Anda di halaman 1dari 12

1

I. PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya, Pasal 3 menegaskan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter utama
untuk merumuskan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar, salah satunya adalah standar penilaian
yang bertujuan untuk menjamin:
a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.
Standar Penilaian Pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik,
satuan pendidikan, dan Pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
1


II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana pengertian penilaian ?

1
www.slideshare.net/HamzahYuddin/penilaian-kurikulum-2013 Diakses 26 September 2014



2
B. Bagaimana penilaian kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 ?
C. Bagaimana perbandingan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 ?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang dasr dan menengah
terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
2

Terdapat beberapa istilah yang sering disalahartikan dalam kegiatan
evaluasi ataupun penilaian, yaitu evaluasi (evaluation), penilaian (assessment),
pengukuran (measurement), dan tes (test). UU No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagaia komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan.
Sehubungan dengan kedua istilah tersebut di atas, Ditjen Dikdasmen
Depdiknas (2003:1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi
dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah
keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu.
Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya. Penilaian
(assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya
dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau
terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai hasil belajar
murid, atau supervisor menilai guru. Guru maupun supervisor adalah orang-
orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan. Evaluasi digunakan dalam

2
http://kkg-srikandi.blogspot.com/2013/09/pengertian-tujuan-dan-prinsip-penilaian.html Diakses 26
September 2014


3
konteks yang lebih luas dan biasanya dilaksanakn sevara eksternal, seperti
konsultan yang disewa untuk mengevaluasi suatu program, baik pada level
terbatas maupaun pada level yang luas.
Istilah pengukuran (measurement) mengandung arti the act or process
of ascertaining the extent or quantity of something (Wand and Brown,
1957:1). Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai suatu
proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil
pengamatan mengenai beberapa ciri (atribute) tentang suatu objek, orang atau
peristiwa. Jadi evaluasi dan penilaian berkenaan dengan kualitas daripada
sesuatu, sedangkan pengukuran berkenaan dengan kuantitas (yang
menunjukkan angka-angka daripada sesuatu, sehingga proses pengukuran
memerlukan alat ukur yang standar.
Istilah lain yang banyak digunakan dalam penilaian dan pengukuran
adalah tes. Tes dapat diartikan sebagai alat atau cara yang sistematis untuk
mengukur suatu sampel perilaku. Sebagai suatu alat ukur, maka di dalam tes
terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik. Tes yang baik adalah tes yang memenuhi
persyaratan validitas (ketepatan/kesahihan) yang relibilitas (ketepatan).
3

B. Standar penilaian Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
1. Penilaian Kurikulum KTSP
Penilaian kurikulum KTSP dilakuakan selama proses pembelajaran
atau dilakukan pada akhir pelajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah
keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang
telah ditentukan. Kompetensi yang harus dicapai ada tingkat pelajaran berupa
standar kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam
kompetensi dasar (KD). Kompetensi yang harus dicapai peserta didik untuk
satuan tingkat pendidikan adalah standar kompetensi lulusan (SKL).
4

Penilaian yang diterapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah penilaian berbasis kelas (PBK). Penilaian ini

3
www.slideshare.net/HamzahYuddin/penilaian-kurikulum-2013 Diakses 26 September 2014

4
http://File.Upi.Edu/Direktori/Fpbs/Jur._Pend._Bahasa_Daerah/195906141986011-
Dedi_Koswara/Sistem_Penilaian_Berbasis_Kelas_B.Pdf Diakses 26 September 2014


4
merupakan penilaian berdasarkan pada proses pengumpulan, pelaporan, dan
penggunaan hasil belajar siswa yang diperolah melalui pengukuran dengan
menerapkan prinsip-prinsip penilaian.
5
PBK mengidentifikasikan pencapaian
kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pertanyaan yang jelas
tentang standar yang harus dan telah dicapai disartai dengan peta kemajuan
belajar siswa. Dalam melakukan penilaian ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan:
a. Validitas, harus penilaian dapat ditafsirkan sebagai apa yang akan dinilai.
b. Reliabilitas, hasil penilaiannya ajek, dan menggambarkan kemampuan
yang sesungguhnya.
c. Fokus Kompetensi, penilaian dilakukan untuk pencapaian kompetensi
yang sesuai dengan kurikulum, dan materinya terkait langsung dengan
indikator pencapaian kompetensi.
d. Komprehensif, informasi yang diperoleh cukup untuk membuat keputusan.
e. Objectif, penilaian dilakukan secara adil, terencana, dan
berkesinambungan.
f. Mendidik, penilaian dillakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
dan meningkatkan kualitas belajar.
Penilaian berbasis kelas dalam KTSP, ada berbagai bentuk dan teknik
yang bisa dilakukan dalam penilaian kelas, yaitu penilaian kinerja
(performance), penilaian penugasan (proyek/project), penilaian hasil kerja
(product), penilaian tes tertulis (paper and pen), penilaian portofolio
(portofolio), dan penilaian sikap.
1. Penilaian kinerja (performance)
Penilaaa kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan
penilaian terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian ini
biasanya digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam berpidato,
pembacaan puisi, diskusi, pemecahan masalah, partisipasi siswa dalam

5
http://File.Upi.Edu/Direktori/Fpbs/Jur._Pend._Bahasa_Daerah/195906141986011-
Dedi_Koswara/Sistem_Penilaian_Berbasis_Kelas_B.Pdf Diakses 26 September 2014



5
diskusi, menari, memainkan alat music, aktivitas olahraga, menggunakan
peralatan laboratorium, mengoprasikan suatu alat.
6

2. Penilaian penugasan ( proyek/project)
Penilaian pengasan atau proyek merupakan penilaian untuk
mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara
kontekstual, mengenai kemampuan sisiwa dalam menerapkan konsep dan
pemahaman dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian terhadap suatu tugas
yang mengandung investigasi harus selesai dalam waktu tertentu.
Penilaian dalam hal ini ada dua tipe penilaian, yaitu :
a. Penilaian proyek yang menekankan pada proses, misalnya:
merencanakan dan mengorganisasikan investigasi, bekerja dalam tim.
b. Penilaian proyek yang menekankan pada produk, misalnya:
mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisis dan menginterpretasi data, mengomunikasikan hasil.
3. Penilaian Hasil Kerja (produk/product)
Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada
siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan
bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas estetik
dari sesuatu yang mereka produksi, contoh: kerja artistic
(menggambar, melukis, kerajinan). Cara ini tidak hanya melihat hasil
akhirnya saja tetapi juga dari proses pembuatannya.
4. Penilaian Tes Tertulis (Paper and Pen)
Tes tertulis biasanya untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi
tertentu. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang
diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Menjawab tulisan siswa
tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga
dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar
dan lain sebagainya. Penyusunan instrument penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut :
a. Materi, harus sesuai dengan indicator pada kurikulum
b. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan
tegas

6
Masnur Muslich, KTSP Dasar-dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hal. 80


6
c. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat
yang menimbulkan penafsiran ganda.
5. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya (hasil kerja) seorang siswa
dalam periode tertentu. Kumpulan karya ini menggambarkan taraf
kompetensi yang dicapai seorang siswa. Portofolio dapat digunakan untuk
menilai perkembangan kemampuan siswa. Penilaian portofolio dapat
dilihat dari hasil kerja siswa yang sistematis (koleksi karya). Misalnya
pembuatan puisi, laporan observasi, naporan eksperimen, dll.
7

6. Penilaian sikap
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati perasaan, kepercayaan atau keyakinan siswa dan
kecenderungan untuk berperilaku berkaitan dengan suatu objek, fenomena
dan masalah. Objek sikap yang perlu dinilai:
a. Sikap terhadap materi pelajaran, siswa perlu memiliki sikap positif
terhadap mata pelajaran.
b. Sikap terhadap guru/pengajar, siswa perlu memiliki sikap positif
terhadap guru, sehinga dapat memusatkan perhatian pada apa yang
diajarkan oleh guru dan pada akhirnya materi mudah diserap oleh
siswa.
c. Sikap terhadap siswa lain, siswa perlu memiliki sikap yang baik
terhadap teman-temannya.
d. Sikap terhadap proses pembelajaran, siswa juga perlu memiliki sikap
yang baik terhadap suasana pembelajaran, strategi, metodologi dan
teknik pembelajaran yang digunakan sehingga dapat hasil yang
maksimal.
e. Sikap yang berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan
dengan mata pelajaran, siswa perlu memiliki sikap yang tepat yang
dituntut kompetensi dasar.
8

2. Penilaian Kurikulum 2013

7
http://ftp.unpad.ac.id/orari/pendidikan/pelajaran-sekolah/ktsp-sma/ktsp_sma.pdf Diakses 26
September 2014
8
http://rineldaardiansyah.blogspot.com/2012/06/pembelajaran-dan-penilaian-berbasis.html Diakses 26
September 2014


7
Dalam penilaian kurikulum 2013 terdapat prinsip serta pendekatan
penilaian, yaitu:
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
(Kemdikbud, 2012)
Selain memamahami teknik mengajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013, hal yang juga harus kita pahami adalah melakukan penilaian
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Penilaian kurikulum 2013 dapat
dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
a. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian melalui sikap yaitu observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan
jurnal.
1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan


8
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri.
3. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarpeserta didik.
4. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan.
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah otau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
9

c. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

9
www.slideshare.net/HamzahYuddin/penilaian-kurikulum-2013 Diakses 26 September 2014



9
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya
10


(Sumber: Kemdikbud 2012)
C. Perbandingan Penilaian Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
Secara umum tentunya terjadi perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum
2013 dalam hal standar pendidikan. Hal tersebut dapat dipahami melalui tabel
berikut:

10
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/237383904?extension=doc&ft=1411743408&lt=
1411747018&user_id-265846767&uahk-HEXL_BehIDBx3WotRP2Sy9jTEJQ. Diakses 26 September 2014


10

(Sumber: Kemdikbud 2012)
1. Kelebihan dan kelemahan kurikulum KTSP
Kelebihan
- Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar
- KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat, karena
menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak.
- KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
11

- KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan
dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi
kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran
tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Contoh daerah
kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa
inggris, sebagai keterampilan hidup
- Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan
berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individu
- Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar
sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi
peserta didik.
Kelemahan
- Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan
sekolah.
- Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

11
http://nialovita.wordpress.com/2012/03/01/kelebihan-dan-kelemahan-antara-ktsp-kurikulum-tingkat-
satuan-pendidikan-dengan-kbk-kurikulum-berbasis-kompetensi/ Diakses 27 September 2014


11
- Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif
baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
- Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran
akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

2. Kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013
Kelebihan
- Penilaian didapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan
hanya di dapat dari nilai ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai
kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain lain.
12

- Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu mencari tahu) dan
proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan
output) yang memerlukan penambahan jam pelajaran.
- Mewujudkan sosok KTSP Subtantif: pendidikan berbasis kebutuhan dan
potensi lokal (muatan lokal diwadahi Kurda, hidden curiculum yang
diakomodasi dalam kepramukaan, KSR, UKS. Kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan di masyarakat, alam dan sekolah).
- Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk memberikan pendidikan jiwa dan
raga secara implementatif serta bertujuan untuk keberhasilan siswa di
bidang ilmu pengetahuan serta berkarakter mulia dan berwawasan
kebangsaan secara Nasional.
Kelemahan
- Kurikulum 2013 dinilai produk instan dengan melakukan sosialisasi
waktu yang relatif singkat serta tidak adanya evaluasi-akademik terhadap
kurikulum sebelumnya secara signifikan. Selain itu, perubahan
kurikulum di luar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN).
- Kurikulum 2013 ini membuat ketidakpercayaan terhadap guru dengan
disediakannya silabus dan buku. Guru hanya menjadi operator
mengajar.

12
http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/26/pandangan-tentang-kurikulum-2013-596170.html
Diakses 27 September 2014


12
- Kurikulum 2013 bertolak belakangn dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 menegenai Sistem Pendidikan Nasional
dikarenakan penekanan pengembangan kurikulum itu hanya
berpatokan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak
dilandaskan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga pada tataran pelaksanaannya
dapat membingungkan guru itu sendiri beserta yang terlibat di dunia
pendidikan.
13


IV. KESIMPULAN
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian kurikulum KTSP
dilakuakan selama proses pembelajaran atau dilakukan pada akhir pelajaran. Fokus
penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Penilaian berbasis kelas dalam KTSP, ada
berbagai bentuk dan teknik yang bisa dilakukan dalam penilaian kelas.
Penilaian kurikulum 2013 terdapat prinsip serta pendekatan penilaian, yaitu
objektif, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian dalam kurikulum 2013
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi penilaian sikap, penilaian pengatahuan, dan
penilaian ketrampilan. Perbandingan antara penilaian kurikulum KTSP dan penilaian
kurikulum 2013 adalah terdapat kelemahan serta kelebihan tersendiri yang tetap berpedoman
pada tujuan pendidikan.
V. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat pemakalah sampaikan.Dalam penyusunan, pemakalah
menyadari banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat pemakalah
harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Mohon maaf apabila
ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi pemakalah pada khususnya.


13
http://huzaeniridwan.blogspot.com/2014/01/kelebihan-dan-kekurangan-kurikulum-2013.html.
Diakses 27 September 2014

Anda mungkin juga menyukai