Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 8

Keterampilan Menulis :
Menulis Ilmiah Populer
DHEA MEITANIA 208110134
RIJAL SYUKRIAH 208110058
RIA PURNAMA 208110152
JELLA DWISYAHCANA 208110017
LEONY ADILLA PUTRI 208110125
Keterampilan
Menulis
Pengertian keterampilan menulis
Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis
yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa
yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini
karena menulis bukanlah sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-
kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran
dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Menulis dapat diartikan
sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai media penyampai.
Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan
menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan
atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasl produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis
berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atas empat kategori, yaitu: karangan
narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Berdasarkan dua acuan tersebut di atas dapat disusun jenis-jenis
kegiatan dalam pembelajaran keterampilan menulis tersebut dengan susunan dari yang mudah menuju kepada yang
sukar adalah sebagai berikut.
1. Menyusun karangan bersama
2. Menyusun kembali karangan yang diacak
3. Menyelesaikan cerita tertulis
4. Meringkas (sinopsis) bacaan
5. Reka cerita gambar
6. Memerikan atau mendeskripsikan sesuatu
7. Mengembangkan judul
8. Menulis surat
9. Menyusun dialog
10. Menyusun laporan
11. Menyusun iklan, slogan, poster, dan spanduk
12. Meresensi buku
13. Menyusun karangan ilmiah
Menulis Sebagai Suatu Cara
Berkomunikasi.
Secara luas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman
dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia
atau binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain.
proses komunikasi berlangsung melalui tiga media: visual atau non verbal, oral
atau lisan, written atau tulis. Para peneliti biasanya meminta perhatian akan
adanya 4 jenis aspek proses komunikasi yaitu:

1. Communicator

2. Message

3. Channel

4. Audience
Fungsi Keterampilan Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Kegunaan menulis lainnya, yakni sebagai berikut:
1. Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya;
2. Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan;
3. Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi
sehubungan dengan topic yang ditulis;
4. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisaskan gagasan secara sistematis
serta mengungkapkan secara tersurat;
5. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif;
6. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi
penyadap informasi dari orang lain;
7. Dengan kegiatan penulis yang terencanakan membiasakan penulis berpikir serta
berbahasa secara tertib dan teratur.
Tujuan Keterampilan Menulis
Menurut Hugo Hartig : Assignment purpose (tujuan penugasan), Altruistic
purpose (tujuan altruistic), Persuasive purpose (tujuan persuasive),
Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan), Self
expressive purpose (tujuan pernyataan dini), Creative purpose (tujuan kreatif),
Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah). Tujuan lainnya adalah
1. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
2. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
3. Menjadikan pembaca beropini.
4. Menjadikan pembaca mengerti.
5. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
6. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan
seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai
kemanusiaan dan nilai estetika.
Jenis-jenis menulis
1. Menulis Deskripsi Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan
kata-kata
atas suatu benda, tempat, suasana atau keadaan.
2. Menulis Narasi Narasi pada dasarnya adalah karangan atau tulisan yang
berbentuk
cerita.
3. Menulis Eksposisi Eksposisi/paparan merupakan tulisan hasil peninjauan
terhadap
suatu hal.
4. Menulis Argumentasi
Argumentasi dibentuk dari kata argumen yang berarti alasan. Paragraf
argumentasi
adalah paragraf yang untuk menyatakan kebenaran dengan didukung argumen
atas
alasan yang sesuai.
Tahap-tahap menulis
1. Tahap Pra Penulisan Tahap pra penulisan merupan tahap persiapan sebelum menulis. Dalam tahap ini
langkah yang ditempuh, sebagai berikut:
a. Menentukan topik
b. Membatasi topik
c. Menentukan tujuan
d. Membuat kerangka tulisan
e. Menentukan bahan

2. Tahap Penulisan Tahap penulisan merupakan bahasan setiap butir topik yang terdapat dalam kerangka
karangan. Dalam kerangka karangan masih diperlukan penjelasan-penjelasan yang lebih terperinci sehingga
pembaca dapat memahami maksud tulisan yang disampaikan. Dalam penulisan, karangan sangat
diperlukan pilihan kata yang tepat, cermat, dan lugas, sehingga dalam tahan penulisan ini, penulis harus
dapat mencurahkan seluruh penguasaan kosakata yang dimilikinya. Tulisan yang baik adalah tulisan yang
tidak lepas dari kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku. Oleh Karena itu karangan harus ditulis dengan
ejaan yang tepat, dan sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.

3. Tahap Revisi Menyelesaikan tulisan bukan berarti telah selesai melaksanakan kegiatan penulisan. Penulis
masih perlu membaca kembali tulisan yang telah dibuat. Kegiatan membaca kembali ini untuk melihat
secara teliti bagian-bagian yang perlu mendapat perbaikan, terutama dalam penggunaan ejaan, tanda
baca, pilihan kata, paragraf, logika kalimat, sistematika tulisan, pengetikan, dsb. Selain itu, penulis juga perlu
melihat kembali, apakah masih ada kekurangan dalam teori, analisis, atau penggunaan kalimat dan paragraf.
Upaya-upaya meningkatkan keterampilan
menulis
Untuk meningkatkan keterampilan menulis sebenarnya tidak sulit, tetapi hanya
membutuhkan ketelatenan dan kiat-kiat, diantaranya :
1. harus banyak membaca. Karena dengan membaca kita dapat menuangkan
ide-ide yang kita miliki ke dalam sebuah karya.
2. Melatih kemampuan menulis agar dapat menghasilkan karya yang baik dan
benar.
3. Mempelajari kaidah-kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dengan mempelajari kaidah-kaidah penulisan tersebut kita dapat memahaminya
dan bisa langsung mempraktekannya ke dalam tulisan yang kita buat.
4. Mempublikasikan hasi tulisan yang kita buat, seperti media elektronik dan
cetak. Agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita.
5. Selalu percaya diri dengan apa yang kita tulis. Jika kita tidak percaya dengan
apa yang kita tulis maka kita tidak akan puas dengan hasilnya.
Menulis Ilmiah
Populer
Pengertian tulisan ilmiah populer
Tulisan ilmiah populer adalah tulisan tentang fakta, peristiwa, gejala dan pendapat (opini) yang menyangkut
ilmu pengetahuan tertentu, baik teknologi, ilmu sosial, maupun ilmu terapan. Tulisan ilmiah diperuntukkan
bagi kelompok anggota masyarakat ilmiah, sedangkan tulisan ilmiah populer ditujukan bagi masyarakat
awam. Isi tulisan ilmiah populer bersifat ilmiah, namun penyajiannya dibuat secara populer. Istilah populer
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan bagi masyarakat awam. Masyarakat
awam di sini termasuk pula bagi mereka yang berada di luar bidang keilmuan yang bersangkutan.
Tulisan ilmiah populer harus:

a. Dirangkai dengan tetap memperhatikan obyek keilmuan yaitu isinya tentang informasi aktual,
penulisannya memperhatikan keobyektifan pandangan yang dikemukakan dan kedalaman tuturan penyajian,
serta disukai oleh masyarakat karena menarik dan mudah dipahami.

b. Ditulis dari hasil penelitian ilmiah atau pengalaman lapangan yang teruji dengan menggunakan kaidah
ilmiah yang meliputi kesahihannya (validitas) dan keandalannya (reliabilitas). Pembuatan tulisan ilmiah
populer harus dimulai dari mencari pustaka atau mengumpulkan pengalaman-pengalaman lapangan yang
berkaitan dengan topik yang hendak digarap, kemudian dilakukan pengujian sebelum disusun menjadi
tulisan.

c. Ditulis dengan istilah yang dikenal secara umum dan berlaku di kalangan masyarakat, serta disajikan
secara menarik dengan cara diberi ilustrasi sebagai penyegar tulisan.
Ciri-ciri Tulisan Ilmiah Populer : umum & khusus
Ciri-ciri umum tulisan ilmiah populer harus memenuhi syarat ter­tentu dan penyajiannya
memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang baku. Syarat-syarat tersebut adalah:
a. Logis
Segala keterangan atau informasi yang disajikan memiliki argumen­tasi yang dapat diterima oleh
akal sehat.
b. Sistematis
Tulisan berdasarkan urutan secara bertahap dan berkesinam­bungan.
c. Tuntas dan menyeluruh
Fakta, peristiwa, gejala dan pendapat (opini) ditulis serta ditelaah secara menyeluruh.
d. Seksama
Berusaha menghindarkan diri dari berbagai kesalahan, betapapun kecilnya.
e. Teruji kebenarannya
Dapat diuji kebenarannya yaitu kesahihan dan keandalannya.
f. Terbuka
Gagasan yang dikemukakan memungkinkan untuk diubah apabila ada perkembangan baru.
g. Berlaku umum
Ulasan atau kesimpulan yang ditulis berlaku bagi sasaran yang dituju
Ciri-ciri Tulisan Ilmiah Populer : umum & khusus

Ciri-ciri khusus tulisan ilmiah populer adalah :


a. Penyajian disesuaikan dengan tingkat kecerdasan masyarakat awam.
b. Menggunakan istilah atau kata-kata sederhana yang berasal dari bahasa sehari-hari.
c. Gaya bahasa tidak terlalu resmi (formal).
d. Tutur bahasa bersifat personal (pribadi).
e. Membimbing dan mendorong (motivasi) pembaca untuk sampai kepada kesimpulan.
f. Bersifat aplikatif, artinya diharapkan dapat diterapkan oleh pem­baca.
g. Judul atau topik bersifat informatif, artinya mudah dipahami dan cepat menimbulkan imajinasi pembaca.
h. Penjelasan secara tidak langsung, bilamana perlu, penjelasan fakta, peristiwa dan gejala didramatisasi.
i. Penulis mampu membawa perasaan pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri situasi yang
ada di dalam tulisan.
Tulisan ilmiah populer yang memenuhi persyaratan, memiliki
lima kriteria, yaitu:
a. Tepat (accurate)
Mengemukakan fakta, peristiwa, gejala dan pendapat (opini)
seperti apa adanya tanpa memutarbalikkannya.
b. Jelas (dear)
Isinya mudah dimengerti oleh pembacanya, dan tidak menimbul­
kan salah tafsir atau kesulitan untuk memahaminya. c. Ringkas (concise)
Langsung mengena ke permasalahan, pengungkapannya tidak panjang lebar agar ide pokoknya
menjadi tidak kabur. Kata-kata, kalimat dan alinea digunakan secara efektif dan tersaji dalam suatu
alinea yang utuh. Setiap ide yang tertuang dalam setiap alinea, akan dapat ditangkap oleh pembaca
dengan cepat.
d. Baku (conventional)
Disusun menggunakan bahasa dan tata cara penulisan sesuai dengan kaidah baku. Unsur serapan,
huruf kapital, kata ulang dituliskan dengan benar, menurut pedoman yang telah ditetapkan.
e. Pantas (appropriate)
Mampu menjalin tujuan, materi, dan pembaca menjadi paduan yang utuh. Tulisan merupakan ekspresi
dari tujuan penulisan yang tepat, sajian materi dalam bentuk wacana informasi yang sesuai dengan
tujuan penulisan dan cocok dengan pembaca.
Struktur Penulisan Karya Ilmiah Populer
Untuk struktur tulisan ilmiah populer pun cukup ringkas dan padat. Lumrahnya karya tulis ilmiah
populer hanya beberapa lembar saja. Berbeda dengan karya ilmiah yang ditulis dalam jumlah banyak.
teks populer lebih sederhana yakni sekitar 3-5 halaman.

Lantaran lebih ringkas, struktur tulisannya pun hanya terdiri dari 4 bagian yaitu:
1.Judul
Seperti judul pada umumnya, judul teks populer harus mencerminkan isi teks. Namun ciri khas judul
teks populer adalah lebih sederhana, komunikatif dan menarik. Jadi judul ini lebih mudah menarik
perhatian dan memenatik rasa penasaran pembaca ketimbang judul skripsi atau karya ilmiah.
2.Pendahuluan
Bagian menjelaskan dengan jelas dan padat mengenai topik yang dibahas. Penulis menerangkan
pokok dan urgensi permasalahan. Sehingga pembaca pun memahami mengapa topik tersebut patut
atau layak dibicarakan lebih dalam.
3.Badan/Isi
Sementara itu, badan atau isi mengenai pandangan dan analisis penulis tentang topik yang dibahas.
Biasanya penulis akan menambahkan beberapa argumen ahli dan data yang mendukung. Badan atau
isi teks populer tidak sedetail seperti karya tulis ilmiah. Tak heran bila isinya pun cukup terbatas.
4.Penutup
Bagian terakhir, teks populer diakhiri dengan penutup. Isinya adalah kesimpulan penulis atas topik
yang dianalisisnya. Selain itu, penulis bisa menyelipkan saran atau solusi untuk mengatasi
Jenis Penyajian Karya Ilmiah Populer
Jenis penyajian karya ilmiah populer dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Penyajian deskriptif karya ilmiah populer yang menggambarkan suatu pengetahuan


berdasarkan fakta pada bidang keilmuan tertentu, tanpa banyak penjelasan tentang
proses. Contoh karya ilmiah bentuk populer berjudul: “Keanekaragaman Hewan Reptil”.

2. Penyajian deskriptif beserta penjelasan prosesnya. Hal tersebut seperti penjelasan


mengenai riwayat atau latar belakang kejadian tersebut, memuat unsur pertanyaan
mengapa dan bagaimana. Contoh karya ilmiah populer berjudul: “Metamorfosis
Sempurna Pada Kupu-kupu”, “Evolusi Biston bitularia”, “Siklus Air Hujan”.

3. Penyajian deskriptif beserta proses, masalah dan solusinya. Contoh karya ilmiah
populer dengan judul “Pemanasan Global”. Dalam judul tersebut dapat dijelaskan
proses terjadinya pemanasan global, dampak pemanasan global serta cara untuk
mengurangi pemanasan global.
Cara Menyusun Karya Ilmiah Populer
Cara menyusun karya ilmiah populer yang bisa diterapkan agar mudah dalam membuatnya
adalah sebagai berikut:

1. Mencari topik dalam sudut pandang keingintahuan masyarakat awam. Hal tersebut penting
karena pada dasarnya penulisan karya ilmiah populer ini tidak perlu memuat hasil penelitian
secara lengkap karena bukan ditujukan pada orang terpelajar saja tapi untuk masyarakat luas.

2. Karya ilmiah populer adalah bentuk tulisan yang memperhatikan fakta dan unsur ilmiah. Oleh
sebab itu, penjelasannya memperhatikan keilmiahan bukan berdasarkan keindahan bahasa.

3. Pada karya tulis ilmiah populer lebih menekankan pada unsur mendidiknya sehingga bersifat
objektif.

4. Karya tulis ilmiah populer diambil dari informasi, karya tulis ilmiah lain yang diubah,
dimodifikasi, dan diramu dalam bentuk bahasa tidak kaku, sederhana, singkat, dan jelas. Oleh
sebab itu, karya ilmiah populer lebih cocok disebut dengan tulisan dibandingkan karangan
murni.

5. Kata-kata ilmiah dapat dipertanggungjawabkan beserta menambahkan sumber rujukannya.


Con…
6. Memakai bahasa yang tidak menggurui atau terlalu teknis.
7. Penulis sebaiknya memilih topik yang benar-benar dikuasainya sehingga penyampaian
tersebut akurat. Tetapi, jika penulis masih pemula dan ingin membuat karya ilmiah populer,
maka dapat menggunakan rujukan atau sumber buku sehingga penulis tidak salah dalam
memberikan informasi keilmuan yang berakibat akan merugikan pembaca.
8. Menyusun strategi sebelum menulis berkaitan dengan subjek, objek, serta ruang lingkup
penulisan. Contohnya: kepada siapa tulisan dibuat?, materi apa yang akan dtulis, informasi
atau data apa saja yang mendukung penulisan?, media publikasi apa yang dipilih?, gaya
penulisan apa yang tepat dalam suatu kalimat?, serta berapa lama waktu untuk membaca
tulisan karya ilmiah populer ini?.
9. Membuat tema yang aktual dan terjadi di sekitar kita sehingga mudah dicerna oleh
pembaca karana dapat ditemui di kehidupan sehari-hari.
10. Dapat menyajikan sebuah informasi penemuan baru yang dikaitkan dengan manfaat
apa saja yang didapat oleh masyarakat terhadap penemuan tersebut. Contoh karya ilmiah
populer: manfaat seismograf untuk mendeteksi bencana gempa, pemetaan aplikasi GIS
sebagai penyebaran data yang mudah. Contoh tersebut dapat diketahui bahwa masalah
karya ilmiah populer seringkali mengangkat topik yang berkaitan dengan masyarakat awam.
Thanks for ur
attention
Any
question?

Anda mungkin juga menyukai