Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional bagi semua organisme hidup. Sel
memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu menyimpan informasi,
menerjemahkan informasi, mensintesis molekul sel, serta menggunakan sumber energi untuk
melakukan kegiatan. Sel-sel mampu bergerak dan mengkompensasikan fluktuasi lingkungan
melalui reaksi-reaksi biokimiawi alternatif di bagian dalamnya. Sel dapat menduplikasi,
melangsungkan informasi turun-temurun seperti juga sistem utama biokimiawi dan
molekulernya, sebagai bagian reproduksi sel. Semua kegiatan ini dikemas dalam suatu unit
struktural yang pokok dalam bentuk kecil.
Makhluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (uniselular) maupun yang bersel banyak
(multiselular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya sistem endomembran,
dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik,
merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi
oleh sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri ganggang biru. Sedangkan sel
eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran. Pada sel eukariotik, inti
tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai
jenis organel seperti badan golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas (khusus pada
tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.
Meskipun sel adalah bagian terkecil makhluk hidup, namun setiap sel mempunyai fungsi
yang luar biasa. Masing-masing sel mempunyai kemampuan untuk bereproduksi dengan cara
membelah diri. Sel juga mampu melakukan metabolisme tubuhnya secara sempurna, baik mulai
dari mengambil nutrisi dan bahan baku, memproduksi berbagai senyawa yang menghasilkan
energi maupun mendistribusikan hasil metabolismenya. Kinerja dari sebuah sel tergantung dari
kemampuan setiap sel untuk mengambil dan menggunakan setiap energi kimia yang berada di
dalam zat-zat organik. Sel juga mampu membuat protein yang bisa memperlancar kerja sebuah
organisme, seperti berbagai enzim. Sebagai contoh, setiap sel pada mamalia mampu membuat
sekitar 10 ribu jenis protein. Jika kondisi lingkungan tidak sesuai untuk organisme dan bisa
membahayakan kehidupan, maka sel juga berfungsi sebagai indikator respon rangsang, baik
internal maupun eksternal.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana Struktur Sel Virus?
2. Apa yang dimaksud dengan Sel Prokariotik serta Strukturnya?
3. Apa yang dimaksud dengan Sel Eukariotik serta Strukturnya?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Struktur dari Sel Virus.


2. Untuk mengetahui Struktur dari Sel Prokariotik.
3. Untuk mengetahui Struktur dari Sel Eukariotik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR SEL VIRUS

1. Pengertian Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup
dan mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai sebagian cirri-ciri makhluk hidup,
misalnya dapat berkembangbiak tapi juga memiliki ciri benda mati, yaitu dapat dikristalkan.
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit yang
menimbulkan bintik-bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuwan jerman bernama
A. Meyer mendapati bahwa penyakit itu menulari tanaman tembakau lain. Meyer melakukan
percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman yang sehat, ternyata
tanaman sehat menjadi tertular. Percobaan itu diulang oleh ilmuwan Rusia, D. Ivanowsky. Pada
saat itu lembaga Pasteur paris telah berhasil menemukan suatu filter (saringan) yang dapat
menyaring bakteri. Ivanowsky menyaring getah tanaman tembakau dengan penyaring bakteri,
lalu hasil penyaringan dioleskan pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular.
Ivanowsky lalu menyimpulkan bahwa organism yang menyerang tembakau tersebut adalah
bakteri pathogen yang berukuran sangat kecil atau zat kimia yang diproduksi oleh bakteri
tersebut, yang lolos dari penyaring bakteri dan menimbulkan penyakit.
Pada tahun 1897, M. Beijerink, ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa
organism penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman yang ditumpanginya tetapi
tidak dapat dibiakan pada medium pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya menunjukan bahwa
organism tersebut tidak mati saat dimasukan dalam alcohol, berbeda dengan bakteri yang mati
bila dimasukan dalam alcohol. Beijerink menyimpulkan bahwa organisme yang menyerang
tembakau tersebut sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya.
Namun Beijerink belum berhasil menemukan struktur dan jenis makhluk hidup itu.
Pada tahun 1935, Wendell Stanley seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan
makhluk yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Makhluk itu kemudian dinamakan TMV
(Tobaco Mosaik Virus) atau virus Mosaik tembakau. Sejak itu penelitian tentang virus makin
berkembang.

