Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JARINGAN EPITEL DAN JARINGAN IKAT


D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK I
NAMA-NAMA KELOMPOK : 1. FIRMAN ABADI LAIA
2. ANIDALAI DAKHI
KELAS/SEMESTER : 3/3
MATAKULIAH : MORFOLOGI HEWAN
DOSEN PENGAMPU : MURNI HATI SARUMAHA M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) NIAS SELATAN.

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya, sehingga makalah kami ini dapat tersesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini kami
buat untuk memenuhi salah satu nilai dalam matakuliah MORFOLOGI HEWAN dengan sub judul
“ jaringan epitel dan jaringan ikat ’’ dan juga sebagai syarat untuk melakukan presentase dengan
materi yang sama dengan maklah ini.

Dalam penyusunan dan pembuatan makalah kami ini, kami memperoleh banyak bantuan
dari beberapa pihak, karena itu kami mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pihak.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi makalah kami ini jauh dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah kami ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah kami ini dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kita yang terjun dalam dunia pendidikan.

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Cover ..............................................................................................................................

Kata pengantar……………………………………………………………………........

Daftar isi……………………………………………………………………………......

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………......

a. Latar belakang…………………………………………………………….....

b. Tujuan…………………………………………………………………….....

Bab II Pembahasan………………………………………………………………….....

1. Jaringan Epitel .....................................................................................................


a. Pengertian jaringan epitel
b. Ciri-ciri jaringan epitel
c. Klasifikasi jaringan epitel

d. Fungsi jaringan epitel

2. Jaringan Ikat ...............................................................................................................

a. Pengertian jaringan ikat

b. Jenis-jenis jaringan ikat


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri atas banyak sel. Sel ini berkumpul menjadi satu kesatuan sehingga
membentuk suatu jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan penyusun organ –
organ tubuh hewan terdiri dari 4 kelompok yaitu: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot,
jaringan saraf. Nah, pada makalah kami ini kita hanya akan membahas 2 kelompok jaringan saja
yaitu: jaringan epitel dan jaringan ikat.

Jaringan epitel merupakan jaringan yang terdapat hampir diseluruh tubuh hewan. Jaringan epitel
sangat penting karena termasuk jaringan penutup yang menutupi jtubuh bagian luar dan tubuh
bagian dalam.

Jaringan ikat berbeda dengan jaringan epitel. Jaringan ikat mengandung matriks yang sangat
banyak. Jaringan ikat dibedakan atas beberapa macam jaringan.

B . Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :

1. mempelajari fungsi, ciri-ciri dan jenis jaringan epitel

2. mempelajari fungsi, ciri-ciri dan jenis jaringan ikat


BAB II
PEMBAHASAN

1. JARINGAN EPITEL

A. PENGERTIAN JARINGAN EPITEL


            Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun didalam tubuh.
Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis, jaringan epitel yang membatasi
organ dalam disebut endothelium, jaringan epitel yang membatasi rongga disebut mesotelium. Sel-
sel jaringan epitel melekat pada membrane dasar yang terbuat dari jaringan ikat. Membran dasar
mengandung serat kolagen yang tertanam dalam matriks. Fungsi membran dasar adalah untuk
menyongkong jaringan epitel.
B. CIRI-CIRI EPITEL
Jaringan epitel memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jaringan yang lain.
- Sel-selnya tersusun rapat sehingga hamper tidak ada ruang antarsel.
- jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf.
- Sel epitel mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat
- jaringan epitel memiki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitel yang rawan terhadap
gesekkan sehinga permukaan sel akan aus. Ada pula yang dapat akibat zat yang dihasilkan oleh
bakteri, asam atau asap. Selama sel epitel mendapat cukup nutrient, sel epitel akan cepat
mengganti sel-sel yang rusak terseut melalui pembelahan sel.
C. KLASIFIKASI/ MACAM-MACAM JARINGA EPITEL
Epitel diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisannya. Berdasarkan lapisanya
epitel dibedakan menjadi epitel selapis dan epitel berlapis.
Gambar jaringan epitel
1. Epitel selapis
Epitel selapis tersusun atas selapis sel yang sama. Epitel selapis terdiri dari epithel pipih
selapis, kubus selapis, silindris selapis, batang selapis, dan batang berlapis semu.
a. Epitel pipih selapis
Epitel pipih selapis terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Epitel tipe ini tipis dan bersifat
permiabel (dapat tembus) untuk dilalui ion terlarut atau difusi. Peranannya dalam proses difusi O2
maupun CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urin. Epitel pipih selapis terdapat pada
dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrient dan zat sisa antara darah dan jaringan
tubuh. Epitel pipih selapis juga terdapat pada alveolus, yang tempat terjadinya pertukaran gas.
Epitel pipih selapis ada yang bersifat licin. Contohnya adalah endothelium yang licin yang
meminimalisasikan gesekan pada organ sirkulasi seperti pada pembuluh darah, pembuluh limfa, dan
jantung. Contoh lainnya adalah mesotelium yang melapisi rongga perut, membrane paru-paru, dan
membrane jantung.
b. Epitel kubus selapis
Epitel kubus selapis terdiri atas selapis sel yang berbentuk kubus. Epitel kubus selapis
terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal yang berperan dalam
sekresi dan absorpsi.
c. Epitel batang selapis
Terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang. Epitel ini berfungsi dalam gerakan aktif
molekul, seperti absorpsi, sekresi, dan transport ion. Epitel batang selapis melapisi saluran
pencernaan mulai dari lambung sampai anus, serta pada kelenjar dan diselingi sel goblet. Sel goblet
adalah sel yang menghasilkan lendir atau mucus. Contohnya apada usus halus. Epitel batang selapis
ada yang memiliki silia, misalnya yang terdapat pada lapisan sebelah dalam saluran rahim. Silia
membantu ovum bergerak menuju rahim.
d. Epitel batang berlapis semu
Tinggi epitel batang berlapis semu bervariasi. Semua sel melekat pada membrane dasar
tetapi hanya sel yang tinggi yang mencapai permukaan apical epitel. Nukleus sel terdapat pada
ketinggian yang berbeda sehingga tampak pada ketinggian yang berbeda sehingga tampak seolah-
olah epitel tersebut berlapis. Sel ini terdapat pada bagian dalam saluran pernapasan dan berfungsi
mengeluarkan debu yang terperangkap pada lendir dari paru-paru.
e. epitel silindris selapis
Bentuk epitel silindris selapis dilihat dari permukaan tampak seperti epitel kubus selapis.
Sedangkan dari samping tampak seperti pilar-pilar yang berhimpitan tegak lurus dengan inti yang
tampak lonjong atau oval agak proksimal terhadap membrane basal. Contohnya pada dinding usus,
saluran telur atau oviduct, serta pada saluran pelepasan pada beberapa macam kelenjar.
2. Jaringan epitel berlapis
a). Epitel pipih berlapis
Epitel pipih berlapis terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk
pipih. Sel-sel dilapisi yang lebih dalam berbentuk kubus atau batang. Dari semua tipe epitel, epitel
pipih berlapis yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan. Tipe ini membentuk
epidermis kulit, bagian dalam mulut, esophagus, dan vagina.
b). Epitel kubus dan batang berlapis
Epitel jenis ini hanya ada di saluran besar dari beberapa kelenjar, misalnya kelenjar susu,
kelenjar ludah, dan pangkal esophagus. Dan berperan sebaga sekresi.
c). Epitel silindris berlapis
Epitel silindris berlapis jarang sekali ditemukan dalam tubuh, contohnya terdapat pada
bagian kavernosum dari uretra, faring, epiglotis, serta pada saluran pelepasan yang besar dari
bermacam-macam kelenjar pada permukaan yang bebas sel-selnya berbentuk silindris yang agak
gemuk, sedangkan sel-sel basalya berbentuk kubus.
Pada poletum mole di dalam laring dan dalam esofagus dari foetus, sel silindris yang berbatasan
dengan rongga bersilia.
d). Epitel transisional
Epitel transisional merupakan jaringan epitel berlapis yang bentuk selnya dapat berubah-
ubah. Epitel jenis ini terdapat padaorgan urinari, misalnya ureter dan bagian dalam ginjal. Beberapa
organ, misalnya kantong kemih, akan mengembang jika berisi urin. Saat pitelium transisional
mengembang, pitelium akan menipis. Ketebalannya akan berkurang dari sekitar enam sel menjadi
tiga sel, dan bagian atasnya akan memipih dari bentuk bulat menjadi bentuk pipih sehingga
epitelium mengalami perubahan bentuk (transisi bentuk). Epitel ini juga mebentuk penghalang
impermeable (tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak  menembus dinding kantong kemih
e). Epitel kelenjar
kelenjar adalah epitelium yang terdapat pada kelenjar. Kelenjar terbagi kepada dua bagian
yaitu kelenjar endokrin, kelenjar eksokrin.
Pada kelenjar endokrin sel epitel yang menghubungkan antara kelenjar dan permukaan epitelium
menghilang. Kelenjar endrokrin berhubungan dengan kapiler darah sehingga hasil sekresi kelenjar
ini masuk kepembuluh darah dan mengalir bersama aliran darah. Contohnya adalah kelenjar tiroid.
Hasil ekskresi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitel. Kelenjar eksokrin ada yang
uniseluler dan ada yang multiseluler. Kelenjar eksokrin yang multiseluler memiliki saluran untuk
menyalurkan hasil ekskresi kepermukaan epitel.
Bentuk kelenjar ada yang seperti tabung lurus dan ada yang membulat. Strukturnya ada yang
sederhana yaitu, apabila memiliki hanya satu saluran menuju kepermukaan epitel. Ada pula yang
majemuk yaitu, jika memiliki lebih dari satu saluran menuju ke permukaan epitel.
Berdasarkan bentuk dan strukturnya kelenjar eksokrin dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Kelenjar tubular sederhana
Contohnya adalah kelenjar lierbekun pada usus vertebrata
2. Kelenjar tubular bergelung sederhana
Contohnya adalah kelenjar keringat
3. Kelenjar tubular bercabang sederhana
Contohnya kelenjar di lambung
4. Kelenjar alveolar sederhana
Contohnya kelenjar mucus pada kulit katak
5. Kelenjar tubulak majemuk
Contohnya kelenjar brunner di usus halus
6. Kelenjar alveolar majemuk
Contohnya kelenjar susu
7. Kelenjar alveolar dan tubular majemuk
Contohnya kelenjar ludah
D. FUNGSI JARINGAN EPITEL
- Sebagai perlindungan (proteksi) jaringan di bawahnya dari paparan dunia luar, seperti radiasi,
senyawa berbahaya, dan lain sebagainya.

- Membantu melancarkan proses penyerapan zat dalam saluran pencernaan.

- Membantu regulasi dan ekskresi bahan kimia dalam tubuh.


- Membantu pengeluaran hormon, enzim, keringan, serta produk akhir lainnya yang dihasilkan oleh
tubuh Sebagai pendeteksi sensasi yang dirasakan kulit.

2. JARINGAN IKAT

A. Pengertian jaringan ikat


Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk mengikat serta menyokong bagian
jaringan yang lain. Penyusun jaringan ikat adalah sel yang tersusun dalam suatu matriks
ekstraseluler dan tersusun menyebar.

B. jenis-jenis jaringan ikat

a. jaringan ikat kendur, pada umumnya berfungsi sebagai pengisi antara jaringan dalam organ
struktur sel.

b. jaringan ikat padat

jaringan ikat padat terdapat 2 jenis jaringan ikat padat yaitu :

- jaringan ikat padat tidak teratur

- jaringan ikat padat teratur

c. jaringan ikat rawan( cartilago)

rawan masih digolongkan pada jaringan ikat karena adsa 3 penyusunnya yakni : sel, serabut,
dan substansi dasar. Sel rawan disebut chondrocyt. Serabut pada rawan-rawan adalah kolagen dan
elastin. Sel-sel chondrocyt terletak didalam rongga-rongga yang disebut lacunae.

d. jaringan tulang ( Osteon)

sel-sel tulang disebut osteocyt yang terletak juga didalam suatu rongga lacunate, dan memiliki

ukuran sitoplasma yang tersusun sebagai canaliculi. Antara lacunate yang satu dengan yang lain
dihubungkan dengan saluran-saluran antar sel.

e. jaringan darah

dimasukan kedalam jaringan ikat dengan adanya sel/benda-benda darah (Erytrocyt, leucocyt,
thrmbocyt), matriks atau substansi dasar berupa plasma darah dan serabut berupa fibril pada saat
proses pembekukan darah.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jaringan Epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.
Jaringan epitel memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel.
2. Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf.
3. Jaringan epitel memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi.
Klasifikasi Jaringan epithelium dibadakan menurut :
1. Bentuk sel yang membangunnya
2. Jumlah lapisan yang menyusunnya
Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epitel dibadakan menjadi :
a). EPITEL SELAPIS
1. Jaringan epitel selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Epitel kubus selapis
4. Epitel silindris selapis
5. Epitel batang selapis
6. Epitel batang berlapis semu
b). EPITEL BERLAPIS
1. Jaringan epitel berlapis
2. Epitel pipih berlapis
3. Epitel kubus dan batang berlapis
4. Epitel silindris berlapis
5. Epitel transisional
6. Epitel kelenjar

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat
kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Biologi SMA KELAS XI D.A Pratiwi sri marwati srikini januari 2017
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai