PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme, yang berupa
bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain dapat memperbanyak diri bila
masih muda dan dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana
kehidupannya. Dengan mempelajari sel, akan membawa kita pada suatu petualangan
yang mengejutkan.
Organism yang hidup sekarang ini berasal dari satu sel induk yang ada pada
berjuta-juta tahun yang lalu, sel induk ini secara bertahap dan pelan-pelan, berubah
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungaannya agar dapat melangsungkan
hidupnya. Sel-sel itu sendiri memiliki bagian-bagian atau organel-organel yang
memiliki fungsi tertentu, salah satunya dinding sel.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang
bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,
bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya
berbeda.
Dinding sel hanya dimiliki oleh sel tumbuhan, sehingga menyebabkan sel
tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian,
hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel
mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
3
C. Struktur Dinding Sel
Yaitu dinding sel yang mula-mula terbentuk pada waktu terjadi pembelahan sel,
juga disebut dinding primitif yang sangat tipis, terdiri atas zat pektin dan
protopektin.
b. Dinding primer
Yaitu perkembangan dari lamela tengah yang telah mengalami perubahan primer
karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosa dan kadang-kadang
dijumpai senyawa polisakarida non selulosa. Misal : pada dinding sel parenkim.
c. Dinding sekunder
Yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena adanya penebalan
dinding dari lignin. Hanya dijumpai pada sel-sel dengan fungsi khusus : trakea,
trakeida/sklerenkim.
4
D. Fungsi Dinding Sel
Peran utama dinding sel adalah membentuk kerangka sel untuk mencegah
ekspansi berlebihan. Serat selulosa, protein struktural, dan polisakarida lainnya
membantu mempertahankan bentuk dan bentuk sel. Fungsi tambahan dinding
sel meliputi:
1. Sifat Fisik
Dinding sel terdiri atas misel yaitu bangun-bangun molekul yag tersusun oleh
selulose. Bangun-bangun tersebut merupakan fibril yang bersambungan yang
tersusun miring dan pada awal perkembangan sejajar satu sama lain, sedang pada
perkembangan berikutnya serupa rangka seperti jala.
5
2. Sifat Kimia
Dinding sel tersusun oleh zat organik dan anorganik. Zat-zat organik yang
dijumpai pada dinding sel adalah :pectin, hemiselulosa, pentosan, protopekti,
lignin, kutin, selulose, suberin, sapropolenin.
Dinding sel pada sel yang masih muda adalah tipis, makin dewasa sel tersebut
dinding selnya relative bertambah tebal, sehingga terbentuknya dinding sel sangat erat
hubungannya dengan perkembangan sel tersebut. Penebalan dinding masing-masing
sel berbeda-beda karena disesuaikan dengan fungsinya, sehingga terdapat perbedaan
bentuk sel.
1) Selulosa
S + ZnCl-J ungu
6
2) Hemiselulosa
3) Lignin
Zat kayu yang terdapat pada dinding sel yang telah mengkayu.
L + ZnCl-J kuning
4) Suberin
S + ZnCl-J coklat
S + KOH kuning
5) Protopektin
6) Pektin
7
Dapat ditemukan pada dinding sel dari buah yang mengandung banyak gula. Bila
buah dimasak tampak beberapa zat gelatin
7) Khitin
8) Kersik (SiO2)
9) Kapur
Dinding sel memiliki fungsi yaitu, melindungi isi sel, menentukan bentuk sel dan
memperkuat sel – menentukan ciri sel. Sel juga memiliki beberapa bentuk yaitu,
prisma, silindris, kubus, polygonal, dan ada juga sel yang memiliki bentuk yang tak
teratur.
Dinding sel juga mengalami penebalan, menurut cara penebalannya, dapat terjadi
secara:
a. Aposisi
b. Intususepsi
a. Sentripetal
8
Yaitu penebalan ke arah pusat sel/dalam. Contoh : pada sel epidermis daun
beringin (Ficus sp), terdapat tangkai selulosa yang akan memanjang dan kemudian
dideposisikan zat CaCO3 yang makin ama makin banyak sel akan melebar dan
disebut litokis. Penebalannya disebut sistolit.
b. Sentrifugal
Yaitu penebalan ke arah luar. Contoh :
─ pada polen (ss), terdapat tonjolan-tonjolan yang merupakan penebalan ke arah
luar.
─ pada rambut daun (trikoma), misal : daun Artocarpus communis mempunyai
rambut-rambut pelindung pada daunnya. Penebalannya terjadi secara intususepsi.
9
b. Noktah Berhalaman :
Terjadinya noktah :
Pada waktu sel masih hidup dan belum mengalami penebalan, dinding
selnya masih tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang plasma yang disebut
plasmodesmata. Selama proses penebalan dinding sel berlangsung, di
tempattempat plasmodesmata menerobos dinding sel masih terjadi aliran plasma,
sehingga tempat-tempat ini tidak mengalami penebalan. Walaupun dinding sel
10
semakin menebal sehingga lubang noktah telah berubah menjadi saluran noktah,
kadang-kadang dalam saluran noktah masih terdapat benang-benang plasma.
Berbeda dengan sel tumbuhan, dinding sel pada bakteri prokariotik tersusun
dari peptidoglikan . Molekul ini unik untuk komposisi dinding sel
bakteri. Peptidoglikan adalah polimer yang terdiri dari gula ganda dan asam
amino (subunit protein). Molekul ini memberi kekakuan pada dinding sel dan
membantu membentuk bakteri . Molekul peptidoglikan membentuk lembaran yang
membungkus dan melindungi membran plasma bakteri.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran utama dinding sel adalah membentuk kerangka sel untuk mencegah
ekspansi berlebihan. Serat selulosa, protein struktural, dan polisakarida lainnya
membantu mempertahankan bentuk dan bentuk sel.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat dan disusun dengan mengambil berbagai referensi
tentang Struktur Dan Fungsi Dinding Sel. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan bagi kita semua, terutama bagi pembaca. Jika ada kesalahan baik dalam
penulisan maupun dari segi tutur kata, saya sebagai penulis mohon untuk dimaklumi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku IPA Biologi Paket C Setara SLPT Dirien Pendidikan Luar Sekolah dan Pemula.2002.
13