Anda di halaman 1dari 30

PHAEOPHYTA

KELOMPOK 8

1. Mohammad Hafidz L.Y A1C418059


2. Adelia Alfitri Hasibuan A1C418066
3. Rezha Pramesti A1C418086
4. Anggi Permata Sari A1C418091
5. Zela Zuhlina A1C418094
Turbinaria sp.
PHAEOPHYTA
Ciri-Ciri
• Memiliki pigmen klorofil a, c, dan karotenoid, serta fikosantin yang membuat
morfologinya berwarna coklat,
• Cabang dan bentuk thallus berupa glig,
• Memiliki filoid dengan bentuk turbin, namun tidak memiliki alur lembaran,
• Memiliki kantung udara yang terletak di filoid dan memiliki ciri khas filoidnya
berornamen atau bergerigi tajam,
• Phyloidnya menyerupai turbin, pada tangkai atau batang terdapat banyak
cabang lateral yang menyerupai daun biasa yang disebut filoid,
• tidak mempunyai pergiliran keturunan, dimana bentuk vegetative yang paling
dominan pada fase sporofitnya, dan tidak memiliki bentuk vegetative yang
haploid (n) (Tsutsui.2012)
Pengertian dan Deskripsi
• Phaeophyta disebut juga ganggang coklat , bahan
dinding sel terdiri dari polisakarida , lipid dan bahan
protein. Komponen khusus yang mencirikan ialah
dinding sel termasuk acid poliuronik, acid alginik.
Perkembangan biakan secara seksual dan aseksual ,
mengandung klorofil A dan C Serta beberapa xantofil.
KARAKTERISTRIK
PHAEOPHYTA
• Phaeophyta adalah kelompok alga yang memiliki sekitar 1.500 spesies
• Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi karena memiliki bagian yang
menyerupai daun, akar, dan batang.
• Mempunyai talus yang berupa sel tunggal dan terdiri atas filament
• Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi dari yang
sederhana hingga berbentuk besar
• Panjang tubuhnya dapat mencapai 70-100 m
Struktur Tubuh Phaeophyta

• Tubuhnya berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran


atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh
meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin.
• Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Ada yang
berbentuk tegak, bercabang, atau filamen dasar.
Tipe Talus Phaeophyta

A. Tipe talusnya berbentuk cabang-cabang


bebas, Contohnya : Ectocarpus
B. Tipe talusnya Filoid (tegak), Contohnya
Sargassum
C. Tipe talusnya lembaran, Contohnya
Laminaria
• Jaringan penyusun thalus berupa parenkim
• Dinding selnya terbagi atas 3 komponen yaitu selulosa, asam alginat, dan
polisakarida sulfat
• Komponen dari dinding sel tersebut berfungsi untuk fleksibilitas thallus,
serta untuk mencegah kekeringan
• Beberapa anggota Phaeophyta memiliki bladder yang berfungsi untuk
mengapung di permukaan air agar mudah mendapatkan cahaya.
HABITAT
PHAEOPHYTA
Habitat Phaeophyta

• Phaeophyta umumnya hidup di air laut terutama yang bersuhu


sedikit dingin dan suhu yang sedang.
• Beberapa jenis Phaeophyta hidup di air tawar. Di daerah
subtropik, ganggang cokelat ini hidup pada daerah intertidal,
yaitu di atas daerah litoral sampai sublitoral.
• Di daerah tropis biasanya hidup di kedalaman 220 m pada air
yang jernih.
Reproduksi Phaeophyta
• Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.
• Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami.
• Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif
tumbuhan tingkat tinggi.
• Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus
• Selain berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus
juga berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami.
• Proses oogami adalah sebagai berikut.Ujung lembaran talus yang fertil
membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak.
• Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang
menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).
Alat Gerak
• Alat gerak pada Phacophyta berupa flagel yang terletak pada sel-sel
perkembangbiakan dan letaknya lateral.
• Berjumlah dua yang heterokon dan terdapat di bagian samping
badannya yang berbentuk pir atau sekoci.
• Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambut-rambut
mengkilat menghadap kemuka dan yang pendek menghadap ke
belakang.
• Dekat dengan keluarga flogel terhadap bintik mata yang berwarna
kemerah-merahan
KLASIFIKASI PHAEOPHYTA
Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu
klas phaeophyceae. Terdiri dari beberapa ordo :
• Ordo Ectocarpales
• Ordo Dictyotales
• Ordo Laminariales
• Ordo Fucales
 Divisi:Phaeophyta
 Kelas:Phaeophyceae
 Bangsa:Fucales
 Suku:Sargassaceae
 Marga:Turbinaria
 Jenis:Turbinaria
triquetra
 Divisi:Phaeophyta
 Kelas:Phaeophyceae
 Bangsa:Laminariales
 Suku:Laminariaceae
 Marga:Laminaria
 Jenis:Laminaria
digitata
•Klasifikasi Bangsa Ectocarpales (dulu :Phaeosporales)
Kebanyakan mempunyai perawakan seperti Clodophora, tetapi ada pula
yang mempunyai talus yang lebih tinggi ditingkatannya.
Perkembangan terjadi :
- Secara aseksual dengan zoospora
-Secara seksual dengan isogami gametangium bersel banyak.

