Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme, yang berupa
bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain dapat memperbanyak diri bila
masih muda dan dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana
kehidupannya. Dengan mempelajari sel, akan membawa kita pada suatu petualangan
yang mengejutkan.

Organism yang hidup sekarang ini berasal dari satu sel induk yang ada pada
berjuta-juta tahun yang lalu, sel induk ini secara bertahap dan pelan-pelan, berubah
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungaannya agar dapat melangsungkan
hidupnya. Sel-sel itu sendiri memiliki bagian-bagian atau organel-organel yang
memiliki fungsi tertentu, salah satunya dinding sel.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah ditemukannya Dinding Sel?


2. Apa yang dimaksud dengan Dinding Sel?
3. Apa Struktur Dinding Sel?
4. Apa Fungsi Dinding Sel?
5. Apa Sifat Dinding Sel?
6. Bagaimana Dinding Sel pada Bakteri?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Sejarah ditemukannya Dinding Sel


2. Untuk mengetahui Pengertian Dinding Sel
3. Untuk mengetahui Struktur Dinding Sel
4. Untuk mengetahui Fungsi Dinding Sel
5. Untuk mengetahui Sifat Dinding Sel
6. Untuk mengetahui Struktur Dinding Sel Bakteri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan Dinding Sel

Tahun 1665, ROBERT HOOKE (ahli Botani Inggris). Pertama kali


menemukan sel. Ia mengiris gabus tanaman Quercus suber dan menemukan gabungan
ruangan-ruangan kecil seperti rumah lebah. Selanjutnya ia mengadakan/membuat
irisan pada bagian yang masih segar dan tampak adanya cairan di dalam sel yaitu
sitoplasma/plasma sel. Ruang-ruang kecil tersebut seperti penjara sehingga disebut 
‘cella’ (kamar kecil). Ruang, tentunya ada yang membatasi yang disebut dinding.
Sehingga seiring ditemukannya sel, ditemukannya pula dinding sel.

B. Pengertian Dinding Sel

Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang
bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,
bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya
berbeda.

Dinding sel hanya dimiliki oleh sel tumbuhan, sehingga menyebabkan sel
tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian,
hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel
mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

3
C. Struktur Dinding Sel

Dinding sel merupakan benda ergastik/tidak hidup/termasuk komponen non


protoplasmik di luar plasma sel. Dalam perkembangannya dibagi menjadi 3 tahap :

a. Substansi interseluler atau lamela tengah

Yaitu dinding sel yang mula-mula terbentuk pada waktu terjadi pembelahan sel,
juga disebut dinding primitif yang sangat tipis, terdiri atas zat pektin dan
protopektin.

b. Dinding primer

Yaitu perkembangan dari lamela tengah yang telah mengalami perubahan primer
karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosa dan kadang-kadang
dijumpai senyawa polisakarida non selulosa. Misal : pada dinding sel parenkim.

c. Dinding sekunder

Yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena adanya penebalan
dinding dari lignin. Hanya dijumpai pada sel-sel dengan fungsi khusus : trakea,
trakeida/sklerenkim.

4
D. Fungsi Dinding Sel

Peran utama dinding sel adalah membentuk kerangka sel untuk mencegah
ekspansi berlebihan. Serat selulosa, protein struktural, dan polisakarida lainnya
membantu mempertahankan bentuk dan bentuk sel. Fungsi tambahan dinding
sel meliputi:

 Dukungan: Dinding sel memberikan kekuatan dan dukungan mekanis. Itu juga


mengontrol arah pertumbuhan sel.
 Menahan tekanan turgor: Tekanan Turgor adalah gaya yang diberikan terhadap
dinding sel saat isi sel mendorong membran plasma ke dinding sel. Tekanan ini
membantu tanaman untuk tetap kaku dan tegak, tetapi juga dapat menyebabkan sel
pecah.
 Mengatur pertumbuhan: Dinding sel mengirimkan sinyal agar sel
memasuki siklus sel untuk membelah dan tumbuh.
 Mengatur difusi: Dinding sel berpori memungkinkan beberapa zat,
termasuk protein , masuk ke dalam sel sambil mencegah zat lain keluar.
 Komunikasi: Sel berkomunikasi satu sama lain melalui plasmodesmata (pori-pori
atau saluran antara dinding sel tumbuhan yang memungkinkan molekul dan sinyal
komunikasi lewat di antara sel tumbuhan individu).
 Perlindungan: Dinding sel memberikan penghalang untuk melindungi dari virus
tanaman dan patogen lainnya. Ini juga membantu mencegah kehilangan air.
 Penyimpanan: Dinding sel menyimpan karbohidrat untuk digunakan dalam
pertumbuhan tanaman, terutama pada biji.

E. Sifat-Sifat Dinding Sel

1. Sifat Fisik
Dinding sel terdiri atas misel yaitu bangun-bangun molekul yag tersusun oleh
selulose. Bangun-bangun tersebut merupakan fibril yang bersambungan yang
tersusun miring dan pada awal perkembangan sejajar satu sama lain, sedang pada
perkembangan berikutnya serupa rangka seperti jala.

5
2. Sifat Kimia
Dinding sel tersusun oleh zat organik dan anorganik. Zat-zat organik yang
dijumpai pada dinding sel adalah :pectin, hemiselulosa, pentosan, protopekti,
lignin, kutin, selulose, suberin, sapropolenin.

Adanya zat-zat tersebut dapat diketahui dengan pembubuhan reagensia tertentu


yang disebut reaksi mikrokimia. Zat-zat anorganik yang terdapat pada dinding sel
antara lain : kersik (SiO2) dan zat kapur. Sel terdiri dari :

a. Komponen Protoplasmik : sitoplasma, nucleus, plastida, mitokondria


b. Komponen Non Protoplasmik/benda-benda ergastik : vakuola, karbohidrat,
protein, lemak, tanin, Ca-oxalat, dinding sel.

Dinding sel pada sel yang masih muda adalah tipis, makin dewasa sel tersebut
dinding selnya relative bertambah tebal, sehingga terbentuknya dinding sel sangat erat
hubungannya dengan perkembangan sel tersebut. Penebalan dinding masing-masing
sel berbeda-beda karena disesuaikan dengan fungsinya, sehingga terdapat perbedaan
bentuk sel.

Beberapa reaksi mikrokimia terhadap dinding sel :

1) Selulosa

S + ZnCl-J ungu

S + JKJ + H2SO4 biru

Selulosa merupakan polisakarida dengan rumus (C6H10O5)n. tidak larut dalam


air, air mendidih, asam dan alkali encer, serta KOH pekat. Dengan H2SO4 pekat
dihidrolisa menjadi glukosa. Oleh enzim selulase diubah menjadi glukosa dan
fruktosa.

6
2) Hemiselulosa

Menyerupai selulosa. Dengan asam encer dihidrolisa menjadi mannose +


galaktosa. Dapat dijumpai misal pada lendir tumbuhan. HS + ZnCl-J biru pucat

3) Lignin

Zat kayu yang terdapat pada dinding sel yang telah mengkayu.

L + ZnCl-J kuning

L + anilin + H2SO4 kuning

L + floroglusin + asam pikrat merah

L + fuchsin + asam pikrat merah

4) Suberin

Terdapat pada dinding sel gabus

S + sudan III merah

S + ZnCl-J coklat

S + KOH kuning

5) Protopektin

P + ZnCl-J kuning coklat

P + asam encer larut dalam alkali

6) Pektin

7
Dapat ditemukan pada dinding sel dari buah yang mengandung banyak gula. Bila
buah dimasak tampak beberapa zat gelatin

7) Khitin

Dapat ditemukan pada dinding sel Fungi (jamur).

8) Kersik (SiO2)

Pada dinding sel batang Gramineae, Cyperaceae, Equisetinae, Diatomae

9) Kapur

Misal pada dinding sel ganggang Chara sp.

Dinding sel memiliki fungsi yaitu, melindungi isi sel, menentukan bentuk sel dan
memperkuat sel – menentukan ciri sel. Sel juga memiliki beberapa bentuk yaitu,
prisma, silindris,  kubus,  polygonal, dan ada juga sel yang memiliki bentuk yang tak
teratur.

Dinding sel juga mengalami penebalan, menurut cara penebalannya, dapat terjadi
secara:

a.  Aposisi

Yaitu dengan cara menempelkan/melapis-lapiskan bahan penebalan (zat selulosa)


pada lamela tengah (substansi interseluler), biasanya pada dinding primer. Contoh :
sel parenkim, floem.

b. Intususepsi

Penbalan yang terjadi dengan menyisipkan bahan-bahan penebalan di antara


mikrofibril.

Sedangkan menurut arah penebalannya, dapat terjadi secara:

a.  Sentripetal

8
Yaitu penebalan ke arah pusat sel/dalam. Contoh : pada sel epidermis daun
beringin (Ficus sp), terdapat tangkai selulosa yang akan memanjang dan kemudian
dideposisikan zat CaCO3 yang makin  ama makin banyak sel akan melebar dan
disebut litokis. Penebalannya disebut sistolit.

b. Sentrifugal
Yaitu penebalan ke arah luar. Contoh :
─ pada polen (ss), terdapat tonjolan-tonjolan yang merupakan penebalan ke arah
luar.
─ pada rambut daun (trikoma), misal : daun Artocarpus communis mempunyai
rambut-rambut pelindung pada daunnya. Penebalannya terjadi secara intususepsi.

Di antara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian tertentu


yang tidak ikut menebal yang disebut noktah. Di dalam noktah kadang-kadang
dijumpai plasmodesmata, yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dan
makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami penebalan maka
bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal.

Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2, yaitu noktah biasa dan


noktah berhalaman.
a. Noktah Biasa (noktah sederhana)

1. Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel


yang berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan
dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel yang sejenis.
2. Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang
terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel
tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi
tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.
3. Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
4. Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya
melebar, yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
5. Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang
kecilkecil dan kemudian bersatu.

9
b. Noktah Berhalaman :

Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan yang


disebut halaman noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan trakeid (xylem)
Bagian-bagian noktah berhalaman :

1.  Mulut noktah, terdiri dari :


* mulut dalam menghadap ruang sel
* mulut luar menghadap lamela tengah

2. Lamela tengah, terdiri dari :


* torus yaitu bagian lamela tengah yang menebal
* margo yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat
elastis, berguna untuk mengatur aliran zat hara. Noktah berhalaman
dibedakan atas :

a) Noktah berhalaman sempurna :


Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal berhadapan dengan
saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding tebal.

b) Noktah setengah halaman :


Sal noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan dinding tipis
dari sel di sebelahnya (n. biasa). Misal : xylem – parenkim kayu

Terjadinya noktah :

Pada waktu sel masih hidup dan belum mengalami penebalan, dinding
selnya masih tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang plasma yang disebut
plasmodesmata. Selama proses penebalan dinding sel berlangsung, di
tempattempat plasmodesmata menerobos dinding sel masih terjadi aliran plasma,
sehingga tempat-tempat ini tidak mengalami penebalan. Walaupun dinding sel

10
semakin menebal sehingga lubang noktah telah berubah menjadi saluran noktah,
kadang-kadang dalam saluran noktah masih terdapat benang-benang plasma.

F. Dinding Sel Bakteri

Berbeda dengan sel tumbuhan, dinding sel pada bakteri prokariotik tersusun
dari peptidoglikan . Molekul ini unik untuk komposisi dinding sel
bakteri. Peptidoglikan adalah polimer yang terdiri dari gula ganda dan asam
amino (subunit protein). Molekul ini memberi kekakuan pada dinding sel dan
membantu membentuk bakteri . Molekul peptidoglikan membentuk lembaran yang
membungkus dan melindungi membran plasma bakteri.

Dinding sel pada bakteri gram positif mengandung beberapa lapisan


peptidoglikan. Lapisan yang ditumpuk ini meningkatkan ketebalan dinding
sel. Pada bakteri gram negatif , dinding selnya tidak setebal karena mengandung
persentase peptidoglikan yang jauh lebih rendah. Dinding sel bakteri gram negatif
juga mengandung lapisan luar lipopolisakarida (LPS). Lapisan LPS mengelilingi
lapisan peptidoglikan dan bertindak sebagai endotoksin (racun) pada bakteri
patogen (bakteri penyebab penyakit). Lapisan LPS juga melindungi bakteri gram
negatif terhadap antibiotik tertentu , seperti penisilin.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahun 1665, ROBERT HOOKE (ahli Botani Inggris). Pertama kali


menemukan sel. Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki
tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan
kelengkapannya berbeda.

Dinding sel merupakan benda ergastik/tidak hidup/termasuk komponen non


protoplasmik di luar plasma sel. Dalam perkembangannya dibagi menjadi 3 tahap :

a. Substansi interseluler atau lamela tengah


b. Dinding primer
c. Dinding sekunder

Peran utama dinding sel adalah membentuk kerangka sel untuk mencegah
ekspansi berlebihan. Serat selulosa, protein struktural, dan polisakarida lainnya
membantu mempertahankan bentuk dan bentuk sel. 

B. Saran

Demikianlah makalah ini dibuat dan disusun dengan mengambil berbagai referensi
tentang Struktur Dan Fungsi Dinding Sel. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan bagi kita semua, terutama bagi pembaca. Jika ada kesalahan baik dalam
penulisan maupun dari segi tutur kata, saya sebagai penulis mohon untuk dimaklumi.

Sekian dan terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku IPA Biologi Paket C Setara SLPT Dirien Pendidikan Luar Sekolah dan Pemula.2002.

Dr. Yossa Istiadi M.Si.and Dra. Irnaningtyas, M.Pd.2014. Biologi.Erlangga:Jakarta.

Lodish, H, dkk. "Dinding Sel Tumbuhan Dinamis." Biologi Sel Molekuler . Edisi ke-4, WH


Freeman, 2000, www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK21709/.

Muda, Kevin D. "Dinding Sel Bakteri". Perpustakaan Online Wiley , Wiley / Blackwell


(10.1111), 19 April 2010,
onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/9780470015902.a0000297.pub2.

13

Anda mungkin juga menyukai