Anda di halaman 1dari 16

KLASIFIKASI RHIZOPODA

Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5


ordo yakni :
a. Ordo Lobosa
Cirri-cirinya : mempunyai
pseudopodia pendek dan tumpul
serta terdapat perbedaan yang
jelas antara ektoplasma serta
endoplasma.
b. Ordo filosa
Cirri-cirinya : mempunyai
pseudopodia halus seperti
benang dan becabang-cabang.
c. Ordo foraminifera
Cirri-cirinya : mempunyai
pseudopodia panjang dah halus.
d. Ordo helioza
Cirri-cirinya : mempunyai
pseudopodia berbentuk benag
yang radien dan antarfilamen
tidak pernah bersatu
membentuk jala atau anyaman.
e. Ordo radiolarian
Cirinya : mmpunyai pseudopodia
berupa benang-benang halus
yang tersusun radier dan
bercabang-cabang membentuk
jala (anyaman).

Peranan amoeba dalam kehidupan manusi

Yang menguntungkan: pengolah limbah, dekomposer/pengurai sisa organisme.


Yang merugikan: menyebabkan disentri dan penyakit-penyakit lainnya

peranan Amoeba proteus untuk dekomposer/ pengurai sisa organisme

Klasifikasi Flagellata

Berdasarkan struktur morfologinya, Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki
ciri seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang
memiliki ciri seperti hewan (Roger, 1988).

1. Fitoflagellata

Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki plastida,
sehingga dapat melakukan fotosintesis (Roger, 1988). Berdasarkan ciri-ciri morfologinya,
Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Kriptomonadida, Euglenoida,
Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida, Volvocida, Prasinomonadida, dan
Silicoflagellida (Roger, 1988).

a) Kriptomonadida

Organisme yang termasuk kedalam ordo ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil, berbentuk bulat
telur, agak pipih pada salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya licin dan dilapisi dengan
periplas, bentuk plastida memanjang mirip seperti perahu, memiliki dua buah flagella
didaerah apikal dekat lubang mulut. Kedua flagella ini memiliki rambut-rambut yang
tersusun dari protein filament.

b) Euglenoida

Ciri-ciri organisme yang termasuk ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh menggelendong
dengan ujung berbentuk meruncing, tubuhnya dilapisi dengan pelikel , memiliki dua buah
atau lebih flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu bulu cambuk pendek) yang muncul dari
bagian lubang apikal, plastida berbentuk pipih dan seperti pita, dan memiliki stigma yang
tampak jelas (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap
dan terang (Roger, 1988).

c) Dinoflagellata

Organisme yang termasuk kedalam ordo Dinoflagellata banyak ditemukan di air tawar
maupun air laut, dan merupakan sumber makanan penting bagi organisme kecil lainnya.
Kelompok Dinoflagellata ini memiliki ciri-ciri: bentuk selnya bi-conical (seperti katup),
memiliki alur spiral yang disebut cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan
memiliki bentuk plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988). Dinoflagellata memiliki 2
flagela. Kedua flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan antara singulum dan
sulkus. Dinoflagellata mampu bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara Aseksual
biasanya melalui pembelahan mitosis khususnya pada dinoflagellata oseanik. Secara seksual
melalui meiosis atau bila kondisi lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista
istirahat dengan dinding sel yang tebal.

d) Krisomonadida

Bentuk tubuh dari kelompok Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau seperti
bentukan daun, kadang beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah selubung gelatin.
Krisomonas memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung. Memiliki sepasang flagel
yang terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah satu dari flagel memanjang (Roger,
1988).
e) Prymnesiida

Coccoliths merupakan salah satu contoh yang representatif dari ordo Prymnesiida. Coccoliths
adalah kalsifikasi yang terbentuk dari sel coccolithophores, yang merupakan fitoplankton
laut. Cincin coccolith terdiri dari sekitar dua puluh unit kristal kalsit. Bentuk dari sel ini
pipih-oval atau melengkung (mirip seperti pelana kuda). Kloroplasnya terletak agak menonjol
pada sel dan memiliki bentukan seperti mangkuk. Memiliki dua flagel pada daerah lateral
tubuhnya, diantara flagel ini terdapat bentukan unik yang disebut haptonema (Roger, 1988).

