Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI

ZYGOMYCOTA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK
1. FREDERICA YURITA CAROLINE
2. IIS KRISTIYANTI NGENI
3. KRISTIANA YULLY
4. HERLINA
KELAS x MIA

Sma SANTA MARIA


TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Zygomecetes”
ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikologi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini yang tentunya
jauh dari kesempurnaan. Karena itu penulis selalu membuka diri untuk setiap saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu,baik secara langsung
ataupun tidak langsung.
Akhirnya semoga sumbangan amal bakti semua pihak tersebut mendapat balasan yang
setimpal dari- Nya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca khususnya dan masyarakat pecinta ilmu pengetahuan pada umumnya.

Nanga Pinoh, Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Zygomycetes ............................................................................. 3
B. Ciri – Ciri Zygomycotina ............................................................................ 3
C. Reproduksi Zygomycotina .......................................................................... 4
D. Habitat Zygomycotina ................................................................................ 5
E. Contoh Zygomycotina dan Peranannya ...................................................... 6
F. Struktur Tubuh Zygomycetes ..................................................................... 7
G. Peranan Zygomicetes dalam Kehidupan Sehari-hari .................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jamur termasuk golongan tumbuhan dalah filum Thallophyta, yaitu tumbuhan yang
tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Jamur adalah tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil dan tidak mampu membentuk makanan sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara
generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya
untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu
diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit
obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Telah dikenal ribuan spesies ragi dan jamur, tetapi hanya sekitar 100 yang
menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan (banyak yang lain menyebabkan
penyakit pada tumbuhan). Hanya dermatofita dan spesie Candida yang sering ditularkan
dari satu orang ke orang lain. Untuk mudahnya, infeksi mikotik manusia dikelompokkan
dalam infeksi jamur superfisiall, kutan, subkutan, dan profunda (atau sistemik)
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman
dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau
pada liken. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup
di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat
parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Jamur dibedakan menjadi 4
divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Pada
makalah ini akan dibahas menegnai salah satu divisi , yaitu divisi Zygomycota.

1
Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur
terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur
juga dapat ditemukan hampir di semua tempat di mana ada materi organik. Jika
lingkungan di sekitarnya mengering, jamur akan menjalani tahapan istirahat atau
menghasilkan spora. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur disebut
mikologi.
Kebanyakan jamur termasuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang
berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang, yang disebut hifa. Hifa akan
memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Hifa-
hifa membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian zygomycetes ?
2. Bagaimana ciri-ciri zygomycetes ?
3. Bagaimana reproduksi zygomycetes ?
4. Bagaimana habitat zygomycetes ?
5. Apa saja contoh zygomycetes ?
6. Bagaimana struktur tubuh zygomycetes ?
7. Apa peranan zygomycetes dalam kehidupan sehari-hari ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian zygomycetes.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri zygomycetes
3. Untuk mengetahui reproduksi zygomycetes
4. Untuk mengetahui habitat zygomycetes
5. Untuk mengetahui contoh zygomycetes
6. Untuk mengetahui struktur tubuh zygomycetes
7. Untuk mengetahui peranan zygomycetes dalam kehidupan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zygomycetes
Nama Zygomycetes berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada
pembentukan zigospora. Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora
istirahat yang berdinding tebal yang disebut zygospora. Zygospora merupakan hasil
peleburan menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda.
Zygomycetes adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang
bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat. Jamur ini bersifat senositik yaitu hifa yang
mngandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang , jadi hifa berbentuk satu
tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak inti. Serta dapat membentuk
struktur dorman bersfat sementara yang disebut zigospora.
Zygomycetes memiliki anggota sekitar 600 spesies. Contoh Zygomycotina yang
terkenal adalah Rhizopus oryzae. Amur dalam kelas ini disebut jamur paling tinggi
dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota. Jamur ini biasa dipergunakan
untuk membuat tempe dan merupakan jamur hitam yang biasa tumbuh pada roti. Contoh
spesies lain dari divisi ini, antara lain Mucor sp. Dan Pilobolus sp. Siklus hidup dari jamur
Rhizopus stolonifer yang tumbuh pada roti, memperlihatkan siklus seksual dan aseksual
Zygomycetes. Hifa haploid dari Zygomycetes tampak serupa, tetapi sebenarnya memiliki
cara perkawinan yang berbeda.

B. Ciri-Ciri Zygomycotina
a. Hidup di tempat-tempat lembap.
b. Membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut zigospora
c. Mempunyai hifa bercabang-cabang dan tidak bersekat (soenositik), dengan dinding sel
tersusun atas zat kitin. Ada tiga tipe hifa Zygomicotina, yaitu
1. Stolon yaitu hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat dan
menghubungkan dua kumpulan sporangium.
2. Rizoid yaitu hifa yang menembus substrat untuk menyerap makanan.
3. Sporangiofor yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan
memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) di ujung-ujungnya.

3
d. Umumnya mempunyai rizoid yang berguna untuk melekat pada substrat.

C. Reproduksi Zygomycotina
a. Reproduksi Aseksual Zygomycotina
Reproduksi aseksual pada Zygomycotina menggunakan spora vegetatif. Beberapa
hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium.
Sporangium adalah struktur penghasil spora vegetatif. Sporangium yang masak berwarna
hitam kemudian pecah dan tersebar. Jika berada di lingkungan yang sesuai spora akan
tumbuh menjadi miselium baru.
b. Reproduksi Seksual Zygomycotina
Hifa jantan (+) dan hifa betina (–) saling berdekatan. Hifa-hifa tersebut membentuk
cabang hifa (gametangium). Kedua gametangia mengandung banyak inti haploid. Dinding
kedua gametangium kemudian pecah sehingga terjadi penyatuan plasma sel. Peristiwa ini
disebut plasmogami. Selanjutnya, inti haploid jantan bertemu dengan inti haploid betina
(kariogami) dan terjadi peleburan sehingga terbentuk zigot. Zigot membentuk kotak spora
yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zigospora. Zigospora akan tumbuh
menjadi hifa setelah melewati masa dormansi.Zigospora mengalami penebalan dinding sel
sehingga dapat bertahan pada kondisi kering selama berbulan-bulan. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan, zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium. Jika
sporangium masak, dindingnya akan robek sehingga spora tersebar.

4
(Gambar: Siklus hidup Zygomycotina)

D. Habitat Zygomycotina
Zygomycota sebagian besar merupakan jamur terestrial yang hidup sebagai saprofit
di tanah, makanan atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Jamur zygomycota ada yang
hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Jenis
jamur zygomycota lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme
lain. Misalnya dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak
(lichen), dan dengan akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza.

5
E. Contoh Zygomycotina dan Peranannya

a. Rhizopus sp., mampu memecah amilum menjadi dekstrosa, protein, dan lemak dalam
kedelai menjadi molekul yang lebih kecil. Apabila tumbuh pada makanan atau buah-
buahan dapat bersifat merugikan karena mengakibatkan pembusukan. Beberapa jenis
Rhizopus sebagai berikut.
1. Rhizopus stolonifer merupakan jamur yang biasa tumbuh pada roti basi.
2. Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae merupakan jamur yang membantu dalam
pembuatan tempe.
3. Rhizopus nigricans mampu menghasilkan asam fumarat dan biasa tumbuh pada tomat.
b. Mucor mucedo banyak ditemukan pada kotoran ternak. Pada struktur jamur Mucor
antara sporangium dan sporangiofor dipisahkan oleh sekat menonjol yang
disebut kolumela.
c. Mucor hiemalis berperan dalam fermentasi susu kedelai.
d. Pilobolus hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi.
e. Beauveria bassiana berperan sebagai parasit pada wereng.
f. Metarrhisium anisopliae berperan dalam mengendalikan kumbang kolorado.

(Gambar : Kumbang kolorado yang diserang oleh spesies Metarrisium anisopliae)

6
F. Struktur Tubuh Zygomycetes
Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istrahat berdinding
tebal yang disebut zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua
gametangium yang sama atau berbeda.
Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan
dan hewan yang telah membusuk. Stuktur tubuh Zygomycota memiliki miselium yang
bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat dengan dinding sel mengandung kitin. Hifanya
bersifat senositik. Septa hanya ditemukan pada sel-sel bereproduksi. Tubuh zygomycota.
Bagian tertentu dari zygomycota membentuk sporagium yang didukung sporangiofor.
Sporagium adalah struktur penghasil spora vegetatif. Alat reproduki seksual adalah
zigosporagium yang berdinding tebal dan berwarna kehitaman. Nama zygomycota
menujukan alat reproduksi seksual tersebut. Zigomycota tidak memiliki tubuh buah.
Ada beberapa tipe hifa pada Zygomycota yaitu :
 Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat. Misalnya jamur
pada roti
 Rizoid, Hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk
menyerap makanan
 Sporangiofor, Hifa yang tegak dipermukaan substrat dan memiliki sporangium
globuler diujungnya.

G. Peranan Zygomicetes Dalam Kehidupan Sehari-Hari


 Dekomposer dalam tanah dan kotoran, sehingga bermain peranan yang cukup besar
dalam siklus karbon.
 Berperan dalam beberapa simbiosis, seperti yang pada Harpellales yang mendiami
arthropoda (khususnya larva serangga air tawar akuatik) yang melekat pada lapisan
chitinous dari hindgut. Harpellids memperoleh gizi pada pakan yang tidak
dimanfaatkan oleh arthropoda. Karena mereka pada umumnya dianggap tidak
berbahaya dan tidak bermanfaat bagi hewan inang, asosiasi ini dianggap
commensalistik.

7
(Foto thallus dari Genistellospora homothallica (Harpellales))
 Bearing trichospores yang melekat pada kutikula hindgut dari Chili blackfly.
 Pathogen serangga yang dapat menyebabkan penyakit wabah besar
 Parasit pada jamur Basidimycota Sejumlah spesies digunakan dalam fermentatios,
seperti Rhizopus oligosporus yang dimanfaatkan dalam pembuatan tempe, dan
Actinomucor elegans di Cina untuk pembuatan keju atau sufu (Hesseltine 1991).
 Menyebabkan infeksi oportunistik dari diabetes, immuno-tertindas, infeksi virus dan
dikompromi immuno-pasien (de Hoog dkk. 2000).
 Parasit pada amoeba.
 Sebagai agen penyakit tanaman misalnya, Choanephora cucurbitarum yang
menyebabkan bunga cucurbita membusuk. Beberapa jenis memiliki dampak negatif
ekonomi pada manusia menyebabkan buah-buahan terutama strawberry oleh Rhizopus
stolonifer.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zygomycetes adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang
bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat. Jamur ini bersifat senositik dan dapat
membentuk struktur dorman bersifat sementara yang disebut zigospora.
Zygomycetes sebagian besar merupakan jamur terestrial yang hidup sebagai
saprofit di tanah, makanan atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Jamur zygomycetes
ada yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan
penyakit. Jenis jamur zygomycetes lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan
dengan organisme lain. Misalnya dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau
membentuk lumut kerak (lichen), dan dengan akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza.
Ciri-Ciri Zygomycotina Hidup di tempat-tempat lembap, Membentuk spora
istirahat berdinding tebal yang disebut zigospora, Mempunyai hifa bercabang-cabang dan
tidak bersekat (soenositik), dengan dinding sel tersusun atas zat.
Contoh spesies dari jamur ini adalah Rhizopus stolonifer , Rhizopus oligosporus ,Rhizopus
oryzae , Rhizopus nigricans , Mucor mucedo , Mucor hiemalis , Pilobolus, Beauveria
bassiana dan Metarrhisium anisopliae.

9
DAFTAR PUSTAKA

Brooks, Geo F., Butel, Janet S., Morse, Stephen A 2005, Mikrobiologi Kedokteran, 1st ed,
Jakarta, Salemba Medika.
www.makalahpendidikan.ml/2014/12/zygomycota_27.html
http://pak-pandani.blogspot.co.id/2015/10/klasifikasi-jamur-zygomycota-ascomycota.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Zygomycota.html
www.zonabiokita.web.id/201/06/mengenal-divisi-zygomycotina-dan.html

10

Anda mungkin juga menyukai