Disusun oleh:
ROMBEL C
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penilaian atau asesmen merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi
juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Penilaian juga
merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan sistem pendidikan,
yang memungkinkan guru untuk merencanakan pembelajarannya dengan
lebih baik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-
muridnya, dan ini membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat
apakah murid-murid benar-benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru
kemudian dapat menyesuaikan pengajarannya bila hal ini tidak terjadi.
Penilaian juga dapat memungkinkan guru untuk melihat seberapa jauh
kinerja murid untuk melihat seberapa jauh kinerja murid mereka
dibandingkan norma nasional yang ada.
Istilah penilaian mengacu pada semua informasi yang dikumpulkan
tentang murid di kelas oleh guru, baik melalui formal, esai, dan pekerjaan
rumah, atau secara informal melalui observasi atau interaksi.
Pada dasarnya, suatu sistem penilaian yang baik tidak hanya mengukur
apa yang hendak diukur, namun juga dimaksudkan untuk memberikan
motivasi kepada siswa agar lebih bertanggung jawab atas apa yang mereka
pelajari, sehingga penilaian melekatkan aktivitas autentik yang dilakukan
oleh siswa yang dikenali dan distimulasi oleh kemampuan siswa untuk
menciptakan atau mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapat di ranah
yang lebih luas.
Autentic assessment dianggap mampu untuk lebih mengukur secara
keseluruhan hasil belajar dari siswa karena penilaian ini menilai kemajuan
belajar bukan melulu hasil tetapi juga proses dan dengan berbagai cara.
Dengan kata lain sistem penilaian seperti ini dianggap lebih adil untuk siswa
sebagai pembelajar, karena setiap jerih payah yang siswa hasilkan akan
lebih dihargai.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penyusun paparkan, maka rumusan
masalah dalam penyusunan makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Penilaian Autentik?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Penilaian Autentik?
3. Apa Sajakah Jenis-Jenis Penilaian Autentik?
4. Bagaimana Konsep Penilaian Autentik?
5. Bagaimana Hubungan Penilaian Autentik dengan Kurikulum 2013?
1.3. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari Penilaian Autentik.
2. Ciri-Ciri Penilaian Autentik
3. Jenis-Jenis Penilaian Autentik
4. Konsep Penilaian Autentik
5. Hubungan Penilaian Autentik dengan Kurikulum 2013
1.4. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan :
1. Dapat meningkatkan wawasan para pembaca mengenai asesmen.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai penilaian autentik
(Authentic Assessment).
BAB II
PEMBAHASAN
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi
yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan
demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,
mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek,
setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
1) Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna
atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
2) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta
didik.
3) Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan
atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk
proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat
menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan
penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang
relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh
topik atau mata pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah
kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru,
meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan objek
penilaian dalam menggunakan penilaian portofolio (Baskoro &
Wihaskoro, 2016), diantaranya adalah:
1. Karya siswa adalah karya peserta didik sendiri.
2. Saling percaya anatara guru dan peserta didik.
3. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik.
4. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru.
5. Kepuasan
6. Kesesuaian
7. Penilaian proses dan hasil
8. Penilaian dan pembelajaran
d. Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik
mampu mengingat, memahami, mengorganisaasikan, menerapkan,
menganalisis, mengsintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas
materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk urauan sebisa
mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
3.1. Kesimpulan
Setelah penyusun memaparkan pembahasan pada Bab II, maka penyusun
menyimpulkan bahwa:
1. Penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para siswanya
diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial
yang bermakna.
2. Jenis-jenis penilaian autentik yaitu penilaian kinerja, proyek, portofolio,
dan tertulis.
a. Penilaian kinerja yang digunakan untuk menilai partisipasi dan
keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
c. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
d. Penilaian tertulis merupakan bentuk penilaian dengan cara tertulis yang
dapat berupa pilihan ganda, essai, menjodohkan, benar-salah, dan
sebagainya.
3. Kriteria dari penilaian autentik yaitu penilaian yang berbasis pada kinerja
yang terdiri terdiri dari tasks + rubrics.
4. Langkah-langkah penilaian autentik terdiri dari:
a. Mengidentifikasi standar Seperti tujuan umum (goal)
b. Memilih suatu tugas otentik
c. Mengidentifikasi Kriteria untuk tugas (tasks)
3.2. Saran
https://www.silabus.web.id/implementasi-penilaian-autentik/