Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : PRATIWI AZWARDI PUTRI


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856203678

Tanggal Lahir : 31 Agustus 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4305/ KETERAMPILAN MENULIS

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 14 PADANG

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 28 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa

Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : PRATIWI AZWARDI PUTRI


NIM : 856203678
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4305/ KETERAMPILAN MENULIS
Fakultas : FKIP UT
Program Studi : PGSD S1
UPBJJ-UT : PADANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Padang, 28 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Pratiwi Azwardi Putri


BUKU JAWABAN UJIAN

UNIVERSITAS TERBUKA

1. Cermatilah kutipan berikut!


“Kalau kita menulis seperti kita berbicara, maka kita akan melihat tak seorang pun
yang mau membaca tulisan kita. Begitu pula sebaliknya, kalau kita berbicara seperti
kita menulis, maka tak seorang pun yang mau mendengarkannya” (Tarigan, 1986).

Berdasarkan pernyataan tersebut, jelaskan perbedaan ragam lisan (berbicara) dan


ragam tulis (menulis) yang berkaitan dengan cara penyajian gagasan!

JAWAB
Penyampaian informasi dengan menggunakan rangkaian huruf, kata, ataupun
kalimat, dan tanda baca disebut bahasa tulis. Bahasa lisan tentunya menggunakan
bunyi-bunyi artikulasi. Hal tersebut senada dengan pendapat Tarigan (1986: 3)
mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang bertujuan untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan orang tersebut.
Selanjutnya bahasa tulis merupakan bahasa yang dilukiskan ke dalam media
sehingga orang lain dapat memahami lambang grafik tersebut. Menulis merupakan
salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis
dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis
keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekadar menyalin kata-
kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-
pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Menulis dapat diartikan sebagai
kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media
penyampai (Tarigan, 1986:15).

2. Cermatilah kutipan informasi berikut!

“Pada study ilmuan, definisi kemarahan moral menggunakan teoritis dari psikolog
moral dan ilmu emosi, kemudian membagi-baginya menjadi tiga komponen utama.
Pernyataan yang dianggap kemarahan moral harus diilami dengan perasaan negatip
yang biasanya merupakan kombinasi dari bahasa kemarahan seseorang.”
Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan pesan, gagasan, ide, dan pendapat
penulis secara tepat, sehingga bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Identifikasi
kutipan informasi di atas! Temukan penggunaan kata yang tidak sesuai ejaan dan
perbaikilah agar menjadi kalimat yang tepat!

JAWAB

Dalam kutipan tersebut, terdapat kata "ilami" yang tidak sesuai ejaan. Kata tersebut
seharusnya ditulis "dirasakan" agar menjadi kalimat yang tepat. Setelah diperbaiki,
kutipan informasi tersebut menjadi:

"Pada studi ilmuan, definisi kemarahan moral menggunakan teoritis dari psikologi
moral dan ilmu emosi, kemudian membagi-baginya menjadi tiga komponen utama.
Pernyataan yang dianggap kemarahan moral harus dirasakan dengan perasaan negatif
yang biasanya merupakan kombinasi dari ekspresi kemarahan seseorang."

3. Cermatilah alamat surat dinas berikut!

Kepada Yth:
Wakil Dekan Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas ilmu pendidikan, UPI
Jl. Setiabudhi no. 229 bandung.

Tampak penulisan alamat surat dinas tersebut kurang tepat. Perbaikilah ketidaktepatan
penulisan alamat surat dinas tersebut dengan tepat dan tuliskan alasan mengapa
penulisan tersebut kurang tepat sehingga perlu diperbaiki

JAWAB

PERBAIKAN

Yth. Wakil Dekan


Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI
Jl. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Pada contoh alamat surat dinas kurang tepat karena alamat dalam sebenarnya tidak
perlu lagi ditulis Kepada Yth, melainkan cukup Yth. Atau Yang Terhormat. Jika
diperlukan, kata tersebut dapat diikuti dengan kata sapaan Bapak, Ibu, atau
Sdr/Saudara. Tidak digunakannya kata Kepada pada alamat dalam surat karena
asumsinya, penerima pesan lansung membaca surat tersebut dalam penulisan Kepada
telah tercantum dalam alamat luar (sampul surat).
4. Berdasarkan isi karikatur tersebut, tulislah paragraf argumentasi yang
mengemukakan dampak psikologi akibat peristiwa tersebut disertai fakta,
alasan, dan referensi yang dapat mendukung pembahasan Saudara?

