Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9

LITERASI KETERAMPILAN MENULIS

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, Anda diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali
mengenai keterampilan menulis serta mampu membuat suatu tulisan.

Materi:

Literasi Keterampilan menulis

LITERASI MENULIS

Di Antara enam literasi dasar yang perlu kita kuasai adalah literasi baca dan literasi menulis,
karena kedua literasi tersebut menjadi satu kesatuan yang harus dikuasai palng awal.
Keduanya tergolong literasi fungsional dan berguna besar dalam kehidupan. Kemampuan
menulis penting dimiliki dan dikembangkan. Menulis berkolerasi positif dengan kemampuan
berbahasa dan penguasaan kosakata. Masukan kata-kata dan gagasan didapat melalui
membaca, sedangkan keluarnya disalurkan melalui tulisan. Kualitas hidup dapat menjadi
lebih baik dengan adanya kemmapuan baca-tulis. Tanpa literasi baca tulis yang baik,
kehidupan kita akan terbatas, bahkan berhadapan dengan banyak kendala. Oleh karena itu,
literasi menulis juga perlu dikenalkan, ditanamkan dan dibiasakan. Berikut hal-hal yang
harus dipahami mengenai literasi keterampilan menulis.
A. Pengertian Menulis
Dari beberapa ahli, mereka berpendapat mengenai tulisan di antaranya.
1. Menurut Musaba, menulsi adalah melahirkan atau mengungkapkan [ikiran
perasaan melalui suatu lambing.
2. Tarigan mengungkapkan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahan yang dipahami oleh
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambing grafik tersebut.
3. Sabir mengartikan menulis sebagai suatu keterampilan berbhasa yang digunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung.

Dari pengertian-pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa menulis adalah


suatu proses yang menggunakan lambing-lambang huruf untuk menyusun,
mencatat, dan mengkomunikasikan serta dapat menanmpung aspirasi yang dapat
menghibur, memberi infirmasi, dan menambag pengetahuan.

B. Tujuan Menulis
Kegiatan menulis tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Secara umum,
kegiatan menulis bias dilakukan sebagai kesenangan dan memberi informasi. Selain
itu berikut dipaparkan tujuan menulis menurut Sujanto.
1. Mengekspresikan perasaan
2. Memberi informasi
3. Mempengaruhi pembaca
4. Memberi hiburan

Adapun menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (2008), tujuan menulis ebagai berikut:

1. Tujuan penugasan
Maksudnya, penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
sendiri.
2. Tujuan alturistik
Maksudnya, penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca. Ingin
menolong para pembaca untuk memahami, menghargai perasaan dan penalaran.
3. Tujuan persuasive
Maksudnya, meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang dituliskan.
4. Tujuan informasional.
Bertujuan untuk memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca
5. Tujuan pernyataan diri
Bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada
para pembaca.
6. Tujuan kreatif
Bertujuan untuk menuliskan sesuatu untuk mencapai norma-norma artistic, dan
nilai-nilai kesenian.
7. Tujuan pemecahan masalah
Maksudnya, penulis bertujuan memecahkan mnasalah yang dihadapi. Penulis
ingin mejelaskan gagasan-gagasannya sendiri.
C. Isi atau Gagasan Tulisan
Secara teoritis, topic atau gagasan tulisan dapat digali dari empat sumber, yaitu 1.
Pengalaman, 2. Pengamatan, 3. Imajinasi , 4. Pendapat serta keyakinan. Berikut
penjelasannya.
1. Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber topic tulisan yang paling penting. Pengalaman
seseorang merupakan fakta, suatu kenyataan hidup. Ia dapat menjadi renungan,
bahan perbandingan, dan pengetahuan bagi orag lain apabila pengalaman itu
dituliskan.
2. Pengamatan
Banyak hal dalam kehidupan yang tidak kita alami langsung, tetapi dialami oleh
orang lain. Akan tetapi, karena kita menyaksikan atau mengamati pengalaman
hidup orang lain itu, tentu dapat dijadikan bahan tulisan.
3. Imajinasi
Berimajinais bermaksud untuk menciptakan sesuatu dalam pikiran yang
sebenarnya hal itu tidak atau belum terjadi. Hasil imajinasi ini dapat dijadkan
bahan tulisan. Berarti topic tulisan semacam ini tidak terbatas jumlahnya sebab
berkhayal atau berimajinasi tidak pernah ada batasnya.
4. Pendapat atau keyakinan
Di dalam tulisan selalu mengemukakan pendapat tentang apapun, pendapat baik
atau buruknya suatu objek dapat dijadikan sebuah tulisan.

D. Langkah-langkah Menulis
1. Keterampilan berbahasa
Keterampilan berbahasa tulis yang dimaksud adalah pemakaian semua unsur
bahasa, yaitu ejaan, kata, ungkapan, kalimat, dan pengembangan paragraph.
Semua unsur bahasa in hendaknya digunakan dengan tepat dan efektif.
2. Keterampilan penyajian
Keterampilan penyajian ialah ketermapilan menyusun gagasan sehingga kelihatan
semuanya kompak dan rapi. Teknik penyajian tulisan disesuaikan dengan 1)
tujuan yang hendak dicapai; 2) jenis tulisan yang digunakan; apakah berbentuk
cerita atau tulisan esai; 3) calon pembaca tulisan; artinya gaya tulisan yang
pembacanya para ilmuan; 4) media yang digunakan; maksudnya apakah dalam
bentuk surat, telegram, faksimili, dan lain-lain.
3. Keterampilan perwajahan
Keterampilan perwajahan ialah keterampilan menata bentuk fisik sebuah tulisan
sehingga tulisan itu kelihatan rapid an bagus dipandang. Dalam keterampilan ini
yang harus diketahui ialah 1) penataan tipografi; 2) bagaimana memilih format,
ukuran, dan jenis kertas.
E. Proses Penulisan
1. Tahap pratulis
Pertama, menetapkan topic yang akan ditulis itu apa. Pertimbangkan topik
tersebut menarik atau tidak.
Kedua, menetapkan tujuan, menentukan apa yang hendak dicapai atau diharapkan
penulis dengan tulisan yang hendak disusunnya.
Ketiga, mengumpulkan infirmais pendukung artinya, sebuah topic yang dipilih
akan layak ditulis setelah dikumpulkan infiormasi yang memadai tentang topic
tersebut.
Keempat, merancang tulisan. Artinya, topic topic tulisan yang telah ditetapkan
dipilah-pilah menjadi subtopic. Hasil pemilahan ini disusun dalam suatu susunan
yang disebut dengan kerangka.
2. Tahap Penulisan
Pertama, konsentrasi terhadap gagasan pokok tulisan.
Kedua, konsentrasi terhadap tujuan tulisan. Hal ini dilakukan agar tulisan tidak
melenceng ke tujuan lain.
Ketiga, konsentrasi terhadap kriteria calon pembaca. Artinya, harus mengingat
siapa calon pembaca tulisan kita (penulis).
Keempat, , konsentrasi terhadap kriteria penerbitan, khususnya untuk tulisan yang
akan diterbitkan. Pada saat menulis harus mengetahui bagaimana kriteria yang
ditetapkan penerbit.
3. Tahap Pascatulis
Pertama, kegiatan penyuntingan. Yaitu kegiatan membaca kembali dengan teliti
draf tulisan dengan melihat ketepatannya.
Kedua, penulisan naskah jadi. Kegiatan paling akhir yang dilakukan, setelah
penyuntingan dilakukan, barulah naskajh jadi ditulis ulang dengan rapi dengan
memperhatikan secara serius.

Referensi:

Semi Atar. (2021). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Percetakan Titian Ilmu: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai