Anda di halaman 1dari 4

Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas

Dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar
yang harus digunakan, terutama dalam rangka pencapaian kompetensi, sebagai berikut:

a. Motivasi, artinya tujuan akhir penilaian berbasis kelas bukan terletak pada pencapaian
angka yang tinggi, melainkan terletak pada cara bagaimana memotivasi peserta didik sehingga
diperoleh hasil yang maksimum. Hasil penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai
penghargaan bagi siswa yang berhasil atau sebagai pemicu semangat belajar bagi yang kurang
berhasil.

b. Valid, artinya penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar
siswa, misalnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan eksperimen maka kegiatan
melakukan eksperimen harus menjadi salah satu obyek yang dinilai. Oleh sebab itu penilaian
tidak menyimpang dari kompeensi yang akan dicapai.

c. Adil, artinya penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar
belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa, dan jender. Penilaian berbasis kelas menempatkan
posisi siswa dalam kesejajaran, dengan demikian setiap siswa akan memperoleh perlakan yang
sama.

d. Terbuka, artinya kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan
terbuka bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang tua, dan pihak lain yang terkait).

e. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus


menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil
kegiatan belajarnya.

f. Bermakna, artinya penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna dan
bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan orangtua.

g. Menyeluruh, artinya penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur
termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. Penilaian terhadap hasil belajar
siswa meliputi pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap dan nilai (afektif) yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

h. Edukatif, artinya tidak semata-mata diarahkan untuk memperoleh gambaran kemampuan


siswa dalam pencapaian kompetensi melalui angka yang diperoleh akan tetapi hasil penilaian
harus memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru maupun siswa, sehingga hasil belajar akan lebih optimal.

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Cet.4,


(Jakarta:Kencana,2008), hal.185

Penilaian berbasis kelas dikembangkan untuk mendorong guru agar mengajar lebih sistematik
dan terarah sehingga pihak-pihak terkait seperti kepala sekolah, pengawas, peserta didik,
maupun orangtua mampu melihat keefektifan proses pembelajaran.

Jenis-jenis penilaian berbasis kelas

Secara umum penilaian berbasis kelas antara lain:

1. Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan alat penilaian berbasis kelas yang penyajian maupun penggunaannya
dalam bentuk tertulis. Tes tertulis dapat diberikan pada saat ulangan harian dan ulangan
umum. bentuk tes tertulis dapat berupa pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat,
dan uraian (esay). Tes tertulis biasanya sangat cocok untuk hampir semua kompetensi yang
terdapat dalam kurikulum.

2. Tes Perbuatan

Tes perbuatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang memungkinkan
terjadinya praktek. Pengamatan dilakukan terhadap perilaku peserta didik pada saat proses
pembelajaran berlangsung.

3. Pemberian Tugas
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Banyaknya tugas satu mata pelajaran diusahakan agar tidak memberatkan peserta didik.

b. Jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan kepada tujuan pemberian tugas yaitu
untuk melatih peserta didik menerapkan atau menggunkan hasil pembelajarannya dan
memperkaya wawasan pengetahuannya

c. Diupayakan pemberian tugas dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab
serta kemandirian

4. Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam
waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian, hingga penyajian data.

5. Penilaian produk

Adalah penilaian berbasis kelas terhadap penguasaan keterampilan peserta didik dalam
membuat suatu produk (proses) dan penilaian kwalitas hasil kerja peserta didik (produk)
tertentu.

Pelaksanaan penilaian produk meliputi penilaian berbasis kelas terhadap tahapan-tahapan


sebagai berikut:

a. Tahap persiapan. Menilai keterampilan merencanakan, merancang, mengali, atau


mengembangkan ide.

b. Tahap produksi. Menilai kemampuan memilih dan menggunakan bahan, alat, dan teknik
kerja.

c. Tahap penilaian (Appraisal)


6. Penilaian Sikap

Penialaian sikap dalam berbagai mata pelajaran secara umum dapat dilakukan berkaitan
dengan berbagai objek, sikap antara lain:

a. Sikap terhadap mata pelajaran

b. Sikap terhadap guru mata pelajaran

c. Sikap terhadap proses pembelajaran

d. Sikap terhadap materi pembelajaran

e. Sikap berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin di tanamkan dalam diri peserta didik
melalui materi tertentu

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara:

a. Observasi perilaku

b. Pertanyaan langsung

c. Laporan pribadi

d. Penggunaan skala sikap

7. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berbasisi kelas terhadap sekumpulan karya peserta
didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses
pembelajaran dalam kurun waktu, digunakan oleh guru dan peserta didika untuk memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didi dalam mata pelajaran
tertentu.[9]

Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Penilaian PORTOFOLIO Implementasi Kurikulum


2004,Cet.1, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 18-21.

Anda mungkin juga menyukai