Standar Kompetensi :
Membiasakan sikap demokratis kompetensi dasar
Melakukan kegiatan musyawarah
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Karakter siswa yang diharapkan : Religius, rasa ingin tahu, disiplin, rasa hormat, bekerja sama, jujur
dan tanggung jawab.
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
Mengajak semua siswa untuk membaca doa sebelum belajar,doa di pimpin oleh salah satu
siswa
Guru menyapa siswa,menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran (absen) siswa
Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran
inti
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran yang akan
dilaksanakannya.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru bahwa pada pelajaran PPKN kali ini kita akan
membahas tentang kegiatan musyawarah
Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi,guru : Melakukan Tanya jawab terhadap siswa,bagaimana cara
melakukan kegiatan musyawarah dalam menyelesaikan setiap perselisihan atau perbedaan
pendapat
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru: Memberikan contoh Kegiatan musyawarah di rumah misalnya
dalam memutuskan pergi berliburan,siswa diminta untuk mencari contoh lainnya
Guru memberikan contoh kegiatan musyawarah yang dilakukan di sekolah dan di
masyarakat,siswa di minta untuk mencari contoh lainnya
Guru menjelaskan bahwa jika musyawarah telah mencapai mufakat maka hasil permufakatan
menjadi keputusan bersama
Melakukan diskusi,untuk mencoba/menguji seberapa besar pemahaman siswa tentang hal-hal
yang telah disampaikan oleh guru
Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan dan kelompok lain
menanggapinya
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru : menilai hasil pekerjaan siswa dan melakukan tanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa mengenai materi yang sedang dipelajarinya
Melibatkan siswa melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahan pemahaman dalam
belajar, memberikan penguatan dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru menyimpulkan materi dan memberikan pekerjaan rumah untuk
memantapkan pemahaman siswa dalam belajar
Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan membaca doa, guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa.
Sumber belajar : Buku paket PPKN untuk SD/MI kelas V Penerbit Yudistira
Media : Gambar Kegiatan Musyawarah
A. Kegiatan Musyawarah Di Rumah
Penilaian :
Penilaian Sikap : Percaya Diri Dan Rasa Ingin Tahu
Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis
Penilaian Keterampilan : Menceritakan
NURLAILA
NIM : 855883421
2. Dalam memotivasi siswa ada bagian seperti prinsip menilai siswa dengan baik, berkaitan dengan
kegiatan tersebut. Berikan contoh prinsip-prinsip menilai siswa dengan baik.
Jawab :
a. Valid
Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
yang sesuai untuk mengukur kompetensi,sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi yang
akurat tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian
kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi ( standar kompetensi dan kompetensi dasar ) dan
kompetensi kelulusan. Misalnya : apabila dalam proses belajar mengajar menggunakan pendekatan
saintifik maka kegiatan pembelajaran harus menjadi salah satu objek yang dinilai.
Contoh : Dalam pembelajaran PPKN, guru menilai kompetensi peserta didik, penilaian di
anggap valid jika menggunakan tes praktek tentang musyawarah di diskusi langsung,jika
menggunakan tes tertulis maka tes tersebut tidak valid.
b. Obyektif
Penilaian yang bersifat obyektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang
peserta didik,namun melihat kompetensi yang di hasilkan oleh peserta didik tersebut,bukan atau
dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif dan tidak dipengaruhi oleh
subjektivitas penilai.
Contoh : Guru memberikan nilai 85 untuk materi musyawarah pada si A yang merupakan
Tetangga dari guru tersebut namun si B yang kemampuannya lebih baik mendapatkan nilai hanya 80
ini adalah penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan pemberian nilai haruslah
berdasarkan kemampuan peserta didik tersebut.
c. Adil
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil penilaian hasil belajar tidak menguntungkan
atau merugikan peserta didik dikarenakan kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama,suku budaya,adat istiadat,status sosial ekonomi,fisik dan gender.
Contoh : seorang guru laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari siswa
perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus semua siswa berhak diperlakukan
sama saat PBM berlangsung maupun dalam pemberian nilai yang diberikan sesuai dengan kenyataan
hasil belajar peserta didik tersebut.
d. Terbuka
Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tahu bagaimana pelaksanaan
penilaian tersebut dari aspek Apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan keputusan dan
bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera dan dapat diterima.
Contoh : pada tahun ajaran baru guru menerangkan tentang kesepakatan pemberian nilai
dengan bobot masing-masing aspek misalnya partisipasi kehadiran diberikan bobot 20% ,tugas
individu dan kelompok 20%, Ujian Tengah Semester atau UTS 25% ,Ujian Akhir Semester atau
UAS 35% sehingga di sini Terjadi keterbukaan penilaian antara peserta didik dan guru.
e. Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti,makna dan manfaat yang dapat di tindak
lanjuti oleh pihak lain terutama pendidik, peserta didik, orang tua dan masyarakat.
Contoh : bagi guru hasil penilaian dapat bermakna Untuk melihat seberapa besar keberhasilan
metode pembelajaran yang digunakan sebagai evaluasi untuk perbaikan kedepan,serta memberikan
pengukuran prestasi belajar kepada peserta didik.
f. Mendidik
Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun pendidik
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar mengajar.
Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran Matematika 50 untuk bahasa Indonesia
dan 65 untuk pelajaran IPS namun dalam kegiatan ekstrakurikuler ia meraih prestasi yang
membanggakan Budi sadar bahwa ia harus menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik
nya kemudian Budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya dan memperbaiki kualitas belajar dan
hidupnya.