Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR FARMASI

PERCOBAAN ANATOMI DAUN

Kelompok : II ( dua )

Kelas : Farmasi B

Asisten pj : Rahmaniah Ediman

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI DASAR

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Allah SubhanahuWaTa’ala telah menciptakan segala sesuatu di langit dan di

bumi dengan sempurna dan mendetail. Dari yang berukuran besar hingga berukuran

kecil sekalipun, juga dari yang hidup seperti makhluk hidup hingga benda mati.

Adapun makhluk hidup pasti diciptakan atau dianugerahkan proses bertahan

hidupnya masing-masing termasuk tumbuhan.

Secara alamiah, tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan.

Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Hal yang penting pada

transpirasi yaitu difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering

di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik

air ke dalam daun dari berkas pembuluh, yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh

dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar (Lakitan. 2004: 10).

Ruang intraseluler udara dalam daun mendekati keseimbangan dengan larutan

dalam fibril sel pada dinding sel. Hal ini berarti sel-sel hampir jenuh dengan uap air,

padahal banyaknya udara di luar daun hampir kering. Difusi dapat terjadi jika ada

jalur yang memungkinkan adanya ketahanan yang rendah. Kebanyakan daun tertutupi

oleh epidermis yang berkutikula yang memiliki resistensi rendah ketika membuka

daun, uap air berdifusi keluar melalui stomata (Anugrah. 2009: 2).

Beberapa penggantian berasal dari dalam sel daun melalui membran plasma.

Ketika air meninggalkan daun, molekul air menjadi lebih kecil. Hal itu akan

mengurangi tekanan turgor. Jika banyak air yang dipindahkan, tekanan turgor akan

menjadi nol. Oleh karena itu, sel menjadi lunak dan kehilangan kemampuan untuk

mendukung daun. Hal ini dapat terlihat ketika tanaman layu. Untuk mengetahui
tingkat efisien tumbuhan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk membentuk struktur

tumbuhan bahan keringnya dibandingkan dengan tumbuhan yang kurang efisien

dalamm memanfaatkan air (Anugrah. 2009: 9).

B. Maksud dan Tujuan Percobaan

1. Maksud Percobaan

Mengetahui tentang konsep dan definisi dari transpirasi dan evaporasi

tumbuhan.

2. Tujuan Percobaan

a. Menghitung luas permukaan daun

b. Mengetahui kecepatan evaporasi dari lembaran daun

c. Menghitung hilangnya uap air dari kedua permukaan daun dengan metode kertas

kobalt

d. Menghitung kecepatan transpirasi pada daun dorsiventral

C. Prinsip Percobaan

Adapun prinsip percobaan ini adalah bahan ditimbang, setelah beberapa waktu

yang ditentukan, ditimbang lagi. Selisih berat antara kedua penimbangan merupakan

angka penunjuk besarnya transpirasi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum

Daun mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal hilangnya molekul

air dari tumbuhan. Hal ini disebabkan permukaan daun lebih mudah bersentuhan

dengan udara dibanding dengan organ lain dari tanaman. Kegiatan transipirasi

dipengaruhi oleh besar kecilnya luas permukaan daun, jumlah stomata, jumlah bulu

pada permukaan daun dan juga faktor luar seperti intensitas cahaya, temperatur,

kelembaban, dan lain-lain (Tim Fisiologi Tumbuhan. 2012: 15).

Tranpirasi adalah suatu proses kehilangan air dari tumbuhan ke bagian

atmosfer dalam bentuk uap air. Air diserap dari akar rambut tumbuhan kemudian

diangkut xylem ke seluruh bagian tumbuhan khususnya daun (Devillin. 1983: 102).

Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap air

dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan

tanaman melalui bagian tanaman lain dapat terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut

sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata (Dwidjosaputro. 1989:

246).

Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang

terletak diatas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80%

air yang di transpirasikan berjalan melewati lubang stomata (Michael. 1964: 90).

Hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman sebagian besar adalah

melewati daun. Hal ini disebabkan karena luasnya permukaan daun dan juga karena

daun lebih tersentuh udara dari pada bagian-bagian lain dari tanaman. Penguapan

yang terjadi di daun yang kita kenal yaitu pada kutikula dan stomata (Gardner. 1991:

11).
Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak faktor, internal maupun

eksternal. Faktor internal yaitu, jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata, tebal

tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, bentuk dan lokasi

stomata.Di samping itu adanya faktor-faktor eksternal seperti radiasi, temperatur,

kebasahan udara, tekanan udara, angin keadaan air dalam tanah (Gardner. 1991: 11).

Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah (Fitter. 1991: 2):

a. Sinar matahari

Cahaya terang menyebabkan membukanya stomata, sedangkan gelap

menyebabkan menutupnya stomata sehingga semakin banyak sinar, berrarti akan

mempercepat transipirasi.

b. Temperatur

Kenaikan temperatur akan menambah kelembaban tekanan uap di dalam daun.

c. Kebasahan udara

Udara yang basah akan menghambat transpirasi, sedangkan udara yang kering

melancarkan transpirasi.

d. Angin

Angin yang sedang pada umumnya menambah kegiatan transpirasi karena

angin membawa pindah uap air.

e. Keadaan air

Air dalam tanah merupakan sumber pokok jika dibandingkan dengan absorpsi

air lewat bagian–bagian lain yang ada diatas tanah seperti batang dan daun.

Evaporasi adalah salah satu komponen siklus hidrologi, yaitu peristiwa

menguapnya air dari permukaan tanah dan bentuk permukaan bukan dari vegetasi
lainnya. Evaporasi merupakan proses penguapa air yang berasal dari permukaan

bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air (Lakitan. 1994: 21).

Evaporasi merupakan salah satu proses utama dalam tumbuhan. Jumlah air

yang hilang masa tumbuhnya sekian kali berat tumbuhan tersebutsering kali

kehilangan air ini merupakan salah satu faktor terpenting yang sangat mempengaruhi

tumbuhan dari dalam untuk mempertahankan kehidupannya. Evaporasi ini juga

menunjukkan respon terhadap suhu yang tinggi laju evaporasi dan meningkat

(Bidwel. 1970: 73).

Transpirasi dan evaporasi lebih sering disebut evaporasi. Ada dua prinsip

evaporasi dan transpirasi pada daun, yang pertama pada batas dinding sel mesofil,

dengan dinding sel epidermis dan yang kedua adalah pada sel epidermis permukaan

luas sel epidermis pada kebanyakan tanaman dilapisi kutikula yang akan menghalangi

terjadinya penguapan. Air yang mengalami transpirasi dari sel mesofil difusi sebagai

uap air melalui rongga intraseluler dan keluar melalui celah stomata (Lakitan. 2007:

43).

Perbedaan antara transpirasi dan evaporasi adalah pada transpirasi proses

fisiologis atau fisika termodifikasi, diatur bukaan stomata, diatur beberapa macam

tekanan, terjadi di jaringan hidup, dan permukaan sel basah sedangkan pada evaporasi

merupakan proses fisika murni, tidak diatur bukaan stomata, tidak diatur oleh

tekanan, tidak terbatas pada jaringan hidup dan permukaan yang menjalankannya

menjadi kering (Fitter. 1991: 113).

B. Tinjauan Islami

Adapun, ayat berkaitan dengan percobaan kali ini yaitu Firman Allah dalam

QS. Ar-Rum (30) ayat 48 :


‫ال الذيرىر سرل الرياح فتثيسرحابا فيبسطة ف السماء كيف يشاء ويعجله كسفا فتىر الودق يزخج من‬
‫خلله فاءذا اصاب به من يشاء من عباده اذا هم يستبشرون‬
Terjemahnya :
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan
Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendaki-Nya dan
menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dan celah-
celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang
dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira”.
Tafsir :

Dalam tafsirnya, Al-Misbah, Quraish Shihab menjelaskan bahwa ayat diatas

kembali berbicara tentang angin, pembicaraan yang disela uraian tentang kedatangan

para rasul dan sikap Allah terhadap para pembangkang.

Ayat di atas menggambarkan proses terjadinya hujan. Awan tebal mula ketika

angin atas kuasa Allah mengiring atau mengarak kekawanan awan tebal ke zona

convergence. Pergerakkan bagian-bagian awan itu menyebabkan bertambahnya

kuantitas (jumlah), uap dalam perjalanannya terutama disekitarnya. Apabila dua

awan lebih menyatu, maka arus udara yang naik didalam awan akan bertambah secara

umum, hal ini menyebabkan diantaranya tambahan uap air di bagian dasar bawah

awan yang perannya menambah potensi yang terpendam untuk berakumulasi (Shihab.

2002).

C. Uraian Bahan

1. Vaselin Putih (Ditjen POM. 1979: 633)

Nama resmi : VASELINUM ALBUM

Nama lain : Vaselin putih

Pemerianm : Massa lunak, lengket, bening, putih, syat ini tetap setelah zat

dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.

Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Zat tambahan

D. Klasifikasi Sampel

1. Akasia (Acacia sp) (Lakitan . 2004 : 8)

Regnum : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Sub kelas : Apetalae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceace

Genus : Acacia

Spesies : Acacia sp

Deskripsi :Tanaman akasida adalah jenis tumbuhan yang termasuk

semak, akarnya tunggang, batangnya berbentuk bulat

memanjang dan terdapat duri tajam. Daun majemuk saling

berhadapan, lonjong pertulang menyirip berwarna hijau muda

hingga tua.

2. Kaladin (Caladinum sp) (Tjirosoepomo. 2012 : 460)

Regnum : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Sub devisi : Anglospermae

Kelas : Monocotyledonae

Sub kelas :-
Ordo : Araceales

Famili : Araceae

Genus : Caladinum

Spesies : Caladinum sp

Deskripsi : Daunnya berbentuk seperti hati, jantung dan daunnya lengkap.

3. Daun sirih (Piper betle) (Tjirosoepomo. 2012: 119)

Regnum : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Kelas : Dicohyledonae

Sub kelas : Apetalae

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae

Genus : Piper

Species : Piper betle

Deskripsi :Daun sirih berbentuk oval telur, pangkal daun hampir

menyerupai jantung. Pertualangan menyirip permukaan

bagian tepi merata.


BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan adalah gunting, jepitan kertas, kertas kobalt,

stopwatch dan timbangan.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan adalah Vaselin, daun Acacia sp., daun

Caladium sp, daun Piper betle.

B. Cara Kerja

1. Menghitung luas daun berhubungan dengan evaporasi

a. Menghitung luas daun

1) Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

2) Disiapkan alat dan bahan

3) Diambil lembaran dari daun Acacia sp dan Piper betle

4) Diletakkan pada selembar kertas HVS yang telah diketahui berat daun luasnya

5) Dibuat jiplakkan daun diatas kertas tersebut

6) Dihitung luas daun

b. Mengukur kecepatan evaporasi

1) Diucapkan bismillah

2) Disiapkan alat dan bahan

3) Diambil lembaran daun yang telah diketahui luas permukaannya

4) Ditimbang dan digantung dibawah cahaya matahari selama 60 menit

5) Ditimbang lembaran setiap selama 20 menit, lalu difoto

6) Dihitung kecepatan evaporasi


2. Menghitung kecepatan transpirasi dengan metode kertas kobalt

a. Diucapkan bismillah sebelum memulai praktikum

b. Disiapkan alat dan bahan

c. Dibersihkan daun Caladium sp

d. Diambil kertas kobalt dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 1 cm

e. Dijepitkan pada pinggiran daun sehingga masing-masing daun permukaan atas dan

bawah terjepit oleh kertas kobalt

f. Dicatat waktu yang diperlukan untuk merubah warna kertas kobalt

g. Ditentukan kehilangan uap air dengan rumus

G = T/3600

3. Menghitung laju transpirasi pada daun Caladium sp bagian atas

a. Diucapkan bismillah

b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diambil selembar daun Caladium sp

d. Dicuci dengan air lalu dikeringkan

e.Ditimbang lalu difoto

f. Diolesi vaselin pada permukaan atas daun

g. Ditimbang lalu difoto

h. Dijemur selama 1 jam

i. Ditimbang kembali dan difoto

4. Menghitung laju Transpirasi pada daun Caladium sp. bagian bawah

a. Diucapkan bismillah

b. Disiapkan alat dan bahan

c. Diambil selembar daun Caladium sp.


d. Dicuci dengan air lalu dikeringkan

e. Ditimbang, di foto

f. Diolesi vaselin pada permukaan bawah daun

g. Ditimbang lalu difoto. Dijemur selama 1 jam

h. Ditimbang lalu difoto


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan

1. Menghitung luas daun Acacia sp dan Piper betle


Luas daun Berat
No Sampel Laju transpirasi timbangan
. Sebelum Sesudah rata-rata
1. Acacia sp. 21,76 cm2 16,193 cm2 10,269 g/cm2/s 0,122 gram
Piper
2. 73,618 cm2 60,294 cm2 24,677 g/cm2/s 0,436 gram
betle

2. Mengukur kecepatan transpirasi daun Caladium sp


No. Sampel Laju transpirasi Waktu berubah
1. Caladium sp. 0,1 g/cm2/s 60 menit
3. Laju transpirasi pada daun Caladium sp
Besar
No. Sampel Berat I Berat II Berat III penguapan
Caladium sp. 1,433-1,261=
1. 1,191 gram 1,433 gram 1,261 gram
(atas) 0,172 gram
Caladium sp. 1,471-1,351=
2. 1,243 gram 1,471 gram 1,351 gram
(bawah) 0,12 gram

B. Gambar pengamatan

1. Luas daun pada Acacia sp. dan kecepatan evaporasi


Gambar Keterangan
Kertas HVS yang ditimbang sebelum di jemur berat
0,068 gram dengan ukuran kertas 3x3 cm

Daun Acacia sp yang ditimbang sebelum dijemur


dengan berat 0,164 gram dengan ukuran daun 3 cm x
3 cm

Daun selama penjemuran dibawah sinar matahari

Daun yang ditimbang setelah penjemuran 20 menit


dengan berat 0,135 gram dengan luas daun 17,98
cm2
Daun yang ditimbang setelah penjemuran selama 40
menit dengan berat 0,1213 gram dengan luas 16,05
cm2
Daun yang ditimbang setelah penjemuran selama 60
menit dengan berat 0,1100 gram dengan luas 14,55
cm2
2. Luas daun pada Piper betle dan kecepatan transpirasinya
Gambar Keterangan
Ukuran kertas Piper betle dengan ukuran kertas 5
cm x 5 cm dan ukuran daun juga 5 cm x 5 cm. Luas
daun adalah 73,618 cm2
Ukuran kertas HVS dengan panjang 5 cm dan lebar
5 cm

Daun Piper betle yang ditimbang sebelum dijemur


dengan berat 0,533 gram dengan luas daun 73,618
cm2

Proses penjemuran daun Piper battle dibawah sinar


matahari

Daun Piper battle yang telah dijemur selama 20


menit dengan luas daun 67,348 cm2 dengan berat
daun 0,4876 gram

Daun Piper betle yang telah dijemur selama 40


menit dengan luas daun 64,22 cm2 dan berat 0,4359
gram.

Daun Piper betle yang telah di jemur selama 60


menit dengan luas 53,314 cm2 dan berat 0,3867 gram
3. Mengukur kecepatan transpirasi pada Caladium sp. dengan kertas kobalt
Gambar Keterangan

Daun Caladium sp dijepitkan pada bagian pinggir


bawah dan atas dengan kertas kobal dengan penjepit
kertas
Daun Caladium sp dijemur dibawah sinar matahari
langsung yang dibungkus agar uap air tertampung
dan membasahi kertas kobalt
Warna kertas kobalt yang berubah menjadi merah
mudah setelah dijemur. Dan menggambarkan telah
terjadi proses transpirasi pada tumbuhan.

4. Laju transpirasi pada Caladin sp yang diolesi vaselin pada permukaan atas.
Gambar Keterangan
Daun Caladium sp sebelum di olesi vaselin pada
permukaan atas dan belum dijemur

Daun Caladium sp sebelum di oles vaselin dan


ditimbang dengan 1,91 gram

Daun Caladium sp yang diolesi vaselin pada


permukaan atas daun

Daun Caladium sp yang telah diolesi vaselin dan


ditimbang, beratnya 1,433 gram

Daun Caladium sp yang telah diolesi dengan


vaselin dan telah dijemur di bawah sinar matahari
selama 60 menit

Daun Caladium SP yang telah diolesi vaselin dan


telah dijemur lalu ditimbang dengan berat yang
dihasilkan 1,261 gram

5. Laju transpirasi pada Caladium sp. yang diolesi vaselin pada permukaan bawah
Gambar Keterangan
Daun Caladium sp yang belum diolesi vaselin dan
belum dijemur dibawah sinar matahari

Daun Caladium sp yang belum diolesi vaselin dan


ditimbang dengan hasil berat 1,245 gram
Daun Caladium sp yang ditimbang dan setelah
diberikan vaselin di bagian bawahnya dengan berat
1,471 gram
Daun Caladium sp yang dijemur dibawah sinar
matahari selama 60 menit dan telah diolesi vaselin di
bagian bawahnya
Daun Caladium sp yang telah dijemur dibawah sinar
matahari dan ditimbang dengan berat 1,358 gram

C. Pembahasan

Transpirasi adalah suatu proses penguapan dimana terjadi pengeluaran air dan

tumbuh-tumbuhan ke atmosfer dalam bentuk uap air. Dimana transpirasi terjadi

proses fisiologis atau fisika yang termodifikasi mengatur bukaan stomata sedangkan

evaporasi yaitu juga penguapan akan tetapi perubahan yang terjadi yaitu molekul

dalam bentuk air terjadi proses fisika murni dan tidak mengatur bukaan stomata

(Anugrah. 2009: 6).

Pada praktikum kali ini dengan percobaan transpirasi dan evaporasi

pengamatan yang dilakukan yaitu pada daun Acacia SP dan Piper betle yaitu untuk

menghitung luas daun dan mengukur kecepatan evaporasi sedangkan pada sampel

Caladium SP yaitu untuk menghitung kecepatan transpirasi dengan metode kertas

kobalt dan juga menghitung laju transpirasi.

Pengamatan yang pertama digunakan yaitu pada daun Acacia sp. untuk

mencari luas daun dan kecepatan evaporasi dimana HVS digunting dengan ukuran

3x3 cm lalu ditimbang dengan berat yang dihasilkan 0,068 gram kertas HVS diciplak

pada daun dengan ukuran yang sama dan kemudian ditimbang yang menghasilkan

berat 0,164 gram dengan luas daun 21,76 cm2 setelah dijemur selama 20 menit

ditimbang kembali dengan berat 0,1359 gram dan luas daun 17,98 cm 2 setelah 40

menit dijemur ditimbang kembali dengan berat 0,1213 gram dan luas daun 14,95 cm2.
Adapun besar penguapan dari 20 menit pertama yaitu 66,74 s/cm 2 , 20 menit kedua

74,76 s/m2 dan 60 menit 82,47 s/m2 sehingga rata-rata dari laju transpirasi yang

didapatkan 74,656 s/m2.

Pengamatan yang kedua yaitu pada daun Piper betle untuk mencari luas dan

kecepatan evaporasi dimana kertas HVS digunting dengan ukuran 5X5 cm lalu

ditimbang dan beratnya 0,18 gram. Kertas HVS dicetak pada daun dengan ukuran

yang sama dan kemudian di timbang dan menghasilkan berat 0,533 gram dengan luas

daun 73,618 cm2 setelah dijemur selama 20 menit ditimbang kembali dengan berat

0,4876 gram dan luas daun 67,348 cm2, pada 20 menit berikutnya ditimbang kembali

dengan berat 0,45 gram dan luas daun 60,22 cm2 dan pada permukaan 53,314 cm2.

Adapun besar penguapan dari 20,08 s/m2 sehingga rata-rata laju tranpirasi yang di

dapatkan yaitu 20,083 s/m2.

Pengamatan yang ketiga yaitu mengukur kecepatan transpirasi pada sampel

Caladium sp. dengan kertas Kobalt dengan diberikan perlakuan terhadap sampel yaitu

kertas kobalt ditempelkan pada sampel, bagian pinggir atas dan bawah dengan

penjepit kertas lalu di bungkus dan ditunggu hingga warna kertas kobalt berubah dari

biru ke merah muda dan setelah berubah itu tandanya telah terjadi proses transpirasi.

Pengamatan yang ke empat yaitu menghitung laju transpirasi pada sampel

Caladium sp. dengan cara menghitung bobot awal dikurang bobot akhir daun setelah

diletakkan dibawah sinar matahari selama 1 jam, diman bobot awal yaitu 1,433 gram

dan bobo akhir 1,261 gram sehingga laju transpirasinya yaitu 0,172 gram itu untuk

bagian atas daun yang dilapisi vaselin.

Pengamatan yang kelima yaitu menghitung laju transpirasi pada sampel

Caladium sp. dengan cara menghitung bobot awal dikurang bobot akhir. Dimana
bobot awal 1,471 gram dan akhir 1,3518 gram sehingga laju transpirasi yaitu 0,12

gram untuk bagian bawah yang dilapisi vaselin.

