Anda di halaman 1dari 39

LAPORN MID SEMESTER PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR

OLEH
RIO WIBISONO
E10018027
A.4

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa. karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan
laporan tengah semester ini tepat pada waktunya.
Saya ucapakan terimakasih banyak kepada para asisten dosen yang telah
membimbing kami dalam praktikum ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan
laporan ini banyak sekali kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun saya untuk
menyempurnakan laporan berikutnya.

Jambi, Oktober 2018

Rio Wibisono

i
DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1.................................................................... Latar Belakang
1
1.2................................................................................. Tujuan
2
1.3............................................................................... Manfaat
2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Aves ..................................................................................... 3
2.2. Pices .................................................................................... 4
2.3. Mamalia............................................................................... 6
2.4. Amphibi .............................................................................. 7

BAB III MATERI DAN METODA


3.1. Waktu dan Tempat............................................................. 10
3.2. Materi ................................................................................. 10
3.3. Metoda ................................................................................ 10

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Aves...................................................................................... 12
4.2. Pisces.................................................................................... 18
4.3. Mamalia............................................................................... 23
4.4. Ampibi................................................................................. 28

BAB V. PENUTUP
5.1. kesimpulan ......................................................................... 33
5.2. Saran ................................................................................... 33

ii
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Morfologi Aves..................................................................................... 12
2. Bulu Plumae, Plumulae, Filoplumae Aves......................................... 13
3. Extremites Aves.................................................................................... 14
4. Tructus Digentivus Aves...................................................................... 15
5. Tractus Urogenitalis Aves................................................................... 16
6. Encephalon Aves.................................................................................. 17
7. Morfologi Ikan Mas............................................................................. 18
8. Bentuk Sisik Ikan Mas......................................................................... 19
9. Linea Lateralis Ikan Mas.................................................................... 19
10. Organ Dalam Rongga Dada dan Perut Ikan Mas............................. 20
11. System Musculus Ikan Mas................................................................. 21
12. Apparatus Respiratorius Ikan Mas.................................................... 21
13. Encephalon Ikan Mas.......................................................................... 22
14. Morfologi Kelinci................................................................................. 23
15. Susunan Gigi Kelinci........................................................................... 24
16. Extremites Kelinci................................................................................ 25
17. Tractus Digestivus................................................................................ 26
18. Tractus Urogenitalis............................................................................ 27
19. Alat Respirasi....................................................................................... 28
20. Morfologi Katak................................................................................... 29
21. Cavum Oris Katak............................................................................... 30
22. Alat-alat Vesiceral Katak.................................................................... 31
23. Encephalon Katak................................................................................ 32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aves merupakan hewan yang paling banyak dikenal orang karena dapat
dilihat dimana-mana,aktif pada siang hari dan unik memiliki bulu sebagai penutup
tubuh. Aves merupakan hewan homoitern sehingga suhu tubuhnya tidak
dipengaruhi suhu lingkungan. Aves mudah dibedakan dengan kelas hewan lainya
karena adanya bulu yang dapat menutupi tubuhnya. Extremites anterior yang
bermodifikasi menjadi sayap dan memiliki beak (paruh) yang tersusun atas zat
tanduk.
Jenis ikan yang sering dikonsumsi manusia adalah Ordo Teleostei. Susunan
tubuh pisces berbeda-beda sesuai dengan jenisnya, tetapi pada umumnya
mempunyai ciri-ciri yang sama kecuali beberpa jenis.tubuh cyprinus carpio dapat
dibagi tiga bagian yaitu Caput, Truncus, dan Cauda.
Asal usul mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memilki karakter
struktural yang memebedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari
mamalia adalah adanya kelenjar susu,yang berfungsi sebagai sumber makanan
untuk anaknya. Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia
dan kelas mamalia merupakan kelompok hewan yang sempurna baik morfologi
ataupun anatominya.
Amphibi merupakan hewan vertebrata yang pertama kali memulai
kehidupan di air kemidian di darat. Amphibi merupakan hewan dengan
kelembapan yang tinggi, tidak tertutup oleh rambut dan mampu hidup di air
mauoun di darat.Rana sp merupakan genus yang mudah diperoleh dan diamati.

1
1.2. Tujuan

Tujuan dari melakukan praktikum tentang aves yaitu mengamati morfologi


kelas aves, mengamati bulu plumae, plumulae, filoplumulae, mengamati tulang-
tulang extremites,dan mengamati tractus digestivus dan tractus urogenitalis aves.
Tujuan dari melakukan praktikum tentang pisces adalah melihat bentuk
morfologi ikan mas, melihat bentuk sisik secara mikroskopis, melihat lianea
lateralis, melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut, melihat
system musculus tubuh ikan mas, dan mengamati apparatus respiratorius ikan
mas.
Tujuan dari melakukan praktikum tentang mamalia adalah mengamati
melihat, dan mempelajari morfologi kelinci, susnan gigi kelinci, tulang-tulang
extremites dan mengamati organ dalam kelinci.
Tujuan dari melakukan praktikum tentang ampibi yaitu, mengamati
morfologi katak, melihat organ dalam cavum oris, mengamati alat-alat visceral
katak, dan mengmati enchepalon katak.

1.3. Manfaat

Manfaat dalam melakukan praktikum ini adalah untuk mmengetahui


memahami morfologi dan anatomi dari pada aves, pisces, mamalia, amphibi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Aves

Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi tiga meliputi


Filoplumae, bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar diseluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak
berdiri dari scraft yang ramping dan beberapa barbulae di puncaknya. Plumulae,
berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail. Plumae ,
bulu yang sempurna. (Ali, 2011).
Aves mempunyai beberapa mekanisme yang mengatur pertukaran panas
dengan lingkungan. Vasodilatasi dan Vasokontraksi mempengaruhi pertukaran
panas dan bisa juga mempengaruhi suhu regional di dalam tubuhnya. Kekuatan
dan daya insulasi lapisan bulu atau rambut tergantung pada beberapa banyak
udara diam yang terjerat dalam lapisan tersebut. Dengan demikian, sebagian besar
mamalia dan burung dapat bereaksi terhadap keadaan dingin dengan menegakkan
bulu (Campbell, 2004: h, 105).
Hampir setiap bagian dari anatomi burung yang khas termodifikasi dalam
beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan terbang. Tulang-tulang burung
memiliki struktur internal yang menyerupai sarang lebah, yang membuat mereka
kuat namun ringan. Adaptasi lain yang mengurangi berat burung adalah tidak
adanya beberapa organ. Burung betina tidak misalnya memiliki satu ovarium.
Selain itu, burung modern juga tidak bergigi, suatu adaptasi yang mengurangi
bobot kepla (Campbell, 2004: h, 206).
Sistem digestorium ini meliputi antara lain adalah cavum oris yang mana
makanan akan masuk kedalam pharynx dan dilanjut ke esophagus sebelum masuk
kedam rongga badan yang membesar membentuk bangunan yang disebut
ingluvies yang terletak tepat pada dasar leher atau tepat di cranial sterum.setelah
dari esophagus dilanjutkan ke posterior yaitu proventiculus dan kemudian menuju
ventriculus. Bagian dari intetenum tannue adalah pars descendes dan pars

3
escendes. Kemudian makanan dilanjutkan kebagian intestenum crasum dan
menuju ke rectum yang bermuara pada kloaka (Lenzey, 2001).
Ungags mempunyai ciri-ciri yang spesifik dengan adanya alat penutup
tubuh yang berupa bulu (plumae) dan kulit. Bulu menutupi hampir seluruh tubuh
ayam dan ciri ini yang membedakan dengan hewan bertulang belakang yang lain.
Bulu tumbuh pada beberapa tempat,yaitu: bahu, paha, ekor, dada, leher, perut,
punggung, sayap, kaki, dan kepala. Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang
disebut keratin. Bulu berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari
temperatur, identifikasi penyakit, defisiensi nutrient, dan produksi telur (North,
2001).
Organ-organ sistem urogenital yaitu ren yang terdiri atas tiga lobi, ureter,
dan kloaka. Organ genitalia yaitu berupa sepasang testis, epididimis, serta ductus
deferentes. Serta pada betina berupa ovarium oviduct, mesovarium, serta
mesosalphinx (Richard, 2000).
Ciri-ciri dari sayap aves dapat dbedakan menjadi tiga meliputi: 1. Panjang,
bila diukur dari bengkokan kedua sampai keujung lebih panjang dari badan. 2.
Pendek, bila bagian itu lebih pendek dari badan. 3. Bulat, bila primaries tengah
merupakan bulu-bulu yang paling panjang, sisanya berangsur-angsur memendek
berpangkal dan keujung sayap runcing, bila primeries paling ujung merupakan
bulu-bulu yang paling panjang (Tim Dosen, 2011: h, 36).

2.2. pisces

Morfologi ikan mas (cyprinus carpio) berbentuk memanjang pipih


kesamping dan lunak. Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar. Tubuh
ikan mas dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput,truncus, dan cauda. Disekitar
caput terdapat organon visus, nares externa, fimbriase/barbulae, apparatus
operculae(Os opercurale, sub Operculare, Pre operculare, inter operculare), dan
cavum oris. Sedangkan pada truncus dapat ditemui linea lateralis, pinnae, squama,
tiga muara (anus, porus genitalis, porus externa), (bacctiar, 2002).
Kelas Osteichthyes hampir semua ikan bertulang keras mmiliki
endoskeleton dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Kulitnya sering ditutupi

4
oleh sisik pipih bertulang yang berbeda strukturnya dari sisik berbentuk pada hiu.
Ikan bertulang keras bernapas dengan melewatkan air melalui empat atau lima
pasang insang yang terletak didalam ruang-ruang yang tertutup oleh suatu penutup
pelindung yang disebut operculum. Reproduksi ikan bertulang keras bervariasi.
Sebagian besar species adalah hewan ovipar, yang berproduksi dengan fertilisasi
eksternal setelah betina melepaskan sejumlah besar telur kecil (Campbell, 2003).
Pisces disebut hewan poikiloterm karena suhu tubuh tidak tetap (berdarah
dingin), yaitu terpengaruh suhu disekelilingnya. Ikan bernafas dengan insang
(operculum) dan dibantu oleh kulit, tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki guratan
sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang. Pada ikan jantung terdiri atas
satu serambi dan satu bilik, dan tubuh terdiri atas kepala dan badan. Ikan berenang
dengan bantuan sirip. Jumlah sirip pada berbagai jenis ikan bebeda-beda
(Campbell, 2004).
Linea lateralis atau disebut dengan gurat sisik merupakan salah satu bagian
tubuh ikan yang bisa dilihat langsung. Bentuknya adalah garis disepanjang sisi
tubuh ikan, mulai dari posterior sampai pangkal ekor. Gurat sisik ini tidak hanya
berfungsi bagian tubuh yang dinikmati keindahannya, tetapi juga berfungsi untuk
menghubungkan kondisi luar tubuh dengan kata lain organ ini berfungsi untuk
mengidentifikasi lingkungan sekitarnya, dengan sistem canal yang menampung
sel-sel sensori dan pembuluh saraf, karena dibagian ini terdapat lubang kecil
(Jailani, 2007).
Pisces merupakan superkelas dari subfilum vertebrata yang memiliki
keanekaragaman sangat besar (Sukiya, 2007)
Ikan mas termasuk kedalam family cyprinidae yang mempunyai ciri ciri
umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping
(compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat
disembulkan, dibagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang
satu pasang diantaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam
(Susanto, 2007).
Sifat-sifat karakteristik cyprinus carpio: kulit (integumentum) mengandung
banyak glandulae mucoca (kelenjar lendir), biasanya tertutuo oleh squama.
Extremites glandulae librae berupa pinnae (sirip). Mulut berada pada ujung muka

5
berupa celah(rima oris). Hidung yang berupa povea nalis (cekung hidung)
terdapat di dorsal mulut dan mempunyai hubungan dengan mulut. Mata relative
besar dan tidak mempunyai palpebral. Respirasi dilakukan dengan branchia. Cor
(jantung) terdiri atas dua ruang, satu atrium dengan sinus venosus dan satu
ventrikel dengan bulbus arterious. Jantung hanya berisi darah venosus yang
mengandung banyak CO2, sedikit oksigen, eritrosit oval dan bernukleus. Bersifat
poikilotermal (berdarah dinging). Ini disebabkan karena belum adanya sentral
pengatur temperature. Umumnya bersifat ovipar, fertilisasi eksternal (Widiowati,
2005:6).

2.3. Mamalia

Sistem reproduksi betina tersusun atas system genitalis interna dan externa,
pada hewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus. Ovarium
terletak disebelah kaudal dari ren dan didalamnya terdapat folikel. Folikel
berbentuk gelembung uterus berjumlah sepasang dan berkelok-kelok dan terbagi
atas indifundi rambium, tuba dan uterus. Organ externa tersusun atas vagina,
vulva, labium, majus, labium, ninus dan ditoris (Campbell, 2004).
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada yang dibesarkan atau
disempitkan, sehingga sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada
paru-paru masih mengalami percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil
tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu
disebut alveolus yang berfungsi meperluas permukaan paru-paru sehingga
memperbesar kemungkinan nengadakan pertukaran udara pernapasan oleh
kapiler-kapiler pada dinding alveolus (Jasin, 2007).
Salah satu hewan yang berperan pentingdalam kelangsungan dan kelestarian
alam semesta ini adalah mamalia. Ditemukannya ada dua sub kelas dalam kelas
mamalia yaitu prototheria yang dibagi dalam satu ordo saja yaitu Monotremata,
dan subkelas Theria yang memiliki 7 ordo, diantaranya yaitu Rodentia,
Chiroptera, Marsupialia, Insectivora dan lain-lain. Ciri-ciri mamalia secara umum
yang kita ketahui adalah memiliki banyak kelenjar, yaitu kelenjar keringat,
kelenjar bau dan mamae, memiliki rambut, melahirkan anak, gigi umumnya

6
heterodont, teriri dari dua set gigi, yait gigi susu dan gigi permanen, mempunyai
daun telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebrae-cortex
yang telah mengalami pengembangan, serta memiliki anus dan bukan kloaka
(Kardong, 2002).
Sistem pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu tractus
digestivus dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus
disusun oleh cavum oris, lingua, pharink, esophagus, ventrikulus, intestinum
tanue, coecum, crasum dan anus, cavum oris terdiri dari palatum molle (langit-
lanit lunak) dan dentes. Dentes terdapat empat macam yaitu insisivus, dan caninus
yang berkembang tereduksi, dens premolar, dan dens molar. Diantara dens
insisivus dan premolar terdapat celah yang dinamakan diastema. Pada lingua
terdapat banyak papillae (tonjolan kecil) yang berfungsi sebagai indra perasa
(Lytle dan Jhon, 2005).
Tubuh kelinci dibagi menjadi empat bagian yaitu caput, cervix, truncus,
cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibriase, nares, organon visus, dan telinga
yang panjang. Tubuh bagian luar kelinci dilapisi oleh kulit yan ditumbuhi oleh
banyak rambut. Mempunyai gigi seri yang digunakan untuk memotong-motong
makanan sebelum ditelan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih
pendek daripada kaki bagian belakang (Putra, 2006).
Urutan pernapasan pada kelinci yaitu nares externa, cavum oris, nares
iterna, pharing, laring, trakea, broncus, bronkiolus dan alveolus (Slamet, 2007).
Pada sisitem reproduksi kelincijantan memiliki reproduksi interna dan
eksterna. Organ interna terdiri dari tesis dan epididymis. Testis terdapat sepasang
yang terletak pada sorotu. Testis merupakan penghasil sperma, yang dikeluarkan
melalui epididymis yang merupakan tempat pematangan kemudian ke
vasdeferens, sedangkan organ eksterna berupa penis. Penis ini merupakan alat
kapulasi dan tersusun dari carpus cavern yang membantu system reproduksi
(Sukiya, 2005).
Kelinci memiliki gigi seri yang digunakan untuk memotong makana
sebelum dia makan makananya. Susunan gigi kelinci terdiri dari incistos, peg
teeth, sinuses, eye socket, maxilla, cheek teeth (Sumarmono, 2005).

7
2.4. Amphibi

Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu dihabitat darat dan habitat air.
Termasuk hewan poikiloterm. Pembagian tubuh terdiri atas kepala dan badan atau
kepala, badan dan ekor. Kulit lembab berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis.
Warna kulit bermacam-macam adanya pigmen didalam dermis (biru, hijau, hitam,
coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah epidermis. Mempunyai dua lubang
hidung yang berhubungan dengan rogga mulut. Penghubung antara rogga mulut
dan hidung disebut koane, dikanan kiri tulang vomer yang berbentuk huruf V,
Penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut Eustachius.
Endoskeleton mempunyai kolumna vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat
sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit (Abed, 2013).
Pembuahan pada katak dilakukan diluar tubuh. Katak jatan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil
berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut betina dan
merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan katak jantan akan
melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang
dikeluarkan si betina (Anonimus, 2011).
Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah yang
besar, karena kemungkianan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan
secara internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita
membelah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai
benmphibiatukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu
merupakan ovarium yang penuh berisi telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada
katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi
sebagai tempat “pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal
ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depan
nya, yaitu berupa telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak
betina ketika terjadi fertilisasi (Iqbal Ali, 2009)
Sesuai dengan namanya, amphibian itu hanya separuh hidupnya di daratan
(semiterestial). Mereka harus kembali lagi ke air untuk bertelur, dan setidaknya
keturunan masa kininya tidak tahan lama terhadap udara kering. Paeralian berkala

8
dari air kedaratan dan sebaliknya menimbulkan masalah tambahan dalam
mempertahankan keseimbangan air dan ekslresi limbah nitrogen. Di dalam air,
seperti ikan air tawar, pemasukan air secara terus menerus harus dikeluarkan dari
glomerulus (Kimball, 2009: h. 931).
Ciri- ciri amphibi yaitu memiliki tiga ruang jantung yang terdiri dari dua
anterium dan satu ventrikel. Sirkulasi amphibi disebut sebagai sirkulasi ganda
tertutup, yaitu ganda yang berarti dua kali meleati jantung dan tertutup yang
artinya darah tidak keluar dari pembuluh darah. Amphibi mempunyai selaput pada
kaki yang berfungsi untuk berenang, juga mempunyai selaput pada mata (niktitan)
yang berfungsiuntuk melindungi mata dari gesekan air (Prowel, 2010).
Pada katak didalam mulut terdapat banyak gigi-gigi kecil disepanjang
rahang atas, dan gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot, biofurkat
(dua cabang) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Lidah katak
berfungsi untuk menangkap mangsa. Sebagian besar amphibi mempunyai lidah
yang dapat dijulurkan keluar paada katak dan kodok, kemudian lidah digulung
kebelakang jika tidak digunakan (Sukiya, 2006).
Dalam mempelajari ciri-ciri amphibi, dibedakan atas kepala, badan, dan
anggota gerak. Kepala berbentuk segitiga, dengan moncong yang tumpul, celah
mulut lebar, bentuknya lebih kurang seperti bulan sabit. Lubang hidung satu
pasang terletak dekat ujung ujung moncong mata besar dan mata atas yang tebal
berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih tipis. Disebelah ventro caudal mata
terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas pula dapat tertutup kulit sehingga
bentuknya tidak jelas yang disebut membrane tympani (Tim Dosen, 2011).

9
BAB III
MATERI DAN METODA

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum Biologi ini dilaksanakan setiap hari Rabu dimulai pada tanggal
19 September sampai dengan 10 Oktober 2018 pukul 09.00 wib sampai dengan
selesai, bertempat digedung C laboratorium fakultas peternakan Universitas
Jambi.

3.2. Materi

Pada praktikum ini menggunakan alat berupa pisau, cuter, jarum, pentul,
terpal, plastik hitam, sterofom, talenan, baskom, sarung tangan, masker, alcohol
dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah Gallus gallus jantan dan betina,
Cyiprinus carpio jantan dan betina, Lepus nigricolis jantan dan betina dan Rana
cancrivora.

3.3. Metode

Cara kerja yang digunakan dalam praktikum tentang aves yaitu, letakan
objek diatas papan praktikum atau talenan dan amati morfologinya.cabut masing-
masing satu bulu plumae dan filoplumae dan amati dengan seksama. Potong
extremites anterior dan posterior dari truncus dan buang otot-otot daging yang
menyelubunginya, amati tulang-tulang tersebut. Bedahlah thorax rongga perut
dengan gunting, pinsetet dan scapula, amati organ-organ yang ada.

10
Dalam praktikum tentang pisces, kegiatan yang dilakukan yaitu, ambil
seekor ikan emas (cyprinus carpio) segar dan letakkan diatas papan praktikum dan
amati morfologinya. Ambil sebuah sisik yang berada pada punggung ikan, perut
ikan dan linea lateralis dengan pinset dan amati dibawah mikroskop. Bedahlah
ikan tersebut sehingga apparatus viscerum abdominalis et thoracalis dapat dilihat
dengan jelas. Buat potongan tubuh ikan dibelakang anus dan amati system
musculusnya.keluarkan insang dari ikatnya dan amati.
Cara kerja yang digunakan dalam praktikum tentang mamalia yaitu, ambil
seekor kelinci (lepus nigricollis) dan letakkan diatas papan praktikum dan amati
struktur morfologinya. Buka cavum oris kelinci, lihat struktur giginya kemudian
gambar. Letakkan extremites superior dan inferior dari truncus dan buang otot-
otot yang menyelubunginya, amati tulang-tulang tersebut. Kemudian bedahlah
truncus kelinci tersebut dari bagian perut dan jangan lupa diberi sedikit alcohol
agar menetralisir bakteri dan bau an amati anatominya.
Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum Amphibi yaitu, siapkan satu
pasang katak segar diatas papan praktikum dan amati morfologinya. Buka cavum
oris katak dan amati Labium superior, labium inferior, Dentis maximilla,Denti os
vomer, dasar mata, Palatum, Tubae, oeshopagus, Glottis, Lingua, dan Nares
externa. Bedahlah rongga perut dan thorax dengan garis simetris dibagan ventral
mulai dari belakang kepala sampai anus, dan amati dengan seksama.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Aves

Morfologi Aves

Gambar.1. Morfologi aves

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Subkelas : Neonites
Ordo : Galiformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus

Pada pengamatan morfologi pada ayam bagian tubuhnya dibungkus oleh


kulit yang tidak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu. Pada umumnya
tubuh dibedakan atas caput (kepala), collum/ cerviks (leher) yang panjang
diselubungi bulu, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extremites anterior
merupakan sayap (alae) yang terlipat seperti huruf Z pada waktu tidak terbang.
Extremites posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedangkan bagian
bawahnya bersisik dan bercakar.

12
Hal ini sesuai dengan pendapat North (2001) yang menyatakan bahwa,
Ungags mempunyai ciri-ciri yang spesifik dengan adanya alat penutup tubuh yang
berupa bulu (plumae) dan kulit. Bulu menutupi hampir seluruh tubuh ayam dan
ciri ini yang membedakan dengan hewan bertulang belakang yang lain. Bulu
tumbuh pada beberapa tempat, yaitu: bahu, paha, ekor, dada, leher, perut,
punggung, sayap, kaki, dan kepala. Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang
disebut keratin. Bulu berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari
temperatur, identifikasi penyakit, defisiensi nutrient, dan produksi telur.

Bulu plumae, plumulae, dan filoplumae

Gambar 2. Bulu plumae, plumulae, dan filoplumae

Pada pengamatan bulu pada aves berdasarkan anatomi bulu dibagi menjadi
3 yaitu plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae, bulu yang senpurna memiliki
susunan yaitu umbilicus superior, umbilicus inferior, calamus, vexillum, shaft
(tangkai), dan ranchis. shaft adalah poros utama bulu. Calamus, yaitu tagkai
pangkal bulu. Ranchis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang
tidak berongga didalamnya. Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae
yang merupakan cabang-cabang lateral dan ranchis. Plumulae berbentuk hampir
sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail. Filoplumae bulu-bulu kecil
mirip rambut tersebar di seluruh tubuh ujungnya bercabang-cabang pendek dan
halus.

13
Hal ini sesuai dengan pendapat Ali (2011) yang menyatakan bahwa,
berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi tiga meliputi Filoplumae,
bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar diseluruh tubuh. Ujungnya bercabang-
cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak berdiri dari
scraft yang ramping dan beberapa barbulae di puncaknya. Plumulae, berbentuk
hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail. Plumae , bulu yang
sempurna.

Tulang-tulang extremites

Gambar 3. Extremites Aves

Pada pengamatan tulang extremites dapat dibedakan menjadi 2 yaitu


extremites anterior dan extremites posterior. Pada extremites anterior terdapat
humerus, radius, ulna, carpus, metacarpus, dan phalanges. Pada exteremites
posterior terdapat femur, fibula, tibia dan metatarsus.
Hal ini sesuai dengan pendapat Tim Dosen (2011:h,36) yang menyatakan
bahwa, ciri-ciri dari sayap aves dapat dbedakan menjadi tiga meliputi: 1. Panjang,
bila diukur dari bengkokan kedua sampai keujung lebih panjang dari badan. 2.
Pendek, bila bagian itu lebih pendek dari badan. 3. Bulat, bila primaries tengah
merupakan bulu-bulu yang paling panjang, sisanya berangsur-angsur memendek
berpangkal dan keujung sayap runcing, bila primeries paling ujung merupakan
bulu-bulu yang paling panjang.

14
Tractus digestivus

Gambar 4. Tructus Digestivus Aves

Pada pengamatan organ dari sistem pencernaan ayam tediri atas rongga
mulut, didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat
tanduk. Selanjutnya paring yang pendek, lalu esophagus yang panjang serta crop.
Lalu menuju proventiculus (lambung kelenjar) dan ventrikulus. Proventikulus
menghasilkan cairan lambung berupa asam. Sedangkan lambung berdinding tebal
didalamnya sering terdapat batu kerikil yang berfungsi membantu penggilingan
bahan makanan dari lambung, lanjut keintestinum yang terbagi atas bagian halus
dan bagian akhir adalah rectum dan berakhir dikloka.
Hal ini sesuai dengan pendapat Lenzey (2011:h, 36) yang menyatakan
bahwa, sistem digestorium ini meliputi antara lain adalah cavum oris yang mana
makanan akan masuk kedalam pharynx dan dilanjut ke esophagus sebelum masuk
kedam rongga badan yang membesar membentuk bangunan yang disebut
ingluvies yang terletak tepat pada dasar leher atau tepat di cranial sterum.setelah
dari esophagus dilanjutkan ke posterior yaitu proventiculus dan kemudian menuju
ventriculus. Bagian dari intetenum tannue adalah pars descendes dan pars
escendes. Kemudian makanan dilanjutkan kebagian intestenum crasum dan
menuju ke rectum yang bermuara pada kloaka.

15
16
Tructus urogenitalis

Gambar 5. Tructus Urogenitalis Aves

Pada pengamatan organ reproduksi ayam jantan terdapat sepasang testis


yang agak lonjong, berwarna kuning, melekat disebelah anterior dari ren dengan
suatau alat pegantung. Dari masing- masing testis terjulur saluran vas deferens
sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Di dalam kloaka terdapat penis
sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka betina. Organ reproduksi ayam
betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan
ovum. Oviduct terdiri infidibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur, dan
vagina.
Hal ini sesuai dengan pendapat Richard (2000) yang menyatakan bahwa,
organ-organ sistem urogenital yaitu ren yang terdiri atas tiga lobi, ureter, dan
kloaka. Organ genitalia yaitu berupa sepasang testis, epididimis, serta ductus
deferentes. Serta pada betina berupa ovarium oviduct, mesovarium, serta
mesosalphinx.

Encephalon Ayam

17
Gambar 6. Encephalon Aves

Hemisphaerium cerebri; bagian yang terbesar dan berbentuk jantung.  Lobus


olfactorius; di bagian dorsal hemisphaerium cerebri dan lobus
olfactorius. Mesencephalon; terjepit diantara hemisphaerium cerebri.
Cerebellum; ruang bagian mediumnya besar dan mempunyai lipatan-lipatan
transversal. Fossa rhomboidea.  Medula oblongata; fossa rhomboidea dan medulla
oblongata tertutup oleh cerebellum. Chiasma vervi optici; merupakan persilangan
dari nervi opticus. Hypophysa; suatu tonjolan di sebelah caudal chiasma nervi
opticus.
Nervi craniales pada Aves berjumlah 12 pasang, yaitu: Olfactorius, menuju
ke alat-alat pembau, bersifat sensoris. Opticus, menuju ke alat penglihatan. Kedua
nervi optici mengadakan persilangan yang disebut: chiasma nervi
optici. Oculomotorius, menuju ke otot-otot mata (otot yang menggerakkan bola
mata). Trochlearis, menuju ke otot-otot mata. Trigeminus, menuju ke kulit sekitar
lubang hidung dan musoca dalam cavum nasi. Abduscens, menuju ke otot-otot
mata. Facialis, menuju ke otot-otot muka dan lidah. Vestibulo-cochlearis, menuju
ke alat pendengaran dan keseimbangan. Glossopharyngeus, menuju ke lidah
bagian belakang. Vagus, menuju ke alat-alat dalam. Accessorius, manuju ke otot-
otot tengkuk. Hypoglossus, menuju ke otot-otot lidah.

18
4.2. Pisces

Morfologi pisces

Gambar 7. Morfologi Ikan Mas

Tubuh cyprinus carpio dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu Caput,
Truncus, dan Cauda. Pada bagian caput di temukan beberapa organ sepert : Nares
externa, Fimbriase/ Barbulae, Apparatus operculare, organon visus, dan cavum
oris. Sedangkan pada tuncus ditemukan beberapa organ seperti: linea lateralis,
squama, tiga muara keuar (anus, porus genitalis, dan porus exceretorius), dan
pinnae (pinnae dorsalis, pinnae abdominalis, pinnae pectoracolis dan pinnae
analis). Pada baian cauda dapat ditemukan pinnae caudalis yamg hanya tunggal.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bacctiar (2002) yang menyatakan bahwa,
morfologi ikan mas (cyprinus carpio) berbentuk memanjang pipih kesamping dan
lunak. Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar. Tubuh ikan mas dibagi
menjadi tiga bagian yaitu caput,truncus, dan cauda. Disekitar caput terdapat
organon visus, nares externa, fimbriase/barbulae, apparatus operculae(Os
opercurale, sub Operculare, Pre operculare, inter operculare), dan cavum oris.
Sedangkan pada truncus dapat ditemui linea lateralis, pinnae, squama, tiga muara
keluar (anus, porus genitalis, porus externa).

Bentuk sisik secara mikroskopis

19
Gambar 8. Bentuk Sisik Ikan Mas

Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakanya dan sisik yang
berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas
placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan lataknya yaitu tipe
inferior, superior, terminal, subterminal.
Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell (2003) yang menyatakan bahwa,
Kelas osteichthyes hampir semua ikan bertulang keras mmiliki endoskeleton
dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Kulitnya sering ditutupi oleh sisik pipih
bertulang yang berbeda strukturnya dari sisik berbentuk pada hiu. Ikan bertulang
keras bernapas dengan melewatkan air melalui empat atau lima pasang insang
yang terletak didalam ruang-ruang yang tertutup oleh suatu penutup pelindung
yang disebut operculum. Reproduksi ikan bertulang keras bervariasi. Sebagian
besar species adalah hewan ovipar, yang berproduksi dengan fertilisasi eksternal
setelah betina melepaskan sejumlah besar telur kecil.

Linea lateralis

Gambar 9. Linea Lateralis Ikan Mas

20
Linea lateralis merupakan garis membujur pada kedua sisi truncus mulai
dari bagian kepala sampai ekor, linea lateralis berfunsi untuk mengetahui
perubahan tekanan air hingga kedudukannya di dalam air.
Hal ini sesuai dengan pendapat Jailani (2007) yang menyatakan bahwa,
linea lateralis atau disebut dengan gurat sisik merupakan salah satu bagian tubuh
ikan yang bisa dilihat langsung. Bentuknya adalah garis disepanjang sisi tubuh
ikan, mulai dari posterior sampai pangkal ekor. Gurat sisik ini tidak hanya
berfungsi bagian tubuh yang dinikmati keindahannya, tetapi juga berfungsi untuk
menghubungkan kondisi luar tubuh dengan kata lain organ ini berfungsi untuk
mengidentifikasi lingkungan sekitarnya, dengan sistem canal yang menampung
sel-sel sensori dan pembuluh saraf, karena dibagian ini terdapat lubang kecil.

Organ-organ yang terletak dalam rongga dada dan perut

Gambar 10. Organ-organ dalam rongga dada dan perut

vesica natatoria (gelembung renang), ada dua baian anterior dan posterior,
warnanya putih mengkilap, letaknya berdekatan dan sejajar dengan cavum
vertebralis, berfungsi untuk timbul tenggelamnya ikan. Saluran untuk memasukan
dan mengeluarkan udara yang terentang dari esophagus ke vesica natatoria bagian
posterior disebut ductus pneumaticus.
Mesonephros, terletak antara 2 bagian gelembung renang atau menempel
vertebrae.pronephros, didepan darin vesica natatoria. Cor terletak di bagian
ventral. Cor terdiri dari : sinus venosus, atrium, ventrikel, bulbus arteriosus,
arteria, vena, lien.

21
Gonad berwarna kuning atau putih. Pada yang betina berisi telur, pada
jantan berisi sperma. Letal gonad biasanya di sebelah ventral dari pnematocyst.
Intestinum tampak berbelit-belit. Hepar berwarna kemerahan. Vesica fallea
berwarna hijau tua. Ureter adalah saluran urin dari mesonephros, menuju vesica
urinaria.

Sistem musculus tubuh ikan mas

Gambar 11. Sistem Musculus Ikan Mas

Pada sistem musculus tubuh ikan mas terdapat bagian epixal, sepracarinalis,
myoseptum, red lateral muscle, vertebrae, infracarinalis dan hepaxial.

Apparatus respirator (ala pernapasan) ikan mas

Gambar 12. Apparatus respirator

Apparatus respirator terdri atas: valvula respiratoria, branchiae dan


operculum. Ikan bernapas dengan insang mempunyai bagian-bagian: Arcus
branchialis, terdiri dari tulang rawan, mempunyai gigi insang. Hemibranchii (daun

22
insang), keseluruhannya disebut holo branchi. Insang yang berjumlah ssatu
pasam, masing-masing berjumlah 4.
Encephalon ikan mas

Gambar 13. Encephalon ikan mas

Tulang pada bagian dorsal caput dibuka dengan menyayatnya memakai


scalpel. Maka otak akan tampak di dalam cavum cranium (ruang tengkorak).
Encephalon terbagi atas telencephalon, diencephlaon, mesencephlaon,
metencephalon dan myelencephalon (kemudian tumbuh menjadi medulla
oblongata). Dari encephalon keluar 10 pasang nervi cranialis yaitu, olfactorius,
opticus, oculomotorius, trochlearis, trigeminus, abduscens, facialis, vestibularis,
glossopharyngeus dan vagus.
Bagian-bagian dari otak adalah: Cerebrum (Hemispherium cerebri), otak
besar. Didepannya terdapat lobus olfaktorius yang memberi syaraf ke hidung,
yaitu nervu olfaktorius, dan berakhir pada ujung yang membulat atau bulbus
olfaktorius.  Epiphyse (kelenjar), kecil, terletak dorso-caudal dari
cerebrum. Mesenchepalon atau lobus opticus, sebagai tonjolan yang
bulat. Cerebellum (otak kecil), letaknya di belakang mesenchepalon, memanjang
ke arah transversal. Medula oblongata, pada bagian dorsalnya ada lekukan yang
berbentuk segi tiga atau fossa rhomboidea, dan melanjutkan diri ke medulla
spinalis. Medula spinalis (sumsum tulang belakang). Perhatikan juga bagian-
bagian lapisan selaput otak, jumlah nervi cranialis, chiasma nervi optici dan lain-
lainnya. 

23
4.3. Mamalia

Mengamati morfologi kelinci

Gambar 14. Morfologi kelinci

Kingdom : Animalia
Filum : Chordate
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Family : Cavidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia procellus

Pada pengamatan morfologi kelinci selruh tubuh ditutupi oleh rambut yang
agak tebal dan warnanya bermacam-macam. Besar tubuh kelinci tergantung dari
bangsa, ras dan spesiesnya. Tubuh kelinci dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu
caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), dan cauda (ekor). Pada caput
terdapat organ-organ seperti organon visus, auricle, misai, cavum oris, nares, dan
nares eksterna. Pada truncus terdapat dua pasang extremites.
Hal ini sesuai dengan pendapat Putra (2006) yang menyatakan bahwa, tubuh
kelinci dibagi menjadi empat bagian yaitu caput, cervix, truncus, cauda. Pada
caput terdapat rima oris, vibriase, nares, organon visus, dan telinga yang panjang.
Tubuh bagian luar kelinci dilapisi oleh kulit yan ditumbuhi oleh banyak rambut.
Mempunyai gigi seri yang digunakan untuk memotong-motong makanan sebelum

24
ditelan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih pendek daripada kaki
bagian belakang.

Susunan gigi kelinci

Gambar 15. Susunan gigi kelinci

Gigi berfungsi sebagai alat pemecah makanan secara mekanik yang masuk
kedalam rongga mulut. Gigi memiliki beberapa macam yaitu gigi seri (incicium),
gigi taring (tanium), gigi graham depan (molar) dan gigi graham belakang
(premolar) kelinci tidak memiliki gigi taring. Pada kelinci graham terdapat 12
buah yaitu 6 dibagian kanan dan kiri dan 6 lagi di atas dan dibawah, 4 buah
graham belakang berjumlah 4 buah yaitu 2 dibagian kanan kiri dan 2 lagi dibagian
atas dan bawah, 4 buah gigi seri tersusun 2 diatas dan 2 dibawah sehingga jumlah
keseluruhannya ada 20 gigi pada kelinci. Untuk menghitung gigi kelinci memiliki
rumus: I1 C0 P1 M3 = 5
I1 C0 P1 M3 =5
Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarmono (2000) yang menyatakan
bahwa, kelinci memiliki gigi seri yang digunakan untuk memotong makana
sebelum dia makan makananya. Susunan gigi kelinci terdiri dari incistos, peg
teeth, sinuses, eye socket, maxilla, cheek teeth.

Tulang-tulang extremites

25
Gambar 16. Extremites kelinci
Pada pengamatan tulang-tulang extremites pada kelinci terbagi atas
extremites superior dan extremites inferior. Pada bagian superior terdapat
scapular, humerus, radius, ulna, phalanges dan digiti terdapat juga sendi-sendi
seperti sendi proximal humerus yang bersendi dengan proximal radius dan ulna,
sendi radius ulna bersendi dengan ostorsial. Sedangkan pada sistem
extremitesinferior terdapat oscoxae, femur, pibula, tibia, dan juga terdapat
beberapa jenis sendi sperti fatella adalah distal femur bersendi dengan proximal
fibula dan tibia dan fibula bersendi dengan ostalpsik.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kordong (2002) yang menyatakan bahwa,
salah satu hewan yang berperan pentingdalam kelangsungan dan kelestarian alam
semesta ini adalah mamalia. Ditemukannya ada dua sub kelas dalam kelas
mamalia yaitu prototheria yang dibagi dalam satu ordo saja yaitu Monotremata,
dan subkelas Theria yang memiliki 7 ordo, diantaranya yaitu Rodentia,
Chiroptera, Marsupialia, Insectivora dan lain-lain. Ciri-ciri mamalia secara umum
yang kita ketahui adalah memiliki banyak kelenjar, yaitu kelenjar keringat,
kelenjar bau dan mamae, memiliki rambut, melahirkan anak, gigi umumnya
heterodont, teriri dari dua set gigi, yait gigi susu dan gigi permanen, mempunyai
daun telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebrae-cortex
yang telah mengalami pengembangan, serta memiliki anus dan bukan kloaka.

26
Organ-organ dalam kelinci

Tractus digestivus

Gambar 17. Tractus digestivus

Pada pengamatan sistem pencernaan pada kelinci dimulai dari mulut,


esophagus, ventriculus, usus halus, seca, usus besar, rectum anus. Ventrikulus
pada kelinci terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal (kardial), fundus, dan
pylorus. Secara berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan. Dalam
seca makanan dsimpan dalam waktu sementara.
Hal ini sesuai dengan pendapat Lytle dan Jhon (2005) yang menyatakan
bahwa, sistem pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu tractus
digestivus dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus
disusun oleh cavum oris, lingua, pharink, esophagus, ventrikulus, intestinum
tanue, coecum, crasum dan anus, cavum oris terdiri dari palatum molle (langit-
lanit lunak) dan dentes. Dentes terdapat empat macam yaitu insisivus, dan caninus
yang berkembang tereduksi, dens premolar, dan dens molar. Diantara dens
insisivus dan premolar terdapat celah yang dinamakan diastema. Pada lingua
terdapat banyak papillae (tonjolan kecil) yang berfungsi sebagai indra perasa.

27
Tractus urogenitalis

Gambar 18. Tractus urogenitalis

Pada pengamatan sistem reproduksi kelinci jantan terdapat organ genetical


seperti testis, epididimis, penis, dan kelenjar genitalia maskulin. Kelenjar
genetikal terdiri dari glandula prostate, uterus masculinus, glandula vesikularis,
glandula balbourethrali dan glandula inguinalis. Sedangkan pada sistem kelinci
betina terdapat ovarium, infidibulum, tubae, uterus, vaina, vulva, dan clitoris.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sukiya (2005) yang menyatakan bahwa,
pada sisitem reproduksi kelincijantan memiliki reproduksi interna dan eksterna.
Organ interna terdiri dari tesis dan epididymis. Testis terdapat sepasang yang
terletak pada sorotu. Testis merupakan penghasil sperma, yang dikeluarkan
melalui epididymis yang merupakan tempat pematangan kemudian ke
vasdeferens, sedangkan organ eksterna berupa penis. Penis ini merupakan alat
kapulasi dan tersusun dari carpus cavern yang membantu system reproduksi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell (2004) yang menyatakan bahwa,
sistem reproduksi betina tersusun atas system genitalis interna dan externa, pada
hewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus. Ovarium terletak
disebelah kaudal dari ren dan didalamnya terdapat folikel. Folikel berbentuk
gelembung uterus berjumlah sepasang dan berkelok-kelok dan terbagi atas
indifundi rambium, tuba dan uterus. Organ externa tersusun atas vagina, vulva,
labium, majus, labium, ninus dan ditoris.

Alat respirasi

28
Gambar 19. Alat respirasi

Pada pengamatan sistem pernapasan pada kelinci dimulai dari nares, cavum
oris, faring, laring, trakea, brokus, bronkiolus dan alveolus.
Hal ini sesuai dengan pendapat Slamet (2007) yang menyatakan bahwa,
urutan pernapasan pada kelinci yaitu nares externa, cavum oris, nares iterna,
pharing, laring, trakea, broncus, bronkiolus dan alveolus.
Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin (2007) yang menyatakan bahwa, paru-
paru mamalia berada dalam rongga dada yang dibesarkan atau disempitkan,
sehingga sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih
mengalami percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi
diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut
alveolus yang berfungsi meperluas permukaan paru-paru sehingga memperbesar
kemungkinan nengadakan pertukaran udara pernapasan oleh kapiler-kapiler pada
dinding alveolus.

4.4. Amphibi

Morfologi katak

29
Gambar 20. Morfologi katak

Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Annura
Family : Rannidae
Genus : Rana
Spesies : Rana macrodon

Pada morfologi katak terdapat bagian caput, truncus, dan extremites. Caput
katak berbentuk segitiga yang terdiri dari rima oris, Cavum oris, Organon visus,
Membran tymphani, Nares external. Pada truncus dijumpai mura dari exterior
alat-alat pencernaan. Extremites dibagi menjadi dua, extremites anerior dan
posterior. Pada extremites anterior terdapat brancium, ante brancium, manus, dan
digiti. Pada extremites posterior terdapat femur, crus, pes, dan digiti.
Hal ini sesuai dengan pendapat Tim Dosen (2011) yang menyatakan bahwa,
dalam mempelajari ciri-ciri amphibi, dibedakan atas kepala, badan, dan anggota
gerak. Kepala berbentuk segitiga, dengan moncong yang tumpul, celah mulut
lebar, bentuknya lebih kurang seperti bulan sabit. Lubang hidung satu pasang
terletak dekat ujung ujung moncong mata besar dan mata atas yang tebal
berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih tipis. Disebelah ventro caudal mata
terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas pula dapat tertutup kulit sehingga
bentuknya tidak jelas yang disebut membrane tympani.

30
Organ dalam cavum oris

Gambar 21. Cavum oris katak

Pada bagian dalam cavum oris terdapat labium superior (rahang atas),
labium inferior (rahang bawah), dentis maxilla, dentis os vomer, dasar mata,
palatum, tubae, esophagus, glottis, lingua, nares internal. Lingua pada katak dapat
dijulurkan karena berfungsi sebagai alat untuk menangkap mangsa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sukiya (2006) yang menyatakan bahwa,
pada katak didalam mulut terdapat banyak gigi-gigi kecil disepanjang rahang atas,
dan gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot, biofurkat (dua cabang)
pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Lidah katak berfungsi
untuk menangkap mangsa. Sebagian besar amphibi mempunyai lidah yang dapat
dijulurkan keluar paada katak dan kodok, kemudian lidah digulung kebelakang
jika tidak digunakan.

31
Alat-alat visceral katak

Gambar 22. Alat –alat visceral katak

Pada rongga perut terdapat bagian-bagian seperti ventriculus, ductus


ventriculus, visica fellea, ductus cysticus, ductus hepaticua, ductus choleductus,
pancreas, hepar, intestinum tannue, intestinum crasum, cloaka dan muara kloaka
. Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dari lobus
sinester. Hati berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk kedalam tubuh
bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah
yang telah tua. Ventriculus berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri. Intestinum
tannue berbentuk bulat dan berkelok-kelok. Intestenum crasum berbentuk lebih
besar dari pada intestinum tannue dan berwarna hitam.
Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimus (2011) yang menyatakan bahwa,
pembuahan pada katak dilakukan diluar tubuh. Katak jatan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil
berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut betina dan
merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan katak jantan akan
melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang
dikeluarkan si betina.
Hal ini sesuai dengan pendapat Iqbal Ali (2009) yang menyatakan bahwa,
pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah yang besar,
karena kemungkianan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara

32
internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita
membelah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai
benmphibiatukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu
merupakan ovarium yang penuh berisi telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada
katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi
sebagai tempat “pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal
ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depan
nya, yaitu berupa telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak
betina ketika terjadi fertilisasi
.

Encephalon Katak

Gambar 23. Encophalon Katak

Enchepalon pada katak. Enchepalon katak mengandung bagian: bulbus


olfactorius, lobus opticus, medulla oblongata, hemisperiun cereberum, dan
cerebellum, enchepalon katak tersebut berbentuk bokang kerucut yang mencorong
keatas.

33
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil praktikum yaitu, semua hewan memiliki persamaan


dan perbedaan pada morfologi dan anatominya. Contonya pada morfologi aves,
pisces, mamalia, dan amphibi umumnya memilii bagian caput, truncus, dan cuda,
tetapi pada amphibi tidak meiliki cervix (leher) dan cauda. Anatomi hewan satu
dengan yang lain berbeda, seperti extremites antara aves, pisces, mamalia, dan
amphibi memiliki pebedaan yang sangat jelas.

5.2. Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya, diharapkan kepada seluruh praktikan


lebih serius dalam melakukan praktikum agar waktu yang diunakan dalam
praktikum digunakan dengan maksimal dan menjadi lebih cepat, dan jaga
kekompakan bukan hanya dalm kelomok tapi satu kelas, karena dengan menjadi
kompak menentukan berhasil tidaknya dalam melakukan praktikum.

34
DAFTAR PUSTAKA

Abed. 2003. Amphibia.

Annonimous. 2011. Amphibi.

Bacctiar. 2002. Pisces

Campbell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Campbell. 2004:h, 105. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.Erlangga. Jakarta.

Campbell. 2004:h, 206. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.Erlangga. Jakarta.

Iqbal, Ali. 2009. Sistem Reproduksi Amphibi.

Iqbal, Ali. 2011. Aves.

Jasin. 2007. Zoologi vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.

Kardong, K.V. 2002. VertebratesComparative Anatomy, function, Evolution. Ke

5. Erlangga. Jakarta.

Kimball. 2009. Biologi Jilid 3 Edisi ke 5. Erlangga. Jakarta.

Lytle, Jhon. 2005. General zoology. McGraw-Hill Companies. New York.

North, Amerika. 2001. Mc Graw Hill- Companies Inc.

Putra, Gusti Merdeka. 2006. Kelinci Hias. Penebar Swadaya. Bogor.

Richard. 2000. Aves.

Sianipar, prowel. 2010. Biologi. Pustaka Book Publisher. Yogyakarta.

Slamet. 2007. Zoology vertebrata. Indralaya.

Sukiya. 2005. Zoology Vertebrata. UGM. Yogyakarta.

Sukiya. 2006. Zoology Vertebrata. UGM. Yogyakarta.

Tim Dosen.2011. Penentuan Praktikum Taksonomi Vertebrata. UIN. Makasar.

35

Anda mungkin juga menyukai