Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA : YANTI
NIM : 838083098
MAKUL/KODE : KETERAMPILAN MENULIS/PDGK4305
SEMESTER : VII
JURUSAN : PGSD
TUTOR PENGEMBANG SOAL : SUPARMAN SOPU, S.Pd., M.Pd

SOAL
1. Menulis adalah sebuah kegiatan dalam berbahasa, menulis memiliki fungsi dan tujuan. Sebutkan dan jelaskan
fungsi dan tujuan menulis!
2. Wawasan, sikap, perilaku dan kemampuan guru dalam mengajarkan menulis pada akhirnya dapat mendorong
terciptanya mitos atau pendapat yang keliru tentang menulis dan pengajarannya. Dari sejumlah mitos
tersebut bahwa menulis itu mudah. Jelaskanlah bagaimana menurut pendapat anda!
3. Berdasarkan beberapa karangan terdapat karangan ilmiah dan karangan sastra. Rumuskanlah pengertian
karangan ilmiah dan karangan sastra!
4. Jelaskanlah tentang pendekatan menulis sebagai proses!
5. Apakah yang diperlukan oleh seorang penulis untuk memiliki kemampuan memahami keadaan pembaca
serta merasakan ketersampaian pesan yang dikemukakannya. Bagaimanakah cara yang dapat ditempuh untuk
memperoleh kemampuan seperti itu!
6. Jelaskanlah bahwa kalimat efektif dibangun oleh kepaduan dan kevariasian

JAWABAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat menulis dan proses menulis

Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi tak langsung antara penulis dan pembacanya. Karena,
pada prinsipnya tulisan bisa menyampaikan pesan penulis kepada pembacanya.

Menurut D’angelo dalam Tarigan (1986:22), menulis sangat penting di bidang Pendidikan untuk
memudahkan siswa berpikir secara kritis. Selain itu, menulis juga memudahkan seseorang untuk
merasakan, menikmati, memperdalam daya tanggap atau persepsi untuk memecahkan masalah -masalah
yang sedang dihadapi. Karena, tulisan akan membantu seseorang memahami masalah-masalah yang
dihadapinya dengan mudah. Ada pula fungsi lainnya, antara lain:

 Fungsi Penataan
Menulis memiliki fungsi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat dan imajinasi seseorang. Sehingga
tulisan yang dituangkan oleh penulis bisa menggambarkan dan menjelaskan gagasan, ide pikiran, pendapat
dan imajinasinya dengan jelas.
 Fungsi Pengawetan
Menulis juga memiliki fungsi pengawetan untuk mengutarakan suatu cerita atau gagasan melalui tulisan yang
berbentuk dokumen. Dokumen berisi tulisan inilah yang sangat berharga, karena bisa menceritakan suatu
peristiwa yang sudah lampau, memberikan informasi hingga hiburan.
 Fungsi Penciptaan
Menulis memiliki fungsi penciptaan, karena penulis telah menggambarkan atau menciptakan suatu peristiwa
nyata maupun fiktif melalui tulisan. Sehingga bisa dikatakan karangan sastra memiliki fungsi penciptaan.
 Fungsi Penyampaian
Gagasan, pikiran, pengalaman dan imajinasi yang dituangkan dalam sebuah tulisan menunjukkan bahwa
menulis memiliki fungsi penyampaian. Karena, melalui tulisan itulah penulis menyampaikan informasi,
pengetahuan dan pesan kepada pembacanya.
Sebagai sebuah kegiatan berbahasa, menulis memiliki sejumlah fungsi
 Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan
melalui misalnya surat atau buku harian.
 Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
 Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
 Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.
 Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan
Tujuan Menulis
Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis perlu paham tentang tujuan menulis sebelum
akhirnya tercipta sebuah karya sastra yang indah. Selain itu, tulisan juga merupakan media komunikasi
antara penulis dan pembacanya. Sehingga penulis menentukan dahulu tujuannya menulis untuk memberikan
wawasan luas atau hanya memberikan hiburan kepada pembacanya. Berikut ini, 4 tujuan utama yang perlu
dipahami:
 Memberikan informasi
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah sedemikian rupa, sehingga
menghasilkan sesuatu yang bisa dipahami dan memberikan manfaat bagi seseorang atau pembacanya.
Menulis bertujuan memberikan informasi tentang sesuatu, baik berupa fakta, peristiwa, pendapat,
pandangan dan data kepada pembaca. Sehingga pembaca bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan
baru dari tulisan tersebut.
 Membujuk
Membujuk adalah usaha untuk meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar dengan
kata-kata manis, merayu dan memikat hati. Tindakan ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah
satunya lewat tulisan. Menulis bertujuan membujuk para pembaca untuk menentukan sikap,
mendukung dan menyetujui gagasan, ide atau pendapat yang dituangkan oleh penulis. Karena itu,
penulis harus bisa meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa persuasif.
 Mendidik
Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Informasi atau data yang
disampaikan melalui tulisan akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi para pembacanya.
Bahkan tulisan juga membantu mengasah dan menambah tingkat kecerdasan seseorang. Pada
akhirnya, tulisan bisa mengubah dan ikut menentukan perilaku seseorang.
 Menghibur
Menghibur adalah fungsi dan tujuan dalam komunikasi melalui tulisan. Karena, ada beberapa karya
tulis yang memang bertujuan untuk menghibur pembacanya, seperti cerpen, novel atau cerita -cerita
lucu lainnya. Berikut ini contoh tulisan yang bertujuan menghibur pembacanya dengan cerita fiksi.
Penulis membuat tulisan narasi atau ceritanya menggunakan imajinasinya yang digambarkan dalam
bentuk tulisan untuk menghibur pembacanya.

2. Menulis dikatakan mudah apabila hanya sekedar mengetahui teori tentang menulis saja,tetapi menulis atau
mengarang tidak semata-mata hanya teori saja melainkan mengarang merupakan akumulasi kemampuan yang
terdiri dari berbagai daya (daya pikir, daya nalar, dan daya rasa) yang berkaitan dengan penguasaan persoalan
kebahasaan, psikososial,tata tulis dan pengetahuan tentang isi tulisan tersebut.
3. Karangan ilmiah didefinisikan sebagai tulisan atau karangan yang menyajikan hasil riset atau pemikiran
keilmuan. Karangan sastra didefinisikan sebagai tulisan atau karangan kreatif yang merefleksikan kehidupan
nyata dan mengandung keindahan
Karangan sastra merupakan salah satu ragam seni dengan bahasa sebagai alat manifestasinya yang di
tuangkan dalam bentuk bahasa tulis/teks.
Sedangkan, karangan ilmiah merupakan karya tulis yang memuat ide, pendapat, maupun hasil penelitian yang
berhubungan dengan segala kegiatan keilmuan.
ciri-cirinya pun berbeda:
ciri-ciri karangan sastra:
1. Bersifat konotatif (bermakna ganda)
2. Imajninatif
3. Memiliki nilai estetik

ciri-ciri karangan ilmiah:


1. Bersifat denotatif
2. Data sesuai dengan fakta
3. Bentuk formal/baku

4. menulis sebagai proses, Dan bagaimana dapat dikatakn menulis merupakan sebuah proses, serta apa saja
fase dalam penulisan itu. Setelah mempeljari bab ini diharapkan pmahasiswa ekan memami diantaranya :
pengertian menulis dan menulis sebagai proses, tahap-tahap yang ada dalam menulis, penalaran yang
digunakan dalam menulis, serta pengertian nulis yang sukses dan cara menjadi penulis yang sukses. Kaitannya
dengan hal itu terlebih dahulu kita akan mengetahui pengertian dari menulis itu sendiri. “Menulis adalah
segai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahas tulis sebagai alat atau
medianya. Tulisan merupalan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati
pemakainya( Dalman,2009:8)”. Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk
bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini
biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama
meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis
sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan
pada proses kreatif yang berjenis non-ilmiah. Pendekatan menulis sebagai proses dapat diartikan sebagai
pendekatan yang memandang bahwa kemampuan dan kegiatan menulis atau mengarang merupakan
sebuah proses.sebagi sebuah proses, kemampuan menulis berkembang dan diperoleh secara bertahap
memalui belajar, berlatih, serta pemberian balikan yang terus menerus.
5. Dengan membaca berulang-ulang apa yang telah kita tulis dan memperbaiki tulisan yang dirasa kurang
berkenan untuk pembaca.
6. Kevariasian dalam Kalimat Efektif
KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis
kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadapteks karangan ilmiah. Fungsi utama
kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca. Pada
dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap
termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah. Agar kevariasi dapat menjaga motivasi
pembaca terhadap teks, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut.
 Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat dan
keterangan sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.
 Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.
 Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat perintah, dan kalimat seruan.
 Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.
 Kalimat tunggal dapat divariasikan dengankalimat majemuk.
 Kalimat taklangsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.
 Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan tampilan gambar,bagan,grafik, kurva,
marik, dan lain-lain.
 Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulisjangan sampai mengubah atau keluar dari pokok
masalah yang dibicarakan.
Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.
a. Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran
yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan.
b. Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun,
pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat
keadaan di Indonesia belahan Timur meskipun fasulitas pengangkutan laut dan udara sudah banyak
dibangun. (Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan di-).Kalimat efektif merupakan
kalimat yang mampu menimbulkan gagasan-gagasan kembali pada pikiran pendengar atau pembaca
tentang isi pikiran penulis. Kalimat perlu bersifat efektif agar informasi dapat diterima dengan jelas oleh
pendengar atau pembaca. Cara membuat kalimat yang benar dan efektif yaitu sebagai berikut:
 Gunakan pemilihan kata (diksi) yang tepat
 Pastikan memiliki unsur utama yaitu subjek dan predikat
 Gunakan kaidah penulisan yan sesuai Ejaan Bahasa Yang Disempurnakan (EYD)
 Penekanan terhadap pokok kalimat yang disampaikan
 Gunakan bentuk bahasa yang konsisten
 Sifatnya koheren dan kalimatnya paralel
 Tidak menggunakan kata-kata yang mubadzir

Anda mungkin juga menyukai