Adapun perbandingan literaturnya yang terdapat pada percobaan transpirasi

dan evaporasi dengan sampel Acacia sp., Caladium sp. dan Piper betle.

Pada pengamatan pertama untuk menghitung luas daun Acacia sp. dan

kecepatannya. Sebelum dijemur daun Acacia sp. menghasilkan berat timbangan

0,164 gram dengan ukuran 3x5 setelah proses penjemuran, berat daun dan luas pada

saat 20 menit pertama sudah menjadi 0,1213 gram dan luas 16,05 cm 2 dan 20 menit

ketiga berat daun 0,110 gram dan luas 14,115 cm2. Hal ini diketahui bahwa semakin

lama penjemuran maka semakin menurun luas dan beratnya. Dapat menyimpulkan

bahwa ini juga berpengaruh dengan faktor internal yaitu cahaya dan literatur juga

membuktikan bahwa dari percobaan yang dilakukan sama perlakuan dan hasilnya

dari literature. Tidak hanya cahaya yang mempengaruhi tetapi hilangnya molekul air

(penguapan), yakni besar kecilnya luas permukaan daun dan jumlah stomata.

Semakin besar luas permukaan daun maka jumlah stomatanya juga semakin banyak

sehingga kecepatan evaporasinya semakin tinggi (Dwidjoseputro. 1985: 43).

Pada percobaan kedua yaitu menghitung luas daun pada Piper betle dan

kecepatannya sebelum dijemur memliki berat 0,533 gram dengan luas 78,618 cm 2

dengan ukuran 5x5 cm saat setelah penjemurannya luas dan beratnya berkurang

setiap 20 menit. Hal ini menandakan bahwa semakin lama penjemuran daun maka

berat dan luasnya menurun pada percobaan dan kedua sangat berkaitan mengenai luas

dan berat evaporas, serta laju evaporasi yang dipengaruhi oleh cahaya. Dari faktor

luar yang yakni sangat berpengaruh dengan jumlah stomata semakin besar luas

permukaan daun maka jumlah stomatanya semakin banyak, sehingga laju atau
kecepatan evaporasinya. Semakin tinggi, dan saat jumlah stomatanya sedikit maka

kecepatan evaporasinya semakin rendah. Dari literature yang didapat maka percobaan

yang dilakukan pun sama dengan hasil akhir yang daun dijemur pada 20 menit awal

sampai perlakuan ketiga maka cahaya sangat berpengaruh (Dwidjoseputro. 1985: 44-

45).

Pada percobaan kelima yakni pada daun Caladium sp. diolesi vaselin

percobaan keempat diolesi vaselin pada bagian permukaan atas daun percobaan

kelima diolesi vaselin pada bagian bawah daun dari percobaan tersebut pada bagian

atas daun yang dijemur lebih ringan dibandinngkan pada bagian bawah yang diolesi

vaselin dijemur. Berdasarkan literature hasilnya pun sama bahwa bagian atas yang

dioles vaselin setelah dijemur lebih ringan. Karena permukaan atas dan biasanya

dilapisi oleh kutikula untuk mengurangi penguapan selain itu, penambahan vaselin

juga dapat mengurangi penguapan pada selain itu, penambahan vaselin juga dapat

mengurangi penguapan pada permukaan atas daun tersebut sedangkan pada

permukaan bahwa daun terdapat stomata sehingga menyebabkan terjadinya

transpirasi yang lebih besar. Walaupun permukaan bawah daun diolesi vaselin,

vaselin tersebut berfungsi menutupi stomata namun hal itu tidak berpengaruh

terhadap kecepatan transpirasi pada stomata di daun (Delvin.1975: 87).

Adapun alasan perlakuan pada percobaan kali ini yaitu penggunaan kertas

kobalt untuk menentukan terjadinya proses transpirasi, sedangkan pada perlakuan

vaselin yaitu untuk mengoptimalkan dan membuat udara disekitar daun tidak keluar

masuk.

Hubungan dengan farmasi adalah proses yang terjadi pada transpirasi dan

evaporasi menggambarkan proses atau mekanisme obat pada ilmu kefarmasian.


Selain itu, perhitungan yang diaplikasikan pada praktikum dapat memberikan

gambaran ilmu-ilmu pengetahuan.


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Percobaan pertama menghitung luas daun serta kecepatan evaporasinya

dengan sampel daun akasia (Acacia sp) dengan menghasilkan berat timbangan rata –

rata yaitu 0,122 gram luas permukaan daun sebelum dijemur 21,76 cm 2 dan setelah

16,193 cm2 dan laju evaporasi yaiyu 74,656 s/m2.

Percobaan kedua menghitung luas daun serta kecepatan eveporasinya dengan

sampel daun sirih (Piper betle) menghasilkan berat timbangan rata-rata yaitu 0,456

gram luas permukaan daun sebelum dijemur 73,618 cm2 dan setelahnya 60,294 cm2

dan laju evaporasi yaitu 20,003 s/m2.

Percobaan ketiga yaitu mengukur kecepatan transpirasi dengan sampel daun

keladi (Caladium sp) dan menggunakan kertas kobalt sehingga menghasilkan laju

Transpirasi.

Percobaan keempat mengukur laju transpirasi pada sampel daun keladi

(Caladium sp) dimana didapatkan besar penguapan 0,172 gram setelah di olesi

vaselin permukaan atasnya.

Percobaan kelima yaitu mengukur laju transpirasi pada sampel daun

(Caladium sp) dimana didapatkan besar penguapan 0,12 gram setelah diolesi vaselin

pada permukaan bawahnya.

B. Saran

1. Saran Untuk Asisten

Agar para asisten tetap mengawasi praktikan dalam proses pengamatan

sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.


2. Saran untuk laboratorium

Diharapkan agar kelengkapan dilaboratorium segera dipenuhi sehingga dalam

proses praktikum dapat berjalan dengan baik.


KEPUSTAKAAN

Bidwell. Planet of Physiology Ssecond Edition. New York: Mae Mrllam Publishing.
1979.

Delvin. Planet of Phisiology Third Edition. New York: Mae William Publishing.
1983.

Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan


Republik Indonesia. 1979.
Dwijoeputro. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia. 1995.

Gardner, etc. Fisiologi Tanaman. Jakarta: Universitas Indonesia. 1991.

Fitter. Fisiologi Ligkungan Tanaman. Yogyakarta: UGM Press. 1991.

Lakitan. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004.

Loveless. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka. 1991.
Michael. General Phisiology. Tokyo: Kogaruma Company. 1964.

Susanto. Dasar-dasar ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanistus. 2006.

Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta:


Universitas Gajah Mada Press. 2012.
Poedjiadi, Anna. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1994.

Praptiningsih. Teknologi Pengolahan. Jember: Universitas Press. 1999.

Walking. Fisiologi Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara. 1985.


LAMPIRAN
Skema Kerja

1. Menghitung luas daun

Mengucapkan Bismillah

Disiapkan alat dan bahan

Ambil lembaran daun Acacia SP dan

daun Piper betle

Ditempelkan pada selembar kertas HVS

yang telah diketahui berat dan luasnya

Buat Jiplakan Daun Diatas HVS

Gunting

Hitung luas daun


2. Menentukan Kecepatan Evaporasi

Mengucapkan bismillah

Siapkan alat dan bahan

Ambil lembaran daun yang telah diketahui

luas permukaannya

Timbang sdan gantung dibawah cahaya

matahari selama 60 menit atau 1 jam

Timbang lembaran setiap 20 menit, lalu foto

Hitung Kecepatan Transpirasinya


3. Menghitung kecepatan transpirasi dengan kertas kobalt

Diucapkan Bismillah

Bersihkan daun keladi

Ambil kertas kobalt dengan ukuran panjang 5

cm dan lebar 1 cm

Jepitkan pada pinggiran daun sehingga masing-

masing daun permukaan atas dan bawah terjepit

oleh kertas kobalt

Catat waktu yang digunakan untuk merubah

warna kertas biru menjadi merah muda untuk

setiap permukaan daun

Tentukan kecepatan transpirasi


4. Menghitung laju transpirasi pada daun keladi (Cladium sp) pada bagian atas

Mengucapkan bismillah

Siapkan alat dan bahan

Ambil daun kaladium (Caladium SP)

Cuci dengan air lalu keringkan

Timbang daun tersebut kemudian difoto

Olesi daun tersebut dengan vaselin pada

permukaan atas daun

Timbang kembali, foto

Dijemur selama 60 menit

Timbang kembali, foto

Anda mungkin juga menyukai