Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI TIAP MODUL

MODUL 1 KB 1

Perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi dalam contoh nyata

Salam semangat mengabdi menjadi guru sejati...Setelah mempelajari modul KB 1.....Diskusi kali ini
cobalah memberikan contoh pekerjaan guru yang termasuk ke dalam pengukuran, penilaian, dan
evaluasi....seara rinci

Contoh pekerjaan guru yang termasuk ke dalam pengukuran, penilaian, dan evaluasi

Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas hasil pekerjaan peserta didik
dengan aturan yang jelas dan sudah di tetapkan

contoh : ada soal 10, setiap jawaban benar maka mendapatkan poin 10. Gita menjawab dengan betul 8
soal dari 10 jawaban maka skor yang di peroleh 80

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan bentuk kualitatif dari hasil pengukuran berdasarkan
kriteria tertentu

contoh : Nilai tuntas di atas 7, nilai di bawah 7 maka belum tuntas. Gita mendapatkan nilai 80, maka di
nyatakan tuntas dalam pembelajaran tersebut

Evaluasi adalah proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan
informasi sehingga menentukan keputusan atau kebijakan apakah di lanjutkan, diperbaiki atau
diberhentikan dalam pembelajaran selanjutnya

contoh : jika banyak anak yang nilainya tuntas, maka sistem pembelajaran di lanjutkan. Jika banyak anak
yang nilainya belum tuntas maka sistem pembelajaran perlu di perbaiki/diberhentikan

tanggapan diskusi 1

menurut saya mengenai perbedaan pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam contoh nyata. tidak hanya
dalam dunia pendidikan, pengukuran, penilaian, dan evaluasi kerap dihadapi dalam setiap kegiatan.

pengukuran menurut saya adalah suatu kegiatan melalui media, alat, ataupun sarana yang digunakan
untuk mengetahui kualitas serta kuantitas sesuatu. dalam dunia pendidikan yang kita geluti sehari-hari
misalnya, kita sebagai guru menggunakan media berupa latihan soal untuk mengukur ranah pengetahuan
peserta didik serta melakukan kegiatan praktikum maupun kegiatan diskusi di dalam dan di luar kelas
untuk mengukur kemampuan ranah keterampilan peserta didik.

sedangkan penilaian merupakan rangkaian setelah kegiatan pengukuran. penilaian dapat diartikan
kegiatan atau proses pengumpulan dan pengolahan informasi setelah melakukan suatu pengukuran
terhadap suatu obyek. hasil pengukuran baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan suatu
penilaian.

Dalam lingkup sekolah, kita sebagai guru biasanya mempunyai suatu perangkat guna pengumpulan hasil
pengukuran, dapat berupa nilai angka maupun suatu deskripsi. misalnya pada ranah pengetahuan, kita
memberi nilai hasil ulangan harian peserta didik yang merupakan kegiatan pengukuran dalam bentuk nilai
angka. dari angka tersebut, kita dapat mengetahui seberapa kemampuan peserta didik kita dalam
memahami suatu materi kompetensi yang kita berikan sebelumnya.

sedangkan dalam ranah keterampilan, biasanya guru memberikan suatu rubrik tentang suatu kegitan.
misalnya dalam kegiatan diskusi, apakah si A dapat menyampaikan pendapat atau belum, atau si B aktif
menanggapi suatu pendapat dari peserta yang lain, dan sebagainya. dari suatu kegiatan diskusi saja, guru
dapat mengukur dan menilai peserta didik terampil atau tidak dalam menguasai materi yang telah
diberikan sebelumnya. hasil penilaian berupa suatu deskripsi tentang keaktifan maupun kecakapan setiap
peserta didik yang berbeda-beda.
menurut saya, evaluasi merupakan rangkaian dari kegiatan sebelumnya, yaitu pengukuran dan penilaian.
evaluasi merupakan kegiatan membandingkan apakah suatu pengukuran yang telah dilakukan serta
penilaian yang dihasilkan sudah mampu mengukur dan sesuai atau tidak dengan obyek yang diinginkan.

evaluasi dalam bidang pendidikan dapat berupa analisis kualitatif dan kuantitatif suatu butir soal. dari
suatu analisis tersebut, didapatkan hasil evaluais "apakah soal yang digunakan dapat mengukur hasil
belajar peserta didik atau belum".

sekian tentang pengukra, penilain, dan evaluasi menurut saya. mohon bimbingan dosen pengampu dan
tanggapan dari teman-tema. terimakasih.

Terima kasih bapak atas topik diskusinya, menurut saya:

Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya

Komitmen guru profesional adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai
guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

seluruh aktivitas pendidik terutama terkait. Proses pembelajaran harus dapat dipertanggungjawabkan.
Keputusan pilihan kegiatan pembelajaran hendaknya mencerminkan keputusan pedagogis yang rasional
dan ilmiah sesuai teori-teori dalam bidang keilmuannya, bukan bersifat intuitif.

Contoh implementasi di sekolah: Pak Anton memutuskan menggunakan metode pembelajaran tertentu
bukan didasari pertimbangan karena Pak Anton menyukai, namun karena kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, karakteristik materi, dan karakteristik peserta didik.

Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya
kepada siswa.

Seorang guru harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi
keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Seorang guru
harus menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu sesuai jenjang pendidikan, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, dan mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif, serta memanfaatkan teknologi yang diintegrasikan dalam pendalaman materi.

Implementasinya disekolah misalkan pada materi koloid, seorang guru kimia harus benar-benar
memahami konsep koloid secara mendalam serta mengajarkan beberapa koloid dalam kehidupan sehari-
hari serta cara pembuatannya

Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi.

Kompetensi evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena evaluasi menjadi alat ukur keberhasilan
bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, meliputi; (a) memahami prinsip-
prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
diampu, (b) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, (c) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar, (d) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
(e) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan
berbagai instrument, (f) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan, (g)
melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

Seorang guru harus melakukan penilaian baik itu sikap, Pengetahuan maupun ketrampilan dalam
pembelajaran baik dengan tes maupun non tes.

Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
Guru harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan
pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara
umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e) memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f) memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g) berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar, (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j)
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Seorang guru harus memiliki kemampuan dimulai dari membuka pelajaran, menyajikan materi,
menggunakan metode/ media, menggunakan alat peraga, menggunakan bahasa yang komonikatif,
memotivasi siswa, mengorganisasi kegiatan, berintraksi dengan siswa secara komonikatif, menyimpulkan
pembelajaran, memberikan umpan balik, memberikan penilaian, dan menggunakan waktu secara cermat.
Kemampuankemampuan tersebut akan sangat bergantung pada pilihan metode pembelajaran yang
digunakan dengan mengintegrasikan teknologi dalam pelaksanaanya. Sehingga mulai dari membuka
pelajaran sampai dengan menutup dan memberikan umpan balik mampu membuat pembelajaran menjadi
lebih aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan.

Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.
Seorang pendidik hendaknya bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
Kemudian berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Serta berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya

Menjalankan profesi sebagai guru diharapkan memiliki kompetensi yang memadai. Kompetensi
guru meliputi kompetensi pedagogik,kepribadian , sosial, dan professional.
Dalam kompetensi pedagogik dijelaskan bahwa guru diharapkan mampu memahami karakteristik
siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual. Dalam prakteknya disekolah
guru mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran, mengidentifikasi kemampuan awal
peserta didik dalam mata pelajaran dan mengidentifikasi kesulitan peserta didik. Hasil identifikasi ini
kemudian dapat digunakan untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan.
Sehingga proses belajar siswa nantinya akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran akan tercapai.
Guru bertanggung jawab juga dalam pembentukan karakter dan kepribadian siswa melalui tatap
muka yang dilakukan oleh guru baik dalam kelas maupun diluar kelas. Guru dalam hal ini dapat
memberikan bimbingan kepada siswa dan mengadakan komunikasi yang intensif dengan siswa untuk
memperoleh informasi tentang siswa.

Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarnya
kepada siswa.
Guru merupakan profesi dengan lingkup intelektual yang berarti guru akan selalu belajar. Mata
pelajaran yang diampu oleh guru tentu sudah dikuasai mengingat kualifikasi akademik guru yaitu S-1/D4
yang diperoleh dariprogram studi terakreditasi. Setelah penguasaan mata pelajaran yang diampu, guru
menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
sesuai keadaan dan kondisi siswa. Menerapkan pendekatan pembelajaran dalam proses mengajarkan mata
pelajaran kepada siswa berdasar kepada jenjang dan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
Dengan memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik guru akan
mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran, menyusun rancangan pembelajaran
yang lengkap kemudian melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Penggunaan media pembelajaran
sesuai mata pelajaran yang diampu dapat dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Guru bertanggungjawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai evaluasi.

Evaluasi sangat penting dalam pembelajaran. Evaluasi menjadi alat ukur keberhasilan siswa dalam
mengikutipelajaran dan. Bagi guru evaluasi dapat membrikan informasi apakah pembelajaran yang
dilaksanakan sudah sesuai dan berhasil mencapai tujuan pembelajarn.
Evaluasi hasil belajar siswa didapat dari berbagai penilaian seperti penilaian hasil belajar siswa
yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam mata pelajaran kimia, nilai sikap dapat
diambil pada saat siswa melakukan praktikum atau diskusi. Penilaian pengetahuan di ukur melalui tes
seperti tes tertulis pilihan ganda atau uraian dan nontes seperti tugas menjawab pertanyaan atau membuat
laporan tertulis. Sedangkan penilaian keterampilan dapat dilakukan melalui tes praktek, proyek maupun
portofolio.

Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
Berpikir sistematis dalam pembelajaran bagi guru diwujudkan dalam pembuatan rancangan
pembelajaran yang biasa disebut RPP atau lesson plan. RPP menuangkan urutan pembelajaran yang akan
dilaksanakan mulai dari awal guru masuk ke kelas sampai guru meninggalkan kelas. Setelah
pembelajaran selesai guru akan mengadakan evaluasi dan kemudian melakukan refleksi. Guru belajar
dari pengalamannya merupakan kompetensi yang harus ada dalam diri guru sebagai bentuk refleksi. Guru
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan memanfaatkan hasil refleksi
untuk perbaikan dan pengembanagan mata pelajaran yang diampu.

Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Dalam lingkungan masyarakat dan sekolah, guru merupakan teladan yang patut dicontoh dalam
kehidupan sehari-hari.Guru baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat akan selalu
meningkatkan kemampuan dan memperbarui wawasan.

Anda mungkin juga menyukai