Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CHYTRIDIOMYCOTA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum

Dosen Pengampu : Muhammad Asmuni Hasyim, M.Si

Disusun oleh :

1. Ahmad Fauzi (210603110058)


2. Dhina Adila R. (210603110055)
3. Fitri Amalia P. (210603110041)
4. Indah Nur Q. (210603110034)
5. Nada Irsalina F.S. (210603110044)
6. Nafa Qulud Z. (210603110052)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Kami menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin,
dengan harapan makalah ini dapat membantu pembaca mengetahui tentang
“Chytridiomycota”.

Sebagai manusia kami menyadari bahwa manusia tidak luput dari salah
dan lupa sehingga kami adalah manusia yang tidak sempurna, karena
kesempurnaan seluruhnya hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami
meminta maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam tulisan yang
kami buat sebelumnya.

Yang kami hormati bapak Muhammad Asmuni Hasyim, M.Si selaku


dosen pengampu mata kuliah Biologi Umum, mohon kemakluman dan
keterbukaan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah yang telah kita buat
ini, dengan harapan tulisan yang kami buat di masa mendatang lebih baik dari
tulisan yang kami buat sebelumnya.

Akhirnya, kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen


kami bapak Muhammad Asmuni Hasyim, M.Si dan teman-teman yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semoga makalah yang
telah kami buat ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 29 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian Chytridiomicota ...........................................................................3


B. Ciri-ciri Chytridiomicota ...............................................................................3
C. Struktur Tubuh Chytridiomicota ...................................................................4
D. Cara Hidup Chytridiomicota .........................................................................5
E. Habitat Chytridiomicota ................................................................................6
F. Reproduksi Chytridiomicota..........................................................................6

BAB III PENUTUP ................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan klasifikasi terbaru, terdapat lima kelompok jamur yaitu
Chytridiomycota, Zgyomucota, Glomeromycota, Ascomycota, dan
Basidiomycota. Berdasarkan bentuk badan buahnya jamur dibedakan menjadi
jamur Makro dan Mikro. Jamur makro adalah jamur yang badan buahnya bisa
terlihat jelas tanpa alat bantu (mikroskop), sedangkan jamur mikro untuk
melihat bentuk fisiknya menggunakan alat bantu. Tubuh buah dari
makrofungi memiliki bentuk dan warna yang mencolok seperti merah cerah,
coklat cerah, orange, putuh, kuning, krem bahkan berwarna hitam, selain itu
makrofungi bisa dilihat dengan kasat mata. Jamur dari divisio ini memiliki
jumlah sekitar 25.000 spesies. Chytridiomycota merupakan salah satu filum
fungi yang anggotanya berukuran kecil dan sederhana, karena mayoritas
bersifat mikroskopis. Istilah Chytridiomycota berasal dari kata “chytridion”
yang artinya pot kecil, karena bentuk tubuh beberapa anggotanya seperti pot
kecil. Chytridiomycota adalah sejenis jamur yang berkembang biak dengan
zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai transisi antara protista dan jamur.
Chytridiomycota bisa ditemukan dalam bentuk atau jenis jamur dengaan
sebuah kerajaan setelah dianalisis dalam komposisi DNA jamur dengan
komposisi DNA pada sebuah tumbuhan yang mempunyai sebuah tanaman
kerajaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Chytridiomycota?
2. Jelaskan ciri-ciri Chytridiomycota!
3. Jelaskan struktur tubuh Chytridiomycota!
4. Jelaskan cara hidup Chytridiomycota!
5. Jelaskan bagaimana habitat Chytridiomycota!
6. Jelaskan cara reproduksi Chytridiomycota!

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami pengertian dari Chytridiomycota
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Chytridiomycota
3. Untuk mengetahui struktur tubuh Chytridiomycota
4. Untuk memahami cara hidup Chytridiomycota
5. Untuk mengetahui habitat Chytridiomycota
6. Untuk memahami cara reproduksi Chytridiomycota

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Chytridiomycota

Chytridiomycota merupakan fungi yang paling primitif dan muncul sekitar


1 miliar tahun yang lalu. Filum ini biasa dinamakan Chytrid. Organisme ini dapat
ditemukan pada daratan dan perairan . Menurut Champbell , ada sekitar 1000
spesies Chytrid merupakan dekomposer sedangkan selebihnya merupakan parasit,
saprofit, dan bersimbiosis dengan organisme lain. Chytrid bersifat uniseluler,
berkoloni, dan merupakan organisme yang mengambil nutrient dengan cara
absorpsi. Chytridiomicota merupakan filum dalam kingdom of fungi yang dalam
siklus hidupnya mempunyai flagella. Cendawan ini merupakan cendawan sejati
yang paling sederhana dan sering disebut kitrid. Chytridiomycota adalah jamur
yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan
antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk dalam kingdom
fungi setelah membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh
chytridiomycota adalah Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang),
Chytridium, dan Physoderma maydis (noda pirang pada jagung).

B. Ciri-ciri Chytridiomycota
Berikut adalah ciri-ciri Chytridiomycota antara lain:
1. Sebagian besar hidup di air
2. Beberapa bersifat saprofitik
3. Bersifat parasit pada invertebrata di air
4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi
5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin
6. Memiliki hifa senositik
7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

3
C. Struktur Tubuh Chytridiomycota

Struktur tubuh Chytridiomycota terdiri dari :

Cabang Houstoria

Organ untuk menyerap makanan dari substrat tempat hidup jamur / fungi, dan
juga berfungsi sebagai alat reproduksi.

Sel Mesofil

Seperti yang diketahui mesofil merupakan jaringan dasar dari parenkim


palisade yang memepunya kloroplas yang banyak berguna untk proses
fotosintesis.

Hifa

Hifa adalah sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis, dengan strusktur


yang berbentuk benang, terbentuk dari pertumbuhan spora atau konidia. Hifa
berisi protoplasma yang dikelilingi oleh suatu dinding yang kuat berbentuk
pipa. Berdasar fungsinya Hifa dibagi menjadi 2 fungsi yaitu;

1.) Hifa vegetatif, berfungsi untuk menyerap nutrisi dan sebagai alat
reproduksi vegetatif (membentuk alat pembiakan vegetatif berupa
sporangium dan konidium).

2.) Hifa reproduktif, yaitu hifa yang berfungsi untuk berkembangbiak.

4
Epidermis Bawah

Epidermis adalah jaringan paling luar yang melindugi seluruh bagian dari
tumbuhan. Jaringan epidermis dicirikan oleh tipis, biasanya hanya terdiri dari
satu lapisan sel, tidak memiliki klorofil, ditutupi dengan kutin membentuk
kutin pada permukaan luar (lapisan dalam). Jadi, sesuai penempatannya
epidermis bawah berfungsi sebagai pe,indung penompang atau pelinding bagi
jaringan daun diatasnya seperti spons atau karang bunga.

Sporangiofora

Adalah hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki
sporangium (kotak spora) globuler diujungnya.

Sel Penutup

Merupakan bagaian dari stomata yang dikelilingi oleh sel sel epidermis. Yang
berfungsi menutup/melindungi sel sel.

Stomata

Stomata atau mulut daun adalah komponen sel epidermis daun, yang
berfungsi sebagai lintasan masuk keluarnya CO2, O2, dan H2O ketika
berlangsungnya fotosíntesis dan respirasi.

Sporangium

Sporangium adalah tempat sporulasi. Sporangium dapat terdiri dari satu sel
atau dapat multiseluler. Semua tanaman, jamur, dan banyak organisme lain
menghasilkan sporangia di beberapa titik dalam siklus hidup mereka. Sporofit
dapat membentuk spora melalui mitosis, tetapi pada sebagian besar tanaman
terestrial dan banyak jamur, sporofit adalah tempat meiosis dan secara genetik
menghasilkan spora dengan haplotipe yang berbeda.

D. Cara Hidup Chytridiomycota

Cara hidup jamur adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang


hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain dan juga

5
menghasilkan zat-zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur
yang hidup pada akar kacang-kacangan atau pada liken. Jamur hidup di
berbagai lingkungan dan berhubungan dengan banyak organisme. Meskipun
sebagian besar hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat
parasit atau saprofit, dan sebagian besar dari kelas Oomycetes.

E. Habitat Chytridiomycota

Chytridiomycota berjumlah kira-kira 100 genus +/- 1000 spesies yang


sering dimasukkan kedalam kingdom Protista karena menghasilkan zoospora
berflagela. Umumnya hidup sebagai saprofit pada tanah dan air (khususnya air
tawar), namun demikian banyak pula chytrid yang bersifat patogen baik pada
tanaman, hewan atau bahkan pada fungi lain. Chytridiomycota mempunyai
struktur dan cara memperoleh makanan yang menyerupai jamur, sehingga para
ahli biologi menganggap Chytridiomycota sebagai penghubung antara Protista
dan Fungi.

Chytridiomycota dikelompokkan ke dalam 5 Ordo berdasarkan habitat


1. Chytridiales: umumnya aquatic, ribosom pada zoospore terkonsentrasi
ditengah (sekitar nukleus).
2. Spizellomycetales: umumnya hidup di tanah, ribosom tersebar di dalam
sitoplasma
3. Blastocladiales: umumnya aquatic, zoospora memiliki nuclear cap
4. Monoblepharidales: all filamentous, unique sexual reproduction, ribosom
mengelilingi nukleus yang terletak dibagian tengah zoospore
5. Neocallimasticales: hidup di dalam rumen hewan

F. Cara Reproduksi Chytridiomycota


Chytridiomycota bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
aseksual pada chytridiomycota melibatkan zoospora yang dibentuk dalam
sporangium. Selama tahapan awal perkembangan, sporangium mengandung
protoplasma yang tidak terpisah-pisah dengan banyak nukleus. Kemudian,

6
protoplasma akan mulai membelah menjadi banyak spora berinti satu yang
memiliki satu flagel di bgian posterior. Selanjutnya zoospora akan dilepaskan
dari sporangium melalui satu atau lebih papilla atau pada lubang di ujung
sporangium yang disebut operculum.
Reproduksi seksual pada chytridiomycota akan menghasilkan zigospora
melalui beberapa metode plasmogami, yaitu:
1 . Kopulasi planogametik.
Berikut gamet motil disebut planogametes menjalani fusi. Ketika kedua
gamet yang motil dan morfologi yang sama, proses fusi disebut
Isogami. Ketika kedua gamet yang motil tetapi berbeda dalam ukuran,
proses fusi disebut Anisogami. Sementara Oogami adalah wujud
reproduksi seksual yang menyangkut produksi gamet akbar non-motil
yang dibuahi oleh gamet semakin kecil yang motil.
2. Kopulasi gametangia.
Merupakan transfer protoplasma beserta isinya dari satu gametangia ke
gametangia lain. Disini, gametangia melebur satu sama lain, kehilangan
identitas mereka dan berkembang menjadi sebuah zygospora.
3. Somatogami.
Merupakan fusi dari dua hifa somatik.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Chytridiomycota merupakan jamur yang hidup bersimbiosis,
selain menyerap makanan dari organisme lain dan juga menghasilkan zat-
zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup
pada akar kacang-kacangan atau pada liken. Meskipun sebagian besar
hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
dengan organisme air. Chytidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit
pada tanah dan air (khususnya air tawar), namun demikian banyak pula
chytrid yang bersifat patogen baik pada tanaman, hewan atau bahkan pada
fungi lain. Chytridiomycota mempunyai struktur dan cara memperoleh
makanan yang menyerupai jamur, sehingga para ahli biologi menganggap
Chytridiomycota sebagai penghubung antara Protista dan Fungi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gandjar, I. (2006).Mikologi Dasar dan Terapan.Yayasan Obor


Indonesia.

Handayani, Dezi dan M, Des.2009. Buku Ajar Taksonomi


Tumbuhan Tingkat Rendah. Padang:Jurusan Biologi Universitas Negeri
Padang.

Lianah, M. P. Dasar-Dasar Mikologi. Alinea Media Dipantara.

Roosheroe, I.G., Sjamsuridjal, W.,& Oetari, A.(2014).


Mikologi:Dasar dan Terapan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Saputri, D. E. (2017). IDENTIFIKASI JAMUR PADA PETIS UDANG


(Studi di Pasar Citra Niaga Jombang) (Doctoral dissertation, STIKES Insan
Cendekia Medika Jombang).

Wisnuwati. Agustin Widi. 2018. Modul Pengembangan Keprofesian


Keahlian. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai