Anda di halaman 1dari 7

Nama: Najwa Rizka Amelia

NIM: 211030700502

Kelas: 02FKKP007

Mata Kuliah: Praktikum Anatomi Fisiologi dan Patofisiologi (Pertemuan 8)

Dosen Pengampu: Apt, Gina Aulia, M.Farm

TUGAS PENDAHULUAN
Ilmu Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai
dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisa rumit akan
bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia kian
memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan
selalu berkembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-
teknik kompleks yang dikembangkan pada satu abad terakhir

Ilmu fisiologi adalah mengkaji tentang mekanisme yang menggerakkan proses kehidupan,
berhubungan dengan pengendalian dan proses terjadinya tatanan molekuler seperti sistem
kerja tubuh. Fisiologi adalah cabang ilmu yang tidak bisa berdiri sendiri. Sejarah mencatat
ilmu fisiologi adalah pada manusia di awali pada tahun 420 SM pada zaman Hipokrates. Pada
masa Yunani Kuno, Aristoteles merupakan salah satu pemerhati perkembangan ilmu fisiologi
yang berhubungan antara struktur dan fungsinya. Bapak fisiologi yang terkenal adalah
Boerhaave.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Berdasarkan Morfologinya
Sel hewan dan sel tumbuhan umumnya mempunyai ukuran yang sama. Perbedaan antara
keduanya tergantung pada lapisan luarnya. Lapisan terluar dari sel hewan adalah membran
sel, oleh karena itu bentuk sel nya dapat berubah-ubah tergantung pada tekanan
permukaannya. Sedangkan lapisan terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Umumnya
dinding sel nya keras, oleh karena itu bentuk sel nya hampir tetap
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Berdasarkan Fisiologinya
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan berhubungan dengan lapisan terluar pada kedua sel
tersebut. Lapisan terluar sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel mencegah terjadinya
pengembangan sel, sehingga bila menyerap air akan terjadi tekanan pada dinding sel yang
disebut tekanan turgor. Oleh karena itu bentuk selnya hampir tetap atau kaku. Sebaliknya sel
hewan bersifat permeabel sehingga pada kondisi yang memungkinkan membran sel
mengembang dalam batas-batas tertentu.
Perbedaan fisiologis lainnya antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah kemampuan masing-
masing sel dalam mencerna zat. Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menyusun
senyawa-senyawa anorganik sederhana menjadi karbohidrat, lemak dan protein. Sebaliknya,
sel hewan hanya mencerna senyawa-senyawa organik yang berasal dari tumbuhan atau hewan
lainnya.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Berdasarkan Reproduksinya
Pada saat pembelahan, antara sel hewan dengan sel tumbuhan dapat dibedakan karena di
dalam sel tumbuhan yang sedang berbunga tidak ditemukan atau hewan lainnya.
Untuk lebih rinci mengenai apa saja perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan simak
penjelasan berikut ini:
• Perbedaan Bentuk
Bentuk sel hewan dan sel tumbuhan ini berbeda secara fisik. Sel tumbuhan cenderung lebih
besar dibandingkan sel hewan, kaku karena memiliki dinding sel dan jarang berubah bentuk
kecuali derivat sel. Sel hewan tidak memiliki bentuk tetap karena tidak memiliki dinding sel
serta bentuknya dapat berubah-ubah dan lebih fleksibel.
• Perbedaan Organel Sel
Dalam sel hewan dan sel tumbuhan terdapat beberapa jenis organel yang berbeda. Tetapi
tidak seluruhnya berbeda, ada organel-organel yang memiliki fungsi penunjang pada masing-
masing sel.
SEL TUMBUHAN

1. Membran Sel

Membran sel adalah membran semi-permeabel yang ada di dalam dinding sel, yang terdiri
dari lapisan tipis protein dan lemak. Membran sel berperan penting dalam mengatur keluar
masuknya zat-zat tertentu di dalam sel. Membran semi-permeabel ini berperan untuk
menyaring zat tertentu untuk masuk, tetapi tidak zat yang lain, terutama menyaring pelarut,
namum tidak untuk zat terlarut tertentu. Misalnya, membran sel mencegah racun masuk ke
dalam, sementara nutrisi dan mineral penting dapat masuk ke tubuh tumbuhan.

2. Dinding Sel

Dinding sel adalah lapisan kaku yang terdiri dari selulosa, glikoprotein, lignin, pektin dan
hemiselulosa. Bagian ini terletak di luar membran sel, dan terdiri dari protein, polisakarida
dan selulosa. Fungsi utama dinding sel adalah untuk melindungi dan memberikan dukungan
struktural pada sel. Dinding sel tumbuhan juga berperan dalam melindungi sel terhadap
tekanan mekanis, dan untuk memberikan bentuk dan struktur pada sel. Tak hanya itu saja,
dinding sel juga menyaring molekul yang masuk dan keluar dari sel, dan sebagai tempat
untuk menyimpan karbohidrat. Pembentukan dinding sel dipandu oleh mikrotubulus, yang
terdiri dari tiga lapisan, yaitu, primer, sekunder dan lamela tengah. Dinding sel primer
dibentuk oleh selulosa yang disusun oleh enzim.
3. Plastida

Plastida merupakan organel yang memiliki DNA sendiri. Mereka diperlukan untuk
menyimpan pati, untuk melakukan proses fotosintesis. Selain itu, juga digunakan dalam
sintesis banyak molekul, yang membentuk blok bangunan sel.

Ada beberapa jenis plastida dan fungsinya, yaitu:

• Leukoplas
Mereka ditemukan di jaringan tanaman non-fotosintetik, untuk penyimpanan protein,
lipid dan pati.

• Kloroplas
Ini adalah organel memanjang yang ditutupi oleh membran fosfolipid. Setiap
kloroplas mengandung pigmen berwarna hijau yang disebut klorofil yang diperlukan
untuk proses fotosintesis. Klorofil menyerap energi cahaya dari matahari dan
menggunakannya untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa
.
• Kromoplas
Kromoplas bertanggung jawab untuk sintesis pigmen, dan sebagai penyimpanan
dalam organisme eukariotik fotosintesis. Kromoplas memiliki pigmen berwarna
merah, jingga dan kuning yang memberikan warna pada semua buah dan bunga yang
matang.

4. Ribosom

Ribosom adalah organel terkecil dalam membran yang terdiri dari RNA dan protein dan
ditemukan di sel prokariotik dan eukariotik. Ribosom adalah "mesin" molekuler kompleks
yang ditemukan di dalam sel untuk menghasilkan protein dari asam amino selama proses
yang disebut sintesis atau translasi protein. Proses sintesis protein adalah fungsi utama, yang
dilakukan oleh semua sel hidup. Inilah yang membuat setiap sel hidup membutuhkan ribosom
untuk memproduksi protein.

5. Sitoplasma

Sitoplasma adalah larutan cair dan kental yang terdiri dari air, garam, dan protein. Dalam sel
eukariotik, sitoplasma mencakup semua materi, seperti nukleus, retikulum endoplasma, dan
mitokondria. Sedangkan, bagian sitoplasma yang tidak terdapat organel disebut sitosol.
Meskipun sitoplasma mungkin tampak tidak memiliki bentuk atau struktur, sebenarnya
sangat terorganisir. Jaringan protein yang disebut sitoskeleton, membantu sitoplasma yang
mengontrol bentuk sel, mempertahankan organisasi intraseluler, dan terlibat dalam
pergerakan sel.
6. Mitokondria

Mitokondria adalah organel bermembran ganda yang ditemukan di sitoplasma semua sel
eukariotik. Mereka menyediakan energi dengan memecah molekul karbohidrat dan gula, oleh
karena itu mereka juga disebut sebagai "pembangkit tenaga sel. Mitokondria memainkan
peran utama dalam memecah nutrisi dan menghasilkan molekul kaya energi untuk sel.
Banyak reaksi biokimia yang terlibat dalam respirasi seluler terjadi di dalam mitokondria.

7. Membran Inti

Membran inti ini ialah membran ganda fosfolipid yang mampu menyelimuti seluruh inti sel.
Selain itu, membran inti ini pun memiliki fungsi untuk pemisah antara inti sel dan juga
sitoplasma sel.

8. Intti Sel (Nukleus)

Nukleus atau inti sel adalah organel terbesar yang ada di dalam sel, yang berperan sebagai
struktur membran yang hanya ada dalam sel eukariotik. Fungsi vital dari nukleus adalah
untuk menyimpan DNA atau informasi penting yang diperlukan untuk pembelahan sel,
metabolisme dan pertumbuhan. Di dalam nukleus juga terdapat komponen penting untuk
pertumbuhan tanaman, yaitu:

• Nukleolus: Memproduksi struktur penghasil protein sel dan ribosom.


• Nukleopore: Membran inti berlubang dengan lubang yang disebut nukleopore yang
memungkinkan protein dan asam nukleat menyerap ke dalamnya.

9. Vakuola

Istilah "vakuola" berarti "ruang kosong", yang di mana membantu dalam penyimpanan dan
pembuangan berbagai zat. Mereka dapat menyimpan makanan atau nutrisi lain yang
dibutuhkan oleh sel untuk bertahan hidup, dan juga menyimpan produk limbah agar
mencegah seluruh sel dari kontaminasi. Fungsi vital vakuola selain penyimpanan adalah,
untuk mempertahankan tekanan terhadap dinding sel. Vakuola pada sel tumbuhan lebih besar
dari pada sel hewan. ini menempati sekitar 30 persen dari volume sel dalam sel tanaman
dewasa. Vakuola terdiri dari getah sel, yang terdiri dari campuran garam, enzim dan zat
lainnya. Tonoplast adalah membran yang mengelilingi vakuola.

10. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma (RE) adalah jaringan kantung di sitosol sel eukariotik yang
memproduksi, memproses, mengangkut, dan menyimpan senyawa kimia untuk digunakan di
dalam dan di luar sel. Ini menjadi sistem yang luas dan kompleks dari distribusi yang kurang
lebih kontinu dari rongga-rongga berbelit-belit membran yang mengambil bagian sitosol yang
cukup besar.
SEL HEWAN

1. Membran Sel

Membran sel merupakan bagian paling luar yang membungkus sel yang tersusun atas lemak
dan protein. Dan memiliki fungsi yaitu melindungi sel, penerima rangsangan dari luar, dan
mengatur keluar masuknya zat.

2. Sentriol

Sentriol yaitu berbentuk tabung yang bisa ditemukan pada bagian sel eukariota, dan berperan
dalam pembelahan sel. Sepasang sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut
sentrosom. Sentriol berfungsi sebagai proses pembelahan sel dalam membentuk benang
spindel dan berperan membentuk silia dan flagela.

3. Inti Sel (Nukleus)

Inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel untuk metabolisme maupun ke
pembelahan sel. Fungsi nukleus yakni tempat terjadinya replikasi, untuk menjaga integritas
gen-gen, mengontrol aktivitas gen dengan mengelola ekspresi gen, mengendalikan proses
metabolisme dalam sel dan menyimpan informasi genetik.

4. Mitokondria

Organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel, bentuknya mirip cerutu atau rokok yang
memiliki 2 lapis membran yang lekuk-lekuk dan dinamakan kritas. Oksigen dan gulkosa
berkombinasi dalam membentuk energy (ATP) yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
organel, motokondria dalam bentu tunggalnya disebut mitokondrion. Memiliki fungsi
menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan respirasi seluler.
5. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan sel, kecuali nukleus (inti sel) dan organel, serta sitoplasma
terdiri dari protein material dan air. Sitoplasma memiliki koloid kompleks yang bisa berubah
tergantung konsentrasi air, jika konsentrasi air rendah disebut gel, namun jika konsentrasi air
tinggi disebut sol. Sitoplasma memiliki fungsi memiliki bahan kimia sel dan tempat
berlangsungnya metabolisme sel.

6. Vakuola

Vakuola pada sel hewan sangat berperan dalam membantu proses eksositosis dan endositosis.
Pada eksositosis, molekul yang ada pada protein dan lipid dikeluarkan dari sel. Namun,
vakuola ini tidak berperan langsung dalam pengeluaran lipid dan protein.

7. Dinding Inti (Membran Inti)

Elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan
antara sitoplasma dan daerah inti. Fungsinya sebagai pelindung inti sel (nukleus) dan tempat
pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma.

8. Kromosom

Kromosom adalah struktur yang tersusun dari DNA dan molekul lain yang menjadi tempat
tersimpannya materi genetik. Nama kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna
dan soma yang berarti tubuh. Fungsi kromosom pada sel hewan antara lain: Pembawa materi
genetik dasar. Pembawa faktor Mendel. Perlindungan informasi genetik.

9. Badan Golgi

Badan golgi atau apparatus golgi yaitu organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel dan
dapat ditemukan di semua sel eukariotik dan terdapat fungsi ekskresi. Fungsi badan golgi
adalah membentuk vesikula (kantong) untuk ekskresi, membentuk membran plasma,
membentuk lisosom dan memproses protein.

10. Lisosom

Organel yang berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim hidrolitik
yang dipakai dalam mengontrol pencernaan intraseluler dalam keadaan apapun, dan fungsi
lisosom adalah sebagai pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan
mekanisme endositosis, mencerna materi dengan memakai fagositosis, mengontrol
pencernaan intraseluler, dan penghancuran organsel yang rusak (autofagi).

Anda mungkin juga menyukai