3
2. Ciri-ciri Virus

Virus memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel).


2. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam Asam Nukleat (RNA atau DNA).
4. Virus umumnya berupa semacam habrul (Kristal) dan bentuknya sangat bervariasi.
Ada yang berbentuk oval, memenjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk
seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor” silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut
ekor.

4
a. Kepala

Kepala virus berisi isi tubuh dan kapsid.

b. Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein yang berfungsi sebagai pemberi bentuk
virus. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer; misalnya kapsid pada
TMV dapat terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid
juga terdiri atas protein-proteun monomer identik, yang masing-masing terdiri dari rantai
polipeptida.

c. Isi Tubuh

Isi tubuh yang sering disebut adalah virion adalah bahan genetic yakni Asam Nukleat
(DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
1. Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus
poliomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida dan polisakarida, contohnya para
mixovirus.
3. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus
cacar.

d. Ekor

Ekor virus merupakan alat penangkap ke tubuh organism yang diserangnya. Ekor virus
terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang/serabut.

Pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid, disebut nukleokapsid. Ada
dua macam nukleokapsid, yaitu:
1. Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, danvirus kutil.
2. Nukleokapsid yang diselubungi suatu membrane pembungkus, misalnya pada viru
influenza dan virus herpes.

5
3. Perkembangbiakan Virus
Adapun perkembangbiakan virus dimana virus memerlukan lingkungan sel yang
hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk
bereproduksi.
Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan secara lisogenik.
Pada infeksi secara litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan
reproduksi, sedangkan pada infeksi secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri
tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau
berkembangbiak virus pun ikut membelah.
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip
dengan yang berlangsung pada bakteriofag, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.

a. Infeksi secara litik

Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini.

1. Fase Adsorpsi dan Infeksi

Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel
bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor. Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag
jenis lain tak dapat melekatditempat tersebut. Virus menyerang bakteri tidak memiliki
enzim-enzim untuk metabolism, tetapi memiliki enzim lisozim yang berfungsi
merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
Sesudah dinding sel bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag
masuk kedalam hospes (sel bakter). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA
bakteri.

2. Fase Replikasi (fase sintesis)

DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri


sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah berates-ratus
molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.

3. Fase Pembebasan Virus Fag-fag baru/ Fase Lisis

Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag
yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel
bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.

6
b. Infeksi Secara Lisogenik

Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini.

1. Fase Adsorpsi dan Infeksi

Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri
kemudian mengeluarkan DNA nya kedalam tubuh bakteri.

2. Fase Penggabungan
DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag,
sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang
selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi
menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.

3. Fase Pembelahan
Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri
juga mengandung profag didalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus menerus
selama sel bakteri yang mengandung profag membelah.

4. Cara Hidup Virus

Virus hanya bisa hidup di dalam sel hidup organisme tertentu yang cocok sehingga
virus juga disebut parasit intraseluler obligat. Bila sel hidup yang ditumpanginya mati, maka
virus pun akan mati karena tidak bisa hidup tanpa sel hidup tempat menumpang. Sel hidup yang
ditumpangi virus disebut  sel inang. Sel inang dapat berupa organisme monoseluler maupun
multiseluler; mulai dari bakteri, jamur, protozoa, tumbuhan, hewan, hingga manusia. (Wesley,
1990).
Virus yang terisolasi dari sel inangnya tidak akan mampu hidup lama, apalagi
bereproduksi. Apa sebabnya ? Hal ini dikarenakan virus tidak mempunyai enzim untuk
melakukan metabolisme sendiri dan juga tidak memiliki ribosom untuk menyintesis protein.
Virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket berisi gonom yang berpindah dari satu sel
inang ke sel inang lainnya yang cocok. Cara virus mengidentifikasi sel inang adalah dengan
menggunakan kesesuaian (lock and key). (Wesley, 1990)

7
5. Peranan Virus Dalam Kehidupan

a. Virus yang Menguntungkan

Banyak yang tidak mengetahui bahwa virus yang masuk kedalam organ tubuh
makhluk hidup ternyata dapat menguntungkan di dalam tubuh manusia yang dapat
menghindari kerusakan pada organ tubuh manusia dan tidak memberikan pengaruh efek
samping yang dapat merugikan manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang
menguntungkan bagi manusia :

 Membuat Vaksin

Patogen di dalam vaksin yang sudah dilemahkan membuatnya tidak berbahaya lagi ketika
menyerang manusia. Pemberian vaksin ke dalam tubuh manusia, akan membuat tubuh kita
menghasilkan antibodi terhadap patogen yang kemungkinan akan menyerang tubuh. Sehingga
ketika bakteri tersebut benar-benar muncul dan hendak menyerang, tubuh sudah memiliki
benteng berupa kekebalan terhadap patogen itu. Beberapa contoh vaksin itu antara lain :

 Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai pencegah penyakit cacar air,
gondongan, campak jerman;
 OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit polio;
 HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah penyakit cacar air;
 HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit kuning.

 Pembuatan Pelawan Racun (Anti toksin)

Upaya menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang menguntungkan, akan
mempengaruhi bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam hal ini DNA virus akan digabungkan
dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis pelawan racun. Selanjutnya, DNA itu oleh virus
lisogenik disambungkan ke sel bakteri sehingga bakteri tersebut akan mengandung gen penghasil
zat pelawan racun (anti toksin). Bakteri yang mengandung anti toksin akan membelah diri dan
menghasilkan bakteri-bakteri lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama (anti toksin).

 Pelemahan Bakteri

DNA dari virus lisogenik yang kemudian memasuki bakteri patogen, membuat bakteri itu
jadi tak berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh manusia.

 Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran

Virus dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang penting dalam dunia
kedokteran yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan tugasnya menganalisa dan
membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran. (Nugroho, 2003)

8
b. Virus yang Merugikan

Virus yang merugikan bagi manusia yang dapat merusak organ tubuh manusia
serta akan mengakibatkan fatal bagi kesehatan manusia jika tidak segera di lakukan
pengobatan dan pencegahan. Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang merugikan
bagi manusia :

 Hepatitis

Penyakit hepatitis biasa dikenal dengan sakit kuning. Hal ini disebabkan oleh warna
kuning yang muncul pada bola mata juga kulit penderita hepatitis. Penyebab dari penyakit
hepatitis adalah virus yang mengakibatkan bengkaknya organ hati, sehingga empedu akan
mengalir atau beredar ke seluruh bagian tubuh. Jenis-jenis hepatitis yang dapat menjangkit
manusia antara lain adalah hepatitis A, B, C, D, E. Yang tergolong hepatitis ringan dan dapat
pulih dalam waktu singkat (beberapa minggu) adalah jenis hepatitis A dan hepatitis E.
Persebaran kedua hepatitis ini, lewat air dan makanan yang tercemar feses orang yang menderita
hepatitis. Pencegahan terhadap kedua jenis hepatitis ini yaitu  dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungan, termasuk air dan makanan yang dikonsumsi. Sedangkan hepatitis yang tergolong
kronis adalah hepatitis B, C, D. Ketiganya dapat berefek pada terjadinya hepatitis yang kronis
dan diderita sepanjang orang tersebut hidup. Penularan ketiga jenis hepatitis ini melalui kontak
darah dengan si sakit.

 Influenza

Hampir sebagian besar orang pasti pernah terjangkit virus yang satu ini. Ya, virus
influenza yang menyebabkan penyakit flu. Ketika seseorang terkena flu maka badan terasa nyeri,
suhu tubuh naik (demam), keluar ingus atau pilek, batuk, dan selera makan akan berkurang.
Sekali terjangkit virus ini, akan dapat terjangkit lagi. Hal ini karena penyakit flu tidak
memunculkan kekebalan terhadap tubuh penderita. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 virus
penyebab penyakit influenza yang terdeteksi. Upaya pencegahan agar tidak terserang virus flu
yaitu makan makanan yang bergizi tinggi untuk menambah kekebalan tubuh dan jangan lupa
istirahat yang cukup. (Nugroho, 2003)

 Rabies

Virus rabies menyerang bagian-bagian otak dan sistem saraf. Virus rabies dapat
menginfeksi bermacam-macam hewan darah panas. Yang termasuk dalam golongan hewan ini,
diantaranya : anjing, kelelawar, kucing, kera, dan sebagainya. Tanda mengidap rabies adalah
badan yang terasa lemah dan lesu, sakit kepala, demam, mengigau, halusinasi, dalam kasus
kronis penderita bisa mengalami ketakutan terhadap air, cahaya, dan udara. Virus rabies menular
lewat gigitan hewan yang terinfeksi virus, air liurnya juga dapat masuk melalui luka terbuka.
Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi rabies. (Nugroho,
2003)

9
 Campak

Virus penyebab penyakit campak disebut dengan virus morbili yang terjadi pada bagian-bagian
kulit. Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak. Gejala penyakit campak adalah demam,
batuk, mata terasa perih dan sensitif terhadap cahaya, seluruh badan terasa linu, yang akhirnya
muncul bercak merah.

 Polio

Virus polio menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses.
Infeksi saluran pernapasan dapat juga menularkan penyakit polio yaitu pada awal infeksinya.
Gejala dari orang yang terjangkit penyakit polio antara lain sakit kepala, demam, mual, muntah,
leher dan tulang belakang yang terasa kaku, meriang. Penderita polio dapat sembuh dengan
penanganan yang benar. Vaksinasi untuk penderita polio bernama salk dan sabin.

 Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (genus flavivirus) dan tersebar lewat gigitan
nyamuk Aides aigepty. Tanda terjangkitnya demam berdarah adalah demam tinggi, muncul
bercak kemerahan di tubuh, mimisan, trombosit menurun berefek pada timbulnya pendarahan
pada organ tubuh, dan dapat berakibat fatal (kematian). (Nugroho, 2003)

 AIDS

Virus HIV masuk melalui peredaran darah dan menyerang sistem imunitas atau
kekebalan tubuh seseorang yang berfungsi sebagai penghasil atau produksi antibodi untuk
melindungi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Virus HIV ini termasuk dalam virus
lisogenik. Untuk meruntuhkan pertahanan tubuh dari seorang pengidap AIDS, virus ini
membutuhkan waktu kurang lebih selama delapan tahun. Apabila sudah tidak ada lagi
antibodinya, benteng pertahanan tubuh penderita sudah runtuh, maka si penderita AIDS akan
sangat mudah terserang bermacam jenis penyakit.

 Cacar Air

Penyakit cacar air yang menyerang anak-anak adalah cacar ringan. Ternyata virus
penyebab cacar air sama dengan yang menyebabkan penyakit herpes zoster yaitu varicella zoster
virus. Virus ini ada di lendir saluran napas dan beredar melalui darah kemudian menyerang kulit.
Tanda terkena cacar air antara lain : mengalami demam, lalu muncul bintil gelembung yang
berisi air di permukaan kulit, umumnya terasa gatal. Herpes zoster adalah infeksi yang
menyerang saraf sensori, umumnya terasa pedih. Herpes zoster menyerang orang dewasa yang
dahulu sudah pernah menderita cacar air. Karena virus cacar air pada dasarnya akan terus ada
pada jaringan saraf dan bisa aktif lagi apabila ketahanan tubuh orang itu sedang lemah.

10
B. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK

1. Pengertian Sel Prokariotik

Dalam sejarah, menurut teori evolusi biologi sel prokariot diduga sebagai makhluk hidup
pertama yang muncul di bumi. Salah satu buktinya adalah keberadaan fosil dengan usia lebih
dari tiga ribu juta tahun di Afrika dan Australia. Ukuran sel prokariotik memang jauh lebih kecil
dibandingkan sel eukariot. Selain itu sel prokariot mempunyai struktur yang lebih sederhana, dan
ragam yang sedikit. Sebaliknya sel eukariotik hampir dimiliki oleh setiap jenis makhluk hidup,
mulai dari alga (kecuali alga hijau biru), jamur, tanaman hingga hewan.

Prokariotik berasal dari kata Yunani pro yang berarti sebelum, dan karyon yang berarti
inti. Jadi, arti prokariotik sebenarnya adalah sebelum inti. Sesuai namanya, sel prokariotik adalah
sel yang tidak memiliki inti sel atau nukleus. Selain itu, sel prokariotik tidak memiliki membran
inti yang memisahkan materi genetik (DNA) di inti sel dengan organel lainnya. Pada umumnya,
sel prokariotik berukuran kecil dan unisel. Beberapa sel prokariotik bisa hidup di lingkungan
ekstrim dan sel prokariotik dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga dapat ditemukan
hampir dimana-mana di bumi ini. Yang termasuk dalam organisme ini adalah Archaea
(archaebacteria) dan Bacteri (eubacteria) contohnyabakteri gram positif seperti Bacillus subtilis
ataupun bakteri gram negative seperti Escherichia coli.

11
2. Ciri-ciri Sel Prokariotik

Ciri – ciri umum sel prokariotik adalah sebagai berikut:

 Biasanya relatif kecil dan sederhana,


 Dapat memiliki pembungkus yang disebut mesosom,
 Komponen organel tidak terbungkus oleh sistem membrane,
 Dinding yang kaku tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada dinding
prokariotik yang disebut peptidoglikan,
 Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan,
 Molekul DNA tunggal terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma yang disebut
nukleoid.

3. Organel-organel Sel Prokariotik

Sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom,
DNA, RNA, dan flagella dan pili. Berikut penjelasan serta fungsi dari setiap masing-
masing organel dalam sel prokariotik.

a. Dinding Sel

Bagian sel prokariotik yang akan dibahas pertama adalah dinding sel. Dinding sel adalah
bagian sel yang melapisi sel yang bersifat kaku atau impermeable. Dinding sel berfungsi untuk
melindungi sel dan mempertahankan bentuk sel. Dinding sel prokariotik tersusun dari
peptidoglikan, lipid, dan protein. Pada dinding sel juga terdapat pori-pori sebagai jalan keluar
masuknya molekul-molekul yang juga berfungsi untuk mencegah penyerapan air berlebihan.

b. Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma adalah membran lapisan pelindung yang mengelilingi
sel yang bersifat selektif permeable atau semipermeable. Membran sel terdiri dari bahal molekul
lipid (fosfolipid), protein integral (intrinsik), protein perifera (ekstrinsik), karbohidrat, fosfat dan
asam lemak. Membran plasma berfungsi untuk mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke
dalam sel dan agar isi sel tidak keluar. Membran juga berfungsi sebagai pelindung dan reseptor
sel terhadap lingkungan di sekitarnya.

c. Sitoplasma

Sitoplasma adalah carian sel yang terletak di dalam sel, di luar inti sel, dan organel sel.
Sitoplasma berbentuk cairan koloid homogen. Sitoplasma tersusun atas air, nutrien, ion-ion,
protein, lipid, garam, mineral, molekul organik dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk
mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

12
d. Ribosom

Ribosom merupakan organel yang berbentuk butiran kecil yang berdiameter antara 15--
20 nm (1 nanometer = 10--9 meter).  Ribosom ada dua jenis yaitu ribosom bebas dan ribosom
terikat. Ribosom bebas adalah ribosom yang tersuspensi di dalam sitosol dan berfungsi untuk
sintesis protein. Sedangkan ribosom terikat menempel pada retikulum endoplasma yang
disingkat RE. Ribosom ini berfungsi untuk menyintesis protein yang akan dimasukan ke RE,
sekresi protein dan pembungkusan lisosom.

e. DNA

DNA atau deoxyribose-nucleic acid merupakan senyawa yang tersusun dari gula
deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi untuk membawa informasi genetik,
yaitu sifat-sifat yang diwariskan kepada keturunannya. DNA juga disebut sebagai materi genetik.

f. RNA

RNA atau asam ribonukleat merupakan senyawa hasil transkripsi DNA. Bagian tertentu
DNA melakukan transkripsi untuk membentuk RNA. RNA membawa kode genetik sesuai
pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam
amino dalam proses sintesis protein oleh ribosom.