f) Volvocida

Bentuk tubuh organisme yang termasuk ordo Volvocida umumnya bulat dan berdinding
tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk yang bermacam-macam, tetapi
umumnya berbentuk melengkung seperti cangkir. Flagellata yang dimiliki umumnya 2 atau 4.
Struktur flagella halus, tetapi pada beberapa spesies flagella berkaitan dengan papilla.
Organisme ini umumnya hidup berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi oleh
gelatin. Contoh dari ordo Volvocida antara lain: Volvox globator, Clamydomonas sp, dan
Polytomela caeca (Roger, 1988). Ciri-ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni,
koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang masing-masing sel memiliki dua flagella.
Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas (Verda, 2010).

g) Prasinomonadida

Organisme yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: sel
berbentuk oval-pipih dan diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan, memiliki satu plastida tipis
yang berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4 atau 8 flagel yang muncul dari cekungan
permukaan tubuhnya (Roger, 1988).

h) Silicoflagellida

Silicoflagellata tersebar secara luas di seluruh dunia, hidup pada zona neritik dan juga
perairan dingin. Silicoflagellata adalah plankton laut yang mampu memperoleh energi baik
sesara autotrof maupun heterotrof. Silicoflagellata merupakan fitoplankton yang berukuran
sangat kecil yakni 6-20μm. Tubuh organisme ini berbentuk seperti lempeng bintang dengan
pseudopodia yang muncul dari permukaan tubuhnya dan membentuk duri. Selnya memiliki
banyak plastida kecil yang berbentuk bulat (Roger, 1988).

2. Zooflagellata

Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat
heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun
kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Berdasarkan ciri-ciri morfologinya,
Zooflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Choanoflagellida, Cercomonadida,
Pteromonadida, Trichomonadida, Diplomonadida, Hypermastigida, Kinetoplastida, dan
Opalinida (Roger, 1988).

a) Choanoflagellida

Choanoflagellata banyak ditemukan di laut atau air payau. Kelompok Choanoflagellata


merupakan contoh yang sangat representative untuk mengGambarkan Zooflagellata yang
hidup bebas dan memiliki struktur yang unik dalam mendapatkan makanan. Flagellata ini
memiliki kumpulan mikrovilli pada bagian apikal yang berfungsi untuk menangkap
mangsanya. Pada fase dewasa organisme ini hidup sesil dengan menempelkan bagian
tangkainya pada substrat (Roger, 1988). Salah satu contoh spesies yang termasuk kedalam
ordo ini adalah Monosiga ovata.

b) Cercomonadida

Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri:


bentuk sel pyriform atau silindris, dapat melakukan gerakan amoeboid pada bagian posterior
tubuh guna untuk menangkap mangsa, nukleus besar dan terletak pada bagian anterior,
memiliki dua flagellata yang tidak simetris (yang 1 menjulur panjang, sedangkan yang lain
pendek) (Roger, 1988).

c) Proteromonadida

Memiliki penjuluran flagella yang panjang adalah salah satu kharakteristik dari ordo
Proteromonadida. Organisme ini memiliki dua buah flagel. Flagellata ini merupakan
flagellata parasit pada amfibi dan reptile. Nucleus pada organisme ini tampak jelas pada
bagian anterior, didekat nucleus ini tampak mitokondria yang berbentuk melengkung (Roger,
1988).

d) Diplomonadida

Beberapa Diplomonas hidup didalam sisitem pencernaan inang, beberapa merupakan parasit
pada manusia. Diplomonas yang hidup bebas umumnya berada di perairan yang kaya akan
bahan organik. Organisme yang termasuk kedalam ordo Diplomonadida, umumnya memiliki
sel memiliki bentukan simetri antara nukleus dan sistem flagella. Flagella yang dimiliki oleh
organisme ini 1 sampai 4 buah. Flagella berada dalam alur longitudinal. Nucleus pada sel ini
memiliki 2 nukleus yang tampak seperti bentukan mata (Roger, 1988).

e) Trichomonadida

Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri:


bentuk sel pyriform atau oval, beberapa spesies dapat melakukan gerakan amoboid,
nukleusnya terdapat pada bagian anterior tubuhnya, memiliki bentukan membrane
bergelombang, jumlah flagelnya antara 4 hingga 6 buah. Nukleus pada organisme ini
berikatan dengan pelta (bagian yang melengkung) pada axostyle. Salah satu contoh spesies
yang termasuk ordo Trichomonadida adalah Tritricomonas foetus (Roger, 1988).

f) Hypermastigida

Metacoronympha merupakan genus terbesar pada ordo Hypermastigida. Organisme ini hidup
didalam usus pada rayap dan kecoa. Ciri khas dari organisme yang termasuk kedalam ordo
ini adalah bentuk sel pyriform dengan flagel yang tersusun mengerucut pada bagian apikal.
Organisme ini memiliki satu nukleus (Roger, 1988).

g) Kinetoplastida
Ordo ini diberi nama Kinetoplastida karena spesies-spesiesnya memiliki organ khusus,
kinetoplas. Anggota dari ordo kinetoplastida ada yang hidup bebas dan ada yang hidup
sebagai parasit. Spesies yang hidup bebas di alam, umumnya hidup di lingkungan perairan
yang mengandung banyak senyawa organik. Organisme parasitik pada ordo ini dibedakan
menjadi 2 genus, yaitu: Leishmania dan Trypanosoma yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia. Dua contoh spesies yang paling representatif untuk mewakili anggota ordo
Kinetoplastida yang hidup bebas adalah Bodo saltans dan Chynchomonas nasuta. Bodo
saltans merupakan flagellata aquatik yang memiliki flagella yang panjang untuk
membantunya meluncur (bergerak). Spesies ini banyak ditemukan di air tawar yang banyak
mengandung bakteri atau air payau yang tinggi akan kandungan senyawa organik.
Chynchomonas nasuta merupakan spesies bacterivorus dengan 1 flagella panjang dan 1
flagella anterior pendek yang muncul dari daerah sitofaring (Roger, 1988).

h) Opalinata

Opalinata merupakan kelompok organisme yang memiliki multiflagel. Organisme memiliki


cirri-ciri: berbentuk pipih, silindris, atau mirip seperti bentukan daun, bagian permukaan sel
dikelilingi oleh pelikel dan flagella (flagella tampak seperti silia), memiliki 1 atau banyak
nukleus, tidak memiliki cytopharing, dan sistem pencernaanya termodifikasi menjadi
pinositosis. Umumnya Opalinida hidup berkomensalisme didalam sistem pencernaan amfibi
atau ikan (Roger, 1988).

Peranan yang merugikan dari flagellata

Beberapa jenis Flagellata bersifat parasit dan merugikan, contohnya genus Trypanosoma dan genus
Trichomonas. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense merupakan parasit pada
darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur yang mematikan. Di Afrika, penularan
dilakukan melalui lalat Tse-tse (Glosina palpalis).

Ciri2 flagellata : bersel satu (uniseluler), eukariotik, bergerak dengan bulu cambuk (Flagel),
berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan transversal, secara generatif dengan
konjugasi
Contoh:
Euglena viridis, Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiensis (penyebab penyakit tidur
dengan perantaraan lalat tse2), Trypanosoma cruzi (penyebab penyakit cagas), Trypanosoma evansi
(penyebab penyakit surra pada ternak), Leishmania donovani (penyebab penyakit kala azar

* Ciliata
2.      Ciri-ciri Ciliata

Ciri-ciri ciliata yaitu sebagai berikut:

a.       Ciliata atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar).

b.      Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi sepesies yang terbesar berukuran 3 mm

sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.


c.       Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.

d.      Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma

akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma

dengan membentuk vakuola makanan.

e.       Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval.

f.       Sel Ciliata memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus memiliki

fungsi vegetatif. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.

g.      Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut dan banyak yang

mengandung bahan organik.

h.      Ciliata dapat hidup baik secara parasit maupun simbiosis dan ada pula yang hidupnya bebas

di alam.

a.    Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) . Pada fase hidupnya yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari
flagel.
b.    Memilki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar), yang                     
mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensintesis RNA, juga
berperan penting dalam reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang
dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
c.    Ada vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tubuhya. Banyak hidup di air laut dan tawar. Contoh : Paramaecium caudatum,
Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli . Alat geraknya berupa rambut getar
(silia).
d.    Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitiv, simetrinya          
radial.
e.    Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh             
sitoplasma padat.
f.      Tubuhnya diselimuti oleh silia , yang menyelubungi seluruh tubuh utama         
disebut silia somatic.
g.    Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan
cara makan.
h.    Ciliata memilki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di
sitofaring pada hewan primitiv , mulut terletak di ujung interior tetapi pada
kebanyakan Ciliata , bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Terdapat dua
macam mulut pada ciliata yaitu:
1.      Mulut membran berombak : merupakan ciliata yang menyatu dalam barisan
panjang.
2.      Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan.

Fungsi ciliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong

partikel makanan menuju sitofaring . Contoh anggota Ciliata yang terkenal misalnya

Paramecium.

B.     KLASIFIKASI CILIATA

1.      Paramaecium

Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan belakang meruncing hingga bentuknya seperti

sandal atau sepatu.

2.      Vorticella

Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang

dilengkapi silia sekitar mulutnya. Hidup di air tawar, menempel dengan tangkai batang yang

bersifat kontraktil pada substrak. Makananya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik

yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.

3.      Didinium

Didinium merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu pemangsa Paramaecium.

4.      Stentor

Bentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang tergenang atau mengalir.

Makanan hewan ini adalah Ciliata yang ukurannya lebih kecil

5.      Balantidium coli

            Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan satu-satunya

golongan ciliata manusia yang patogen, menimbulkan balantidiasis atau ciliate dysentri.

Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah sub-tropis. Pada dasarnya

protozoa ini berparasit pada babi, sedangkan strain yang ada, beradaptasi terhadap hospes

definitif lainnya termasuk orang.


            C.    PERANAN CILIATA DALAM KEHIDUPAN

                         Peranan ciliata dalam kehidupan dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1.      Peranan menguntungkan

Didinium, mirip ceret bertangkai. Didinium juga sebagai predator di air tawar.

2.      Peranan merugikan

Balantidium coli, hidup parasit di dalam usus manusia dan dapat menyebabkan gangguan

pada perutselain itu juga dapat menyebabkan diare berdarah.

* Sporozoa
a.      Tidak memiliki alat gerak.
b.      Hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
c.       Hanya memiliki satu inti dengan bentuk bulat dan oval.
d.      Pergerakan dilakukan oleh kontraksi seluruh sel.
e.       Makanan secara laogsung diserap dari inang.
f.       Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi.
g.      Reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan dan terjadi di dalam tubuh
manusia dinamakan schyzogoni (schyzogami).
h.      Reproduksi seksual dengan cara pertemuan mikrogamet dan makrogamet yang
terjadi di dalam tubuh nyamuk yang dinamakan sporogoni (sporogami).

7.  Peranan masing-masing kelas bagi manusia :


* Rhizopoda
a.      Membantu pmbusukn sisa makanan dlm usus tebal dan membntu pnyusunan     vit
k (E.Coli)
b.      Sebagai  bahan penggosok (radiolaria)
c.       Sebagai  petunjuk adax minyak bumi (foraminifera)

* Flagellata
a.      Trypanosoma gambiense
Golongan dari species ini pada umumnya hidup sebagai parasit yang hidup di dalam
darah, baik manusia maupun ternak. Penyakit ini pernah menyerang orang Afrika
bagian barat dengan gejala awal si penderita suka tidur dan dikenal dengan penyakit
tidur. Trypanosoma gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina
palpalis). Pada saat menusuk kelenjar yang mengandung parasit tersebut masuk ke
dalam darah manusia yang menyerang getah bening (kelenjar limfa) dan akibatnya
kelenjar limfa si penderita membengkak/membesar dan terasa nyeri disertai demam
tinggi.
Gambar 5.6 Lalat Tsetse pembawa Trypanosoma Gambiense
Apabila tidak segera diobati, setelah beberapa bulan kemudian Trypanosoma gambiense
akan menyerang sistem saraf pusat (otak). Hal tersebut akan mengakibatkan penderita
mengalami kelumpuhan, penurunan mental, dan tidak dapat berbicara dengan jelas serta
sering pingsan. Jika keadaaan ini berlanjut, maka si penderita akan koma dan akhirnya akan
meninggal dunia. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit tidur di “Afrika Barat”. Apakah juga
ada penyakit tidur di Afrika Timur? Penyakit tidur di Afrika Timur disebabkan oleh jenis
species Trypanosoma rhodesiense, hanya penularannya melalui lalat Glossina morsitans.
Perhatikan bentuk lalat Tsetse pada Gambar 5.6!
b.      Trichomonas vaginalis
Bila ditinjau dari namanya, jenis ini menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu
merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa
panas seperti terbakar dan rasa gatal. Species ini tidak mempunyai stadium sista dan
menyebar sebagai penyakit kelamin. Dapat juga menginfeksi dan menular pada pria yang
menimbulkan penyakit prostatitis. Trichomonas vaginalis dapat berpindah dari wanita pada
ke pria melalui hubungan seksual.
c.       Giardia lamblia
Merupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan
kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari.
Penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak dari
tangan ke mulut.
d.       Leishmania donovani
Leishmania donavani menimbulkan penyakit pada anjing dan dapat ditularkan pada
manusia. Penyakit ini menyebabkan perbesaran limpa, hati, kelenjar limfa, anemia sehingga
dapat menimbulkan kematian. Inang perantaranya sejenis lalat pasir (Phlebotomus). Di
Indonesia penyakit seperti ini belum pernah ditemukan.

* Ciliata
                      
              Ciliata menguntungkan :
·         Didinium, mirip ceret the bertangkai. Didinium juga sebagai predator di air        
tawar.
·         Stentor, mirip terompet, hidupnya secara bebas.
·         Paramecium caudatum

   Ciliata merugikan :
·         Balantidium coli, hidup parasit di dalam usus manusia dan dapat menyebabkan
gangguan pada perut, dan juga dapat menyebabkan diare berdarah.
                       * Sporozoa
P e r a n P r o t o z o a D a l a m K e h i d u p a n Beberapa Protozoa dapat member
manfaat pada kehidupan manusia dan Protozoa memiliki bahaya)
Manfaat Protozoa
·     Sebagai bahan dasar pembuatan alat gosok. Endapan cangkangradiolaria didasar
perairan akan membentuk tanah radiolarian tanahtersebut mengandung zat kersik
dan dapat digunakan sebagai bahanpenggosok.
·     Sebagai indicator minyak bumi. Endapan kerangka tubuh Globigerinadidasar
perairan akan membentuk tanah globigerina. Endapantersebut biasa digunakan
sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
·     Membantu proses pembusukan sisa makanan. Membantu prosespembusukan sisa-
sisa makanan pada manusia. Misal, Entamoeba Coli.
Bahaya Protozoa
·         Entamoeba Histolytica; hidup didalam usus halus manusia, penyebabpenyakit   
disentri.
·         Entamoeba Gingivalis; hidup dirongga mulut, penyebab penyakitgingivitis.
·         Balantidium Coli; hidup didalam usus tebal (kolon) manusia, penyebabpenyakit
diare (balontidiosis).
·         Trypanosoma Gambiense dan tryponosoma Rhodesiense, penyebabpenyakit     tidur
pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tsetse(glossina palpalis dan
Glossina morsitans).
·         Trypanosoma evansi; penyebab penyakit sura pada ternak.                               
Hospesperantarannya adalah lalat Tabanus.
·         Trypanosoma Cruzi; penyebab penyakit chagas pada anak-anak.
·         Leishmania Donovani; penyebab penyakit kala-azar pada manusia.
·         Trichomonas Vaginalis; penyebab penyakit gatal-gatal pada vaginadan               
keputihan.
·         Plasmadium sp; penyebab penyakit malaria. Hospes perantarannyaadalah         
nyamuk Anopheles betina

