Anda di halaman 1dari 27

Nama Anggota:

1. Lina Daliyanti :15320032


2. Firya Luthfiyah :15320108
3. Seyndhi Irsajul :15320065
4. Alan Purnomosidi :15320103
 Untuk mengenal berbagai macam
spesies serta ciri-ciri dan taksonomi alga
mikroskopis
Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil, sehingga
dapat melakukan fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen-pigmen
tambahan yang dominan. Alga memiliki bentuk dan ukuran yang
beranekaragam, ada yang mikroskopis, makroskopis, bersel satu,
berbentuk benang/pita, atau bersel banyak dan berbentuk lembaran
(Lovelles. 1989).
Bentuk tuibuh alga bermacam-macam, yaitu bersel tunggal (
uniseluler ), membentuk koloni berupa filament ( sel membentuk
kumpulan berupa benang-benang ), atau koloni yang tidak membentuk
filament. Sebagian alga yang uniseluler dapat bergerak dengan tenaga
sendiri ( motil ) dan sebagian lagi tidak dapat bergerak ( nonmotil ).
Berbeda dengan bentuk tubuh yang uniseluler yang mikroskopis, pada
alga yang membentuk koloni berupa filament berukuran cukup besar
sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling
bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada
batu, batang pohon, pasir atau lumpur. Alat tersebut dinamakan
pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk umumnya membentuk bola
atau pipih tanpa pelekap (Sarwuni. 2003).
Cara alga bereproduksi sangat beraneka ragam. Akan tetapi,
secara garis besar terjadi melalui dua cara, yaitu seksual dan aseksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi,
dan pembentukan zoospore, sedangkan reproduksi secara seksual
terjadi melalui isogami dan oogami (Taylor. 1960).
 Berdasarkan tipe dormansi pigmennya, alga dapat dibedakan
menjadi beberapa kelompok yaitu : alag coklat, alga merah, alga
emas dan alga hijau (Iqbal, Ali. 2008).
1. Alga Coklat ( Phaeophyceae )
Warna ganggang coklat disebabkan oleh adanya pigmen fukosantin, yang secara
dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, alga
coklat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil c, violaxatin, b-karoten,
diadinoxntin dan fukosantin. (Kimball, 1999).
2. Alga Merah ( Rhodophyceae )
Alga merah berwarna merah sampai lembayung/pirang atau kemerah-merahan,
kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b
dan karetenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai
pigmen utama yang mengadakan flouresensi. Jenis Rhodophyceae tertantu memilki
fikosianin yang member warna biru (Indriani,1996).
3. Alga Keemasan ( Chrysophyceae )
Chrysophyceae diambil dari kata Yunani yang berarti emas. Anggotanya yang terkenal
adalah diatom. Klompok alga ini pal;ing beragam dalam hal komposisi pigmennya,
dinding selnya, dan tipe flagella selnya. Alga keemasan ini mengandung klorofil a dan
c, karoten dan xantofil.bentuk talus dapat berupa batang, telapak tangan dan bentuk-
bentuk campuran, misalnya wadah dengan tutupnya seperti yang terdapat pada
atom. (Atmadja,1996)
4. Alga Hijau ( Chlorophyceae )
Alga hijau adalah alga yang paling banyak ditemukan diberbagai habitat, baik dilaut,
air tawar maupun tempat yang lembab. Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil
a, b, b-karoten dan xantofil. Alga hijau ini ada yang bersel satu ada pula yang bersel
banyak. Bentuk tubuhnya ada ynag bulat, filament, lembaran dan ada yang
menerupai tumbuhan tingkat tinggi. (Ciremai. 2008)
 Alat:  Bahan:
1. Mikrooskop 1. Alkohol
2. Kaca preparat 2. Air kolam hijau
3. Kaca penutup 3. Air sumur
4. Pipet 4. Air laut
5. Cawan petri 5. Air sawah
6. Tisu 6. Air mineral revil
7. Kamera
8. Buku, penggaris,
jangka, dan pensil
1. Menyiapkan air sawah, air laut, air kolam hijau, air sumur, dan
air mineral refil
2. Mengambil sedikit dari salah satu jenis air tersebut
3. Menetaskan pada obyek glass
4. Menutup dengan deck glass dan jangan sampai terbentuk
gelembung udara
5. Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran sedang
6. Mengamati dan menggambar hasil pengamatan kemudian
membandingkan dengan pembanding
7. Memberi keterangan dari bagian-bagian tubuh yang teramati
8. Membuat deskripsi sementara yang meliputi bentuk morfologi,
bentuk sel, cara hidup, perkembangbiakan, tempat hidup, dan
manfaatnya
9. Melakukan kegiatan tersebut di atas pada ketiga jenis air
tersebut
Hasil Pengamatan Alga Mikroskopis
No Jenis air/Alga yang ditemukan Air kolam Air sawah Air laut Air sumur Air
hijau mineral
revil
1. Pediastrum - - - √ -
2. Dictyosphaerium - - √ - -

3. Selenastrum - - - √ -

4. Ankistrodesmus √ √ - √ -

5. Ophiocytium √ √ - - -

6. Zygnema - - - - √

7. Tetraspora - - √ √ √

8. Protococcus √ √ √ √ √

9. Oedogonium - - - √ -

10. Bulbochae - - - √ -

11. Microspora - - √ - √
No Jenis air Alga yang ditemukan
1. Air kolam hijau 1 1. Ophiocytium
2. Protococcus
3. Ankistrodesmus

2. Air sawah 1. Ankistrodesmus


2. Ophiocytium
2 3. Protococcus

3 1
3. Air laut 1. Dictyosphaerium
GAMBAR 2. Microspora
3.
MAKROSKOPIS Protococcus
4. Tetraspora

2
3

1
4

4. Air sumur 1 1. Oedogonium


2. Bulbochaeta
3 2 3. Ankistrodesmus
5 4. Pediastrum
5. Selenastrum
6 6. Tetraspora
7 7. Protococcus
4
5. Air mineral refil 1. Microspora
3 4 2. Tetraspora
2 3. Protococcus
1 4. Zygnema
Pembahasan
1. Pediastrum
Gambar pembanding
Klasifikasi Pediastrum
Kingdom : Plantae
Devisio : Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Chlorococcales
Familia :Hydrodictyaceae
Genus :Pediastrum
Spesies :Pediastrum sp
Deskripsi : Merupakan
organisme yang berfungsi
sebagai makanan ikan.
Banyak ditemukan pada
kolam-kolam yang
permanen atau semi
permanen.
2. Gambar pembanding Klasifikasi
Kingdom : Protista
Devisio :Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Chlorococcales
Familia :Characiaceae
Genus :Dictyosphaerium
Deskripsi : Merupakan organisme
Spesies : D.chlorelloides
berwarna hijau, berbentuk bulat, sel
hidup berkoloni, satu koloni berjumlah
tujuh sel aatau lebih, antara satu sel
dengan sel lainnya dihubungkan oleh
bentukan seperti benang. Tidak
mempunyai flagel sehingga tdak
dapat bergerak.
3. Gambar Klasifikasi
Kingdom :Protista
pembanding
Devisio :Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Chloroccales
Familia :Oocystaceae
Genus :Selenastrum
Spesies :Selenastrum sp

Deskripsi : Merupakan organisme berwarna


hijau, uniseluler, sel berkoloni, bentuk sel
melengkung seperti bulan sabit. Tidak
mempunyai flagel sehingga tidak bisa
bergerak. Jarak antara sel berdekatan
atau berimpitan
4. Gambar pembanding Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Familia : Oocystaceae
Genus : Ankistrodesmus
Spesies : Ankistrodesmus
Deskripsi :Organisme ini berwarna hijau dan
tidak motil dan biasa ber sel satu, panjang, spiralis
selnya berbentuk cresent tipis. Biasanya
berkoloni empat hingga delapan dengan
membentuk sudut satu dengan lainnya.
Organisme ini seringkali mengkontaminasi
perairan dan dapat hidup pada pipa
saluran air, air dalam kendi, dan air
tandon. Tidak umum dikultur sebagai
pakan. Contoh : Coelastrum cubicum
5. Gambar Pembanding Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Xanthophyta
Classis :Xanthophyceae
Ordo : Mischoccales
Familia :Ophiocytaceae
Genus :Ophiocytium
Spesies :Ophiocytium sp
Deskripsi : Ophiocytium hidup di air tawar,
pada umumnya ditemukan di kolam air tawar,
kolam renang,sungai,dan rawa-rawa. Sel-sel
alga ini kuning hijau memanjang dan lurus,
melengkung tanpa duri pada ujung. Sel-sel
melekat ke subtrat dengan cara tangkai kecil.
6. Gambar Klasifikasi
Kingdom :Plantae
pembanding
Devisio :Charophyta
Classis :Zygnematophyceae
Ordo :Zygnematales
Familia :Zygnemataceae
Genus :Zygnema
Spesies :Zygnema sp

Deskripsi : Merupakan organisme berfilamen atau


unisesluler, uniseriate (bercabang) ganggang hijau,
filamen bercabang yang terdiri dari sel-sel silinder
dalam selubung lendir ditemukan di air tawar atau
sub-aerial. Zygnema memiliki perkembangbiakkan
yang sama dengan spirogyra yaitu secara seksual dan
aseksual
Klasifikasi
7. Gambar pembanding
Kingdom :Plantae
Devisio :Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Tetrasporales
Familia :Tetrasporaceae
Genus :Tetraspora
Spesies :Tetraspora sp

Deskripsi : Merupakan organisme


uniseluller, hidup secara berkoloni,
mempunyai klorofil, hidup secara autotrof,
tumbuhan ini tidak memiliki flagel sehingga
tidak bisa bergerak. Bentuk koloni memiliki
pseudoflagel (tidak dapat bergerak). H
Habitat di perairan air tawar, tembok, dan
kulit pohon yang lembap.
8. Gambar pembanding Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Ctenocladales
Familia :Ctenocladaceae
Genus :Protococcus
Spesies :Protococcus sp

Deskripsi: Merupakan salah satu dari


ganggang hijau bersel tunggal yang paling
umum ditemukan dimana-mana,
habitatnya sebagai plankton didalam air
tawar dan hidup di darat. Protococcus
dianggap anggota family ganggang
berfilamen yang mengalami pertumbuhan.
9. Gambar pembanding Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Devisio :Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Oedogoniales
Familia :Oedoniaceace
Genus :Oedogonium
Spesies :Oedogonium sp

Deskripsi : Oedogonium banyak


ditemukan pada perairan yang permanen
seperti kolam atau kubangan air, jarang
pada air yang mengalir deras. Filamen
ada yang melayang atau epifit
(menempel)pada daun atau batang.
10. Gambar Klasifikasi
Kingdom :Plantae
pembanding
Devisio :Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Oedognales
Familia :Oedogoniceae
Genus :Bulbochaete
Spesies :Bulbochae sp

