Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

BIOLOGI SEL SEL DAN MOLEKULER

O
L
E
H
NAMA:SARAH MAILISA
NIM:191000248201014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


TAHUN 2020/2021
DAFTAR ISI

i.COVER

ii.DAFTAR ISI

BAB I

Struktur dan fungsi dinding sel...............................................2

BAB II

Perbedaan antara dinding sel tumbuhan, jamur dan


bakteri............................................................................8

BAB III

Silia dan flagel..................................................................14

BAB IV

Kesimpulan ................................................................16

Daftar pustaka
BAB I
A.latar belakang

Konsep tentang sel terus mengalami perkembangan. Hal ini tidak


lepas dari tehnologi mikroskop yang juga selalu muncul pembaruan.
Mikroskop yang telah ditemukan oleh para ilmuan sangat membantu
dalam kegiatan biologi khususnya untuk melakukan pengamatan
mikroskopis baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Dalam biologi, sel
adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan
makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme
multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan
fungsinya masing-masing. Tubuh manusia misalnya, tersusun atas lebih
dari sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil
pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan
sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel
telur induknya yang sudah dibuahi. Struktur dasar sel terdiri atas
membran plasma, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya
memiliki komposisi kimia terdiri atas air, elektrolit, protein, lemak dan
karbohidrat. Sel merupakan satuan struktural yang terkecil dari suatu
makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.

B.Topik inti
1. Sejarah ditemukannya sel

2. Pengertian sel

3. Jenis sel

4. Bagian-bagian sel dan fungsiny

5. pengertian silia dan flagela


6. peranan silia flagel

Pengertian dinding sel


Dinding sel atau disebut juga dengan tembok sel adalah lapisan di
luar membran sel yang mengelilingi jenis sel tertentu dan membatasi ruang
bagi sel untuk mengembang. Dinding sel adalah ciri khas yang terdapat pada
tumbuhan, jamur, alga, dan bakteri. Dinding sel tidak terdapat pada hewan
dan protozoa. Dinding sel memiliki struktur yang fleksibel, kuat, tetapi ada
juga yang kaku.

Dinding sel mengakibatkan sel tidak bisa berkembang dan bergerak secara
bebas, seperti pada sel tumbuhan. Tetapi hal ini berdampak positif karena
dinding sel bisa memberikan perlindungan, dukungan dan penyaring (filter)
terhadap struktur serta fungsi sel itu sendiri. Dinding sel juga bisa mencegah
tekanan air yang berlebih ketika memasuki sel.

Struktur dinding sel

Setiap organisme memiliki struktur dinding sel yang berbeda-beda,


misalnya struktur dinding sel pada tumbuhan sebagian besar terbentuk oleh
polimer karbohidrat (selulosa, pektin, lignin, dan hemiselulosa). Struktur
dinding sel pada jamur terbentuk dari kitin. Struktur dinding sel pada alga
terbentuk dari pektin, glikoprotein, dan gula sakarida sederhana. Sedangkan,
struktur dinding sel pada bakteri tersusun dari peptidoglikan (suatu
glikoprotein). Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai struktur dinding
sel pada tumbuhan, jamur, alga dan bakteri.

Fungsi dinding sel


Dinding sel memiliki fungsi utama yaitu sebagai penahan tekanan air yang
berlebih pada saat memasuki sel, sehingga sel tidak pecah. Selain itu,
dinding sel juga berfungsi untuk memberi bentuk pada beberapa jenis sel
serta melindungi bagian dalam sel dari pengaruh lingkungan luar, seperti
bakteri yang mencoba menyerang sel
BAB II

Struktur Dinding Sel pada Tumbuhan

Struktur Dinding Sel pada Tumbuhan

Komponen utama yang menyusun dinding sel pada tumbuhan ialah selulosa.
Selulosa merupakan karbohidrat yang membuat dinding sel kaku dan
membentuk serat panjang. Serat selulosa berfungsi untuk membentuk
mikrofibril. Selain selulosa, ada beberapa karbohidrat penting lainnya,
diantaranya yaitu pektin, lignin, dan hemiselulosa. Karbohidrat tersebut
berfungsi untuk membentuk dinding sel dengan cara membentuk sebuah
jaringan bersama dengan protein struktural.

Sel tumbuhan pada saat proses pertumbuhan mempunyai dinding sel primer
yang tipis d
Dinding sel sekunder adalah dinding sel yang memiliki lapisan tebal, serta
tekstur kaku dan kuat. Sel-sel yang sudah tumbuh dewasa atau matang akan
membentuk dinding sel sekunder. Dinding sel sekunder tersusun dari
selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Sedangkan, lamela tengah adalah lapisan
paling luar dari dinding sel. Lamela tengah banyak mengandung pektin yang
berfungsi untuk melekatkan sel yang satu dengan sel lainnya.

Dinding sel pada tumbuhan berfungsi untuk membantu mempertahankan


tekanan turgor agar sel tidak membengkak dan pecah jika air yang berdifusi
ke dalam terlalu banyak. Jika tekanan turgor hilang, maka tanaman akan
layu, karena tekanan turgor memberi sel tumbuhan bentuk kaku.

an lentur. Dinding sel primer terletak diantara dinding sel sekunder dan
lamela tengah. Dinding sel primer tersusun dari hemiselulosa, zat pektin,
dan glikoprotein. Dinding sel sekunder terbentuk pada bagian dalam dinding
sel primer.

Struktur Dinding Sel pada Jamur

Dinding sel pada jamur tersusun dari kitin, yaitu turunan glukosa yang
memiliki kemiripan dalam struktur selulosa. Kitin merupakan molekul yang
sama dengan molekul yang ditemukan dalam eksoskeleton kaku pada
hewan. seperti krustasea dan serangga. Lapisan kitin sangat keras. Selain tiu,
pada dinding sel jamur juga terdapat glukan (polimer glukosa lainnya)
bersama dengan protein dan lipid.

Protein yang terdapat pada dinding sel jamur disebut hidrofobin. Hidrofobin
berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel, membantu mengatur
pergerakan air yang masuk ke dalam sel, dan membantu sel jamur
menempel ke permukaan. Dinding sel pada jamur merupakan lapisan paling
luar sel serta mengelilingi membran se

Struktur Dinding Sel pada Bakteri

Dinding sel pada bakteri biasanya tersusun dari peptidoglikan polisakarida


yang berpori, sehingga molekul kecil dapat melewatinya. Pada bakteri,
dinding sel dan membran sel dikenal dengan selubung sel. Dinding sel
merupakan bagian penting bagi kelangsungan hidup bakteri, karena
memiliki fungsi yaitu melindungi sel bakteri dari tekanan turgor internal dan
menyediakan struktur mekanik untuk bakteri, yang bersel tunggal.
Bakteri mempunyai konsentrasi molekul yang lebih tinggi di dalam
dibandingkan dengan lingkungan luar, sehingga dinding sel pada bakteri
dapat menghentikan air mengalir ke dalam sel. Dinding sel pada bakteri
memiliki ketebalan yang berbeda-beda yang dapat memungkinkan
pewarnaan gram. Pewarnaan Gram berguna untuk identifikasi umum bakteri
seperti bakteri dengan dinding sel tipis adalah gram negatif, sedangkan
bakteri dengan dinding sel tebal adalah gram positif.

Pada Archaea hampir tidak ada dinding sel yang mengandung


peptidoglikan. Beberapa jenis dinding sel di archaea yang berbeda, ada yang
mengandung pseudopeptidoglikan, ada beberapa yang mempunyai
glikoprotein, ada beberapa yang mempunyai polisakarida, dan yang lain ada
yang mempunyai protein pada lapisan permukaan yang disebut dengan
lapisan-S, yang juga terdapat pada bakteri.

Tumbuhan
Dinding sel pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Menjaga tekanan turgor.


2. Memberikan bentuk pada sel.
3. Menjaga bentuk sel.
4. Membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan.
5. Menentukan laju pertumbuhan.
6. Menyediakan kekuatan mekanis
7. Sifat kaku pada sel dapat membantu tumbuhan berdiri tegak dan mencegah
masuknya patogen atau benda asing yang berbahaya ke dalam sel.
8. Melindungi sel dari tekanan mekanis.
9. Dinding sel bersifat semi-permeable.
10. Membantu proses difusi materi melalui apoplast.
11. Sebagai tempat pertukaran zat seperti protein dan molekul-molekul kecil
yang masuk atau keluar dari sel.
12. Menjaga homeostasis pada sel.
13. Berperan sebagai hormon, karena mengandung oligosakarin.
14. Sebagai tempat penyimpanan karbohidrat.

Jamur
Dinding sel pada jamur memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan pola pertumbuhan sel.


2. Sebagai pelindung struktural.
3. Sebagai media interaksi sel dengan organisme lain.
4. Sebagai tempat pengikatan dalam reaksi enzim.
5. Melindungi sel dari perubahan tekanan osmotik, sehingga sel tidak pecah.

Bakteri
Dinding sel pada bakteri memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Melindungi organel-organel yang terletak di dalam sel.


2. Memberikan bentuk pada sel.
3. Mencegah sel pecah akibat perubahan tekanan osmotik.

Sekian artikel mengenai Pengertian Dinding Sel Lengkap Struktur, Fungsi dan
Gambar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan
tugas maupun untuk sekedar menambah pegetahuan seputar dinding sel, pengertian
dinding sel, struktur dinding sel, fungsi dinding sel, dinding sel pada tumbuhan,
dinding sel pada jamur, dinding sel pada alga, dan dinding sel pada bakteri.
Terimakasih atas kunjungannya.
.BAB III

Silia Dan Flagela – Pengertian, Struktur, Fungsi,


Perbedaan, Gerakan.

Silia dan flagela merupakan bagian tamabahan dari sel-sel hidup. Silia
membantu dalam mencegah akumulasi debu pada tabung pernapasan
dengan menciptakan lapisan tipis lendir di sepanjang tabung. Flagela
terutama digunakan oleh sel sperma untuk mendorong diri mereka sendiri
yang melalui organ reproduksi wanita.
.

Pengertian Silia
silia adalah organel sel yang bentuknya seperti rambut yang dapat
digerakkan. silia adalah benang tipis setebal 0,25 um dengan bundle
mikrotubulus dibagian intinya. Silia juga diartikan sebagai alat bantu
pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya 0,25 um
dan panjang sekitar 2-20 um, serta biasanya muncul dalam jumlah banyak
pada permukaan sel.

Dinding dari silia terdiri dari 9 dublet mokrotubula. Setiap dublet saling
berhubungan dengan perantaraan protein penghubung neksin. Pada
bagian bebas dari subdublet terdapat sepasang molekul protein yang
disebut dinein. Dinein ini memiliki gugus yang berperan sebagai ATP
ase, sehingga dapat dikatakan bahwa dinein bertanggung jawab pada
terjadinya hidrolisis ATP.

Silia dapat ditemukan pada beberapa hewan avertebrata misalnya pada


dugesia. Permukaan tubuh bagian ventral dugesia memiliki silia yang
berfungsi untuk pergerakan. Secara garis besar mekanisme gerakan silia
ada dua yang perlu diketahui yaitu: Sembilan tubulus ganda dan dua
tubulus tunggal.
Satu sama lain saling dihubungkan oleh kompleks protein yang
menggandakan ikatan silang. Silia berfungsi sebagai alat gerak,
pengambil makanan, maupun sebagai penerima rangsang. Silia ada yang
tumbuh merata pada seluruh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang
hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh organisme tersebut.
Paramecium merupakan salah satu Protista mirip hewan, yang bergerak
dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang didalam
air. Cara menangkap makanannya adalah dengan cara menggetarkan
rambutnya (silia).
Pengertian Flagella
Flagella merupakan filament protein uliran (helical) dengan panjang dan
diameter yang sama, dimiliki oleh beberapa bakteri pathogen untuk
bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang). Flagella disusun oleh
tiga bagian:]filament, hook (sudut) dan basal body (bagian dasar).

Bagian dasar menancap pada membrane plasma, disusun oleh sutu


tangkai serta satu atau dua rangkaian cincin yang mengelilinginya dan
berhubungan dengan membrane plasma, peptidiglikan dan bakteri gram-
negative, berhubungan dengan membrane luar pembungkus sel.

Ukuran panjang flagella biasanya 15 sampai 25 um tetapi dapat juga


mencapai 70 um, dengan diameter 10 sampai 20 nu. Karena diameternya
dibawah batas daya pisah mikroskop cahaya, maka untuk dapat melihat
flagella harus dengan pewarnaan khusus. Sebuah flagella tunggal dapat
mendorong sel dengan gerakan seperti cambuk.

Berdasarkan jumlah dan lokasi pelekatan, tipe flagella pada sel bakteri
menampakkan bentuk yang khas. Fungsi utama flagella pada bakteri
adalah sebagai alat untuk pergerakkan. Flagella menurut letak dan jumlah
yang terdapat pada bakteri, merupakan salah satu ciri yang dapat
digunakan dalam pergolongan bakteri. Maka dalam hal ini bakteri dapat
digolongkan menjadi lima golongan:

 Atrikh : bakteri tidak mempunyai flagella


 Monotrikh : bakteri mempunyai satu flagella pada satu ujungnya
 Lofotrikh : bakteri mempunyai flagella dua atau lebih pada satu
ujungnya
 Amfitrikh : bakteri mempunyai flagella atau lebih pada kedua
ujungnya
 Peritrikh : bakteri mempunyai flagella yang merata terdapat
diseluruuh tubuhnya.

Bentuk Struktur Pada Silia Dan Flagella


Baik silia atau flagella tersusun atas bagian tengah atau pusat mikrotubul
dobel dikelilingi oleh 9 mikrotubul dobel. Oleh karena itu susunan silia
atau flagella sering disebut struktur atau pola 9 ± 2 disebut struktur
axoneme.

Mikrotubul pada silia dan flagella bertindak sebagai pendukung sekaligus


alat pergerakan ketika organel silia atau flagella bergetar. Pergerakan
organel itu disebabkan karena mikrotubul penyusunnya berlekuk. Asal
dan struktur silia dan flagella agaknya pada dasarnya sama saja. Masing-
masing tumbuh dari benda basal.
Silia atau flagella itu sendiri tidak saja mempunyai cincin luar dengan 9
mikrotubula (masing-masing hanya dengan satu tubula asesori yang
melekat padanya) tetapi juga 2 fibril tengah yang identic dengan
mikrotubula dalam konstruksinya.

Fungsi Silia Dan Flagella


Silia dan flagella berfungsi untuk menggerakkan cairan diatas permukaan
jaringannya. Dan pada beberapa hewan, silia dan flagella berfungsi untuk
menggerakkan medium cair melewati sel, pada epitel silia berfungsi
untuk mengeluarkan partikel debu yang terhisap.
Flagella pada ganggang dan jamur berfungsi dalam pergerakkan
mendorong organisme tersebut kedalam air. Pada sperma flagella
berfungsi untuk bergeraknya sperma. Pada sel epitel berfungsi untuk
menggerakkna cairan. Silia juga berfungsi sebagai pengambil makanan
maupun sebagai penerima rangsangan.

Perbedaan Silia Dan Flagela


Ada banyak makhluk hidup yang menggunakan organ-organ tambahan
untuk berbagai keperluan. Seperti paramesium menggunakan mereka
untuk berenang, kerang menggunakannya untuk makan.

Fakta menarik ialah bahwa ganggang hijau menggunakan silia dan


flagela untuk kawin. Silia dan flagela juga memiliki struktur
internal yang sama. Kehadiran bagian seperti berbagai tabung,
doublet luar dan konektor protein seperti link nexin dan lengan
dynein cukup mirip pada keduanya.

Namun, silia dan flagela memiliki fitus unik tertentu juga. Baik
silia dan flagela terdiri dari array sembilan filamen yang mencakup
mikrotubulus lengkap dan parsial, dan juga bagian dari
mikrotubulus tunggal. Mikrotubulus disebut sebagai “axoneme”.
Perakitan mikrotubulus ini tercakup dalam membran yang hanya
perpanjangan dari membran plasma. Gerakan keduanya silia dan
flagela disebabkan oleh interaksi dari mikrotubulus ini.

Silia yang seperti struktur rambut kecil yang melingkupi sel dan
membantu untuk mendorong melalui cairan. Biasanya sel
memiliki satu atau kadang-kadang dua flagella yang membantu
dalam bergerak melalui cairan. Flagela lebih panjang dalam
ukuran sementara silia lebih pendek. Pergerakan silia dapat
berhubungan dengan memukul saat berenang. Flagela bergerak
dengan gaya seperti dayung.

Bagaimana silia dan flagela memperoleh energi mereka untuk


mendorong melalui cairan?? Silia menggunakan molekul yang
disebut “kinesin” yang melakukan kegiatan ATPase. Energi yang
dihasilkan oleh kegiatan ini ialah apa yang membantu silia untuk
melakukan kegiatan seperti mengikat kinesin dengan
mikrotubulus yang mengubah hasil gerakan sel melalui cairan.
Bertentangan dengan ini, Flagela mengandung sel-sel yang lebih
dan didukung oleh kekuatan motif-proton dengan membran
plasma.
Silia yang hadir dalam organisme multisel membantu dalam
bergerak cairan di luar sel bergerak. Mereka juga membantu dalam
pergerakan sekelompok se. Sementara siput menggunakan silia
untuk meneruskan makanan melalui sistem pencernaan, ada
kerang yang menggunakan silia untuk mengangkut makanan dan
oksigen. Flagela terutama ditemukan pada gamet. Spons dan
coelenterata mengambil bantuan flagela untuk melakukan fungsi
pernapasan mereka.

Gerakan Pada Silia Dan Flagella


Silia biasanya terdapat dalam jumlah banyak pada permukaan sel,
sedangkan flagella hanya satu atau beberapa sel saja. Silia bergerak maju
mundur, dengan kibasan yang saling bergantian, sementara flagella
gerakkannya berombak-ombak yang mirip dengan ular yang
menggerakkan sel dalam arah yang sama.

Silia dan flagella memiliki struktur yang sama. Mereka melekat pada
struktur yang dikenal sebagai badan basal, yang pada gilirannya berlabuh
kesisi sitoplasma dari membrane plasma.

Pergerakan yang terjadi pada silia dan flagella diakibatkan oleh adanya
dinein axonema yang terdiri dari mikrotubulus dan protein yang terkait
dengan proses sebagai berikut dimana 9 mikrotubulus doublet yang
tersusun dalam sebuah cincin yang mengelilingi sepasang mikrotubulus
“9+2” dikelilingi sepasang mikrotubulus.

Peranan Silia Dan Flagella Dalam Tubuh Manusia

1. silia
2. silia pada rongga hidung berfungsi menyaring udara kotor yang
masuk melalui hidung
3. silia pada trakea berfungsi menangkap kuman yang masuk bersama
udara pernapasan
4. flagella
5. sel sperma menggunakan flagella sebagai baling-baling untuk
memindahkan sel melalui cairan saluran untuk mencapai ovum.
BAB IV
KESIMPULAN
sel merupakan komponen penyusun kehidupan yang paling
sederhana, satuan fungsional / fisiologis yang terkecil karena fungsi-
fungsi dari organisme hidup merupakan akibat dari aktivitas sel. Sel juga
merupakan satuan pertumbuhan dan perkenbangan yang terkecil, karena
tumbuh dan berkembangnya mekhluk hidup tidak terlepas dari
pembelahan sel. Secara umum, ukuran dan bentuk sel sangat bervariasi
dan bersifat mikroskopis, dinyatakan dalam satuan mikron atau
mikometer. Karena ukuran sel yang sangat kecil, untuk dapat melihatnya
diperlukan alat bantu optik yaitu mikroskop.

Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel


indukmenjadi dua atau lebih sel anak dengan cara membelah diri, baik
pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada
organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk
melestarikan jenisnya. Sementara itu, pembelahan sel bagi organisme
multiseluler menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan dari
organisme. Selain itu, pembelahan sel pada organisme multiseluler juga
menghasilkan sel-sel gamet yang bermanfaat untuk perkembangan secara
generatif. Pembelahan sel terjadi melalui tahap-tahap tertentu, tahap-
tahap itu bertujuan untuk mengatur informasi genetik induk yang akan
diturunkan kepada sel anakan.

Silia dan flagela berfungsi untuk menggerakkan cairan di atas permukaan


jaringannya. Dan pada beberapa hewan silia dan flagela berfungsi untuk
menggerakkan medium cair melewati sel, pada epitel silia berfungsi
untuk mengeluarkan partikel debu yang terhisap. Flagela pada ganggang
dan jamur berfungsi dalam pergerakan mendorong organisme tersebut ke
dalam air. Pada sperma silia berfungsi untuk bergeraknya sperma. Pada
sel epitel berfungsi untuk menggerakan cairan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/silia-dan-flagela/

https://apaperbedaan.com/silia-dan-flagela/

https://www.ruangguru.co.id/perbedaan-antara-flagela-dan-silia-lengkap/

http://www.markijar.com/2019/03/pengertian-dinding-sel-lengkap-struktur.html

https://adalah.top/dinding-sel/

Anda mungkin juga menyukai