BERBAHASA TULIS
MELALUI KEGIATAN
PARAGRAF ARGUMENTASI
Dosen Pengampu :
Dr. Irwan Baadilla, M.Pd
Anggota :
- Asty Andini Putri (2001025014)
- Cheche (2001025311)
Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan kegiatan berupa penuangan ide/gagasan dengan
kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif produktif dalam bentuk
simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang
bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling
rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis
bukanlah sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga
mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang
teratur.
Fungsi Keterampilan Menulis
01 02
Penulis dapat mengenali Penulis dapat terlatih dalam
kemampuan dan potensi mengembangkan berbagai gagasan
dirinya
03
Penulis dapat lebih banyak
04
Penulis dapat terlatih dalam
menyerap, mencari, serta mengorganisasikan gagasan secara
menguasai informasi sistematis serta mengungkapkan
sehubungan dengan topic yang secara tersurat
ditulis
05 Dengan menulis, penulis
terdorong untuk terus belajar
secara aktif
06
Penulis menjadi penemu sekaligus
pemecah masalah, bukan sekedar
menjadi penyadap informasi dari
orang lain
07
Dengan kegiatan penulis yang terencanakan
membiasakan penulis berpikir serta
berbahasa secara tertib dan teratur.
Tujuan Keterampilan Menulis
• Assignment Purpose (Tujuan Penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan
sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan,
bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi
tugas merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan membuat
laporan, notulen rapat.
• Altruistic Purpose (Tujuan Altruistik)
Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,
menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para
pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya ,
ingin membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih
menyenangkan dengan karya itu. Tujuan altruistic adalah
kunci keterbacaan sesuatu tulisan.
• Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif)
Tujuan yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan
kebenaran gagasan yang di utarakan .
Tujuan Keterampilan Menulis
• Informational Purpose (Tujuan Informasional, Tujuan Penerangan)
Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau
penerangankepada para pembaca.
5 juga harus
Penulis kemudian 7 harus membaca
Tahap terakhir, penulis
sudah memelajari pustaka dan ulang teks argumentasi yang sudah
mencatat kutipan yang akan dibuat untuk mengetahui kelengkapan
dijadikan referensi dan data dan juga memastikan tulisan sudah
tulisan. sempurna. Perbaiki jika masih ada
kesalahan di dalam tulisan tersebut.
Upaya Peningkatan Kemampuan
Menulis Paragraf Argumentasi
Berikut beberapa model atau metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi :
#A. Metode Inkuiri
Inkuiri merupakan salah satu komponen dalam
pendekatan pembelajaran kontekstual. Inkuiri
berarti penemuan atau menemukan. Dalam
investigasi peserta didik tidak hanya belajar
memperoleh informasi, namun juga pemrosesan
informasi. Peningkatan menulis paragraf
argumentasi dapat dilakukan dengan metode
inkuiri ini berupa dengan peserta didik diajak
untuk memperoleh informasi seperti informasi di
sekitar lingkungan mereka, kemudian informasi
yang ditemukan peserta didik tersebut dapat
dituliskan ke dalam paragraf argumentasi.
#B. Teknik Rekonstruksi
Teknik rekonstruksi dalam pembelajaran menulis
karangan argumentasi memiliki keunggulan
antara lain memudahkan siswa menemukan
pemahaman tentang hakikat karangan
argumentasi. Setelah melakukan rekonstruksi
karangan argumentasi, siswa akan menemukan
pemahaman yang mendalam mengenai struktur
penulisan karangan argumentasi dan karakteristik
karangan argumentasi. Dengan demikian siswa
akan mengetahui bagaimana cara mengemukakan
gagasan yang mampu meyakinkan pembaca.
Teknik rekonstruksi akan membantu siswa
menulis karangan argumentasi dengan tepat.
#C. Model Think Pair and Share
dengan Media Animasi
Selama proses pembelajaran menulis paragraf
argumentasi dengan model think pair and share melalui
media gambar animasi, guru bertindak sebagai model,
fasilitator, konsultan, motivator, dan evaluator. Guru
merangsang siswa dengan sebuah contoh paragraf
argumentasi. Saat siswa mulai kesulitan untuk
memahami paragraf tersebut, guru memberikan
pengarahan secara umum mengenai paragraf
argumentasi. Guru mulai menerapkan model think pair
and share melalui media gambar animasi dalam
pembelajaran. Selain itu guru juga bisa bertindak
sebagai instruktur dan mengarahkan siswa untuk
mencari informasi dari berbagai sumber yang dapat
menunjang menulis paragraf argumentasi.
#D. Model Pembelajaran
Berpikir-Berbicara-
Menulis
Model pembelajaran berpikir, berbicara, dan menulis
membantu siswa dalam mengumpulkan dan
mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur.
Dengan demikian dalam penulisan paragraf argumentasi
menggunakan model pembelajaran berpikir berbicara
dan menulis ini peserta didik dapat menuliskan paragraf
argumentasi dengan benar karena keterampilan berpikir,
berbicara, dan menulis mereka telah berkembang
sehingga mereka keterampilan menulis paragraf
argumentasi mereka juga meningkat.
Mau bertanya?
Bolehhh~
Hidup kesepian
tanpa kekasih,
cukup sekian dan
terimakasih