Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Penerbitan

1. Prinsip penerbitan menurut Sukarna


Sukarna (1992:10) mengutip Harlond Koontz dan O’Donnell merumuskan
perencanaan sebagai fungsi manajer di dalam memilih alternatif-alternatif, tujuan-
tujuan, kebijakan, prosedur-prosedur dan program. Sukarna (1992:10-12)
menyebutkan prinsip-prinsip  perencanaan, yaitu : membantu pencapaian tujuan,
efisiensi perencanaan, keutamaan perencanaan, pemerataan perencanaan, patokan
perencanaan, kebijakan kerangka kerja, waktu, komunikasi perencanaan, alternative,
pembatasan, keterikatan, fleksibilitas, perubahan navigasional, perencanaan strategis.
Berdasarkan prinsip perencanaan tersebut, Sukarna (1992:13) menyimpulkan
bahwa perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi utama manajer.
2. Diarahkan pada tercapainya tujuan.
3. Didasarkan pada fakta objektif dan rasional untuk mewujudkan adanya kerja sama
yang efektif.
4. Mengandung atau dapat memproyeksikan kejadian-kejadian pada masa datanag.
5. Memikirkan dengan matang anggaran, program, kebijakan, metode, dan standar
untuk mencapai tujuan.

2. Faktor Dasar dalam Tata Letak menurut Taranokanai


Dalam proses pembuatan layout, harus memperhatikan 6 faktor dasardasar pokok
sebagai berikut:
1. Proporsi/Perbandingan
Proporsi menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan lainnnya atau dengan
layout keseluruhannya dalam hal ukuran atau - bidang. Serta, antara dimensi
layout dengan dimensi bagian-bagiannya.
2. Keseimbangan
Keseimbangan akan terjadi bila unsur-unsur ditempatkan/disusun - dengan serasi
sehingga bobot unsur-unsur tersebut memberi kesan - mantap dan tepat. Bobot itu
dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, warna serta kecerahan atau kegelapan. Di dalam
tampilan layout kita mengenal pusat optik, tempat dalam suatu ruang yang bagi
mata - merupakan pusatnya. Letak pusat optik berada sedikit di atas pusat
matematika (kira-kira 1/20 x tinggi).
a. Keseimbangan format (simetris) : Keseimbangan format terbentuk oleh unsur-
unsur yang sama pada kedua sisi di dalam suatu ruang.
b. Keseimbangan informasi (asimetris): Unsur-unsur dari berbagai bobot
terbentuk seimbang di sekitar pusat optik.
3. Kontras Kontras digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ingin ditonjolkan.
Kontras dapat dicapai dengan misalnya, mengganti ukuran, bentuk nada, dan arah.
4. Irama Irama dapat dicapai dengan cara, pengulangan secara teratur beberapa pola
dalam rancangan seperti halnya dengan bentuk, nada atau warna. Variasi bentuk
yang tidak terlalu besar sehingga pembaca segera dapat mengenali kesamaanya.
Agar layout dapat berhasil baik, 18 irama harus merupakan gerak yang mengarah
dari suatu unsur ke unsur lain sesuai kepentingannya.
5. Kesatuan Unsur-unsur yang membentuk suatu tampilan, harus ada hubungannya
satu sama lain dalam ruang, sehingga memberi kesan menjadi satu. Kesatuan
merupakan pengelompokan bentuk atau warna.
6. Harmoni/keselarasan Ketika menyusun unsur-unsur pesan tercetak perlu
memperhatikan persyaratan penting yaitu layout harus menggambarkan sesuatu
yang kuat, dipandang dari segi visual dan komposisi keseluruhannya harus
menghasilkan efek kesatuan.

3. Evaluasi menurut Iriantara


Iriantara (2004) mengutip dari Steele yang menyatakan bahwa evaluasi
merupakan proses penilaian secara sistematis tentang nilai, tujuan efektivitas atau
ketepatan sesuatu berdasarkan kriteria dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Artinya, dalam evaluasi itu kita memberi makna, tujuan, efektivitas atau kesesuaian
program dengan acuan pada dua hal yakni standar atau kriteria dan tujuan.
Menurut Iriantara (2004,p.148) evaluasi program dalam konteks Public
Relations pada dasarnya menggunakan tahapan atau langkah yang sama dengan
langkah evaluasi program lainnya. Yang membedakan hanyalah jenis dan isi
programnya. Dalam mengevaluasi program Public Relations tentu isinya berkaitan
dengan program yang kewenangan merencanakan dan menjalankannya ada pada
bagian atau divisi Public Relations suatu organisasi.
Menurut Iriantara ada 6 kategori jenis evaluasi, yaitu:
1. Evaluasi utk pengambilan keputusan, adl evaluasi yg diarahkan utk pengumpulan
informasi yg berkaitan dgn berbagai keputusan ttg perencanaan program
2. Evaluasi bagian program, yg mengevaluasi bagian tertentu dr program
3. Evaluasi jenis data & efektivitasnya, yg mengambil data & jenis kegiatan tertentu
utk dievaluasi, spt mengategori data utk menilai komponen2, yaitu tujuan &
sasaran, keluaran, pertumbuhan serta dampak program & dampak kelembagaan.
4. Evaluasi atas proses evaluasi, yg diperlukan oleh para perancang program utk
memahami proses evaluasi.
5. Evaluasi pencapaian tujuan, yg menilai pengkajian pada tujuan2 khusus program,
apakah tercapai atau tdk.
6. Evaluasi atas hsl & dampak yg menilai sejauh mana hsl/dampak dr program

Anda mungkin juga menyukai