JAWAB

Tragedi mengenaskan kanjuruhan Malang Sabtu 1 Oktober 2022

Kabar duka dari Tanah Air mengguncang dunia. Duka mendalam dunia menguar,
khususnya komunitas persepakbolaan, setelah kerusuhan pertandingan sepak bola
Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten
Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022. Hingga pukul 18.00 WIB kemarin tercatat
sebanyak 130 korban tewas, 19 jenazah lainnya belum teridentifikasi, dan ratusan
lainnya lainnya luka-luka. Kerusuhan juga mengakibatkan kerusakan sejumlah
fasilitas Stadion Kanjuruhan. Sebanyak puluhan kendaraan milik kepolisian dirusak
dan dibakar massa yang kalap.

Kerusuhan terjadi seusai Persebaya mengandaskan harapan Arema FC dengan skor 3-


2. Kemenangan Persebaya ialah sejarah manis bagi tim tamu. Untuk kali pertama
Persebaya menang atas ‘Tim Singo Edan’ di Stadion Kanjuruhan setelah penantian 23
tahun. Kemenangan ini tanpa dihadiri oleh pendukung Persebaya. Kontan saja
pendukung Arema meradang. Kekalahan tim kesayangannya terlebih di kandang
sendiri sungguh menyakitkan. Sejumlah suporter meluapkan kekecewaan dengan
turun ke lapangan. Jumlah penonton yang turun ke lapangan semakin banyak. Aparat
kepolisian yang dibantu TNI kewalahan membendung penonton yang turun ke
lapangan.

Karena gagal menghalau penonton yang nekat ke lapangan, aparat kepolisian


kemudian menembakkan gas air mata untuk mengendalikan keadaan. Namun,
langkah petugas kepolisian yang mengeluarkan jurus pemungkas gas air mata
membuat suasana tidak kondusif alias kacau. Penonton berhamburan keluar stadion.
Mereka berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri keluar dari stadion yang
diresmikan pada 2004. Celakanya jumlah penonton sebanyak 42 ribu yang melebihi
kapasitas stadion yang seharusnya hanya 38 ribu orang membuat aliran penonton
keluar tersumbat. Akhirnya mereka terjepit, terinjak-injak, dan kehabisan napas
hingga meregang nyawa.

Dari tragedi Kanjuruhan terungkap fakta-fakta pengabaian akuntabilitas pertandingan,


seperti jumlah penonton yang melebihi kapasitas, waktu pertandingan yang tidak
sesuai arahan pihak kepolisian, penggunaan gas air mata yang tidak sesuai standar
keamanan FIFA, dan kekerasan aparat, baik oleh polisi maupun TNI. Sungguh tepat
apabila Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri untuk menginventigasi secara
tuntas Tragedi Kanjuruhan. Investigasi yang tidak perlu berlama-lama bekerja.
Pasalnya, sudah terang-benderang siapa saja yang bekerja tidak sesuai prosedur.
Semua pihak yang bersalah mesti dibawa ke ranah hukum.

Tragedi Kanjuruhan ialah kerusuhan terburuk persepakbolaan dunia setelah kerusuhan


di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada
1964 yang menewaskan 326 orang. Malang mengundurkan diri dari jabatan sebagai
pertanggungjawaban moral atas tragedi yang mencampakkan wajah Indonesia di
dunia internasional. Investigasi dan evaluasi pertandingan secara menyeluruh menjadi
momentum bersih-bersih benalu persepakbolaan nasional.

Anda mungkin juga menyukai