setelah berubah itu tandanya telah terjadi proses transpirasi.
Caladium sp. dengan cara menghitung bobot awal dikurang bobot akhir daun setelah
diletakkan dibawah sinar matahari selama 1 jam, diman bobot awal yaitu 1,433 gram
dan bobo akhir 1,261 gram sehingga laju transpirasinya yaitu 0,172 gram itu untuk
Caladium sp. dengan cara menghitung bobot awal dikurang bobot akhir. Dimana
bobot awal 1,471 gram dan akhir 1,3518 gram sehingga laju transpirasi yaitu 0,12
dan evaporasi dengan sampel Acacia sp., Caladium sp. dan Piper betle.
Pada pengamatan pertama untuk menghitung luas daun Acacia sp. dan
0,164 gram dengan ukuran 3x5 setelah proses penjemuran, berat daun dan luas pada
saat 20 menit pertama sudah menjadi 0,1213 gram dan luas 16,05 cm 2 dan 20 menit
ketiga berat daun 0,110 gram dan luas 14,115 cm2. Hal ini diketahui bahwa semakin
lama penjemuran maka semakin menurun luas dan beratnya. Dapat menyimpulkan
bahwa ini juga berpengaruh dengan faktor internal yaitu cahaya dan literatur juga
membuktikan bahwa dari percobaan yang dilakukan sama perlakuan dan hasilnya
dari literature. Tidak hanya cahaya yang mempengaruhi tetapi hilangnya molekul air
(penguapan), yakni besar kecilnya luas permukaan daun dan jumlah stomata.
Semakin besar luas permukaan daun maka jumlah stomatanya juga semakin banyak
Pada percobaan kedua yaitu menghitung luas daun pada Piper betle dan
kecepatannya sebelum dijemur memliki berat 0,533 gram dengan luas 78,618 cm 2
dengan ukuran 5x5 cm saat setelah penjemurannya luas dan beratnya berkurang
setiap 20 menit. Hal ini menandakan bahwa semakin lama penjemuran daun maka
berat dan luasnya menurun pada percobaan dan kedua sangat berkaitan mengenai luas
dan berat evaporas, serta laju evaporasi yang dipengaruhi oleh cahaya. Dari faktor
luar yang yakni sangat berpengaruh dengan jumlah stomata semakin besar luas
permukaan daun maka jumlah stomatanya semakin banyak, sehingga laju atau
kecepatan evaporasinya. Semakin tinggi, dan saat jumlah stomatanya sedikit maka
kecepatan evaporasinya semakin rendah. Dari literature yang didapat maka percobaan
yang dilakukan pun sama dengan hasil akhir yang daun dijemur pada 20 menit awal
sampai perlakuan ketiga maka cahaya sangat berpengaruh (Dwidjoseputro. 1985: 44-
45).
Pada percobaan kelima yakni pada daun Caladium sp. diolesi vaselin
percobaan keempat diolesi vaselin pada bagian permukaan atas daun percobaan
kelima diolesi vaselin pada bagian bawah daun dari percobaan tersebut pada bagian
atas daun yang dijemur lebih ringan dibandinngkan pada bagian bawah yang diolesi
vaselin dijemur. Berdasarkan literature hasilnya pun sama bahwa bagian atas yang
dioles vaselin setelah dijemur lebih ringan. Karena permukaan atas dan biasanya
dilapisi oleh kutikula untuk mengurangi penguapan selain itu, penambahan vaselin
juga dapat mengurangi penguapan pada selain itu, penambahan vaselin juga dapat
transpirasi yang lebih besar. Walaupun permukaan bawah daun diolesi vaselin,
vaselin tersebut berfungsi menutupi stomata namun hal itu tidak berpengaruh
Adapun alasan perlakuan pada percobaan kali ini yaitu penggunaan kertas
vaselin yaitu untuk mengoptimalkan dan membuat udara disekitar daun tidak keluar
masuk.
Hubungan dengan farmasi adalah proses yang terjadi pada transpirasi dan
dengan sampel daun akasia (Acacia sp) dengan menghasilkan berat timbangan rata –
rata yaitu 0,122 gram luas permukaan daun sebelum dijemur 21,76 cm 2 dan setelah
sampel daun sirih (Piper betle) menghasilkan berat timbangan rata-rata yaitu 0,456
gram luas permukaan daun sebelum dijemur 73,618 cm2 dan setelahnya 60,294 cm2
keladi (Caladium sp) dan menggunakan kertas kobalt sehingga menghasilkan laju
Transpirasi.
(Caladium sp) dimana didapatkan besar penguapan 0,172 gram setelah di olesi
(Caladium sp) dimana didapatkan besar penguapan 0,12 gram setelah diolesi vaselin
B. Saran
Bidwell. Planet of Physiology Ssecond Edition. New York: Mae Mrllam Publishing.
1979.
Delvin. Planet of Phisiology Third Edition. New York: Mae William Publishing.
1983.
Mengucapkan Bismillah
Gunting
Mengucapkan bismillah
luas permukaannya
Diucapkan Bismillah
cm dan lebar 1 cm
Mengucapkan bismillah