(PDGK 4305)
OLEH :
1. TATAG PRIATI ( 836858014 )
SEMESTER 7
Kegiatan menulis atau mengarang terdiri atas dua unsur. Pertama, berkaitan
dengan isi atau apa yang ditulis. Kedua, berhubungan dengan penyajian atau bagaimana
isi karangan itu dikemas dan disajikan melalui media bahasa tulis. Salah satu penyajian
itu berkenaan dengan pendayagunaan bahasa yang akan dipengaruhi oleh ketetapan
diksi atau pilihan kata, gramatika, dan gaya tutur penulis.
A. KONSEP DIKSI
Kata adalah simbol yang bermakna. Dalam sebuah kata terkandung unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Makna, yang mengacu pada suatu konsep atau gagasan yang mewakili lambang
dari suatu benda, peristiwa, atau gejala.
2. Nilai rasa (emosi), yang berkaitan dengan cita rasa positif-negatif, santun-kasar,
gembira-sedih, dan suka-duka.
3. Bentuk, keselarasan bentuk kata (dasar atau berimbuhan) atau frase dengan
posisinya dalam sebuah wacana atau konteks.
Penggunaan kata dalam mengarang, tidak hanya berkaitan dengan makna yang
ingin disampaikan, tetapi juga berhubungan dengan ketepatan bentuk kata dengan
konteks, serta nilai rasa itu sendiri. Kekeliruan dalam memilih dan menggunakan kata
akan mengakibatkan gangguan bahkan ketidaksampaian pesan.
Hefferman dan Lincoln (1990) menyatakan bahwa tulisan yang baik tersusun dari
kata-kata yang serasi dengan persoalan yang dikemukakan serta tingkat kemampuan
pembacanya.
Keraf 91983) menyatakan bahwa persoalan pemilihan dan pendayagunaan kata
mengacu pada kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang
tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang dipikirkan dan/atau
dirasakan penulis atau pembaca.
Pemilihan kata melibatkan 3 hal, yaitu :
1. Ketepatan, maksudnya kata-kata yang dipilih harus dapat menggambarkan secara
cermat apa yang ingin dikemukakan oleh penulis atau pembicara.
2. Kesesuaian, mkasudnya kata-kata yang digunakan harus serasi dengan konteks
tulisan dan keadaan pembacanya.
3. Kebenaran, artinya kata-kata yang digunakan mencerminkan ketaatasasan
terhadapa kaidah bahasa.
Sasaran akhir dari sebuah tulisan adalah pembaca, maka penulis harus berupaya
sedemikian rupa agar pesan yang disampaikannya dapat ditangkap oleh pembaca.
Penulis harus berupaya menyesuaikan dirinya dengan kemampuan rata-rata
pembacanya.
Keberhasilan seorang komunikator-penulis atau pembicara sangat dipengaruhi
oleh kemampuannya memahami keadaan pembaca serta merasakan ketersampaian pesan
yang dikemukakannya. Untuk melihat kesanggupan seperti itu, seorang penulis
memerlukan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan pembendaharaan kata yang memadai sehingga dapat
mengemukakan gagasan atau perasaannya dengan tepat, variatif, dan menarik.
2. Memiliki kepekaan bahasa (intuisi atau rasa bahsa) atas nuansa makna setiap
kata serta dampaknya bagi pembaca.
Cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh kemampuan seperti di atas, yaitu :
1. Menyimak berbagi tuturan dan membaca berbagai jenis tulisan sebanyak-
banyaknya.
2. Menggunkan kata-kata yag diperoleh dalam konteks berbahasa lisan atau tulis
yang sesuai.
3. Menggunakan ensiklopedi atau kamus sebagai alat bantu pengenalan dan
pemahaman kata atau istilah yang baru dikemukakan.
Jawaban !
1. Unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah kata :
1. Makna, mengacu pada suatu konsep atau gagasan yang mewakililambang
dari suatu benda, peristiwa, atau gejala.
2. Nilai rasa (emosi), berkaitan dengan cita rasa positif-negatif, santun-kasr,
gembira-sedih, dan suka-duka.
3. Bentuk, keselarasan bentuk kata (dasar atau berimbuhan) atau frase dengan
posisinya dalam sebuah wacana atau konteks.
2. Keberhasilan sebuah tulisan ditentukan oleh empat hal, yaitu :
1. Penulis
2. Pesan yang ingin disampaikan
3. Medium yang digunakan
4. Pembaca
3. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata, yaitu :
1. Membedakan dengan cermat kata-kata konotatif dan denotatif.
2. Mencermati kata-kata yang bersinonim.
3. Memperhatikan pergeseran atau perubahan makna suatu kata.
4. Mencermati pemakaian kata-kata teknis dan populer.
5. Mencermati penggunaan kata abstrak dan konkret.
6. Memperhatikan kata umum dan kata khusus.
7. Menggunakan kata dengan hemat.
8. Berhati-hati memakai kata-kata yang belum umum dipakai.
9. Mencermati tingkat kebakuan kata.
10. Menggunakan majas dengan cermat.
4. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mewakili gagasan, pikiran, dan
perasaan penulis sehingga dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca seperti
yang dipikirkan dan dirasakan penulisnya.
5. Faktor yang diperlukan dalam membuat kalimat efektif, yaitu :
1. Kepaduan (kelogisan, kehematan, dan kesejajaran)
2. Kevariasian (struktur, pola atau jenis kalimat, dan diksi)