Anda di halaman 1dari 7

MENYUSUN ALAT PENILAIAN MEMBACA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah:


Keterampilan Berbahasa Indonesia MI/SD
Dosen Pengampu:
Dra. Siti Zumrotul Maulida, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Nama : Lailatul Mukaromah
NIM : 12205173026
PGMI 4F

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
APRIL 2019
Menyusun Alat Penilaian Membaca

A. Pendahuluan
Penilaian atau evaluasi merupakan komponen yang terpenting dalam proses
pembelajaran.Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan,
bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah
dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah
mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari
kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian
kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.

B. Pembahasan
1. Pengertian Alat Penilaian
Menurut Stufflebeam, dkk mendefinisikan evaluasi sebagai “the
process of delineating, obtaining, and providing useful information for
judging decision alternatives”, Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
merumuskan suatu alternatif keputusan.
Sedangkan, Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap
usaha atau proses dalam menentukan nilai". Secara khusus evaluasi atau
penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data
kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Dan
menurut Anne Anastasi mengartikan evaluasi sebagai "a systematic process
of determining the extent to which instructional objective are achieved by
pupils".1
Evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang

1
Jakob Sumarjo dan Saini K. M. Apresiasi Kesusastraan . (Jakarta: PT Gramedia,1986). Hlm. 102

2
bertarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian.
Namun, dari sisi terminologis ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan,
yakni:
a. Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
b. Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah
berdasarkan atas tujuan yang jelas.
c. Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran
untuk keperluan pengambilan keputusan.
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian
nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian
solusi-solusi atas permasalahan yang ditemukan.2
Penilaian atau evaluasi bersifat analitik dan kooperatif dengan obyek
evaluasi (evaluatan), sedangkan audit lebih menekankan pada
pengujian-pengujian bukti dan independen terhadap obyek audit (auditan).
Keduanya tetap mengedepankan obyektivitas evaluator/auditor.3

2. Pengertian Alat Penilaian Membaca


Alat penilaian pembelajaran membaca adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh informasi tentang hasil pembelajaran membaca, kemudian
mengolah dan menafsirkannya dengan tolok ukur tertentu.

3. Jenis-Jenis Evaluasi Membaca


Untuk dapat memahami tes kemampuan membaca, terlebih dahulu perlu

2
Asep Muhyidin. Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas Awal Sekolah Dasar dalam

Jurnal Progam Studi PGMI. Vol.4. No. 2 September. (Banten: Universitas Ageng Tirtayasa, 2017). Hlm.

140

3
Zuchdi, Darmiyati. Pendidikan Bahasa ldan Sastra di Kelas Rendah. (Yogyakarta: PAS, 2001). Hlm.

35

3
dipertegas konsep membaca. Membaca merupakan proses pengolahan bacaan
secara kritis - kreatif dengan tujuan memperolah pemahaman secara
menyeluruh tentang suatu bacaan. Kegiatan membaca merupakan aktivitas
mental memahami apa yang disampaikan penulis melalui bacaan .
Alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca
dapat digolongkan menjadi dua bagian. Pertama, tes membaca permulaan
yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa (sekolah dasar) dalam
mengenali dan menyuarakan lambang-lambang bunyi dengan intonasi yang
benar dalam kalimat. Tes ini bersifat individual dan ditekankan pada
kemampuan teknis membaca seperti, lafal, frasing, kelancaran, perhatian
terhadap tanda baca, dan intonasi. Untuk dapat menilai digunakan teknik
non-tes misalnya lembar observasi. Alat evaluasi yang kedua, disebut dengan
tes membaca lanjut atau tes memahami bacaan.
Pemahaman terhadap suatu bacaan melibatkan aspek; pemahaman bahasa
dan lambang tertulis, gagasan, serta nada dan gaya. Pemahaman bahasa dan
lambang tertulis meliputi pemahaman:

1) kata - kata yang dipakai dalam bacaan;


2) istilah atau kata yang dipakai untuk makna tertentu yang terdapat dalam
bacaan;
3) pola - pola kalimat dan bentuk- bentuk kata yangdipakai dalam bacaan;
4) mengikuti bagian - bagian yang makin panjang dansulit yang terdapat
dalam bacaan;
5) menafsirkan dengan tepat lambang/tanda baca yangdigunakan dalam
bacaan.
Pemahaman gagasan meliputi pemahaman:
1) maksud dan gagasan pokok;
2) gagasan pendukung;
3) hubungan antar gagasan pendukung;
4) menarik kesimpulan dan penalaran dengan tepat.

4
Pemahaman nada dan gaya meliputi kemampuan:
1) mengenal sikap pengarang terhadap masalah yang dikemukakan serta sikap
pengarang
2) terhadap pembaca;
3) memahami nada tulisan atau bacaan;
4) mengenal macam - macam teknik dan gaya penulisan.4
Ada dua jenis yang dapat digunakan dalam pengukuran kemampuan membaca :
a. Tes pemahaman kalimat
Tes pemahaman kalimat digunakan untuk siswa yang belum dapat
membaca secara lancar. Ada dua teknik yang dapat dalam tes pemahaman
kalimat yaitu dengan memberikan gambar atau menyajikan kata. Frase dan
pilihan jawaban. Dalam tes ini biasanya diukur kemampuan siswa dalam
menguasai kosa kata dan tata bahasa.
b. Tes Pemahaman wacana
Tes pemahaman wacana merupakan tes kemampuan membaca yang
intergratif atau terpadu. Dalam tes ini banyak kemampuan yang bisa diukur
seperti, struktur, kosa kata, pemahaman isi bacaan, gagasan, gaya penulisan
bacaan, paragraf. Tes ini dapat diberikan kepada siswa tingkat keterbacaan
yang wacana yang diinginkan tingkat kesulitan soal. Tingkat keterbacaan
yang rendah dapat diberikan pada siswa pemula.
Ada dua bentuk tes pemahaman wacana :
a. Tes pilihan ganda biasa.
Tes pilihan ganda harus diperhatikan panjangnya wacana yang
digunakan biasanya 35-75 kata untuk wacana pendek dan 100 sampai
300 kata untuk wacana panjang. Butir pertanyaan yang dibuat dapat
berkaitan dengan topic wacana, jenis wacana, judul wacana, informasi
wacana, topic paragraf, kalimat topic, jenis paragraf, kosa kata, dan

4
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/2958e

5
struktur.
b. Tes rumpang
Adalah tes yang di dalamnya terdapat kata-kata yang dirumpangkan.
Siswa dapat mengisi bagian yang dihilangkan itu jika memahami
seluruh wacana. Penghilangan kata dapat diatur dengan jarak yang
sama atau tidak tetap mengatur jarak kata yang dirumpangkan.5

C. Penutup
Alat penilaian pembelajaran membaca adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh informasi tentang hasil pembelajaran membaca, kemudian
mengolah dan menafsirkannya dengan tolok ukur tertentu.
Alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca
dapat digolongkan menjadi dua bagian. Yaitu tes pemahaman kalimat dan tes
pemahaman wacana yang meliputi tes pilihan ganda dan tes rumpang.

5
Tarigan. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa Bandung, 2008). Hlm.

54

6
DAFTAR PUSTAKA
Zuchdi, Darmiyati. 2001. Pendidikan Bahasa ldan Sastra di Kelas Rendah. PAS:
Yogyakarta.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/2958e
Muhyidin, Asep. Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas Awal Sekolah
Dasar. 2017. Banten : Universitas Ageng Tirtayasa
Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Bandung
Sumarjo, Jakob dan Saini K. M. 1986. Apresiasi Kesusastraan . Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai