Anda di halaman 1dari 7

Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah ganggang bersel satu, berbentuk koloni

atau multisel. Selain mempunyai klorofil karoteneid juga memiliki pigmen yang tergolong
fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritin berwarna merah. Alasan mengapa
ganggang ini diberi nama ganggang biru dikarenakan warna yang dominan berwarna biru.
Ganggang hijau biru mempunyai ciri-ciri seperti bakteri, namun mempunyai klorofil a yang
digunakan untuk fotosintesis. Klorofil ini tidak terletak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di
dalam sitoplasma dan disebut bakterioklorofil.

Cyanophyta (alga biru-hijau) sejak lama disebut algae, karena mirip dengan algae
lainnya dalam hal habitat dan cara fotosintesisnya. Meskipun demikian, cyanophyta adalah
prokariota dan demikian jauh lebih dekat kerabatnya dengan bakteri dan algae lainnya yang
bersifat eukariotik. Cyanophyta merupakan kelompok yang beranggotakan 1.500 jenis dengan
ciri utamanya hijau kebiru-biruan. Cyanophyta terbungkus dalam dinding peptidoglikan yang
dikelilingi selubung berlendir/bergetah. Pengikatan nitrogen yang dilakukannya terjadi didalam
heterasista, yaitu sel tak berwarna yang berserakan diantara sel-sel fotosintetiknya. Selain
heteroksista ada juga bagian spora yang membesar berisi cadangan makanan yang disebut
akinet. Walaupun cyanophyta berfotosintesis dan bersifat prokariotik, namun sangat dekat
dengan bakteri fotosintetik terutama kandungan klorofilnya lebih dominan.

A. Ciri Umum Cyanophyta :

1. Tipe sel prokariotik (sama dengan bakteri)

2. Ada yang berbentuk uniseluler (bersel tunggal), ada yang berkoloni dan ada juga yang
berbentuk filamen.

3. Memiliki pigmen klorofil, karotinoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
(berwarna biru), dan fikoeritin (berwarna merah). Gabungan pigmen-pigmen ini membuat
warnanya hijau kebiruan.

4. Klorofil tidak terdapat didalam kloroplas, tetapi tersebar diseluruh protoplasma.

5. Bersifat autotrof karena memiliki klorofil.

6. Struktur tubuh masih sederhana, dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa dan
selulosa yang kadang-kadang berupa lendir.

7. Pada bagian pinggir plasma terkandung zat warna klorofilnya, karatenoid dan dua macam
kromoprotein yang larut dalam air yaitu: fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang
berwarna merah.
8. Ditengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung DNA dan
RNA.

9. Terdapat glikogen sebagai zat makanan cadangan dan disampingnya terdapat butiran-
butiran sianofisin (lipo-protein) yang letaknya di periferi serta volutin yang fungsinya masih
belum jelas.

10. Ganggang hijau biru yang berbentuk filamen dapat juga membentuk spora yang berdinding
tebal yang resisten terdapat panas dan kering serta dapat menfiksasi atau mengikat N (nitrogen)
yaitu heteroksit.

B. Persebaran/Habitat:

Anggota cyanophyta pada umumnya didapati pada perairan tawar dan tempat-tempat lembab.
Selain itu jga mampu hidup pada air panas dengan suhu mencapai 85 C. Suhu ini hampir
merupakan batas atas bagi kehidupan untuk hidup dalam keadaan aktif. Sejumlah jenis dapat
hidup dalam air tercemar dan dapat dijadikan sebagai indikator adanya polusi organik.

C. Struktur Sel Cyanophyta :

Struktur sel penyusun tubuh Cyanobacteria mirip dengan sel bakteri Gram negatif, dengan ciri
utama memiliki dinding sel yang mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis. Sel
Cyanobacteria terdiri atas bagian-bagian, yaitu lapisan lendir, dinding sel, membran plasma,
membran fotosintetik, mesosom, sitoplasma, ribosom, granula penyimpanan, vakuola gas,
protein padat, dan nukleoplasma (DNA).