Suku dalam Phaeosporales :


-Ectocarpaceae :
ex : Ectocarpus siliculosus, Pleurocladia lacustris
-Cutleriaceae :
ex : Cutleria multifida, Heterochordia abietina
Ectocarpus siliculosus Pleurocladia lacustris

Clodophora Cutleria multifida


•Suku-suku dalam Laminariales : Laminariaceae,
•-Macrocystis pyrifera : hidup didaerah kutub
selatan, panjang talusnya mencapai 60 m dg berat
Bangsa Laminariales 100 kg. Sumbu talus bebas, mempunyai cabang-
Mempunyai habitus yang cabang talus berbentuk lembaran yang
memperlihatkan adanya bergantungan.
hubungan kekerabatan •-Lessonia sp. : Mempunyai talus yang bentuknya
dengan Phaeosporales. seperti pohon palma.
Warga-warga yang lebih
tinggi organisasinya
•-Laminaria cloustoni : Banyak terdapat di Laut
mempunyai sporofit dengan Utara, panjangnya sampai 5m, pangkal talus setebal
deferensiasi morfologi dan lengan dan umurnya tahunan, bagian atasnya
anatomi yang lebih tinggi menyerupai daun atau mempunyai lembaran-lembaran
serta mempunyai ukuran menjari yang setiap tahun diperbaharui.
yang besar. •- Nerecysti s luetkeana : Talus mempunyai bagian
seperti batang yang panjangnya 70m, pada ujungnya
terdapat gelembung pengapung dan bagian- bagian
talus berbentuk lembaran.
Macrocystis pyrifera Lessonia sp.

Nerecystis luetkeana Laminaria cloustoni


Bangsa Dictyotales
Spora tidak mempunyai
bulu cambuk, Sporangium
beruang satu dan
mengeluarkan 4
tetraspora, Pembiakan
seksual dengan oogami,
mempunyai talus
berbentuk pita yang
bercabang-cabang
menggarpu misalnya
Dictyota dichotoma

Terdiri hanya satu suku


saja yaitu Dictyotaceae Padina pavonia
yang meliputi Dictyota Dictyota dichotoma Dictyopteris polypoides
dichotoma , Dictyopteris
polypoides, Padina
pavonia.
.
•Bersama-sama dengan Laminariales,
ganggang ini merupakan penyusun utama
vegetasi lautan di daerah dingin. Pembiakan
generatif dengan cara oogami, dan vegetatif
Bangsa tidak ada .
Fucales •Terdiri atas satu suku saja yaitu Fucaceae
yang meliputi :
•-Fucus serratus, Fucus vesiculosus, Sargassum
vulgare, Turbinaria decurrens.
Cadangan Makanan Phaeophyta
Fucus Fucus vesiculosus Sargassum
serratus vulgare

Turbinaria decurrens.
Cadangan Makanan Phaeophyta
• Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis karbohidrat
yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose dari pada zat tepung
• Selain laminarin juga ditemukan manitol minyak dan zat-zat lainnya
• Semua cadangan makanan Phaeophyta disimpan dalam keadaan terlarut, namun
belum pasti apakah dalam sitoplasma, atau seluruh protoplas tersebut.
• laminarin diekstrak dari ganggang itu adalah bubuk putih yang larut hambar, terdiri
dari sejumlah unit glukosa terkait tetapi tidak pasti apakah ada 16 atau 20 unit
glukosa
• Laminarin dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup untuk membentuk 7-35
persen dari berat kering tanaman.
• Manitol, karbohidrat cadangan lainnya, adalah alkohol hexahydric
• Jumlahnya adalah minimal di musim dingin dan mencapai maksimum di musim panas
• Jumlah dalam tanaman ini juga berkorelasi dengan kedalaman di mana talus yang
tumbuh, dan besar yang terendam paling dalam dibandingkan yang tumbuh di dekat
permukaan air.
Peranan Phaeophyta
• Digunakan dalam industri tekstil karena dapat menghaluskan dan
membuat bahan menjadi lebih baik.
• Digunakan sebagai pengental bahan untuk pewarnaan di industri
percetakan.
• Sebagai penguat dan perekat benang-benang yang digunakan untuk
tenun.
• Sebagai bahan perekat di industri briket khususnya yang terbuat dari
batubara atau liginit.
• Sebagai penstabil yang dapat memberikan kelembutan pada kulit dan
tekstur es krim serta mencegah terbentuknya kristal yang kasar.

Anda mungkin juga menyukai