Deskripsi : Merupakan organisme


berbentuk filamen bercabang, terdiri
dari sel-sel yang panjang dengan
lebar sel berkisar 10-40 Nano meter.
Setiap sel memiliki kloroplas berbentuk
seperti jari. Habitat perairan air tawar
11. Gambar Klasifikasi
Kingdom :Plantae
pembanding
Devisio :Chlorophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Ulotrichales
Familia :Microsporaceae
Genus :Microspora
Spesies :Microspora sp
Deskripsi : Merupakan organisme
memiliki filamen koloni tidak
bercabang pada waktu muda
sesil (tertanam pada substrat).
Mikrospora banyak di temukan di
kolam air tawar, filamen koloni
tidak bercabang. Dinding selnya
berbentuk seperti huruf H sehingga
protoplasma berada pada
sambungan “huruf H”.
Dari praktikum yang kelompok kami lakukan, kami menemukan alga
mikroskopis sebanyak 11 jenis pada semua air yang digunakan dalam
praktek yaitu (air sawah, air sumur,air kolam hijau, air laut, dan air mineral
revil).
Berdasarkan data yang kami dapat, bisa dilihat bahwa jumlah alga
yang paling banyak di temukan adalah alga pada air laut dan air sumur, hal
ini dapat terjadi karena air laut banyak terdapat makhluk hidup yang
beranekaragam termasuk alga, selain itu penyebab ledakan populasi alga
bisa beragam, mulai dari melimpahnya nutrien di laut atau yang disebut
eutrofikasi hingga pemanasan global, suhu air laut yang meningkat akibat
pemanasan global memicu peningkatan metabolisme sel alga. Akibatnya ,
kecepatan pembelahan atau reproduksi alga juga meningkat.
Kemudian berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat
dilihat bahwa jumlah alga yang paling seedikit ditemukan yaitu pada air
kolam hijau sebanyak 4 spesies, air sawah 3 spesies, da air mineral refil
sebanyak 4 spesies, tapi menurut kami untuk air mineral kenapa bisa di
temukan alga dengan jumlah yang cukup banyak, padahal air mineral
selalu kita minum setiap hari, hal ini dapat disebabkan oleh adanya
beberapa faktor, salah satunya bisa di karenakan dalam pengemasan ait
tersebut kurang steril dan sudah terkontaminasi dan dari ke empat spesies
alga yang kami temukan di air mineral semuanya mempunyai habitat di air
tawar itulah sebabnya air mineral tersebut dapat di temukan alga di dalam
kemasan air mineral tersebut, karena habitat dari keempat spesies tersebut
memang di air tawar .
Sedangkan di dalam air kolam juga di dapatkan cukup banyak alga
meskipun tidak sebanyak di air laut dan air sumur, hal tersebut bisa
disebabkan karena adanya ledakan populasi ganggang (alga) di dalam
kolam atau biasa disebut dengan blooming. Hal tersebut dikarenakan
alga mengkonsumsi amonia untuk tumbuh dan berkembang, sehingga
ganggang akan tumbuh dengan sangat subur jika terdapat amonia yang
cukup di dalam air. Semakin baanyak kandungan amonia akan membuat
kolam berwarna hijau karena terdapat banyak ganggang (alga). Amonia
didalam kolam dihasilkan dari kotoran ikan, sisa makanan, hewan mati
dan tumbuhan mati yang membusuk, selain itu juga karena suhu yang
meningkat .
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, kami juga melihat
adanya alga di air sawah , keberadaan alga di sawah bisa disebabkan
karena adanya bokashi. Bokashi merupakan salah satu pengomposan
yang berupa pencampuran bahan organisme yang biasanya berupa
campuran molasses, starter mikroorganisme dan sekam padi.
Adapun untuk beberapa jenis alga yang di temukan di masing-
masing air, rata-rata jenis alga yang paling banyak ditemukan adalah
alga tetraspora (ditemukan di air laut, air sumur dan air mineral refil) dan
alga protococcus yang ditemukan di semua jenis air yang kami amati. Hal
ini karena tetraspora merupakan produsen primer penyedia oksigen No. 1
yang mempunyai manfaat sebagai penghasil O2 dari proses fotosintesis
yang diperlukan oleh hewan-hewan (penyedia oksigen). Sedangkan
pada alga protococcus merupakan g ganggang hijau bersel satu yang
paling umum ditemukan dimana-mana karena habitatnya di air tawar
dan hidup di darat.
1. Alga hijau merupakan sumber dari fitoplanton yang
difungsikan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya.
2. Alga cokelat mengandung yodium dengan mengandung
Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai suplemen
untuk hewan ternak. Mengandung asam alginat sebagai
pengental produk makanan, industri, dan alat-alat
kecantikan.
3. Gangga (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan
suplemen kesehatan (porphyra), sumber makanan
(Rhodymenia), dan penghasil karagenan (pengental es
krim)
4. Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada
ganggang keemasan yang berguna untuk industri,
misalnya bahan penggosok, penyaring, bahansa isolasi,
dan industri kaca
Dari pengamatan dan pembahasan yang kelompok
kami lakukan dapat ditarik simpulan:
1. Alga termasuk ke dalam divisi Thallophyta karena belum
dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
2. Habitat alga dapat ditemukan di berbagai jenis
perairan (air laut, air sawah, air sumur, air kolam hijau,
dan air kemasan refil)
3. Dalam praktikum yang kami lakukan, jenis alga yang
paling banyak ditemukan adalah tetraspora (di air laut,
air sumur, dan air mineral refil) protococcus ditekan
dalam semua jenis air yang kami praktikkumkan.
4. Dan dari keseluruhan jenis air, yang paling banyak
ditemukan alga adalah di air laut dan air sumur.
 Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 2009.
 Campbell, Neil A, J.B Reece dan L.G
Mitchell. 2003. Biologi Jilid 1. Erlangga.
Jakarta.
 http://journal.unair.ac.id/filerPDF/53-
60.pdf

Anda mungkin juga menyukai