Anda di halaman 1dari 13

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri – Modul 6 Profesional


Nama : Hartatik, S.Pd.

Judul Modul Pengembangan evaluasi berbasis ITC dan


pemanfaatan hasil PTK dalam pembelajaran PPKn
Judul Kegiatan Belajar 1. Evaluasi pembelajaran PPKn berbasis ITC
(KB) 2. Keterampilan guru PPKn dalampembelajaran
3. Model-model pembelajaran PPKn yang inovatif dan
kreatif sesuai materi pembelajaran PPKn berbasis
ITC
4. Penelitian tindakan kelas dalampembelajaran PPKn
N Butir Respon/Jawaban
o Refleksi
1 Garis Kegiatan Belajar 1. Evaluasi pembelajaran PPKn berbasis ITC
besar
materi 1. Evaluasi Pembelajaran
yang  Evaluasi adalah prosesmendeskripsikan, mengumpulkan
dipelajari dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk
dalam pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Proses
modul ini evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengolahanhasildan
pelaporan.
 Measurment :pengukuran
 Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan
dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
.
2. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
 Evaluasi diagnostik : Evaluasi diagnostik adalah evaluasi
yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan
siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
 Evaluasi selektif : Evaluasi selektif adalah evaluasi yang
digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.
 Evaluasi penempatan : adalah evaluasi yang digunakan
untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan
tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
 Evaluasi formatif : adalah evaluasi yang dilaksanakan
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan
mengajar.
 Evaluasi sumatif : evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
3. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran:
 Evaluasikonteks :Evaluasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik mengenai rasional
tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-
kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
 Evaluasiinput : Evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan
 Evaluasiproses : Evaluasi yang ditujukan untuk melihat
proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung danfaktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan
sejenisnya.
 Evaluasi hasil atau produk : Evaluasi yang diarahkan
untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan
 Evaluasi outcome atau lulusan : Evaluasi yang diarahkan
untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,yakni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

4. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran:


 Evaluasi program pembelajaran :Evaluasi yang mencakup
terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspek-aspek program
pembelajaran yang lain.
 Evaluasi proses pembelajaran : Evaluasi yang mencakup
kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis
besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
 Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik
umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif,
afektif, psikomotorik.

5. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi


 Evaluasi input : Evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan
 Evaluasi transformasi : Evaluasi terhadap unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran antara lain materi,
media, metode dan lain-lain.
 Evaluasi output : Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu
pada ketercapaian hasil pembelajaran

6. Berdasarkan subjek:
 Evaluasiinternal : Evaluasi internal Evaluasi yang
dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,
misalnya guru.
 Evaluasi eksternal : Evaluasi yang dilakukan oleh orang
luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua,
masyarakat

7. Prinsip-prinsipEvaluasi
 Terbuka atau ransparan : Prosedur penilaian, kriteria
penilaian ataupun dasar pengambilan keputusan harus
disampaikan secara transparan dan diketahui oleh pihak-
pihak terkait secara obyektif
 Sistematis :Penilaian harus dilakukan secara terencana
dan bertahap serta berkelanjutan untuk dapat memperoleh
gambaran tentang perkembangan belajar siswa
8. Ruang LingkupEvaluasi
 Kompetensi Dasar : Kompetensi dasar pada hakikatnya
adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau
subjek mata pelajaran tertentu.
 Rumpun Pelajaran : merupakan kumpulan dari mata
pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik.
 Kompetensi Lintas Kurikulum : merupakan kompetensi
yang harus dicapai melalui seluruh rumpun pelajaran
dalam kurikulum.
 Kompetensi Tamatan : merupakan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilainilai yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik
menyelesaikan jenjang tertentu
 Nurturaneffects (efek positif)
 Keterampilan diri(keterampilan personal) : penghayatan
diri sebagai makhluk Tuhan YME, motivasi berprestasi,
komitmen, percaya diri, dan mandiri
 Keterampilan berpikir rasional : berpikir kritis dan logis,
berpikir sistematis, terampil menyusun rencana secara
sistematis, dan terampil memecahkan masalah secara
sistematis.
 Keterampilan sosial: keterampilan berkomunikasi lisan dan
tertulis; keterampilan bekerjasama, kolaborasi, lobi;
keterampilan berpartisipasi; keterampilan mengelola
konflik; keterampilan mempengaruhi orang lain.
 Keterampilan akademik: keterampilan merancang,
melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiah;
keterampilan membuat karya tulis ilmiah; keterampilan
mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian
untuk memecahkan masalah, baik berupa proses maupun
produk.
 Keterampilan vokasional: keterampilan menemukan
algoritma, model, prosedur untuk mengerjakan suatu
tugas; keterampilan melaksanakan prosedur; keterampilan
mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip,
bahan dan alat yang telah dipelajari.

9. TeknikdanBentukEvaluasi
 Teknik evaluasi adalah cara yang dilakukan dalam
mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan yang dimaksud
evaluasi hasil belajar adalah cara yang digunakan oleh
guru dalam mengevaluasi proses hasil belajar mengajar.
 Tes : adalah suatu teknik atau cara dalam rangka
melaksanakan kegiatan evaluasi, yang didalamnya
terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian
pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang
perilaku anak didik tersebut
 Teacher made test: tes Yang dibuat oleh guru
 Standardized test : tes yang terstandarisasi
 Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa
secara tertulis. Tes tertulis diberikan kepada seorang atau
sekelompok murid pada waktu, tempat, dan untuk soal
tertentu.
 Whole method, yaitu metode per nomor. Di sini guru
mengoreksi pekerjaan murid untuk setiap nomor.
Misalnya, kita mengoreksi nomor satu untuk seluruh
siswa, kemudian nomor dua untuk seluruh siswa, dan
seterusnya.
 Separated method, yaitu metode per lembar. Di sini guru
mengoreksi setiap lembar jawaban murid sampai selesai.
 Cross method, yaitu metode bersilang. Guru mengoreksi
jawaban murid dengan jalan menukarkan hasil koreksi
dari seorang korektor kepada korektor yang lai
 Analytical method, yaitu guru/instruktur sudah
menyiapkan sebuah model jawaban, kemudian dianalisis
menjadi beberapa langkah yang terpisah, dan bagi setiap
langkah disediakan skor-skor tertentu.
 Sorting method, yaitu metode memilih yang dipergunakan
untuk memberi skor terhadap jawaban-jawaban yang tidak
dibagi-bagi menjadi unsur-unsur. Jawaban-jawaban murid
dibaca secara keseluruhan.
 Tes objektif (objective test) menuntut peserta didik untuk
memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan
jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban
singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang
belum sempurna.
 Distracters, yaitu option yang bukan merupakan jawaban
yang benar
 Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut jawaban
dari peserta didik dalam bentuk bahasa lisan.
 Tes perbuatan adalah bentuk tes yang menuntut jawaban
siswa dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan.
 (learning tasks) tugas belajar
 criterion referenced test
 norm-referenced test
 (placement test) tes penempatan
 test of entering behavior.

10. Langkah-langkahdalamEvaluasi Pembelajaran


 (behavioral objective)
 Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara
melaksanakan suatu evaluasi, baik melalui tes (tertulis,
lisan maupun perbuatan) maupun melalui nontes.
 (interpretation) memberikan penafsiran maksudnya adalah
membuat pernyataan (statement) mengenai hasil
pengolahan data
 Penafsiran kelompok adalah penafsiran yang dilakukan
untuk mengetahui karakteristik kelompok berdasarkan
data hasil evaluasi, antara lain prestasi kelompok, rata-
rata kelompok, sikap kelompok terhadap guru dan materi
pelajaran yang diberikan, dan distribusi nilai kelompok.
 penafsiran individual adalah penafsiran yang hanya
tertuju kepada individu saja. Misalnya, dalam kegiatan
bimbingan dan penyuluhan atau situasi klinis lainnya.

11. Media PembelajaranBerbasisICT (Informationand


CommunicationTechnology)
 TeknologiInformasidan Komunikasi(TIK) berasal dari
bahasa Inggris yaitu Informationand Communication
Technologies(ICT)adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi.
 E-learning adalah sistem pendidikan yang
mengggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media internet, jaringan
komputer, maupun komputer Standalone.
 Pembelajaran jarak jauh (open distance learning) ·
 Pengajaran berbasis web (web based training) ·
 Pengajaran berbantuan komputer (computer based
training)
 Pembelajaran secara online (online training)
 True – False (benar salah)
 Multiple Choice (pilihan ganda)
 Multi Select (pilihan ganda asosiasi)
 Mathcing (menjodohkan)
 Jumble exercise (menyusun huruf/kata)
 Fill in the Blank (close activity melengkapi ja a an
singkat)
 Crossword (teka-teki silang)
 Google form merupakan alat bebas bayar (free) yang
fungsi utamanya untuk membuat formulir baik untuk
pengumpulan informasi maupun kuis secara online.

Kegiatan Belajar 2. Keterampilan guru PPKn


dalampembelajaran
1. SikapProfesional Guru PPKn
 Guruprofesionaladalahguruyang secaraadministratif,
akademis dan kepribadian telah memenuhipersyaratan
dalam bentukhubungan multidimensionaldengan
muridnya.
 Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dan
dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas sebagai
seorang guru secara profesional yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak
 Kompetensi pedagogik ialah kompetensi yang harus
dikuasai dalam mengelola pembelajaran.
 Kompetensi kepribadian ialah kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru yang mencirikan sikap stabil,
dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan dan berakhlak
mulia
 Kompetensi sosial adalah kompetensi yang harus
dimiliki guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan sekolah.
 kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
seorang guru terhadap materi pelajaran secara mendalam
 sales agent
 Pendekatan scientifics
 Pendekatanscientific

2. KeterampilanGuruDalam PembelajaranPPKn
 Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) merupakan
suatu karakteristik umum dari seseorang yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diwujudkan melalui tindakan.
 Strategi membuka dan menutup pelajaran (set
introduction and closure) sebenarnya merupakan gabungan
antara dua macam keterampilan mengajar yang perlu
dilatihkan dalam pengajaran mikro.
 Prinsip-prinsip penerapan membuka dan menutup
pelajaran menurut Marno dan Idris (2008) yaitu:
- Prinsip bermakna. Penerapan prinsip bermakna adalah
mempunyai nilai tercapainya tujuan penggunaan
keterampilan membuka pelajaran.
- Kontinu (berkesinambungan). Antara gagasan
pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi garis
pemisah.
- Fleksibel (penggunaan secara luwes). Berarti
penggunaan yang tidak kaku, tidak terputus-putus
atau lancar.
- Antusiasme dan kehangatan
 Menjelaskan adalah pemberian informasi secara lisan
yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan
adanya hubungan sebab akibat, antara yang sudah dialami
dan yang belum dialami, antara generalisasi dengan
konsep, antara konsep dengan data, atau sebaliknya.
 KeterampilanMengadakanVariasi : Variasi dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut berupa perubahan
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi
para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan
 Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi
lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi
lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat
memberikan tekanan pada kata kata tertentu
 Penguatan atau reinforcement adalah respons terhadap
suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut
 penguatan adalah respon positif dalam pembelajaran yang
diberikan guru terhadap perilaku peserta didik dengan
tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku
tersebut.
 penguatan verbal dinyatakan melalui kata-kata dan
melalui kalimat.
 penguatan non-verbal dapat diungkapkan dengan
berbagai cara seperti gerak isyarat, pendekatan, sentuhan,
melalui kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa
simbol atau benda, serta penguatan tidak penuh dan
penuh
 Antusiasme merupakan stimulus untuk meningkatkan
perhatian dan motivasi peserta didik. Penguatan yang
antusias akan menimbulkan kesan sungguh-sungguh dan
mantap di hadapan peserta didik.
 prompting question pertanyaan tuntunan
 Penguatan positif berupa pemberian ganjaran untuk
merespon perilaku peserta didik yang sesuai dengan
harapan guru sehingga siswa tetap merasa senang
mengikuti pelajaran di kelas. Penguatan positif bertujuan
untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif.
 Penguatan negatif berupa penghentian keadaan yang
kurang menyenangkan sehingga peserta didik merasa
terbebas dari keadaan tersebut. Penguatan negatif
menyebabkan peningkatan suatu perilaku melalui
penghilangan sebuah stimulus, alih-alih menambah suatu
stimulus.
 KeterampilanBertanya : kemampuan yang dimiliki
seorang guru dalam melakukan tanya jawab supaya
berjalan lancar dan kodusif.
 Pertanyaan permintaan (Compliance Question).
Pertanyaan yang mengharapkan agar siswa mematuhi
perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan
 Pertanyaan Retoris (Rhetorical Question). Pertanyaan yang
tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab
sendiri oleh guru.
 Pertanyaan mengarahkan/menuntun (Prompting
Question). Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah
kepada murid dalam proses berpikirnya.
 Pertanyaan menggali (Probing Question). Pertanyaan yang
akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawabannya
terhadap pertanyaan sebelumnya.
 Pertanyaan pengetahuan (Precall Question atau Legde
Question). Pertanyaan yang mengharapkan jawaban
sifatnya hafalan atau ingatan terhadap apa yang telah
dipelajari siswa
 Pertanyaan penerapan (Aplication Question). Pertanyaan
yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban tunggal
dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-
aturan, kriteria, dan lain-lain yang pernah diterimanya
pada suatu kasus atau kejadian sesungguhnya.
 Pertanyaan analisis (Analysis Question). Pertanyaan yang
menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara
mengidentifikasikan motif masalah, mencari bukti-bukti
atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan,
dan menarik kesimpulan berdasarkan informasi-informasi
yang ada.
 Pertanyaan sintesis (Synthesis Question). Ciri dari
pertanyaan ini jawabannya yang benar dan tidak tunggal,
melainkan lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk
mengembangkan potensi serta daya kreasinya.
 Pertanyaan pemahaman (Comprehension Question).
Pertanyaan ini menuntut siswa untuk menjawab
pertanyaan dengan jalan mengorganisasi
informasiinformasi yang pernah diterimanya dengan kata-
kata sendiri.
 Pertanyaan evaluasi (Evaluation Question). Pertanyaan
semacam ini menghendaki siswa untuk menjawabnya
dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya
terhadap suatu isu.
 KeterampilanMengelola Kelas : pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika
terjadi gangguan dalam pembelajaran.
 Pengelolaan kelas secara umum adalah penciptaan kondisi
yang memungkinkan pengelolaan pembelajaran dapat
berlangsung secara optimal.
 pendekatan otoriter (authority approach), pengelolaan
kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku
siswa.
 pendekatan permisif (permissive approach), pengelolaan
kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk
memberi kebebasan kepada siswa dalam melakukan
berbagai aktifitas sesuai dengan apa yang mereka
inginkan.
 pendekatan modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelas
adalah upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi
perubahan perilaku yang bersifat positif dari siswa dan
berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau
memperbaiki perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa
 Diskusi : Diskusi merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbentuk
kelompok untuk bertukar pikiran, gagasan, dan informasi
secara lisan dan bertatap muka untuk mencari
kesepakatan dalam menyelesaikan suatu masalah.
 Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.
Kegiatan Belajar 3. Model-model pembelajaran PPKn yang
inovatif dan
kreatif sesuai materi pembelajaran PPKn berbasis ITC

1. Model-model Pembelajaran PPKn Yang Kreatif dan Inovatif


SesuaiMateriPembelajaranPPKn
 Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih
bersifat student centered. Artinya, pembelajaran yang lebih
memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi
oleh teman sebaya (peer mediated instruction).
Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada paradigma
konstruktivistik.
 pendekatan sosial psikologis yang berasumsi bahwa
kreativitas individu merupakan hasil dari proses interaksi
sosial yang berkesinambungan, dimana antara potensi dan
kepribadian, keduanya mempengaruhi serta dipengaruhi
oleh lingkunga
 Tahap persiapan/orientasi (preparasi), seseorang
mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan
belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang
lain.
 tahap inkubasi, kegiatan mencari dan menghimpun data
atau informasi tidak dilanjutkan.
 Tahap iluminasi adalah tahap timbulnya „insight’, yaitu
saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta
proses-proses psikologi yang mengawali dan mengikuti
munculnya inspirasi atau gagasan baru.
 Tahap verifikasi (verification) atau tahap evaluasi adalah
tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji
terhadap realitas.
 proses konvergensi pemikiran kritis
 Kooperatif (CL, Cooperative Learning).adalah kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja
sama saling membantu mengkontruksikan konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inquiry.
 Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and
Learning)adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian
atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang
terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life
modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang
akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran
siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif –
nyaman dan menyenangkan.
 constructivism (membangun pemahaman sendiri,
mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis),
reflection (review, rangkuman, tindak lanjut)
 Realistik (RME, Realistic Mathematics Education)adalah
aktivitas (doing) konstruksivis, realitas (kebermaknaan
proses-aplikasi), pemahaman (menemukan-informal dalam
konteks melalui refleksi, informal ke formal), inter-
twinment (keterkaitan-interkoneksi antar konsep),
interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing),
dan bimbingan (dari guru dalam penemuan)
 Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)Pengetahuan
yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus
pada keterampilan dasar akan lebih efektif jika
disampaikan dengan cara pembelajaran langsung
 Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based
Learning)Model pembelajaran ini melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari
kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
 Problem solvingDalam hal ini masalah didefinisikan
sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal
cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah
mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan
pola, aturan, atau algoritma)
 Problem Posing yaitu pemecahan masalah dengan melalui
elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah menjadi
bagian-bagian yang lebih mudah sehingga dipahami.
 STAD adalah salah sati model pembelajaran kooperatif
dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5
orang), diskusikan bahan belajar-LKSmodul secara
kolaboratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi
diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan
tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan
individual dan berikan reward.
 Jigsaw
 Role playing

2. ModelPembelajaranPPKnBerbasisICT
 Cyber teaching,( pengajaran maya )e-learning, e-laboratory,
e-library, virtual lab
 Pembelajaran berbasis computer yaitu penggunaan
computer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan
pengajaran. Penggunaan computer secara langsung denga
peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran,
memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar
peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk
powerpoint atau CD pembelajaran interaktif.
 Blended E-Learning adalah pembelajaran
terintegrasi/terpadu dengan menggunakan jaringan
internet (network), intranet (Local Area Network), atau
ekstranet (Wide Area Network) sebagai pengantar materi,
interaksi atau fasilitas.

3. Model PembelajaranPeer TeachingdanPenilaianPeer


TeachingdalamPembelajaranPPKn
 Model pembelajaran peer teaching dikenal juga dengan
istilah tutor sebaya. Peer teaching merupakan salah satu
model pembelajaran yang berbasis active learning
 Peer assesment
 Self assesment
4. Media PembelajaranPPKn dalam ProsesPembelajaranPPKn
 MediaPembelajaran secara umum adalah alat bantu
proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
 Ciri media belajar:
- Ciri fiksatifCiri ini menggambarkan kemampuan media
merekam menyimpan, melestarikan dan
merekonstruksikan suatu objek atau peristiwa.
- Ciri manipulatif erat kaitannya dengan kejadian yang
berlangsung berharihari bahkan bertahun-tahun dapat
disajikan dalam waktu beberapa menit saja.
- Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek
atau kejadian ditransformasikan melalui ruang dan
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama.
 Fungsi media pembelajaran secara umum adalah suatu
alat bantu yang digunakan oleh orang (dalam hal ini
adalah guru) untuk menyampaikan pesan kepada
siswanya.
 Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran
secara umum yaitu bahwa dengan digunakannya media
pembelajaran siswa dapat mudah menangkap pengetahuan
yang disampaikan oleh guru sehingga siswa akan merasa
nyaman, guru akan semakin mudah dalam menyampaikan
pengetahuan, adanya pemanfaatan waktu yang efektif,
serta terciptanya tujuan pembelajaran
 Multimedia Presentasi Pembelajaran: multimedia
pembelajaran yang tidak dapat digunakan untuk belajar
secara mandiri oleh (maha)siswa, melainkan digunakan
oleh dosen/guru untuk membantu penyampaian materi
pembelajaran di kelas.
 Multimedia Pembelajaran Mandiri: multimedia yang
berupa software pembelajaran yang dapat digunakan oleh
(maha)siswa untuk belajar secara mandiri tanpa bantuan/
kehadiran dosen/guru.
 Outline : rncangan struktur isi
 Di dalam memberikan visualisasi materi tekstual,
pengembang media perlu memerphatikan persyaratan
VISUALS, yakni (Elang Krisnadi, 2009): a. Visible (mudah
dilihat): jelas, tingkat keterbacaan tinggi,
resolusi/ketajaman grafis tinggi, mengandung satu makna
b. Interesting (menarik): isi pesan sesuai dengan
kebutuhan pebelajar (audien), tampilan baik dan memikat
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu, menjaga
kelangsungan proses komunikasi/interaksi/belajar c.
Simpel (sederhana): pesan terfokus, pemilihan
kata/huruf/gambar tidak mengubah makna pesan, bahasa
dan tampilan lugas d. Useful (berguna): sesuai dengan
kebutuhan pebelajar (audien) dan tujuan pembelajaran
maupun hasil belajar yang diinginkan e. Accurate (tepat):
isi pesan mempunyai makna yang tepat, sesuai dengn
bidang ilmu, penyampaiannya cermat, didasarkan pada
sumber yang dapat dipertang-gung jawabkan f.
Legitimate (absah/benar/logis): isi pesan benar, disusun
secara logis, mengikuti kaidah keilmuan, dan masuk akal
g. Structure (terstruktur): rangkaian pesan disampaikan
secara sistematis, dengan urutan-urutan yang logis dan
mudah dipahami

Kegiatan Belajar 4. Penelitian tindakan kelas dalam


pembelajaran PPKn
1. Proposal PTK Dalam Pembelajaran PPKn
 Melalui PTK permasalahanpendidikandanpembelajaranbisa
dikaji,ditingkatkan dan dituntaskansehingga proses
pendidikandanpembelajaranberlangsungsecara inovatif
danmemperolehhasilbelajaryangmeningkat.
 PTK dapat didefinisikan sebagai bentuk kajian yang
bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakantindakannya dalam melaksanakan tugas dan
memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam
praktek pembelajaran.
 4 langkah siklus (kegiatan) dalam menyusun PTK menurut
Arikunto: planing (perencanaan), Acting (pelaksanaan
tindakan), observing (pengamatan), reflecting (refleksi)

2. Tahapan-Tahapan melaksanakan PTK dalam Pembelajaran


PPKn
 Tahap 1: Tahap Perencanaan dalam perencanaan PTK,
terdapat tiga dasar, yaitu identifikasi masalah,
merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada
masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang
sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya
tahap perencanaan.
 Tahap 2: Acting(pelaksanaan)Menurut Kunandar (2011),
tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan
adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
 Tahap 3: Observation(pengamatan) observasi yang
dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data.
Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
 Tahap 4: Refleksi : Refleksi adalah kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi
juga sering disebut dengan istilah "memantul.” Dalam hal
ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya ke
cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya, baik
kelemahan dan kekurangannya.
 Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan,
mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga
pada evaluasi. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-siklus
dalam PTK adalah satu putaran penuh tahapan-tahapan
dalam PTK, sebagaimana disebutkan di atas.
3. Menurut Dale (2012) yang berpendapat bahwa strategi
refleksi dalam pembelajaran merupakan metode
pembelajaran yang selaras dengan teori konstruktivisme yang
memandang bahwa pengetahuan tidak diatur dari luar diri
seseorang tetapi dari dalam dirinya.
 Refleksi dalam pembelajaran PPKn memiliki asumsi bahwa
pembelajaran tidak dapat dipersempit pada satu metode
saja untuk diterapkan pada satu kelas. Guru membawa
pengalaman yang berbeda-beda kedalam pembelajaran.
Pengalaman-pengalamanyang diperoleh siswa akan
membentuk pengetahuan tentang diri mereka misalnya
minat,kapabilitas dan sikap-sikap mereka.
4. Tahapan Perlaksanaan PTK dalam Pembelajaran PPKn
 Penyusunan proposal mencakup beberapalangkahyaitu:
- pengajuan usulan judul
- persetujuanjudul
- pembimbingan(jikaperlu)
- revisi
- pengesahanproposalyang telah disetujui.
5. MembuatLaporan PTK
 Bagian Awal (Sampul, Halaman judul, Halaman moto
danpersembahan, Abstrak, Prakata, Daftarisi, Daftar
tabel,gambar danlampiran)
 Bagian Pokok (Padabagianpokok laporan penelitian
terdiri dari 5 BAB, yaitu BAB I pendahuluan,BABII
kajianpustaka,BABIIImetodepenelitiantindakankelas,
BABIVpelaksanaandanhasilpenelitiantindakankelassertape
mbahasan,BAB V penutup)
 Bagian Akhir (Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran)

2 Daftar KB 1. Evaluasi Pembelajaran


materi PPKn Berbasis ICT
yang sulit 1.Ruang lingkup penilaian pembelajaran
dipahami 2.E learning
di modul
ini KB 2. Keterampilan Guru PPKn dalam Pembelajaran
1.Jenis jenis pertanyaan menurut taksonomi Bloom

KB 3. Model Model Pembelajaran PPKn yang Inovtif dan


Kreatif Sesuai Materi Pembelajaran PPKn Berbasis ICT.
1.Model-model pembelajaran beserta sintak- sintaknya
2.Perangkat pembelajaran berbasis ICT

KB 4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pembelajaran PPKn


1. Berbagai Tahapan- tahapan / siklus pembuatan PTK

3 Daftar 1. Perbedaan antara model ,metode, dan pendekatan


materi
yang
sering
mengalam
i
miskonse
psi

Anda mungkin juga menyukai