g. Flagella dan Pili

Banyak diantara prokariota bersifat motil yang berarti dapat bergerak. Bakteri motil
menggerakkan dirinya sendiri dengan menggunakan flagella. Flagella (jamak) atau flagelum,
sdalah alat gerak (motile organ) berbentuk cambuk. Flagella di sel prokariotik berbeda dengan
flagella pada sel eukariotik. Flagella pada sel prokariotik merupakan berkas kosong tanpa
membran dan terdiri dari subunit yang susunannya beripilin dari protein flagelin. Flagella sel
prokariotik merupakan suatu struktur protein telanjang yang tidak memiliki mikrotubul. Di
dalam suatu lingkungan yang relatif seragam, prokariota berflagella dapat bergerak secara acak,
namun dalam suatu lingkungan yang heterogen, banyak prokariota yang dapat melakukan taksis.
Taksis adalah pergerakan menuju atau menjauh dari suatu rangsangan. Prokariota motil yang
berfotosintesis umumnya menunjukkan fototaksis positif, yaitu suatu prilaku yang
mempertahankan keberadaan prokariota dalam cahaya. Beberapa prokariota mengandung
deretan partikel magnetik kecil yang memungkinkan sel mengatur orientasi sesuai dengan medan
magnet. Partikel itu dapat membantu sel untuk membedakan bagian atas dari bagian bawah serta
menyebabkan prokariota bergerak menuju sedimen yang kaya zat makanan pada dasar kolam
dan laut dangkal.     

.   

13
4. Genom (Materi Genetik) Prokariot
Genom prokariot tentu saja tidaklah sama dengan genom eukariot. Secara umum genom
prokariot berukuran panjang lebih kecil disbanding genom eukariot. Sebagai contoh genom
Escherichia coli berukuran sekitar 4639 kb dengan 4405 gen. Ukuran genom ini diprediksi hanya
2/5 dari genom yeast (jamur mikroskopik).
Pada awalnya, banyak ahli yang berpendapat bahwa prokariot hanya memiliki satu
molekul DNA sirkular, namun ternyata prokariot memiliki satu gen tambahan linier yang
independen. Gen ini disebut dengan plasmid. Apa fungsi plasmid? Jika DNA pada kromosom
berfungsi menurunkan sifat, maka gen pada plasmid berfungsi mengkode sifat-sifat ketahanan
terhadap antibiotik dan efektifitas meraih berbagai sumber karbon.

C. STRUKTUR SEL EUKARIOTIK

1. Penegertian Sel Eukariotik


Eukariotik berasal dari kata eu yang berarti sebenarnya, dan karyon yang berarti inti.
Berlawanan dengan sel prokariotik, sel eukariotik memiliki inti atau nukleus yang sebenarnya.
Sel eukariotik memiliki materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran inti. Sel eukariotik
adalah multisel yang berarti memiliki sel yang banyak. Sel eukariotik lebih besar dan memiliki
lebih banyak organel yang kompleks daripada sel prokariotik. Ciri penting dari sel eukariot
adalah adanya membran atau selaput inti sel, dengan adanya membrane ini, maka materi genetic
tidak tersebar ke seluruh sitoplasma sel, namun terbungkus rapi di dalam selaput. Tipe sel
eukariot pada tumbuhan sedikit berbeda dengan hewan. Pada sel hewan, bagian luar sel tidak
ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding
sel. Sel eukariotik umumnya berdiameter 10 sampai 100 mikrometer. Organisme yang memiliki
sel eukariotik yaitu Protista, Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan).

2. Ciri-ciri Sel Eukariotik

Ciri-ciri umum sel eukariotik adalah sebagai berikut:

 Sel eukariotik berukuran 10-100µm


 Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane inti.
   Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
 Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik.

14
3. Organel-organel Sel Eukariotik

a. Membran Plasma (membran sel)


Membran sel adalah lapisan pembatas bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya.
Membran sel eukariotik terdiri dari lapisan lipid rangkap dua yang lebih dikenal sebagai lipid
bilayer. Lipid penyusun membrane sel terbagi atas menjadi 3 jenis, yaitu glikolipid (mengandung
karbohidrat), sterol (mengandung alcohol), dan fosfolipid (mengandung fosfat). Membran
plasma memiliki beberapa tugas utama yaitu: menerima rangsangan berupa zat kimia serta
hormone yang berasal dari dalam maupun dari luar sel, membatasi organel sel agar tidak keluar,
sebagai tempat terjadinya proses oksidasi dan respirasi serta menyeleksi molekul-molekul seperti
glukosa, asam amino, maupun ion yang akan masuk ke dalam tubuh sel, untuk alasan inilah
membrane plasma harus bersifat selektif permeabel.
b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian pengisi ruang antara inti dan memban plasma, terdiri dari
sitosol, sitoskeleton, organel-organel sel serta substansi simpanan. Sitosol (cairan intraseluler)
mengandung zat makanan yang terlarut, ion, protein, dan sisa metabolism. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat terjadinya metabolism sel seperti glikolisis, sintesis protein, dan sintesis asam
lemak. Hal itu dapat terjadi karena di dalam sitoplasma terdapat air dan ion terlarut yang
memungkinkan reaksi kimia. Sitoskeleton merupakan serabut-serabut yang terdapat dalam
sitoplasma yang memiliki fungsi utama sebagai rangka sel. Sitoskeleton terdiri dari 3 serabut
yang berbeda, yaitu mikrofilamen, mikrotubulus, dan filament intermediet.
c. Nukleus
Nukleus adalah otak dari sel sebab berfungsi sebagai tempat pengendalian segala
aktivitas sel, pembawa materi genetic serta mengontrol pembelahan sel. Nucleus biasanya
berbent uk bulat besar yang terletak ditengah sel.
Di dalam nucleus terdapat beberapa bagian yaitu:
 Membran nukleus (selaput inti) merupakan bagian terluar dari nucleus yang
menjadi pemisah sekaligus menjalankan fungsi pertukaran molekul dengan
sitoplasma.
 Nukleoplasma merupakan cairan inti di dalam sel nucleus yang mengandung
kromosom, DNA, RNA dan beberapa senyawa kimia komplek kimia yang lain.
 Nukleolus merupakan bagian terbesar dari nucleus menyusun ribosom.

15
d. Retikulum Endoplasma (RE)
Reticulum endoplasma adalah bagian yang berbentuk seperti jala yang berpusat pada
endoplasma. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai sintesis substansi kimia seperti protein,
lipid, fosfolipid dan steroid. Reticulum endoplasma juga berfungsi sebagai transportasi protein
tersebut ke kompleks golgi. Ada dua jenis reticulum endoplasma, yaitu:
 Reticulum endoplasma kasar merupakan bagian reticulum endoplasma yang
ditempeli ribosom. Bagian ini bertugas dalam proses transport protein serta
sintesis protein.
 Reticulum endoplasma halus merupakan bagian reticulum endoplasma yang tidak
ditempeli ribosom. Bagian ini bertugas dalam proses transport lemak dan sintesis
lemak.

e. Ribosom
Ribosom merupakan bagian terkecil dari sel yang bertugas dalam melekukan proses
sintesis protein. Ribosom terletak bebas di dalam sitoplasma dan ada juga yang menempel pada
bagian sisi luar reticulum endoplasma kasar. Penyusun utama ribosom adalah protein dan RNA.

f. Badan Golgi
Badan golgi adalah salah satu komponen sel yang berukuran besar dan terletak di dekat
reticulum endoplasma. Badan golgi bertanggung jawab atas proses sekresi sel, itu artinya dalam
badan golgi terjadi proses pembentukan zar sekresi yang kemudian dikeluarkan dari tubuh sel.
Badan golgi menghasilkan zat sekresi setelah menguraikan karbohidrat dengan cara mereaksikan
protein yang diterima dari reikulum endoplasma dengan glioksilat sehingga terbentuklah
glikoprotein yang kemudian dibawa keluar sel.
g. Lisosom
Lisosom adalah organel berbentuk gelembung bulat berdiameter antara 0,1-1,2 mikro
meter. Lisosom berfungsi sebagai eksositosis, autofage, autolisis, endositosis, dan
menghancurkan senyawa karsinogenik.
h. Badan Mikro
Badan mikro memiliki struktur yang hamper sama dengan lisoso, berbentuk bulat dan
dilapisi sebuah membrane, bedanya ada pada enzim pengisi.
i. Mitokondria
Mitokondria adalah pembangkit energy dari sel eukariotik. Mitokondria banyak terdapat
pada sel-sel yang memerlukan energi seperti hati, otot, dan saraf. Mitokondria berbentuk bulat
dan agak panjang yang disusun oleh lipoprotein. Mitokondria berfungsi untuk respirasi sel dan
juga metabolisme asam lemak dan penghasilan energi.

16
j. Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung banyak klorofil yang berperan dalam proses
fotosintesis. Klorofil berperan dalam menangkap cahaya matahari yang akan diubah menjadi
energy kimia. Di dalam membran kloroplas terkandung cairan kaya protein yang disebut stroma.
Pada stroma terdapat susunan butiran hijau kecil. Susunan butiran itu disebut grana, sedangkan
butiran hijau kecil penyusunannya disebut tilakoid. Pada membrane tilakoid itulah terdapat
klorofil. Pada proses fotosintesis, terdapat dua proses yaitu reaksi terang yang terjadi pada
tilakoid dan reaksi gelap yang terjadi pada stroma.

k. Sentriol

Sentriol merupakan organel berbentuk silindris yang terletak dekat dengan permukaan
luar nukleus. Sentriol berperan dalam orientasi arah pada saat pemebelahan sel.

17
4. GENOM EUKARIOT
Genom manusia merupakan model yang baik bagi genom eukariot secara umum. Genom
nuclear eukariotik memiliki molekul DNA linear yang terdapat di dalam kromosom. Semua
eukariot juga memiliki genom yang lebih kecil yang berbentuk sirkular yaitu genom
mitokondria. Pada tumbuhan terdapat genom lain yaitu genom kloroplas.
Genom eukariotik berlokasi pada beberapa kromosom. Selain itu juga terdapat genom
organel. Material kromosom disebut kromatin. Pada kromosom terdapat nukleosome yang
merupakan lilitan DNA pada molekul protein yang disebut protein histon. Nukleosom
terorganisasi ke dalam 30nm benang-benang. Benang-benang terlipat-lipat membentuk 10.000
fold-compaction yang diperlukan untuk membentuk kromosom eukariot di dalam nucleus.
Walaupun struktur dasar eukariot mirip tetapi satu hal penting yang sangat berbeda
adalah ukuran genom. Genom eukariot yang terkecil berukuran kurang dari 10Mb panjangnya.
Sedangkan genom yang terbesar berukuran lebih dari 100.000 Mb. Eukariot yang lebih
sederhana seperti fungi memiliki genom yang paling kecil, dan eukariot yang lebih tinggi seperti
vertebrata dan tanaman berbunga memiliki genom yang lebih besar.
Eukariot juga memiliki genom mitokondria yang berbentuk sirkular. Terdapat lebih dari
satu. Ukurannya lebih kecil pada sel hewan daripada tumbuhan. Lebih dari 95% protein
mitokondria dikode di genom nuklear. Selain itu juga eukariot memiliki genom kloroplas dimana
banyak protein kloroplas dikode di nukleus.  

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus merupakan organism peralihan antara makhluk hidup dan mati. Dikatakan
peralihan karena virus mempunyai sebagian cirri-ciri makhluk hidup, misalnya dapat
berkembangbiak tapi juga memiliki cirri benda mati, yaitu dapat dikristalkan. Virus juga hanya
memiliki satu jenis asam nukleat dari salah satu asam nukleat yang ada, yaitu DNA atau RNA
yang membedakannya dengan sel hidup.
Secara umum, struktur organism prokariotik lebih sederhana dari pada organism e
eukariotik. Prokariotik tidak memiliki membran inti sedangkan sel eukariotik memiliki membran
atau selaput inti sel, sehingga dengan adanya membran ini, maka materi genetictidak tersebar ke
seluruh sitoplasma sel.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini dibuat dan disusun dengan mengambil berbagai referensi
tentang Struktur sel Virus, sel Prokariotik dan sel Eukariotik. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan bagi kita semua, terutama bagi pembaca. Jika ada kesalahan baik dalam
penulisan maupun dari segi tutur kata, saya sebagai penulis mohon untuk dimaklumi.
Sekian dan terimakasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Albert, B., Johnson, A., Lewis, J. Raff, M., Roberts, K., Walter, P. 2002. Molecular Biology of the
Cell. 4 th ed. Garland Science. New York

Campbell, Neil A, dkk,. 2012. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

https://en.wikipedia.org/wiki

Dra. D.A. Pratiwi, Dra. Sri Maryati, Dra. Srikini, Drs. Suharno, Dra. Bambang S. 2004 buku penuntun
Biologi., Jakarta: Erlangga.

Anonym. 2008. Perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik. 

http://Id.answers.yahoo.com/question/index

Brown, T. A. 2002. Genome. Online book.

20

Anda mungkin juga menyukai