Gambar 1. sruktur sel cyanophyta

Lapisan lendir, menyelimuti dinding sel. Lendir berfungsi membantu pergerakan


meluncur (lokomosi) pada Cyanobacteria uniseluler, serta gerak bergetar atau maju
mundur (osilasi) pada Cyanobacteria yang berbentuk benang (filamen). Contohnya
Oscillatoria sp.
Dinding Sel, mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis dan berfungsi untuk
memberikan bentuk tetap pada ganggang dan melindungi isi sel.
Membran sel (membran plasma), bersifat selektif permeabel dan berfungsi
membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat.
Membran fotosintetik (membran tilakoid), merupakan pelipatan membran plasma ke
arah dalam sitoplasma yang berfungsi untuk berfotosintesis. Membran fotosintetik
mengandung klorofil (hijau), karoten, dan pigmen fotosintetik lainnya, antara lain
fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Perpaduan antara pigmen-pigmen tersebut
menyebabkan warna Cyanobacteria berbeda-beda, antara lain kekuningan, kemerahan,
kecokelatan, violet, hijau cerah, hijau kebiruan, bahkan kehitaman.
Mesosom, merupakan penonjolan membran ke dalam sitoplasma dan berfungsi untuk
menghasilkan energi.
Sitoplasma, merupakan larutan koloid yang tersusun dari air, protein, lemak, gula,
mineral, dan enzim. Di dalam sitoplasma terdapat ribosom, granula penyimpanan,
vakuola gas, protein padat, dan nukleoplasma (DNA).
Ribosom, merupakan organel kecil yang berfungsi untuk sintesis protein.
Granula penyimpanan, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Vakuola gas, berisi udara yang menyebabkan tubuh Cyanobacteria bisa mengapung di
permukaan air, sehingga mendapatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Nukleoid, merupakan materi genetik yang tersusun dari DNA dan tidak dikelilingi
membran. Nukleoid terdapat di lokasi tertentu.

D. Perkembangbiakan/ Reproduksi:

Adapun cara perkembang biakan dari cyanophyta yang diketahui ada 3 cara yang ketiga-tiganya
termasuk perkembangbiakan secara vegetatif dan aseksual. Sedangkan perkembangbiakan
secara generativ (seksual). Belum diketahui. Ketiga cara tersebut adalah:

1. Pembelahan Sel

Sel membelah dua bagian yang membentuk sel baru. Sel-sel yang terpisah bisa tetap bergabung
membentuk koloni. Contohnya Gleocapsa.
2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemutusan sebagian anggota tubuh yang dapat membentuk individu baru.
Terjadi pada ganggang yang berbentuk filamen (benang). Contohnya: Oscillatoria. Dibuat
gambar perkembangbiakannya.

3. Spora Vegetatif

Spora vegetatif yang dimaksud disini adalah heteroksit. Pada keadaan yang tidak
menguntungkan heteroksit tetap mampu bertahan karena dinding selnya tebal dan banyak
mengandung bahan makanan. Setelah lingkungan kembali menguntungkan hetroksit dapat
membentuk filamen baru. Contohnya: Chamaesiphon comfervicolus.

Gambar 2. Contoh-contoh Cyanobacteria

Contoh-contoh ganggang hijau-biru adalah sebagai berikut:

1. Anabaena cycadae, hidup bersimbiosis pada akar pakis haji.

2. Anabaena azolla, hidup bersimbiosi di akar paku air (Azolla pinnata) sehingga dapat
menyuburkan perairan.
3. Spirulina maxima, dimanfaatkan sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang disebut
protein sel tunggal (PST).

4. Oscillatoria, merupakan ganggang biru yang berbentuk filamen.

5. Gloeocapsa, ganggang biru bersel tunggal yang dapat memfiksasi nitrogen bebas di udara.

E. Peranan ganggang biru bagi kehidupan manusia

1. Sebagai vegatasi perintis (sebagai pembuka bagi tumbuhan lain) karena dapat hidup di
tempat yang sangat miskin unsur hara.
2. Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat yang lumayan dan senyawa organic
lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung
banyak sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spiriluna bisa digunakan untuk
dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena Spiriluna ini dalam bentuk pil
3. Dapa
DAFTAR PUSTAKA

http://www.perpusku.com/2016/01/ganggang-hijau-biru-chyanophyta.html

Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi. Jakarta : Erlangga

Indah, N. 2007, Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah, Jember: IKIP PGRI Jember
4. t mengubah nitrogen menjadi amonia, misalnya Nostoc, Gloeocapsa, dan Anabaena.

Anda mungkin juga menyukai