Klasifikasi Sporozoa

Kelas sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu
dengan genus yang lain, perbedaan itu berupa : (1) Genus sporozoa yang hidup
didalam sel darah merah dan memerlukan vektor biologis , sifat ini terdapat pada
Genus Plasmodium. (2) Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak
memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus
Eimerie. (3) Parasit yang hidup di dalam sel endotel , leukosit mononukleus,
cairan tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya,
sifat ini yang terdapat pada genus toxoplasma. 
Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa berkembangbiak secara aseksual
(skizogoni) dan seksual (sporogoni) secara bergantian. Kedua cara berkembang
biak ini dapat berlangsung dalam satu hospes, seperti yang terjadi pada subkelas
Coccidia, sedangkan berlangsung dalam dua hospes yang berbeda terdapat pada
sub kelas haemosporidia (plasmodium). Dalam buku ini yang dibahas adalah genus
plasmodium dan genus toxoplasma. Kelas sporozoa tersebut diatas dapat
diklasifikasikan sebagaimana gambar berikut

Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :


a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna
dan berbau. Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna
dan berbau.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air
tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4
sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi
bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya
tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua
Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh,
protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain
dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid,
zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel
yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum).
Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga
dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan
fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel
gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan
tiap ruas bercabang kecil.

3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)


Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan
xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak

Klasifikasi Phaeophyta

Domain: Eukaryota – Memiliki membran sel


Kerajaan: Protista – organisme sederhana, biasanya mikroskopis, rumput laut merupakan
pengecualian.

Divisi: Heterokontophyta – Alga dengan klorofil a dan c.

Kelas: Phaeophyceae

Ordo: Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales

Keluarga: Fucaceae

Genus: Fucus

Spesies: distichus, serratus, spiralis, vesiculosus

4. Rhodophyta (ganggang merah)


Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d,
karoten, fikoeritrin, fikosianin.
Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.
Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh :
- Batrachospermum
- Gelidium
- Eucheuma
- Gracililaria
- Chondrus
- Porphyra
- Polysiphonia
- Nemalion
- dll

Klasifikasi dari alga merah ini sebagai berikut :


Divisio     : Rhodophycophyta
Classsis     : Rhodophyceae
Ordo        : Gigartinales
Familia    : Gracilariaceae
Genus     : Gracilaria
Species     : Gracilaria  sp

Peranan ganggang merah :


Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.
5)      Peranan alga merah dalam kehidupan
Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai
bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa negara, misalnya
Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri
agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk  mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan
bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium
karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan
ombak. Kelebihan ini menjadikan alga kural memiliki peran penting dalam pembentukan
terumbu karang (Campbell et al. 2003; Solomon et al. 2005)

5. Chrysophyta ( ganggang keemasan)


Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran
melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas
sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat
dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai
campuran semen dan sebagai bahan penggosok.
5)      Peranan alga keemasan dalam kehidupan
Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai
produsen di lingkungan perairan laut

Peranan ganggang dalam kehidupan :


1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan
tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit,
penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

5. Chrysophyta ( ganggang keemasan)


Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran
melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas
sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat
dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai
campuran semen dan sebagai bahan penggosok.

Peranan ganggang dalam kehidupan :


1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan
tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit,
penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

1.  Mycomycota (Jamur Lendir)


Ciri-cirinya adalah pada fase vegetatif tubuhya berbentuk seperti lendir, dan pada fase
generatif bereproduksi seperti jamur. Contohnya jamur lendir bersekat (Myxomycota) dan
jamur lendir tidak bersekat (Acrasiomycota). Habitat di hutan basah, batang kayu yang
membusuk, sampah basah, dan tanah yang lembap. Fase vegetatif berbentuk seperti lendir.
Sifat seperti Amoeba, reproduksi mirip jamur. Contoh:
           Physarum sp , merupakan  jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan.
           Dictyostelium discoideum, merupakan jamur lendir bersekat, sel-selnya dapat dipisahkan.

2.  Oomycota (Jamur Air)


Ciri-cirinya tubuh terdiri atas hifa yang tidak bersekat (senositik), berinti banyak, dinding sel
teridiri atas selulosa. Contohnya Saprolegnia, Phytophtora, Pytium. Jamur air dimasukkan ke
kingdom Protista karena strukturnya mirip alga, tetapi tidak berklorofil. Hifa tidak bersekat,
intinya banyak. Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi aseksual dengan zoospora dan
seksual menghasilkan zigot.
Contoh:
            Phytophythora infestan (parasit pada kentang)
            Phytium sp (penyebab penyakit busuk pada kecambah berbagai tanaman)
            Saprolegnia parasitica (parasit pada  ikan)

Peranan Protista Mirip Jamur Yang Menguntungkan:


1.         Chlorella yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
2.         Eucheuma spinosum dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan kosmetik.
Peranan Protista Mirip Jamur Yang Merugikan:
1.         Phytophtora infestans, merupakan jamur parasit pada kentang (busuk kentang).
2.         Phytophtora faberi yaitu penyebab penyakit kanker pada bidang sudapan pohon karet.
3.         Phytophtora mictiane yaitu penyebab busuk pada daun tembakau.

Peranan / Fungsi jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan, berikut peran-peran jamur dalam kehidupan.

1.      Peran Menguntungkan


o   Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang berperan bagi
kelangsungan hidup seluruh organism.
o   Sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan,bangkai
hewan dan bahan-bahan organic lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke tanah
sehingga dapat menyuburkan tanah.
o   Selain itu fungi saprofit bersama dengan protozoa dan bakteri saprofit merupakan
organisme yang dapat menguraikan sampah
o   Berperan dalam industri fermentasi tersebut adalah fungi, terutama dari kelompok
ragi. Contoh hasil fermentasi adalah: bir, roti, asam sitrat atau 2 hidroksipropan,1,2,3,
asam trikasboksilat.
o   Berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium
notatum
o   Dapat sebagai bahan baku sumber makanan baru yaitu protein sel tunggal (PST)
o   Sumber makanan bagi manusia, contoh: Agaricus campestris, Volvariella volvaceae, Lentinus
edodes, Pleurotes, Tuber melanosporum, Boletus spp., Cantharellus cibaricus dan lain-lain.

2.      Peran Merugikan


o   Dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas makanan maupun bahan-bahan lain yang
penting bagi manusia.
o   Fungi dapat juga menyerang bahan-bahan lain yang bernilai ekonomi seperti kulit, kayu,
tekstil dan bahan-bahan baku pabrik lainnya.
o   Fungi juga dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih sering
menyebabkanpenyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau manusia
o   Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti seperti
Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus (menghasilkan aflatoksin), dapat
sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker
dan bahkan kematian.
Manfaat dari jamur Myxomycetes//LENDIR yaitu memakan bakteri, protozoa, dan organisme
lainnya, dengan kata lain dapat membantu manusia dalam membersihkan lingkungan. Di
samping itu, jamur lendir berguna sebagai bahan studi tentang protoplasma dan morfogenesis
dalam laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai